Sambut HUT KORPRI Ke-52, Lemhannas RI Kembali Gelar Penyuluhan Kesehatan 

“Tolong perhatikan masalah kesehatan, cermati, pahami supaya hidup sehat,” kata Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah saat menyampaikan sambutannya pada penyuluhan kesehatan yang kedua dalam rangka peringatan HUT ke-52 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) pada Senin (6/11), di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI. 

Penyuluhan kesehatan yang bertema “Hidup Sehat Dengan Intermittent Fasting, Pola Makan Baru, dan Olah Nafas,” turut dihadiri Pendiri Miracle of Breath Indonesia (MoBi) Bapak Eko Yudho Tamtomo dan mentor pendamping penyintas diabetes dan kanker Bapak Fredi Darmawan. Fredi Darmawan merupakan seorang penyintas diabetes yang sudah sembuh berkat MoBi.

Penyakit kanker dan diabetes merupakan penyakit yang antara lain disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Kedua penyakit tersebut termasuk dari enam besar golongan penyakit yang mematikan di dunia.

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam hidup. Gaya hidup sehat, menjadi cara untuk mencegah terjangkitnya kedua penyakit mematikan tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, intermittent fasting, pola makan baru dan olah nafas menjadi salah satu cara pengobatan mandiri untuk menuju kesembuhan dari sakit kanker dan diabetes. “Untuk itu, seluruh anggota Lemhannas disimak betul masalah ini. Disimak (lalu) kemudian jangan sampai hanya sebatas disimak, (dan) dimengerti tetapi diaplikasikan,” ujar Maman Firmansyah.

Sebagai pemapar pertama, Fredi Darmawan mengawali dengan menyampaikan autophagy. Fredi menyampaikan bahwa menurut Dokter Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular dr. Royman Simanjuntak, Autophagy adalah proses alami tubuh untuk membuang sel-sel yang rusak dan tidak berfungsi, sekaligus menggantinya dengan sel-sel baru yang sehat. Mekanisme ini meningkatkan kemampuan sel tubuh untuk melawan racun penyebab penyakit dan menjaga organ tubuh tetap berfungsi dengan baik.

Autophagy dapat dipicu melalui proses intermittent fasting. Proses tersebut membersihkan sel-sel yang rusak, termasuk sel kanker, dan menggantinya dengan sel-sel baru yang sehat. Proses ini mirip dengan menekan tombol reset tubuh manusia. 

Regenerasi sel berkat autophagy juga dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan, diantaranya menurunkan risiko terjadinya kanker dan diabetes, membantu meningkatkan fungsi otak dalam mengingat, memproses informasi dan mengambil keputusan, mencegah keparahan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer, membantu menurunkan berat badan, membantu pemulihan penyakit autoimun, membantu meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan proses pembentukan energi dan menyembuhkan GERD.

Pada proses intermittent fasting, dapat dilatih dengan melakukannya selama selama 12 jam. Misalnya, jika makan terakhir pukul 08.00 malam, makan berikutnya akan dimulai pukul 08.00 pagi. Program tersebut dapat diperpanjang menjadi 13 jam hingga 16 jam, kemudian 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam, dan 120 jam.

Lebih lanjut, Eko Yudho Tamtomo sebagai narasumber kedua menyampaikan rahasia racun karbohidrat yang tidak disadari manusia. Karbohidrat bisa menjadi racun karena proses pencernaan dan metabolisme karbohidrat yang menghasilkan zat yang disebut glukosa. Glukosa adalah gula darah yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Jika kadar glukosa darah terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Eko Yudho Tamtomo menyampaikan bahwa tubuh bisa menyembuhkan diri secara alami. Namun, harus menyinkronkan antara lifestyle dengan pola makan. Perlu di ketahui bersama bahwa sel kanker menyukai gula. Untuk menyelamatkan penderita kanker, penderita bisa makan makanan yang mengandung protein dan lemak buatan yang mengalami proses penguraian rantai pendek, seperti butter (mentega), virgin coconut oil (minyak kelapa), dan virgin olive oil (minyak zaitun) yang nantinya oleh tubuh akan diubah menjadi sumber tenaga dengan nama keton, bukan glukosa. 

“Saya merasa bahwa bapak-bapak, ibu-ibu dibutuhkan oleh keluarganya masing-masing. Ada istri yang menunggu, ada anak-anak yang mengharapkan belas kasih orang tuanya. Saya ingin bapak ibu umur panjang,” ungkap Eko Yudho Tamtomo. 

Sejalan dengan harapannya tersebut, pelatihan yang diberikan bertujuan untuk mendoktrin cara berpikir personel Lemhannas RI agar mau melakukan pola makan yang benar. Dengan edukasi tersebut, rakyat Indonesia bisa berjalan dan menjadi negara yang kuat, memiliki rakyat yang kuat dan bisa hidup lebih lama serta memiliki harapan hidup yang lebih lama. Acara dilanjutkan dengan praktik olah nafas yang dipandu langsung oleh Eko Yudho Tamtomo. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749