Lemhannas RI menyelenggarakan Rapat Pimpinan Tahun 2024 pada Senin (15/1), di Ruang Konstitusi, Gedung Trigatra Lantai 3, Lemhannas RI. Dipimpin langsung oleh Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah, kegiatan tersebut mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI Guna Mendukung Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024”.

Dalam sambutan pembukanya, Maman Firmansyah mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah hadir. Menurutnya, para narasumber sangat penting untuk bisa mencerahkan para personel Lemhannas RI. Terlebih lagi Lemhannas RI merupakan lembaga yang cukup dinamis dalam rotasi personel. “Kami sangat mengharapkan kehadiran para narasumber, kami sangat butuhkan,” ujarnya.

Selain itu, Maman Firmansyah mengimbau seluruh personel yang hadir untuk menyimak dan memahami paparan para narasumber. Pemahaman yang utuh nantinya dapat mendukung kinerja para personel Lemhannas RI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Lemhannas RI.

Salah satu narasumber, Kepala Seksi Anggaran Bidang Pertahanan dan Keamanan IV, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Ahmad Zainal Arifin menyampaikan bahwa nilai kinerja Lemhannas RI Tahun Anggaran 2023 mencapai 95,02 dengan kategori sangat baik. Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Zainal Arifin juga menyampaikan beberapa hal terkait Evaluasi Kinerja Anggaran T.A. 2023; Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran T.A. 2024; dan Persiapan Reviu Angka Dasar T.A. 2025.

Dalam Evaluasi Kinerja Anggaran T.A. 2023, dijelaskan bahwa Nilai Kinerja Anggaran Lemhannas RI memang sudah masuk dalam kategori Sangat Baik, tetapi masih perlu diperbaiki dalam menyusun RPD dan pelaksanaan anggarannya sehingga nilai konsistensi dapat maksimal. Nilai Kinerja Anggaran Lemhannas RI sejak T.A. 2018 sampai dengan T.A. 2023 cenderung meningkat, namun pada T.A. 2021 dan T.A. 2022 mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid-19 yang kemudian mengalami perbaikan pada T.A. 2023.

Kemudian saat membahas Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran T.A. 2024 dijelaskan bahwa ada beberapa strategis yang dapat dilakukan. Pertama, meningkatkan kualitas belanja agar lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Kedua, pencapaian sasaran dan target Prioritas Nasional mengingat T.A. 2024 merupakan akhir RPJMN. Ketiga, akselerasi transformasi ekonomi melalui penguatan fungsi alokasi pada bidang prioritas. Keempat, penguatan fungsi stabilisasi untuk menjaga daya beli masyarakat.

Selanjutnya ketika menjelaskan Persiapan Reviu Angka Dasar T.A. 2025 ditekankan beberapa hal yang harus disiapkan. Diantaranya adalah data dan alokasi anggaran untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025; Kegiatan Prioritas Nasional T.A. 2024 beserta alokasi anggarannya yang akan berlanjut pada T.A. 2025; serta Data jumlah Aparatur Sipil Negara 2023 dan rencana pengadaan T.A. 2024 dan T.A. 2025.

Selain Kepala Seksi Anggaran Bidang Pertahanan dan Keamanan IV, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Ahmad Zainal Arifin, turut hadir dua narasumber lain, yakni Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan I Kementerian PAN RB Akhmad Hasmy, Ak. dan Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas Erik Armundito, S.T., M.T., Ph.D.

Setelah menerima paparan dari narasumber yang hadir, rapat dilanjutkan dengan paparan tiap-tiap kepala unit kerja yang menyampaikan capaian kinerja pada tahun 2023 dan rancangan kinerja pada tahun 2024. Diharapkan melalui kegiatan tersebut diperoleh kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak seluruh personel di lingkungan Lemhannas RI dalam melaksanakan program kerja tahun 2024. (NA/BIA)


Rapat Koordinasi Arah Kebijakan Pimpinan Lemhannas RI yang mengangkat tema "Transformasi Lemhannas RI guna Mendukung Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024” digelar pada Senin (15/1), di Ruang Konstitusi, Gedung Trigatra Lantai 3, Lemhannas RI. 

Dalam sesi 2 acara tersebut, Lemhannas RI menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Direktur Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI Erik Armundito, ST., MT., Ph.D. dan Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan I Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Akhmad Hasmy, Ak. 

Mengawali paparannya, Erik Armundito menyampaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 yang memiliki visi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. 

Tentang kesinambungan kegiatan prioritas nasional (PN) Lemhannas RI dalam RPJMN 2020-2024, terdapat tiga output Lemhannas RI, yakni pemantapan nilai-nilai kebangsaan, training of trainers (TOT), dan dialog wawasan kebangsaan. Erik Armundito juga menegaskan bahwa Lemhannas RI harus lebih memperhatikan kesesuaian target antara perencanaan dan pelaksanaan.

Diakhir paparannya, Erik Armundito menginformasikan tentang program prioritas yang merupakan beberapa turunan dari arahan-arahan pembangunan Indonesia emas. Program prioritas yang terkait dengan Lemhannas RI tersebut, yakni transformasi kelembagaan dan tata kelola ideologi, politik, hukum dan keamanan nasional.

