Gubernur Lemhannas RI Bahas Lompatan Indonesia 2045 dalam Diskusi Kebangsaan KBRI Den Haag dan PPI Wageningen

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto hadir sebagai pembicara kunci pada diskusi kebangsaan dengan tema “Semangat Generasi Muda Indonesia: Menuju Indonesia Emas 2045 dalam menjawab Tantangan Global” secara daring pada Sabtu (27/5).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Belanda yang bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wageningen. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

KBRI Den Haag bermaksud untuk menggunakan momen dan semangat Hari Kebangkitan Nasional dengan menyelenggarakan diskusi kebangsaan dengan mahasiswa Indonesia di Belanda guna membahas tantangan dan peluang generasi muda Indonesia dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Diskusi tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat kebangsaan untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia di segala bidang dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memaparkan tentang kompetensi hegemoni, risiko global, dan Indonesia 2045. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa saat ini dunia cenderung berada dalam kondisi yang tidak normal. Kompetisi konektivitas seperti Belt and Road Initiative dan Indo-Pacific Economic Framework menyebabkan pertarungan hegemoni yang tampak semakin keras.

Lemhannas RI, melihat menggunakan kacamata geopolitik, saat ini dunia berada di era Geo V yang artinya terjadi perebutan konektivitas serta kekuatan pertarungan siber.

Tentang proyeksi risiko ekonomi 2023, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa Lemhannas RI mengamati negara-negara yang kemungkinan masuk krisis utang. Dengan melihat risiko tersebut, Lemhannas RI berusaha memprediksi pertarungan-pertarungan yang akan terjadi, misalnya pada rivalitas ekonomi dan teknologi.

Dengan melihat tantangan-tantangan tersebut, kunci Indonesia ada pada bonus demografi yang akan menjadi kekuatan masa depan. Berdasarkan hasil proyeksi, bonus demografi terjadi di tahun 2030.

Bonus demografi tersebut bisa berlangsung selama lima belas tahun, sampai tahun 2045. Untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal kuncinya adalah meningkatkan kualitas pembangunan manusia. Ada variabel-variabel yang harus ditingkatkan, yakni kesehatan dan pendidikan, untuk membuat bonus demografi betul-betul terwujud dengan indeks pembangunan manusia yang sangat baik. 

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan lima isu yang diminta Presiden Joko Widodo untuk menjadi fokus Lemhannas RI dan diyakini membawa transformasi positif untuk Indonesia 2045. 

Isu pertama adalah konsolidasi demokrasi. Demokrasi Indonesia akan matang setelah menjalankan pemilu ke-7 tahun 2029. Isu-isu selanjutnya diharapkan Indonesia dapat melakukan transformasi digital, lalu mengubah paradigma ekonomi menjadi ekonomi hijau, dan meningkatkan ekonomi biru yang harus Indonesia andalkan sebagai negara kepulauan. “Kalau ini berhasil dilakukan maka Indonesia bisa melompat signifikan ke negara maju (pada) 2045,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Isu kelima yang harus dikawal adalah pembangunan IKN. IKN diharapkan menjadi perwujudan keinginan Indonesia membentuk smart digital city, hub regional dan global, serta prototipe pertama yang membangun peradaban digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Jika hal-hal tersebut bisa dilakukan maka diharapkan pada tahun 2050 posisi ekonomi Indonesia berada di nomor empat dunia.

Mengakhiri paparannya, Gubernur Lemhannas RI berharap hal-hal yang disampaikan dapat menjadi masukan bersama untuk turut merancang transformasi menuju Indonesia Emas 2045. (SP/CL)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749