Lemhannas RI menggelar kegiatan syukuran sebagai puncak rangkaian kegiatan HUT Ke-52 KORPRI pada Senin (4/12), di Ruang Dwiwarna Purwa, Gedung Pancagatra Lantai 1, Lemhannas RI. 

Adapun rangkaian kegiatan yang digelar, yakni penyuluhan kesehatan, pelatihan public speaking dan master of ceremony, pelatihan investasi saham, pelatihan master of excel, beragam lomba mulai dari tenis meja, bola voli, bulu tangkis, Line Dance, Lemhannas Idol, dan Lemhannas Master Chef. Serangkaian kegiatan tersebut melibatkan seluruh personel Lemhannas RI, termasuk TNI dan POLRI.

Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya Pusat Laboratorium Lemhannas RI Redina Sirait, S.S., M.M. selaku Ketua Rangkaian Acara Puncak HUT Ke-52 KORPRI dalam laporannya. “Harapannya, semoga ke depan sinergitas dan kekompakan terjalin semakin erat,” ungkapnya saat menyampaikan laporan pada acara tersebut.

Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah dalam sambutannya berharap agar KORPRI Lemhannas RI bisa semakin sukses, maju, dan menjunjung tinggi Panca Prasetya KORPRI. Tak lupa dirinya turut menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh panitia dalam penyelenggaraan acara tersebut.

HUT Ke-52 KORPRI tahun ini dirayakan menjelang berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024. “Sehingga perlu diperhatikan seluruh anggota, khususnya KORPRI Lemhannas RI untuk bertindak dan bersikap netral,” tegas Maman Firmansyah.

Maman Firmansyah mengingatkan, jika pemilu tidak dilaksanakan sesuai ketentuan dengan menjaga netralitas bagi ASN, TNI, dan POLRI, dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Lebih lanjut, dirinya menyerukan kepada personel Lemhannas RI untuk bisa turut menginfokan kepada masyarakat atau warga di daerahnya masing masing agar mereka dapat bersikap netral bagi mereka yang harus bersikap netral.

HUT KORPRI tahun 2023 mengusung tema “KORPRIKAN INDONESIA”. Dengan tema tersebut, Maman Firmansyah berharap anggota KORPRI Lemhannas RI lebih semangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik serta selalu berupaya meneguhkan fungsinya sebagai perekat pemersatu bangsa, menjaga netralitas dan profesionalisme terhadap kepentingan bangsa negara untuk mencapai tujuan nasional.

Pada kesempatan tersebut, Maman Firmansyah menyampaikan sejumlah pesan kepada personel Lemhannas RI agar solidaritas KORPRI dan kerja sama selalu diperkuat dengan memegang teguh core value ASN “BERAKHLAK”. Kemudian, ia juga berpesan untuk melakukan terobosan inovasi dan berkelanjutan, mengubah mindset, cara pikir dan cara bekerja, menerapkan e-government untuk meningkatkan kecepatan dan kredibilitas pelayanan, menciptakan generasi yang transparan dan akuntabel serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. 

Usai menyampaikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pelepasan 17 orang purnabakti. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah, penarikan doorprize, dan grandprize serta penampilan juara lomba Line Dance dan Lemhannas Idol. (SP/BIA)


Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Pertahanan Keamanan dan Geografi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat judul “Mencari Solusi Penyelesaian Permasalahan Pendidikan dan Kesehatan di Papua” pada Senin (27/11) di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI.

Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. dalam laporannya menyampaikan bahwa FGD tersebut diselenggarakan untuk menemukan cara mencari solusi penyelesaian permasalahan pendidikan dan kesehatan di Papua.

Sementara, Laksdya TNI Maman Firmansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan dua pilar fundamental dalam pembangunan manusia. “Kualitas pendidikan dan kesehatan menentukan kualitas sumber daya manusia dan pada akhirnya menentukan kemajuan suatu bangsa,” katanya.

Papua merupakan salah satu Provinsi yang masih tertinggal dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang angka putus sekolahnya masih tinggi, serta kualitas sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai. Sedangkan di bidang kesehatan, angka kematian ibu dan anak di Papua masih tinggi serta akses masyarakat terhadap layanan kesehatan masih terbatas.

Oleh karena itu, penyelidikan menyeluruh diperlukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber masalah saat ini, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan solusi yang efektif. 

FGD tersebut dimoderatori oleh Direktur Pengkajian Hankam dan Geografi Lemhannas RI Marsma TNI Rolland D.G. Waha. Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Panglima TNI Laksma TNI Dr. Suharto, M.Si., M.Han. yang hadir sebagai salah satu narasumber menyampaikan tentang kendala yang dihadapi di Papua pada bidang pendidikan dan kesehatan.

Pada bidang pendidikan, kendala yang dihadapi diantaranya kekurangan tenaga guru, banyak pemukiman masyarakat Papua yang berjarak sangat jauh dari sekolah, angka buta huruf di Papua yang masih tinggi, penyediaan sarana dan prasarana yang kurang di hampir seluruh sekolah, rendahnya literasi yang diakibatkan kurangnya minat baca karena tidak ada buku yang menarik bagi para siswa, serta konflik berkepanjangan di Papua yang berdampak pada pendidikan.

