Sebelum memberikan kuliah umum, Menteri Pertahanan Jerman Mr. Boris Pistorius bersama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Federal Jerman untuk Indonesia, Yang Mulia Mrs. Ina Ruth Luise Lepel melakukan courtesy call dengan dan Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto pada Senin (5/6), di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Trigatra Lantai 1, Lemhannas RI. Dalam kesempatan tersebut, Andi Widjajanto menjelaskan bahwa Lemhannas RI telah berdiri sejak tahun 1965. Pendirian Lemhanas RI, sambungnya, bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan Indonesia untuk memahami perjuangan geopolitik di wilayah.

Usai courtesy call, Mr. Boris Pistorius memberikan Kuliah Umum kepada seluruh Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 65 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 24 di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI.  “Saya yakin setiap negara membutuhkan tempat seperti Lemhannas RI, tempat adanya pemikiran strategik,” katanya. 

Lemhannas RI terpilih menjadi tempat penyampaian kuliah umum karena dirasa menjadi tempat yang ideal untuk menyampaikan pandangan Jerman tentang Strategi Indo-Pasifik, salah satunya melalui diskusi dengan peserta pendidikan. Kepada peserta pendidikan, Menhan Jerman sempat berpesan bahwa melayani bangsa merupakan salah satu pilihan terbaik yang bisa dilakukan.

“Indonesia menjadi negara terkemuka di antara negara-negara ASEAN,” kata Mr. Boris Pistorius. Menurutnya, salah satu alasannya adalah karena Indo-Pasifik mengalami banyak kemajuan dalam berbagai aspek yang ditandai dengan cepatnya pertumbuhan ekonomi yang sangat terintegrasi dengan ekonomi dunia. Selain itu, bertambahnya populasi generasi muda yang berpendidikan dan terlatih serta dipenuhi dengan harapan tinggi dan ambisi juga menjadi aspek pendorong.

Mr. Boris Pistorius memandang negara-negara di Asia Pasifik adalah pembentuk abad ke-21. “Ekonomi yang berkembang dan tingkat pertumbuhan yang sangat mengesankan di kawasan yang sangat penting ini (asia pasifik) memiliki efek mendorong the anti war economy,” pungkasnya. (NA/BIA)


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menerima audiensi Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (BPKD) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. beserta jajarannya pada Senin (5/6), di Ruang Nusantara 2, Gedung Trigatra, Lemhannas RI.

Audiensi tersebut bertujuan untuk memperkuat soliditas, peningkatan kapasitas dan internalisasi arah kebijakan PKS dengan semua Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang merupakan kader PKS serta sebagai sarana silaturahmi antar struktur bersama seluruh Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah kader PKS dan Ketua BPKD DPP PKS.

“Saya akan senang kalau bisa berdiskusi dengan teman-teman Kepala Daerah atau teman-teman di partai, supaya kita memiliki gagasan yang sama tentang Indonesia ke depan,” kata Andi Widjajanto.

Menanggapi hal tersebut, Zulkieflimansyah menyampaikan terima kasihnya kepada Gubernur Lemhannas RI yang telah meluangkan waktunya untuk menerima audiensinya dan berharap audiensi tersebut menjadi langkah awal untuk kegiatan yang bisa dilakukan selanjutnya.

Di awal audiensi, Andi Widjajanto menyampaikan bahwa Lemhannas RI akan mengadakan program executive course untuk Kepala Daerah yang akan dimulai tahun ini dan diharapkan nantinya Zulkieflimansyah yang juga merupakan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat ikut serta dalam program tersebut.

Selanjutnya, Andi Widjajanto juga menjelaskan tugas-tugas yang sedang Lemhannas RI kerjakan. Pertama adalah Kedeputian Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional yang saat ini sedang terselenggara adalah Pendidikan Program Reguler Angkatan (PPRA) 65 dan Pendidikan Program Singkat Angkatan (PPSA) 24. Kedua adalah berbagai program pemantapan nilai-nilai kebangsaan, lalu yang ketiga adalah sejumlah program kajian strategis.

Menyinggung kajian strategis, Andi Widjajanto menyampaikan isu-isu yang sedang Lemhannas RI kaji, yakni tentang geopolitik, Papua, konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Kemudian, Andi Widjajanto menilai bahwa saat ini Indonesia sedang berada pada titik krusial. Secara geopolitik dunia sedang tidak normal dan secara teknokratik sudah harus menyiapkan perencanaan tahun 2024. Untuk itu, dirinya berpesan kepada Ketua BPKD DPP PKS dan jajarannya untuk memastikan hal-hal yang sedang dijalankan pemerintah baik jangka menengah maupun jangka panjang dapat terlaksana dengan baik. “Hal-hal seperti ini yang kami kaji supaya tekanan geopolitiknya dengan transisi politiknya bisa disiapkan dengan baik,” pungkasnya.

Selain audiensi, juga dilakukan diskusi yang menghasilkan saran dan masukan yang diharapkan dapat dikolaborasikan bersama tentang isu-isu yang Lemhannas RI sedang kaji. (SP/BIA)


Lemhannas RI menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Tahun 2023 pada Senin s.d. Minggu (5-11/6) di Lemhannas RI.

Pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang berlangsung selama tujuh hari, mengangkat tema “Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari 4 (Empat) Konsensus Dasar Bangsa Guna Memelihara dan Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”. Selama kegiatan, peserta akan diberikan materi tentang implementasi empat konsensus dasar, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta materi terkait wawasan nusantara, ketahanan nasional, kewaspadaan nasional, dan kepemimpinan nasional.

“Disamping memiliki dampak positif, kemudahan untuk mengakses informasi sangat memungkinkan kita semua untuk dapat melihat, memperhatikan, dan bahkan terpengaruh oleh nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh bangsa lain,” kata Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi saat membuka kegiatan tersebut  pada Senin (5/6), di Ruang Dwi Warna Purwa, Lemhannas RI.

Hal tersebut harus menjadi perhatian banyak pihak, termasuk PSMTI khususnya 106 anggota PSMTI yang menjadi peserta kegiatan. Dalam hal ini, PSMTI yang memiliki profil sebagai wadah komunikasi, interaksi, penyerap, dan penyalur aspirasi suku Tionghoa di Indonesia, meyakini bahwa pemahaman dan pengamalan Pancasila seutuhnya menjadi salah satu jalan menuju masyarakat majemuk bangsa Indonesia yang harmonis. “Kami meyakini PSMTI memiliki tujuan dan komitmen yang kuat untuk turut serta dalam upaya mencegah meluasnya nilai-nilai yang muncul sebagai dampak negatif perkembangan teknologi,” kata Rudy Sufahriadi. 

Komitmen tersebut dinilai perlu didukung oleh pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang kuat mengingat anggota PSMTI memiliki berbagai perbedaan latar belakang, pengalaman, dan persepsi serta perbedaan kualitas pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, kehadiran para anggota PSMTI dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa serta senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

“Kehadiran bapak/ibu di Lemhannas RI merupakan upaya dan bentuk tanggung jawab moral dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, salah satu diantaranya adalah optimalisasi jejaring yang dimiliki oleh PSMTI untuk menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan,” pungkas Rudy Sufahriadi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada Lemhannas RI atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, saat ini PSMTI mengemban tugas untuk menyiapkan putra-putri terbaik guna turut aktif dalam pembangunan NKRI.

Oleh sebab itu, Wilianto Tanta berharap para peserta kegiatan dapat mengikuti dengan baik sehingga wawasan dan pengetahuan yang didapatkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Hari ini, kita keluarga besar PSMTI, berkumpul dalam kegiatan di Lemhannas RI dalam rangka mengingatkan kembali cita-cita pendiri Indonesia,” ujarnya. 

Selain itu, Wilianto Tanta berharap kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi PSMTI tersebut, dapat memperkokoh rasa nasionalisme anggotanya terhadap NKRI serta memperkuat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai empat konsensus dasar, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. (NA/BIA)


Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto bersama Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menjadi delegasi Indonesia dalam 20th Asia Security Summit The International Institute of Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 pada Jumat-Minggu (2-4/6) di Singapura.

Pada hari kedua pelaksanaan 20th Asia Security Summit IISS Shangri-La Dialogue, Andi Widjajanto menjadi salah satu pembicara dalam sesi 5 pada Simultaneous Special Sessions yang mengangkat tema Keamanan Eropa-Atlantik dan Asia-Pasifik.

Pada kesempatan tersebut, Andi Widjajanto berbicara satu panel dengan Shangri-La Dialogue Senior Fellow IISS-Asia sekaligus Editor Asia-Pacific Regional Security Assessment Dr Lynn Kuok, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, Wakil Menteri Luar Negeri China Cui Tiankai, dan Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren.

Di tengah padatnya berbagai sesi di 20th Asia Security Summit IISS Shangri-La Dialogue, Andi Widjajanto juga menyempatkan diri untuk melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai pihak, diantaranya bertemu dengan Singapore Permanent Secretary of Defence Mr. Chan Heng Kee, pejabat Microsoft untuk mendiskusikan strategi keamanan siber, pejabat Google mengenai perkembangan kebijakan di Indonesia yang mendukung pertumbuhan digital, serta anggota parlemen Jerman yang mendiskusikan kerja sama keamanan dan pertahanan Indonesia-Jerman.

Tidak hanya melakukan sejumlah pertemuan bilateral, Andi Widjajanto juga menyempatkan diri melakukan wawancara dengan media China Global Television Network (CGTN). Dirinya menjelaskan posisi Indonesia di antara kompetisi yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Indo Pasifik.

Sebagai informasi, kegiatan 20th Asia Security Summit IISS Shangri-La Dialogue merupakan pertemuan tingkat Menteri Pertahanan Asia ke-20 yang membahas dinamika geopolitik, perkembangan teknologi militer, serta arsitektur pertahanan di Eropa dan Indo Pasifik. Shangri-La Dialogue 2023 dibuka oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang memberikan paparan kunci tentang pentingnya menjaga dan memperkuat multilateralisme di kawasan Indo Pasifik. (NA/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749