Lemhannas RI Selenggarakan FGD Tentang Penyelesaian Permasalahan Pendidikan dan Kesehatan di Papua

Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Pertahanan Keamanan dan Geografi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat judul “Mencari Solusi Penyelesaian Permasalahan Pendidikan dan Kesehatan di Papua” pada Senin (27/11) di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI.

Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. dalam laporannya menyampaikan bahwa FGD tersebut diselenggarakan untuk menemukan cara mencari solusi penyelesaian permasalahan pendidikan dan kesehatan di Papua.

Sementara, Laksdya TNI Maman Firmansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan dua pilar fundamental dalam pembangunan manusia. “Kualitas pendidikan dan kesehatan menentukan kualitas sumber daya manusia dan pada akhirnya menentukan kemajuan suatu bangsa,” katanya.

Papua merupakan salah satu Provinsi yang masih tertinggal dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang angka putus sekolahnya masih tinggi, serta kualitas sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai. Sedangkan di bidang kesehatan, angka kematian ibu dan anak di Papua masih tinggi serta akses masyarakat terhadap layanan kesehatan masih terbatas.

Oleh karena itu, penyelidikan menyeluruh diperlukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber masalah saat ini, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan solusi yang efektif. 

FGD tersebut dimoderatori oleh Direktur Pengkajian Hankam dan Geografi Lemhannas RI Marsma TNI Rolland D.G. Waha. Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Panglima TNI Laksma TNI Dr. Suharto, M.Si., M.Han. yang hadir sebagai salah satu narasumber menyampaikan tentang kendala yang dihadapi di Papua pada bidang pendidikan dan kesehatan.

Pada bidang pendidikan, kendala yang dihadapi diantaranya kekurangan tenaga guru, banyak pemukiman masyarakat Papua yang berjarak sangat jauh dari sekolah, angka buta huruf di Papua yang masih tinggi, penyediaan sarana dan prasarana yang kurang di hampir seluruh sekolah, rendahnya literasi yang diakibatkan kurangnya minat baca karena tidak ada buku yang menarik bagi para siswa, serta konflik berkepanjangan di Papua yang berdampak pada pendidikan.

Lalu pada bidang kesehatan, kendala yang dihadapi adalah tersebarnya masyarakat yang bermukim di dataran tinggi, dataran rendah, dan lembah serta masih lekatnya adat istiadat dan kepercayaan masyarakat sehingga membuat bidang kesehatan sulit untuk berkembang, lalu kurangnya sarana kesehatan di pedalaman dan kampung-kampung yang terisolasi, serta minim tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan sarana prasarana (sarpras) kesehatan yang layak untuk masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut, Laksma TNI Dr. Suharto menyampaikan beberapa solusi terkait permasalahan tersebut. Pada bidang pendidikan, diantaranya menyediakan tenaga guru, pada tingkat PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK, dan PT serta membina masyarakat lokal bersama K/L dan Pemda, bersinergi dengan Universitas Cendrawasih untuk memenuhi kekurangan guru atau tenaga pendidik, berkoordinasi dengan K/L dan Pemda untuk penyiapan sekolah dan rumah singgah/asrama bagi siswa/pelajar yang pemukimannya berjauhan dengan sarpras pendidikan atau sekolah di sekitar pos-pos TNI, berkolaborasi dengan K/L dalam penyiapan literasi bagi siswa/pelajar guna meningkatkan minat baca dan memberikan jaminan keamanan dalam konflik vertikal antara penduduk asli Papua dalam memperjuangkan pendidikan yang berkualitas.

Sedangkan pada bidang kesehatan, solusi yang disampaikan adalah TNI bersama instansi terkait merencanakan penyiapan dan pengadaan sarpras kesehatan guna memenuhi kurangnya sarpras kesehatan di pedalaman dan kampung-kampung yang terisolasi dan saling berjauhan, serta melaksanakan pengamanan pembangunan sarpras kesehatan, bekerja sama dengan K/L terkait guna penyediaan tenaga kesehatan, alat kesehatan, sarpras kesehatan, dan memberdayakan masyarakat lokal yang mempunyai kemampuan dan disiplin ilmu medis /kesehatan untuk mengabdi di wilayahnya.

Adapun narasumber lain yang hadir, yakni Widyaprada Ahli Madya/Pembina Tim Kerja Tim Inovasi dan Transformasi dan Kerjasama Lintas Program Kemendikbudristek RI Dr. Sugiyanto, Perencana Ahli Muda Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI Bapak Ermawan, S.K., M.M.P.H., Peneliti Bidang Sosiologi Pendidikan BRIN RI Anggi Afriansyah, M.Si., dan Direktur Eksekutif Intelligence and National Security Studies (INSS) dan Peneliti Papua Dr. Stepi Anriani, M.Si. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749