Lalu pada bidang kesehatan, kendala yang dihadapi adalah tersebarnya masyarakat yang bermukim di dataran tinggi, dataran rendah, dan lembah serta masih lekatnya adat istiadat dan kepercayaan masyarakat sehingga membuat bidang kesehatan sulit untuk berkembang, lalu kurangnya sarana kesehatan di pedalaman dan kampung-kampung yang terisolasi, serta minim tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan sarana prasarana (sarpras) kesehatan yang layak untuk masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut, Laksma TNI Dr. Suharto menyampaikan beberapa solusi terkait permasalahan tersebut. Pada bidang pendidikan, diantaranya menyediakan tenaga guru, pada tingkat PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK, dan PT serta membina masyarakat lokal bersama K/L dan Pemda, bersinergi dengan Universitas Cendrawasih untuk memenuhi kekurangan guru atau tenaga pendidik, berkoordinasi dengan K/L dan Pemda untuk penyiapan sekolah dan rumah singgah/asrama bagi siswa/pelajar yang pemukimannya berjauhan dengan sarpras pendidikan atau sekolah di sekitar pos-pos TNI, berkolaborasi dengan K/L dalam penyiapan literasi bagi siswa/pelajar guna meningkatkan minat baca dan memberikan jaminan keamanan dalam konflik vertikal antara penduduk asli Papua dalam memperjuangkan pendidikan yang berkualitas.

Sedangkan pada bidang kesehatan, solusi yang disampaikan adalah TNI bersama instansi terkait merencanakan penyiapan dan pengadaan sarpras kesehatan guna memenuhi kurangnya sarpras kesehatan di pedalaman dan kampung-kampung yang terisolasi dan saling berjauhan, serta melaksanakan pengamanan pembangunan sarpras kesehatan, bekerja sama dengan K/L terkait guna penyediaan tenaga kesehatan, alat kesehatan, sarpras kesehatan, dan memberdayakan masyarakat lokal yang mempunyai kemampuan dan disiplin ilmu medis /kesehatan untuk mengabdi di wilayahnya.

Adapun narasumber lain yang hadir, yakni Widyaprada Ahli Madya/Pembina Tim Kerja Tim Inovasi dan Transformasi dan Kerjasama Lintas Program Kemendikbudristek RI Dr. Sugiyanto, Perencana Ahli Muda Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI Bapak Ermawan, S.K., M.M.P.H., Peneliti Bidang Sosiologi Pendidikan BRIN RI Anggi Afriansyah, M.Si., dan Direktur Eksekutif Intelligence and National Security Studies (INSS) dan Peneliti Papua Dr. Stepi Anriani, M.Si. (SP/BIA)


Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat judul “Outlook Politik Dalam Negeri Indonesia Tahun 2024” pada Selasa (28/11), di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI.

Dalam sambutannya, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. menyampaikan bahwa Indonesia akan memasuki tahun politik 2024 yang ditandai dengan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, para anggota legislatif, serta para kepala daerah.

“Pemilu serentak 2024 merupakan momentum penting bagi demokrasi Indonesia karena merupakan sarana untuk memilih pemimpin yang akan menentukan arah masa depan bangsa,” ujar Panca Putra. Selain itu, pemilihan umum tersebut juga akan menentukan arah dan kebijakan politik dalam negeri Indonesia untuk lima tahun kedepan.

Tahun politik 2024 ditandai dengan dinamisnya kondisi politik dalam negeri yang diantaranya tercakup dalam sistem pemilu, koalisi partai, calon presiden dan wakil presiden, dan beragam isu strategis serta partisipasi pemilih. Dinamika politik ini tentunya akan berpengaruh terhadap sejumlah aspek lainnya, yaitu keamanan dalam negeri, pemajuan hak asasi manusia, perekonomian Indonesia, dan konsolidasi demokrasi.

Sejalan dengan hal tersebut, penting untuk memahami dan menganalisis outlook politik dalam negeri tahun 2024 dari berbagai perspektif dan sudut pandang. “Diskusi ini kami harapkan dapat menjadi wadah untuk melakukan kajian dan prediksi terhadap pengaruh dinamika politik dalam negeri terhadap berbagai aspek tersebut,” kata Panca Putra.

Penyelenggaraan FGD yang dimoderatori oleh Tenaga Profesional Bidang Geostrategi dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., dihadiri Deputi III Kantor Staf Presiden RI Dr. Ir. Edy Priyono, M.E. sebagai narasumber yang menyampaikan tentang dinamika politik dan perekonomian Indonesia tahun 2024.

Edy Priyono menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Triwulan III tahun 2023 melambat menjadi di bawah 5%. Dari sisi pengeluaran, perlambatan utamanya didorong oleh penurunan kinerja ekspor sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Sementara itu, dari sisi lapangan usaha terdapat perkembangan yang cukup baik, utamanya pada sektor industri manufaktur.

