Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto beraudiensi dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. di Jakarta pada Senin, 25 April 2022.

Melansir dari bambangsoesatyo.info dalam audiensi tersebut direncanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara MPR RI, Lemhannas RI, dan BPIP untuk berkolaborasi dalam memasifkan sosialisasi Pancasila ke berbagai kalangan, melakukan survei wawasan kebangsaan, serta penanganan radikalisme dan intoleransi di berbagai wilayah Indonesia.

MPR RI, Lemhannas RI, dan BPIP akan bekerjasama mencegah sekaligus menanggulangi penyebaran radikalisme dan intoleransi. Antara lain dengan memetakan daerah mana saja yang rawan dan memiliki tingkat radikalisme dan intoleransi yang tinggi.

Dalam audiensi tersebut juga didiskusikan pelaksanaan yang direncanakan tidak hanya secara tatap muka, tapi juga melalui media sosial. Penyebaran nilai-nilai Pancasila akan dilakukan secara masif melalui sosial media hingga dunia virtual Metaverse. Hal tersebut akan dikoordinir oleh BPIP sebagai leading sector. Hal tersebut bertujuan untuk melawan narasi radikalisme dan intoleransi yang saat ini banyak berkeliaran di sosial media.

Melalui Nota Kesepahaman tersebut, lembaga kajian dan penelitian masing-masing institusi akan bersinergi satu sama lain. Dalam hal tersebut, Lemhannas RI melalui Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional, MPR RI melalui Badan Pengkajian MPR RI, dan BPIP melalui Bidang Pengkajian dan Materi.

Dalam mewujudkan hal tersebut, ketiga instansi akan melakukan survei Wawasan Kebangsaan yang bekerja sama dengan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Hasil survei tersebut diharapkan bisa menggambarkan kondisi wawasan kebangsaan secara nasional, sehingga bisa menjadi rujukan bagi pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan.

Ketua MPR RI usai menerima Gubernur Lemhannas RI dan Kepala BPIP, mengatakan bahwa MPR RI, Lemhannas RI, dan BPIP akan turun langsung ke daerah-daerah yang dinyatakan rawan untuk mengajak berbagai kelompok masyarakat agar kembali kepada jati diri ke-Indonesiaannya, sebagai manusia Indonesia yang ber-Pancasila. (NA/CHP)


“Dunia sudah memiliki pola yang multipolar, dan menjadi dua polar, dan menjadi unipolar, dan menjadi multipolar lagi,” kata Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2011-2014 Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A. Hal tersebut disampaikan saat Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A. memberikan ceramah kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 pada Senin, 25 April 2022. Dalam kesempatan tersebut Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A. mengangkat topik mengenai Ekonomi Politik Global Kontemporer.

Lebih lanjut, Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A. menyampaikan bahwa multipolaritas yang terjadi sangat berpengaruh terhadap corak ekonomi secara keseluruhan dan secara kawasan. Terkait hal tersebut Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A. menyoroti beberapa disrupsi yang harus menjadi perhatian Indonesia. Pertama, disrupsi substansial di sektor energi yang diperkirakan nilainya berkisar 60 Miliar Dollar Per Tahun atau sekitar 5% dari PDB Indonesia. Kedua, disrupsi perumahan yakni belasan juta manusia belum memiliki rumah. Hal tersebut disebabkan karena belum terjadi disrupsi digital yang bisa menghubungkan pembeli dan penjual. “Ini sangat membutuhkan disrupsi,” kata Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A.

Ketiga, disrupsi pada sektor kesehatan yang belum berada pada skala yang diinginkan. Patut diakui memang sudah ada beberapa platform yang cukup disruptif, tapi belum mencapai nilai yang diinginkan. Keempat, disrupsi pada sektor jasa keuangan yang saat ini berkisar 40% dari PDB. Angka tersebut masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Jika melihat rasio jasa keuangan terhadap PDB negara lainnya, rata-rata sudah diatas angka 100% dari PDB negara tersebut. Indonesia perlu peningkatan yang sangat jauh dan merupakan angka yang sangat besar. “Saya melihat ini merupakan prospek yang sangat luar biasa bagi anak-anak muda untuk menggeluti bisnis di sektor keuangan,” ujar Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A.

