Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A memberikan pembekalan kepada peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi SMANDEL Business Network dan BPJS Ketenagakerjaan tahun 2023 Lemhannas RI bertempat di Ruang Pancasila, Gedung Trigatra, pada Jumat (26/5).

Pada kesempatan tersebut, materi yang dibawakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengangkat tema “Kolaborasi Pentahelix Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Rangka Menjaga Ketahanan Nasional”.

Mengawali paparannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyampaikan bahwa Indonesia menunjukkan pertumbuhan bisnis dan ekonomi yang pulih lebih cepat serta bangkit lebih kuat.

“Di tahun 2022 kebangkitan kita terlihat dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menunjukkan kinerja lebih berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Lebih lanjut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyampaikan proyeksi wisata tahun 2023 yang memberikan tantangan di tengah ketidakpastian global. Hal tersebut dikarenakan jumlah wisatawan baik mancanegara dan nusantara targetnya dinaikkan menjadi dua kali lipat.

Oleh karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI berharap agar tiap instansi maupun swasta dapat membuat kebijakan hari libur panjang agar dapat mengoptimalkan pergerakan wisatawan nusantara.

Kemudian, untuk bisa fokus menciptakan lapangan kerja khususnya pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif, perlu adanya kegiatan bisnis yang lebih terakselerasi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengatakan hal ini bisa jadi peluang bagi SMANDEL Business Network, karena selain untuk terus menjaga investasi juga bisa membuka peluang bagi pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) maupun investasi besar di korporasi. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo karena investasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Tentang tren pariwisata ke depan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyampaikan adanya perubahan tren wisatawan pasca pandemi, yakni  personalize, customize, localize dan smaller in size. Konsepnya tersebut fokus pada gerakan-gerakan nasional bangga buatan Indonesia.

Selanjutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menitipkan empat karakter pemimpin untuk diteladani oleh peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan SMANDEL Business Network dan BPJS Ketenagakerjaan. Empat karakter tersebut, yakni menjadi teladan yang baik, bertanggung jawab, berani ambil risiko, dan membangun kerja sama antar anggota.

Sebelum mengakhiri paparannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menekankan kepada peserta Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Smandel Business Network dan BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa mengambil peluang bisnis dengan sikap beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi.

Ketiga hal tersebut dapat dilaksanakan dengan dibungkus semangat 3G, “gercep” (gerak cepat), “geber”" (gerak bersama) dan “gaspol” (garap semua potensi online). “Kita keniscayaannya adalah menuju ekonomi digital, jika kita tidak terdigitalisasi maka kita akan tereliminasi,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Paparan diakhiri dengan penyampaian target Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas di tahun 2024 sebanyak 4,4 juta, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI berharap SMANDEL Business Network dan BPJS Ketenagakerjaan dapat menjadi bagian yang menciptakan lapangan pekerjaan tersebut. (SP/CHP)

 


“Lapor, Drs. Rudy Sufahriadi, Inspektur Jenderal Polisi, telah menerima tugas dan tanggung jawab jabatan Sekretaris Utama Lemhannas RI, selanjutnya siap melaksanakan tugas, laporan selesai,” kata pejabat baru Sekretaris Utama Lemhannas RI Drs. Rudy Sufahriadi. Hal tersebut dilaporkan dalam acara Serah Terima Jabatan Sekretaris Utama Lemhannas RI bertempat di Aula Dwiwarna Purwa pada Rabu (24/5).

Berdasarkan Keputusan Gubernur Lemhannas RI Nomor 102 Tahun 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan Sekretaris Utama Lemhannas RI, jabatan Sekretaris Utama Lemhannas RI telah diserahkan dari Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si. kepada Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi.

“Tradisi melakukan regenerasi secara formal harus terus menerus dilakukan agar organisasi Lemhannas semakin kuat dan semakin relevan dengan tantangan-tantangan yang kita hadapi ke depan,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI mewakili keluarga besar Lemhannas RI mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan kerja keras dari Komjen Pol. Purwadi Arianto beserta Ibu Sarie Purwadi. Menurut Gubernur Lemhannas RI, semasa menjabat sebagai Sestama, Komjen Pol. Purwadi Arianto selalu berusaha mempererat kinerja, kekerabatan, dan kekeluargaan seluruh bagian Lemhannas RI.