Untuk inflasi berjalan terkendali dan sedikit meningkat dibanding bulan Oktober lalu terutama didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti beras, aneka cabai, telur, dan gula pasir.

Lebih lanjut, Edy Priyono menyampaikan bahwa investasi cenderung menurun pada tahun politik. Berdasarkan pengamatan, kinerja investasi cenderung melemah pada periode menjelang pemilu sejalan dengan perilaku wait and see investor. Hal tersebut didukung juga dengan pola kredit investasi dan kredit modal kerja.

Edy Priyono juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diwaspadai, yakni ketersediaan harga beras, populisme pemerintahan baru, kesenjangan semakin melebar (K-Shape recovery) termasuk berbasis etnis, keberlanjutan reformasi struktural (khususnya UU Cipta Kerja), keberlanjutan hilirisasi, dan transformasi ekonomi serta greenflation.

Adapun beberapa narasumber lain yang hadir dalam FGD tersebut, yaitu Direktur Politik Baintelkam Polri Brigjen Pol Drs. Yuda Gustawan, S.I.K., S.H., M.H., Wakil Ketua Bidang Internal Komnas HAM Bapak Pramono Ubaid Tanthowi, S.Ag. M.A., dan Research Fellow Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia Bapak Panji Anugrah Permana, Ph.D. (SP/BIA)


Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah menjadi pembicara kunci pada kegiatan Webinar Nasional yang digagas oleh Ikatan Keluarga Alumni Kebangsaan Lemhannas (IKABNAS) dengan tema “Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Kejayaan Indonesia Emas” pada Rabu (22/11), secara virtual.

Dalam kesempatan tersebut, Maman Firmansyah menghaturkan rasa terima kasihnya pada Alumni Kebangsaan Lemhannas RI atas webinar nasional yang diselenggarakan. Dirinya berharap kegiatan webinar tersebut dapat memberikan inspirasi bagi para Alumni Kebangsaan Lemhannas RI dan para pemuda, baik pelajar maupun mahasiswa agar terus bermimpi dan berkarya untuk Indonesia.

“Pemuda merupakan sumber daya manusia utama dalam pembangunan berkelanjutan, pembangunan ekonomi, inovasi teknologi, dan agen perubahan sosial,” kata Maman Firmansyah.

Maman Firmansyah mengatakan bahwa pemuda juga merupakan salah satu kekuatan dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dari segala aspek. Selain itu, ia juga menyampaikan perjuangan bangsa Indonesia yang melibatkan peran penting pemuda.

Peran penting pemuda dalam sejarah bangsa Indonesia sudah dimulai sejak pergerakan Budi Utomo tahun 1908, lalu sumpah pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966 sampai pergerakan mahasiswa tahun 1998. Hal tersebut telah membuktikan bahwa peran pemuda mampu memengaruhi proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

Kemudian, Maman Firmansyah menyebut bahwa pemuda merupakan generasi yang kreatif, tak kenal batas, dan gigih dalam mengejar tujuannya. Kecepatan dalam menggunakan teknologi internet juga menjadi karakteristik pemuda.

Hal tersebut merupakan ciri-ciri globalisasi yang menciptakan suatu perubahan kemajuan, perkembangan teknologi dan produksi ekonomi yang saling bergantung sehingga meningkatkan masalah bersama serta adanya aktivitas interaksi dan pertukaran budaya.

Sejalan dengan hal tersebut, para pemuda dituntut harus selalu meningkatkan keterampilan dan keahliannya melalui pendidikan dan soft skill agar tidak tertinggal. Maman Firmansyah melihat bahwa urgensi peran pemuda semakin dibutuhkan mengingat Indonesia saat ini tengah bersiap untuk memasuki tahap awal bonus demografi yang diharapkan puncaknya terjadi pada tahun 2030.

Terkait  bonus demografi, Maman Firmansyah melihat hal tersebut menjadi modal bagi negara dalam rangka melakukan akselerasi pembangunan nasional karena jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif. Untuk itu, bonus demografi harus mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak agar dapat terwujud tatanan hidup baru yang lebih baik.

Untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang gemilang, pengembangan pemuda menjadi pemimpin masa depan dan aktor utama dalam kemajuan negara harus difokuskan. Para pemuda harus diberikan pendidikan, pelatihan, dan pembekalan nilai-nilai yang kuat agar memiliki kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan.

Dalam kesempatan tersebut, Maman Firmansyah menegaskan, jika seluruh komponen bangsa sama-sama berkomitmen, maka Indonesia emas bukanlah sekedar impian belaka. “Mari kita bersatu, membangun jaringan, mendukung satu sama lain dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang bangga dengan prestasi dan potensi generasi muda yang gemilang,” pungkasnya.

Turut hadir Ketua Umum IKABNAS Dr. Faizal Hafied, S.H., M.H. dan beberapa narasumber dalam webinar tersebut, yakni Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Anggota DPR RI Puteri Anetta Komarudin, Sekretaris IKABNAS M. Abdul Basit, Influencer Aryo Seno Bagaskoro, dan Founder Yayasan Harapan Pemuda Indonesia Laila Nihayati. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749