Lemhannas RI Bahas Transformasi Arsitektur Kesehatan Indonesia

Direktorat Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan focus group discussion (FGD) kajian urgent dan cepat (jurpat) “Mengintensifkan Kerja Sama Nasional Menuju Arsitektur Kesehatan Indonesia yang Paripurna” bertempat di Ruang Kresna, pada Senin (29/5).

FGD tersebut merupakan kajian jurpat berdasarkan proyek prioritas nasional, guna mendapat masukan yang komprehensif dan menyempurnakan naskah kajian Lemhannas RI. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. saat menyampaikan laporannya.

Dalam sambutannya, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyampaikan bahwa kajian tentang sektor arsitektur kesehatan baik secara global maupun nasional perlu dilakukan. “Kami berusaha menawarkan kajian kepada presiden apa yang perlu dilakukan, sehingga kita memiliki arsitektur kesehatan Indonesia yang siap dengan tantangan ke depan,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan ketidakpastian global terjadi sejak pandemi Covid-19. Jika ditarik mundur ke belakang, ada beberapa penyakit seperti HIV Aids dan flu Spanyol yang juga turut menyebabkan ketidakpastian global. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa risiko geopolitik yang menjadi fokus Lemhannas RI bisa naik signifikan ketika ketidakpastian globalnya dipengaruhi masalah kesehatan. Pandemi global membuat banyak hal menjadi tidak menentu, salah satunya kolapsnya perekonomian. Untuk itu, mitigasi tentang hal tersebut perlu disiapkan.

Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa Lemhannas RI akan berusaha untuk masuk ke kajian arsitektur kesehatan dengan melihat perbandingan-perbandingan global sehingga bisa memberi usulan kepada presiden atas masukan dari para narasumber yang merupakan pakar di bidang tersebut untuk mentransformasi arsitektur kesehatan Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan pengantar oleh Tenaga Profesional Bidang Geostrategi dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si. selaku fasilitator diskusi. Dalam pengantarnya, Dr. Margaretha Hanita menyampaikan bahwa pandemi memberi pelajaran berharga karena seluruh dunia menghadapi ancaman yang sama. 

Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama lebih dari dua tahun menyebabkan perubahan besar di Indonesia. Sektor utama yang terdampak adalah industri jasa dan sistem perawatan kesehatan. Dalam lingkup global, sebuah upaya untuk mengatasi pandemi disusun bersama dalam skema kerja sama arsitektur kesehatan global. 

Dalam presidensi G-20 tahun lalu, Indonesia memberi prioritas tinggi pada arsitektur kesehatan global tersebut. Salah satunya adalah pembentukan pandemic fund, yang akan mendukung pembiayaan kesiapsiagaan negara berpendapatan rendah dalam menghadapi pandemi di masa depan.

Hal yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kolaborasi pemerintah dan organisasi profesi untuk memperoleh hasil pembangunan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan kajian strategis sehingga diperoleh input berbasis data fakta ilmiah dari berbagai sumber yang dapat menghasilkan rekomendasi akan kebijakan lanjutan.

FGD ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., M.M.B., Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Prof. Dr. Apt. Arry Yanuar, M.Si., Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dr. dr. Moh. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT., Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Apt. Noffendri Roestam, S.Si, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia drg. Usman Sumantri, M.Sc, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Dr. dr. Brian Sriprahastuti, M.P.H. (SP/CL)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749