Melanjutkan sambutannya, Gubernur Lemhannas RI juga mengucapkan selamat atas tugas dan amanah baru dalam jabatan Kepala Lemdiklat Polri yang diemban Komjen Pol. Purwadi Arianto. “Semoga sukses dalam jabatan baru sebagai Kalemdiklat Polri,” ujar Gubernur Lemhanans RI.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI juga mengucapkan selamat datang kepada Irjen Pol. Rudy Sufahriadi. “Saya yakin proses transisi sudah dilakukan dari Pak Purwadi kepada Pak Rudy, sehingga proses untuk terus menyelenggarakan kesekretariatan administrasi dalam pekerjaan sebagai Sekretaris Utama Lemhannas RI bisa berlangsung dengan lancar,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Dalam kesempatan yang sama, Komjen Pol. Purwadi Arianto menyampaikan bahwa setelah lebih dari dua tahun mengemban tugas sebagai Sekretaris Lemhannas RI, baginya Lemhannas RI telah menjadi rumah kedua setelah Polri. “Terima kasih saya sudah bisa belajar banyak di sini. Saya dapatkan bahwa kita harus berpikir holistik, komprehensif, integral, dan responsif,” kata Komjen Pol. Purwadi Arianto.

Menutup sambutannya, Komjen Pol. Purwadi Arianto menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang pernah dilakukan dan berharap hubungan silaturahmi dengan Lemhannas RI bisa terus terjaga.

Irjen Pol. Rudy Sufahriadi yang baru saja dilantik turut menyampaikan rasa syukur atas amanat yang baru dipercayakan, yakni sebagai Sekretaris Utama Lemhannas RI. “Saya mohon bimbingan dan arahan dari Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur, serta saya menerima saran dan masukan dari rekan-rekan sekalian. Semoga tugas yang kita emban bisa bermanfaat bagi negara,” ucap Irjen Pol. Rudy Sufahriadi. (NA/CL)


Guna mendukung program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep smart defence dan dapat beradaptasi dengan teknologi, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) melalui Direktorat Pengkajian Pertahanan, Keamanan (Hankam) dan Geografi Kedeputian Pengkajian Strategik Lemhannas RI menyelenggarakan Seminar Ketahanan Nasional Bidang Hankam yang mengangkat tema “Pertahanan Cerdas 5.0 Ibukota Nusantara” bertempat di Ruang Flores, Hotel Borobudur pada Kamis (25/5). Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka hari Jadi Lemhannas RI Ke-58.

Penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia pada tanggal 14 Maret 2022 menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita besar, yakni pembangunan Ibu Kota Negara dengan nama Nusantara. Simbolisasi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia tersebut merupakan perwujudan sebuah “Kebhinekaan” yang dimiliki bangsa Indonesia, seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

Membangun Ibu Kota Negara yang baru tidaklah sama dengan membangun kota biasa. Di samping perlunya perencanaan dan desain yang akan memenuhi seluruh kebutuhan minimal suatu Ibu Kota Negara, juga perlu diiringi dengan perencanaan dan pembangunan sarana-sarana pendukung tambahan dari sisi pertahanan. Sisi pertahanan menjadi penting di dalam membangun suatu kota yang benar-benar baru. Perpindahan Ibu Kota Negara merupakan perpindahan Center of Gravity, sehingga kebutuhan dari sisi pertahanan dan keamanan menjadi sangat krusial.

Pada sambutannya, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyampaikan bahwa dalam seminar ketahanan nasional bidang hankam yang sedang diselenggarakan, merupakan bentuk upaya mencari terobosan-terobosan kebijakan untuk memastikan pertahanan yang digelar di Ibu Kota Nusantara bisa sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.

Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa seminar ini diselenggarakan karena menyadari Undang-Undang Pertahanan sudah berusia 20 tahun dan Undang-Undang TNI juga akan memasuki usia 20 tahun pada tahun depan. Dalam kurun waktu 20 tahun tersebut, banyak hal terjadi dan perkembangan signifikan dari sisi geopolitik. “Kita melihat ada perkembangan-perkembangan teknologi baru. Kalau dalam tiga tahun terakhir ini kombinasi antara cyber, kombinasi digital dengan space yang akhirnya menghasilkan tema pagi ini smart defence yang betul-betul mengandalkan lompatan teknologi,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur Lemhannas RI juga menegaskan pada saat akan digelarnya pertahanan di Ibu Kota Nusantara, pastikan gelar itu sudah mengantisipasi perubahan karakter perang. Hal tersebut karena adanya pergeseran geopolitik, pergeseran ancaman dan juga ada pergeseran teknologi.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa seminar ini merupakan case study untuk memastikan gelar pertahanan IKN itu akan bisa mengantisipasi perubahan dalam sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan.

“Kami di Lemhannas akan bergerak paralel dengan apa yang dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan terkini,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Acara seminar ketahanan nasional bidang hankam tersebut dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama seminar menghadirkan tiga narasumber, yakni Mantan Kasau/Kepala Pusat Study Air Power Indonesia Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, IBM Global Senior Expert Chris Hockings, dan Vice President Sales Asia Rheinmetall Colonel Stefan Schader.

Untuk sesi kedua narasumber yang hadir adalah Analis Pertahanan Dr. Connie Rahakundini Bakrie, M.Si., Director of ICT Strategy and Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi, CETC Vice Marketing Director Indonesia Stephen Shi, dan CETC Representative Saleh Sanjoto.

Sedangkan pada sesi ketiga narasumber yang hadir adalah Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto dan Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.

Acara seminar tersebut dimoderatori oleh Kepala Pusat Kolaborasi Internasional LPPN Universitas Pertahanan RI Kolonel Lek Ir. Rujito D. Asmoro, G.DIPL in DS., M.A., RCDS., CPHCM., CIPA., CIT., IPM.

Mengawali paparannya pada sesi ketiga, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa Lemhannas RI mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk mengkaji Ibu Kota Nusantara dan salah satu hal yang dikaji adalah bagaimana merumuskan pertahanan IKN dan dikaitkan dengan perkembangan teknologi. “Karena salah satu kajian kami yang diminta presiden adalah tentang transformasi digital,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang dinamika global mengindikasikan perang masa depan akan makin kompleks. Gelar persenjataan mutakhir diproyeksikan akan menjadi fitur utama di ketika konflik mengeskalasi di berbagai titik ketegangan.

Beberapa titik ketegangan global berlokasi relatif dekat dengan Indonesia dan IKN secara khusus. Eskalasi konflik di kawasan tersebut akan membawa dampak langsung bagi Indonesia dan Ibu Kota Negara secara khusus. Oleh karena itu, penerapan sistem pertahanan cerdas perlu menjadi prioritas bagi pembangunan pertahanan nasional.

Pada konsep pertahanan cerdas (smart defence), perkembangan teknologi, kompleksnya medan pertempuran, serta kerawanan IKN meniscayakan kebutuhan pengadopsian konsep tersebut. Penerapan sistem pertahanan cerdas diimplementasikan melalui pengadopsian teknologi mutakhir serta sinergi dan sinkronisasi lintas domain. Teknologi kunci bagi penerapan konsep smart defense meliputi kapasitas di sektor informasi, pengindraan, serangan, dan komando.

Mengakhiri paparannya, Gubernur Lemhannas RI berharap agar kajian yang disajikan Lemhannas RI bisa memperkuat para pemangku kepentingan di Kementerian Pertahanan RI dan TNI untuk mendapatkan  pertahanan yang tangguh di Ibu Kota Nusantara. (SP/CHP)

 


Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) mengadakan kegiatan Talkshow Gebyar Wawasan Kebangsaan dengan mengangkat tema “Penguatan Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa di Era Digital dalam Rangka Mendukung dan Meningkatkan Ketahanan Nasional” dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2023 #PancasilaJatiDiriBangsa bertempat di Aryanusa Ballroom Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/5).

Talkshow Gebyar Wawasan Kebangsaan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Jadi Lemhannas RI Ke-58.

