Press Release

Nomor  : PR/02/III/2024

Tanggal:  26 Maret 2024

Jakarta- Wakil Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI Eko Margiyono, mengungkapkan harapannya terhadap peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 67 Lemhannas RI. Ia menekankan pentingnya para peserta untuk memegang tiga pilar utama kepemimpinan nasional setelah menyelesaikan pendidikan mereka.

“Pilar pertama, berbasis pada nilai-nilai kebangsaan yang berpegang pada Pancasila. Pilar kedua, memiliki wawasan geopolitik yang mampu memahami situasi atau kondisi politik negara lain untuk memperkuat ketahanan nasional, dan pilar ketiga, mampu menyumbangkan pemikiran serta melakukan langkah-langkah strategis, guna mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045,” ungkap Eko Margiyono saat memberikan sambutan Pembukaan PPRA 67 pada Selasa (26/03), di Ruang Dwiwarna Purwa Lemhannas RI.

Tiga pilar tersebut merupakan arahan khusus Presiden RI Joko Widodo dalam penyiapan pemimpin nasional.

Pada kesempatan tersebut, Eko Margiyono turut menyampaikan empat pesan kepada peserta PPRA 67 Lemhannas RI selama menjalani proses pendidikan. Pesan pertama yang disampaikan adalah pentingnya para peserta mengikuti dan menjalani pendidikan dengan niat yang tulus, serta membentuk pola pikir, sikap, dan tindakan berdasarkan pandangan geopolitik dan geostrategi nasional.

Pesan kedua adalah harapan agar para peserta mampu mengukur serta meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Pesan ketiga menekankan pentingnya peningkatan motivasi belajar dengan penuh tanggung jawab dalam menjalankan peran sebagai peserta pendidikan.

Tidak hanya itu, peserta juga diingatkan untuk dapat menjalin dan membangun komunikasi yang baik dengan sesama peserta, tenaga pendidik, tenaga pengajar, dan lembaga terkait.

“….Menjalin dan membangun komunikasi atau networking dengan melakukan interaksi aktif, baik di antara para peserta, maupun dengan para tajar, taji, dan taprof serta lembaga, melalui interaksi-interaksi yang bersifat meningkatkan kompetensi dan kemampuan peserta dalam mewujudkan kepemimpinan strategis nasional,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Pembukaan PPRA 67 Lemhannas RI direncanakan berlangsung selama tujuh bulan, dimulai pada hari Selasa, 26 Maret, dan dijadwalkan berakhir pada 29 Oktober 2024. Program ini akan diikuti oleh seratus peserta yang berasal dari berbagai lapisan, termasuk TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Daerah dan Provinsi, serta Organisasi Masyarakat..

 

Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI

Brigjen TNI Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han.

 

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Wakil Gubernur Lemhannas RI saat memberikan sambutan pada Pembukaan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 67 Tahun 2024 Lemhannas RI

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/63/ XI / 2023

Tanggal: 15 November 2023

Jakarta – Perwakilan negara sahabat yang menjadi mitra penting Indonesia dan juga ASEAN, yakni perwakilan Kementerian Perekonomian dan Pembangunan Jepang Ueda Hajime dan Dosen Senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim hadir sebagai pembicara Seminar Nasional “Lanskap Strategis Asia Tenggara di Era Geopolitik 5.0” pada Rabu (15/11).

 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik Deputi Bidang Pengkajian Strategis Lemhannas RI itu dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

 

Para pembicara membahas lanskap ekonomi strategis tentang peran Asia Tenggara dalam pertumbuhan ekonomi dunia dan negara mitra dalam pembangunan konektivitas kawasan menurut perspektif negara masing-masing.

 

Dalam sudut pandang Jepang, Ueda Hajime menyatakan bahwa terdapat pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta kesenjangan ekonomi di ASEAN sebagai pondasi ekonomi UMKM.

 

Oleh sebab itu, Jepang menghormati prinsip sentralitas ASEAN dan mengarusutamakan pembangunan masyarakat untuk ketahanan ekonomi yang inklusif.

 

Hajime menilai prioritas pembangunan ekonomi ASEAN meliputi transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan pangan.

 

Maka dari itu, Jepang memperkuat kerja sama dengan ASEAN pada kerangka Japan-ASEAN Comprehensive Connectivity Initiative yang fokus pada beberapa sektor, di antaranya infrastruktur transportasi, konektivitas digital, kerja sama maritim, rantai pasok, konektivitas energi listrik, serta konektivitas pengetahuan dan sumber daya manusia.