Kelima dan keenam adalah sektor edukasi dan agrikultur yang keduanya masih sangat memerlukan peningkatan. Ketujuh adalah sektor pariwisata. Menyoroti jumlah wisatawan internasional, nilai kontribusi terhadap PDB Indonesia hanya sekitar 1%-1,5%/ Angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan negara lain. “Saya melihat ada kesempatan emas untuk Indonesia bisa mendatangkan wisatawan internasional jauh lebih tinggi daripada apa yang kita alami di tahun 2019. Tidak ada alasan untuk Indonesia tidak bisa mendatangkan 150 juta wisatawan internasional.”

Dr. Gita Wirjawan, B.B.A., M.B.A. mencermati dengan luas dan jumlah pulau Indonesia peningkatan jumlah wisatawan internasional sangat mungkin dilakukan. Kuncinya terletak pada bagaimana Indonesia bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan konektivitas dan bagaimana Indonesia bisa menarasikan keindahannya agar bisa menarik wisatawan, mendatangkan devisa, dan membuahkan lapangan kerja di sektor mikro UMKM. (NA/CHP)

 


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menerima audiensi Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Trigatra Lemhannas RI, Jakarta pada Senin (25/04).

Rektor Unhan RI Laksdya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng. hadir didampingi Wakil Rektor I Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Mayjen TNI Dr. Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., CIQnR., CIQaR., Wakil Rektor II Bid. Umum dan Keuangan Mayjen TNI Erwin Bambang Tetuko, Wakil Rektor III Bid. Kerjasama dan Kelembagaan Laksdya TNI Dr. Ir. Suhirwan, S.T., M.MT., M.Tr.Opsla., CIQnR., CIQaR., IPU., ASEAN Eng., serta Wakil Rektor IV Bid. Inovasi dan Teknologi, Ir. Tristan Soemardjono, M.M. 

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Lemhannas RI diminta untuk fokus pada lima topik kajian. Kelima topik kajian tersebut yakni ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, konsolidasi demokrasi, dan ketahanan Ibu Kota Nusantara.

“Ada beberapa kajian yang nanti diharapkan ada kolaborasi antara Lemhannas dan Unhan,” kata Gubernur Lemhannas RI. Lebih lanjut, Gubernur Andi menyampaikan bahwa Presiden meminta transformasi Lemhannas RI yang di dalamnya juga termasuk transformasi kurikulum kepemimpinan strategis. 

Berbicara mengenai transformasi kurikulum kepemimpinan strategis, Rektor Unhan RI melanjutkan dengan perbincangan mengenai kepemimpinan yang terkait dengan kenegarawanan.

Turut hadir mendampingi Gubernur Lemhannas RI, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Tenaga Profesional Bidang Strategi dan Hubungan Internasional & Diplomasi Lemhannas RI Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan, serta Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han. (SP/CHP)


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Andi Widjajanto, menjadi narasumber pada webinar The Ensight dengan tema “Disrupsi Masif di Pasar Energi Global: Pembelajaran bagi Ketahanan Energi Indonesia”. Program yang diselenggarakan oleh Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) tersebut digelar pada Sabtu (23/4).

 Gubernur Lemhannas RI pada awal paparannya menampilkan kurva fluktuasi harga energi global. Ia kemudian mengatakan tidak ada pihak yang dapat menstabilkan harga energi. "Pada dasarnya kalau melihat fluktuasi dari harga energi global ini kita bisa menyimpulkan tidak ada satu aktor pun di dunia ini yang bisa melakukan stabilisasi harga," ungkap Gubernur Lemhannas RI saat menjelaskan kurva instabilitas harga energi global.

 Gubernur Lemhannas RI kemudian menyampaikan bahwa fluktuasi volume komoditas energi dipengaruhi oleh dinamika geopolitik global. “Gangguan-gangguan di geopolitik sering mendorong volume dari perdagangan komoditas energi menjadi fluktuatif,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

 The Ensight, yang merupakan kependekan dari Energy Insight, kali ini mengulas disrupsi masif pasar energi global serta dampaknya pada sektor energi, ketahanan energi, serta perekonomian Indonesia dengan menghadirkan dua orang narasumber. Selain Gubernur Andi, PYC juga menghadirkan Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara, Arcandra Tahar, sebagai pembicara pada webinar seri ini. (CL/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749