Narasumber selanjutnya, Akhmad Hasmy menyampaikan materi yang berjudul “Reformasi Birokrasi Untuk Mempercepat Terwujudnya Agenda Pembangunan”. Akhmad Hasmy mengutip arahan Presiden Joko Widodo tentang arahan reformasi birokrasi. 

Arahan tersebut adalah birokrasi yang berdampak harus dirasakan langsung ke masyarakat. “Lemhannas itu siapa masyarakatnya, siapa stakeholder nya, tentu harus bisa dipotret secara baik. Sehingga Lemhannas kinerjanya tidak hanya berupa kegiatan, tapi dampak yang bisa dinikmati para stakeholdernya,” ujar Akhmad Hasmy. Arahan Presiden Joko Widodo selanjutnya, yakni reformasi birokrasi bukan hanya tumpukan kertas, dan birokrasi harus berjalan lincah dan cepat.

Selanjutnya, Akhmad Hasmy menyampaikan tentang sasaran reformasi birokrasi (RB) tahun 2020-2024 yang terbagi menjadi RB general dan RB Tematik. RB general adalah RB untuk menciptakan tata kelola pemerintahan digital yang lincah, kolaboratif dan akuntabel serta budaya birokrasi BerAKHLAK dengan ASN yang profesional. Sedangkan RB Tematik adalah RB yang mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong daya saing Indonesia dengan penyelesaian masalah tata kelola pada berbagai program pengentasan kemiskinan, peningkatan Investasi, akselerasi digitalisasi administrasi pemerintahan, dan RB Tematik Prioritas Presiden.

Terkait perkembangan RB dan manajemen kinerja Lemhannas, Akhmad Hasmy menyampaikan bahwa indeks RB dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) mengalami peningkatan pada tahun 2023. 

Setelah pemaparan dua narasumber tersebut, acara dilanjutkan oleh pengarahan dari Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah. Maman Firmansyah berharap adanya inovasi yang bisa diciptakan salah satu core bisnis Lemhannas RI, yakni pada Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional. Tentang anggaran, Maman Firmansyah berpesan untuk segera dikonsepkan dan diajukan serta harus akif berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI dan Kementerian Keuangan RI.

Maman Firmansyah berharap personel Lemhannas RI bertanggung jawab pada kinerja di unit kerjanya masing-masing. “Betul-betul ditingkatkan, paham (dan) mengerti apa yang menjadi tanggung jawabnya. Ini menjadi cambuk kita semua (dan) saya harapkan itu jadi tolak ukur kita semua,” pungkas Maman Firmansyah.

Acara dilanjutkan dengan paparan dari Inspektur, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional, Deputi Pengkajian Strategik, Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, dan Sekretaris Utama Lemhannas RI. (SP/BIA)


Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Mayjen TNI Agus Arif Fadila, S.I.P. menjadi narasumber dalam seminar kebangsaan dengan tema “Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Amil Rumah Zakat” pada Senin (15/1), di Hotel Ibis Budget Bandung Asia Afrika, Jawa Barat.

Seminar yang diselenggarakan Lembaga Amil Zakat Nasional tersebut merupakan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rumah Zakat 2024 serta menumbuhkan dan menguatkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat nasional juga memiliki peranan penting untuk bersama sama dengan seluruh elemen bangsa dalam menjaga NKRI dengan menumbuhkan kecintaan dan patriotisme serta tanggung jawab seutuhnya sebagai warga negara.

Seminar kebangsaan tersebut diikuti oleh semua leader Rumah Zakat seluruh Indonesia. Harapannya agar seluruh amil memiliki kesadaran dan pemahaman sebagai warga NKRI melalui perannya sebagai amil dalam kehidupan sehari hari.

Pada kesempatan tersebut, Agus Arif Fadila menyampaikan dua materi tentang kepemimpinan nasional dan nilai dasar bela negara dalam bingkai NKRI. Tentang fungsi kepemimpinan, dirinya menyampaikan bahwa seorang pemimpin berperan sebagai pengambil keputusan, pengembangan loyalitas, pemberi pengayoman, pencipta dan pemelihara keharmonisan, serta berperan dalam melakukan pembaharuan.

Adapun ciri-ciri kepemimpinan yang layak, yakni bermoral, moril, disiplin, memiliki jiwa korsa, cakap/tangkas, dan berdedikasi. Lebih lanjut, Agus Arif Fadila menyampaikan etika yang harus ada dalam kepemimpinan. Dalam kepemimpinan, etika yang harus ditegakkan adalah norma-norma keindahan, kepekaan sosial, serta mengetahui norma-norma yang benar dan yang salah.

Dalam mengambil keputusan, Agus Arif Fadila juga menekankan seorang pemimpin harus mengumpulkan data permasalahan yang belum jelas faktanya, lalu meneliti dan menganalisis secara mendalam semua informasi yang diperoleh. Setelah dua hal tersebut dilakukan, seorang pemimpin dapat mengambil keputusan dengan membuat rumusan solusi pemecahan masalahnya serta dapat mengambil keputusan dengan sungguh-sungguh dalam kerangka pencapaian tujuan.