Dalam perkembangannya, Pancasila harus menghadapi berbagai tantangan yang mengancam eksistensinya. Tantangan yang dihadapi adalah memudarnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan masyarakat Indonesia.

Salah satu penyebabnya adalah dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam arus globalisasi yang memungkinkan masyarakat mengakses setiap informasi secara mudah, cepat, dan tanpa batas termasuk berbagai informasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Melihat pesatnya persebaran informasi melalui media sosial, perlu adanya filterisasi informasi penggunaan secara bijak. Tanpa filterisasi informasi dan kebijaksanaan pengguna, tentulah dapat mengancam lunturnya nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini juga akan mengakibatkan munculnya pemahaman yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan mengikis jati diri sebagai bangsa yang besar akan kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk, adat istiadat, budaya, suku, agama, dan bahasa.

Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Kebangsaan Lemhannas RI memandang perlu melakukan kegiatan Gebyar Wawasan Kebangsaan sebagai upaya penguatan tentang lahirnya Pancasila dan penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa di era digital dapat terwujud, sehingga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan nasional.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto bertindak sebagai pembicara kunci dan membahas tentang Geopolitik X Pancasila.

Gubernur Lemhannas RI memaparkan tentang komparasi implementasi nilai-nilai Pancasila. Agregat indeks global yang mengukur isu-isu prioritas Pancasila menunjukkan posisi Indonesia belum optimal. Pemetaan global menunjukkan posisi Indonesia masih berada di posisi sedang. Masih terdapat penerapan isu di tingkat nasional yang berada di bawah rata-rata standar global.

Secara khusus, pelaksanaan isu-isu prioritas di sila ke-1 dan ke-5 memiliki jarak yang paling signifikan dengan rata-rata global. Di sisi lain, Indonesia dinilai telah melaksanakan sila ke-4 relatif baik ketika dibandingkan dengan rata-rata standar global.

“Paling kuat sila 4, karena kita berhasil menjalankan 5 kali pemilu demokratik sampai 2019, 2024 pemilu demokratis kita ke 6, 2029 pemilu demokratis kita ke-7, katanya setelah 7 kali, Indonesia menjadi negara demokrasi matang, yang terkuatnya sila ke-4,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto.

Meski menjadi sila terkuat, Gubernur Lemhannas menyebutkan ada bentuk dari sila ke-4 yang sulit untuk dicari bentuknya, yakni kombinasi hikmat dan kebijaksanaan. “Dua kata yang hampir tidak pernah kita pakai. Kapan kita ingin membuat keputusan, setop, cari dulu hikmat kebijaksanaannya,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa sila terlemah dari Pancasila adalah sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila tersebut mengatur tentang hubungan antara agama dan negara, menjamin kebebasan beribadah, serta menjaga toleransi.

Menurut Gubernur Lemhannas RI, Indonesia merupakan negara antara sekuler dan teokrasi karena menjamin kebebasan beribadah, tetapi juga mengatur agama. Nilai Indonesia dalam hubungan antara agama dan negara berada di spektrum tujuh, jika dilihat dari spektrum satu sampai sembilan. Hal ini disebabkan ada yurisdiksi yang diatur oleh negara.

“Sekali lagi, ini cara kami di Lemhannas untuk berusaha memikirkan Pancasila yang dibenturkan tantangan geopolitik,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa nilai implementasi Pancasila saat ini berada pada angka tiga, dari skala satu sampai lima. Dari situlah dapat mulai dibayangkan arah berjalannya Indonesia menuju tahun 2030 sampai 2045.

Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Wakil Ketua MPR RI periode 2019 – 2024 Dr. Ahmad Basarah, S.H, M.H., Founder Yayasan Harapan Pemuda Indonesia Laila Nihayati, dan Influencer Sherly Annavita Rahmi, S.Sos., M.SIPh.

Turut hadir pejabat internal Lemhannas RI, di antaranya, Wakil Gubernur Lemhannas RI Letnan Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komisaris Jenderal Polisi Drs. Purwadi Arianto, M.Si., para deputi Lemhannas RI, para tenaga ahli pengajar, tenaga ahli pengkaji, dan tenaga profesional, serta para pejabat struktural Lemhannas RI. (SP/CHP)

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749