 

Hajime juga menyebutkan beberapa proyek kerja sama antara Jepang dan ASEAN yang telah terlaksana, antara lain MRT Jakarta, Pelabuhan Patimbang, Laboratorium Sertifikasi Otomotif, PLT Hidroelektrik Kayan, program tenaga kerja ke Jepang melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan JICA.

 

Selain itu, kerja sama di bidang peningkatan kapasitas maritim Indonesia juga dilakukan dengan BAKAMLA.

 

Sementara itu, Dosen Senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim selaku perwakilan akademisi, menjelaskan bahwa konektivitas ASEAN telah memformulasikan connectivity master plan yang secara institusional telah dibentuk ASEAN Connectivity Coordinating Committee (ACCC) dengan peningkatan peran Secretariat ASEAN yang signifikan.

 

Fokus kekuatan eksternal ASEAN dalam pembangunan konektivitas ASEAN, di antaranya infrastruktur fisik, kapasitas institusional, hubungan people to people, dan jaringan siber.

 

Pembangunan tersebut menjadi agenda geopolitik strategis, karena tidak hanya menjadi pengungkit bagi mitra ASEAN, namun juga faktor ketergantungan pada negara adidaya mitra ASEAN.

 

Ada 3 hal bentuk keterlibatan negara adidaya dalam pembangunan konektivitas ASEAN, yakni tidak ada keterlibatan, kerja sama, serta kontestasi berupa penyediaan sumber daya untuk tujuan dan institusi ASEAN maupun negara eksternal ASEAN.

 

Seminar yang dilaksanakan secara hibrida ini, dihadiri oleh 200 peserta luring dan 300 peserta daring dari berbagai latar belakang pekerjaan serta pendidikan. Diharapkan seminar ini dapat menjadi sarana diseminasi sekaligus platform diskusi konstruktif dalam tata kelola kawasan Asia Tenggara yang stabil dan bertumbuh.

Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI

Brigadir Jenderal TNI Suratno, S.I.P.

Narahubung: Maulida (082229125536) dan Vira (+44 7307 366800)

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/01/I/2024

Tanggal:  30 Januari 2024

Plt. Gubernur Lemhannas RI, Laksdya TNI Maman Firmansyah, mengungkapkan harapannya terhadap peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 66 Lemhannas RI. Dalam pernyataannya, dirinya menekankan pentingnya para peserta memegang tiga pilar utama kepemimpinan nasional setelah menyelesaikan pendidikan mereka.

“Pilar pertama, berbasis pada nilai-nilai kebangsaan yang berpegang pada Pancasila. Pilar kedua, memiliki wawasan geopolitik yang mampu memahami situasi atau kondisi politik negara lain untuk memperkuat ketahanan nasional, dan pilar ketiga, mampu menyumbangkan pemikiran serta melakukan langkah-langkah strategis, guna mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045,” ungkap Maman Firmansyah saat memberikan sambutan pada Pembukaan PPRA 66 pada Selasa (30/01), di Ruang Dwiwarna Purwa Lemhannas RI.

Tiga pilar tersebut merupakan arahan khusus Presiden RI Joko Widodo dalam penyiapan pemimpin nasional.

Dalam kesempatan itu, Maman Firmansyah juga menyampaikan empat pesan kepada peserta PPRA 66 Lemhannas RI selama menjalani pendidikan. Pesan pertama adalah agar para peserta mengikuti dan menjalani proses pendidikan dengan niat yang tulus, memiliki pola pikir, pola sikap, dan pola tindak berdasarkan pandangan geopolitik serta geostrategi.

Pada kesempatan tersebut, Maman Firmansyah turut menyampaikan empat pesan kepada peserta PPRA 66 Lemhannas RI selama menjalani proses pendidikan. Pesan pertama yang disampaikan adalah pentingnya para peserta mengikuti dan menjalani pendidikan dengan niat yang tulus, serta membentuk pola pikir, sikap, dan tindakan berdasarkan pandangan geopolitik dan geostrategi nasional.

Pesan kedua yang disampaikan adalah harapan agar para peserta mampu mengukur serta meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Pesan ketiga menekankan pentingnya peningkatan motivasi belajar dengan penuh tanggung jawab dalam menjalankan peran sebagai peserta pendidikan.

 

Tidak hanya itu, peserta juga diingatkan untuk dapat menjalin dan membangun komunikasi yang baik dengan sesama peserta, tenaga pendidik, tenaga pengajar, dan lembaga terkait.

