Lemhannas RI Selenggarakan FGD Outlook Politik Dalam Negeri Indonesia Tahun 2024

Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat judul “Outlook Politik Dalam Negeri Indonesia Tahun 2024” pada Selasa (28/11), di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI.

Dalam sambutannya, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. menyampaikan bahwa Indonesia akan memasuki tahun politik 2024 yang ditandai dengan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, para anggota legislatif, serta para kepala daerah.

“Pemilu serentak 2024 merupakan momentum penting bagi demokrasi Indonesia karena merupakan sarana untuk memilih pemimpin yang akan menentukan arah masa depan bangsa,” ujar Panca Putra. Selain itu, pemilihan umum tersebut juga akan menentukan arah dan kebijakan politik dalam negeri Indonesia untuk lima tahun kedepan.

Tahun politik 2024 ditandai dengan dinamisnya kondisi politik dalam negeri yang diantaranya tercakup dalam sistem pemilu, koalisi partai, calon presiden dan wakil presiden, dan beragam isu strategis serta partisipasi pemilih. Dinamika politik ini tentunya akan berpengaruh terhadap sejumlah aspek lainnya, yaitu keamanan dalam negeri, pemajuan hak asasi manusia, perekonomian Indonesia, dan konsolidasi demokrasi.

Sejalan dengan hal tersebut, penting untuk memahami dan menganalisis outlook politik dalam negeri tahun 2024 dari berbagai perspektif dan sudut pandang. “Diskusi ini kami harapkan dapat menjadi wadah untuk melakukan kajian dan prediksi terhadap pengaruh dinamika politik dalam negeri terhadap berbagai aspek tersebut,” kata Panca Putra.

Penyelenggaraan FGD yang dimoderatori oleh Tenaga Profesional Bidang Geostrategi dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., dihadiri Deputi III Kantor Staf Presiden RI Dr. Ir. Edy Priyono, M.E. sebagai narasumber yang menyampaikan tentang dinamika politik dan perekonomian Indonesia tahun 2024.

Edy Priyono menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Triwulan III tahun 2023 melambat menjadi di bawah 5%. Dari sisi pengeluaran, perlambatan utamanya didorong oleh penurunan kinerja ekspor sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Sementara itu, dari sisi lapangan usaha terdapat perkembangan yang cukup baik, utamanya pada sektor industri manufaktur.

Untuk inflasi berjalan terkendali dan sedikit meningkat dibanding bulan Oktober lalu terutama didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti beras, aneka cabai, telur, dan gula pasir.

Lebih lanjut, Edy Priyono menyampaikan bahwa investasi cenderung menurun pada tahun politik. Berdasarkan pengamatan, kinerja investasi cenderung melemah pada periode menjelang pemilu sejalan dengan perilaku wait and see investor. Hal tersebut didukung juga dengan pola kredit investasi dan kredit modal kerja.

Edy Priyono juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diwaspadai, yakni ketersediaan harga beras, populisme pemerintahan baru, kesenjangan semakin melebar (K-Shape recovery) termasuk berbasis etnis, keberlanjutan reformasi struktural (khususnya UU Cipta Kerja), keberlanjutan hilirisasi, dan transformasi ekonomi serta greenflation.

Adapun beberapa narasumber lain yang hadir dalam FGD tersebut, yaitu Direktur Politik Baintelkam Polri Brigjen Pol Drs. Yuda Gustawan, S.I.K., S.H., M.H., Wakil Ketua Bidang Internal Komnas HAM Bapak Pramono Ubaid Tanthowi, S.Ag. M.A., dan Research Fellow Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia Bapak Panji Anugrah Permana, Ph.D. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749