Pada paparan selanjutnya, Agus Arif Fadila menyampaikan bahwa bela negara adalah sebuah perilaku dan sikap dari warga negara. Sikap dan perilaku tersebut dijiwai oleh kecintaannya kepada negara dan bangsanya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah NKRI. Kecintaan terhadap NKRI tersebut didasarkan pada Pancasila dan UUD NRI 1945 untuk menjaga kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Sebelum menjalankan proses bela negara, Agus Arif Fadila menekankan sebagai warga negara perlu memahami unsur-unsur bela negara. Unsur-unsur tersebut, yaitu memiliki jiwa kecintaan kepada tanah air/patriot, rela berkorban untuk NKRI, memiliki keyakinan bahwa pancasila adalah ideologi negara, memiliki sebuah kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, serta memiliki keahlian/kemampuan awal bela negara.

Selanjutnya, wawasan kebangsaan turut disampaikan oleh Agus Arif Fadila dalam poin paparannya. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan yang diwarnai oleh rasa, paham, dan semangat kebangsaan. Adapun tiga unsur dari wawasan kebangsaan, yakni rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan.

Pada hakikatnya, tiap warga negara harus siaga pada ancaman nasional. Kesiapsiagaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang dibangun dari rasa peduli, tanggung jawab serta perhatian untuk mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan aksi pencegahan terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman bagi NKRI merupakan arti dari kewaspadaan nasional. 

Sejalan dengan hal tersebut, terdapat tiga komponen yang harus dimiliki warga Negara yang baik. Pertama adalah civic knowledge, yakni berkaitan dengan misi atau hal yang harus warga negara ketahui. Kedua adalah civic skill yang artinya keterampilan yang harus dimiliki oleh warga negara yang mencakup keterampilan intelektual dan keterampilan partisipasi. Ketiga adalah civic dispositions yang artinya karakter privat dan publik dari warga negara yang perlu dipelihara dan ditingkatkan dalam demokrasi konstitusional.

Mengakhiri paparannya, Agus Arif Fadila menyampaikan hakikat NKRI sebagai konsensus nasional bahwa dalam mewujudkan dasar, falsafah, konstitusi, bentuk negara dan pemerintahan serta wilayah negara, para pendiri bangsa telah bersikap bijak dengan kebesaran hati mendahulukan kepentingan bangsa daripada pribadi dan golongan. (SP/BIA)


Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah menerima audiensi Perhimpunan Alumni Pekerti Indonesia (PAPI) yang dipimpin oleh Pembina PAPI Prof. Endang Komara M.Si. dan sejumlah pengurus PAPI pada Kamis (11/1), di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Trigatra Lantai 1, Lemhannas RI. 

Dalam audiensi tersebut, Maman Firmansyah menjelaskan tiga tugas pokok dan fungsi Lemhannas RI, yakni melaksanakan pendidikan pimpinan tingkat nasional, melakukan pengkajian strategik, dan menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan. “Menurut saya, paling krusial tentang wawasan kebangsaan. Bahwa kita diberi tugas untuk memberikan pemantapan tentang wawasan kebangsaan kepada berbagai tingkatan,” jelasnya.

Sementara Prof. Endang Komara M.Si. menyambut hal tersebut dengan menyampaikan niat kerja sama dengan Lemhannas RI mengenai rencana penguatan nilai-nilai kebangsaan bagi para pengajar perguruan tinggi yang telah mengikuti Program Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). “Diharapkan kegiatan tersebut akan menjadi pendorong perubahan bagi peserta pelatihan, khususnya dosen dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia,” ucap Endang Komara.

Dalam audiensi tersebut, Endang Komara juga menjelaskan bahwa PAPI merupakan suatu wadah organisasi yang dibentuk para alumni yang memiliki keterkaitan dengan pendidikan kepemimpinan dan pembinaan nilai-nilai kebangsaan. Dapat dikatakan bahwa anggota yang tergabung dalam PAPI merupakan garda terdepan dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, dinilainya anggota PAPI sangat membutuhkan penyegaran pemantapan nilai-nilai kebangsaan dari Lemhannas RI guna memperkuat pemantapan nilai-nilai kebangsaan anggota PAPI.

Maman Firmansyah menyambut baik niat tersebut dan memandang bahwa hal tersebut sejalan dengan salah satu program Lemhannas RI, yakni Pelatihan Untuk Pelatih atau Training of Trainers. Diharapkan niat tersebut dapat ditindaklanjuti segera melalui aksi nyata.

Turut hadir mendampingi Plt. Gubernur Lemhannas RI, yakni Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Mayjen TNI Agus Arif Fadila, S.I.P.; Inspektur Lemhannas RI Brigjen Pol. Drs. Sunarwan Sumirat; Kepala Biro Humas Brigjen TNI Suratno, S.I.P.; Kabag Kerma Lugri Kolonel Mar Dr. Agus Salim, S.H., M.Sc., P.S.C., CIQnR., CIQaR.; Kabag Propel Kolonel Inf Drs. Paiman, M.I.P. (NA/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749