“….Menjalin dan membangun komunikasi atau networking dengan melakukan interaksi aktif, baik di antara para peserta, maupun dengan para tajar, taji, dan taprof serta lembaga, melalui interaksi-interaksi yang bersifat meningkatkan kompetensi dan kemampuan peserta dalam mewujudkan kepemimpinan strategis nasional,” kata Plt. Gubernur Lemhannas RI.

Pembukaan PPRA 66 Lemhannas RI direncanakan berlangsung selama tujuh bulan, dimulai pada hari Selasa, 30 Januari, dan dijadwalkan berakhir pada 27 Agustus 2024. Program ini akan diikuti oleh seratus peserta yang berasal dari berbagai lapisan, termasuk TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat, dan perwakilan dari negara sahabat. 

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Plt. Gubernur Lemhannas RI saat memberikan sambutan pada Pembukaan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 66 Tahun 2024 Lemhannas RI

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/63/ XI / 2023

Tanggal: 15 November 2023

Jakarta – Perwakilan negara sahabat yang menjadi mitra penting Indonesia dan juga ASEAN, yakni perwakilan Kementerian Perekonomian dan Pembangunan Jepang Ueda Hajime dan Dosen Senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim hadir sebagai pembicara Seminar Nasional “Lanskap Strategis Asia Tenggara di Era Geopolitik 5.0” pada Rabu (15/11).

 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik Deputi Bidang Pengkajian Strategis Lemhannas RI itu dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

 

Para pembicara membahas lanskap ekonomi strategis tentang peran Asia Tenggara dalam pertumbuhan ekonomi dunia dan negara mitra dalam pembangunan konektivitas kawasan menurut perspektif negara masing-masing.

 

Dalam sudut pandang Jepang, Ueda Hajime menyatakan bahwa terdapat pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta kesenjangan ekonomi di ASEAN sebagai pondasi ekonomi UMKM.

 

Oleh sebab itu, Jepang menghormati prinsip sentralitas ASEAN dan mengarusutamakan pembangunan masyarakat untuk ketahanan ekonomi yang inklusif.

 

Hajime menilai prioritas pembangunan ekonomi ASEAN meliputi transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan pangan.

 

Maka dari itu, Jepang memperkuat kerja sama dengan ASEAN pada kerangka Japan-ASEAN Comprehensive Connectivity Initiative yang fokus pada beberapa sektor, di antaranya infrastruktur transportasi, konektivitas digital, kerja sama maritim, rantai pasok, konektivitas energi listrik, serta konektivitas pengetahuan dan sumber daya manusia.

 

Hajime juga menyebutkan beberapa proyek kerja sama antara Jepang dan ASEAN yang telah terlaksana, antara lain MRT Jakarta, Pelabuhan Patimbang, Laboratorium Sertifikasi Otomotif, PLT Hidroelektrik Kayan, program tenaga kerja ke Jepang melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan JICA.

 

Selain itu, kerja sama di bidang peningkatan kapasitas maritim Indonesia juga dilakukan dengan BAKAMLA.

 

Sementara itu, Dosen Senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim selaku perwakilan akademisi, menjelaskan bahwa konektivitas ASEAN telah memformulasikan connectivity master plan yang secara institusional telah dibentuk ASEAN Connectivity Coordinating Committee (ACCC) dengan peningkatan peran Secretariat ASEAN yang signifikan.

 

Fokus kekuatan eksternal ASEAN dalam pembangunan konektivitas ASEAN, di antaranya infrastruktur fisik, kapasitas institusional, hubungan people to people, dan jaringan siber.

 

Pembangunan tersebut menjadi agenda geopolitik strategis, karena tidak hanya menjadi pengungkit bagi mitra ASEAN, namun juga faktor ketergantungan pada negara adidaya mitra ASEAN.

 

Ada 3 hal bentuk keterlibatan negara adidaya dalam pembangunan konektivitas ASEAN, yakni tidak ada keterlibatan, kerja sama, serta kontestasi berupa penyediaan sumber daya untuk tujuan dan institusi ASEAN maupun negara eksternal ASEAN.

 

Seminar yang dilaksanakan secara hibrida ini, dihadiri oleh 200 peserta luring dan 300 peserta daring dari berbagai latar belakang pekerjaan serta pendidikan. Diharapkan seminar ini dapat menjadi sarana diseminasi sekaligus platform diskusi konstruktif dalam tata kelola kawasan Asia Tenggara yang stabil dan bertumbuh.

Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI

Brigadir Jenderal TNI Suratno, S.I.P.

Narahubung: Maulida (082229125536) dan Vira (+44 7307 366800)

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749