“Ketika mendirikan Lemhannas RI, Bung Karno memberi mandat agar Lemhannas RI menyiapkan kader-kader kepemimpinan nasional yang memahami dinamika geopolitik,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto. Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI saat menjadi narasumber pada Talkshow Sudut Pandang di TVRI Jawa Timur pada Jumat, 13 Mei 2022. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan bahwa untuk menjalankan mandat dan arahan Ir. Soekarno tersebut, peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”. Tema tersebut diangkat sebagai langkah transformasi ke depan agar tetap relevan dengan perkembangan geopolitik yang memasuki era 5.0.

“Geopolitik 5.0 ini terkait dengan teknologi, terkait dengan digital, terkait dengan infrastruktur, terkait dengan konektivitas. Di situlah Lemhannas RI harus mentransformasi diri agar kajian-kajian yang dilakukan, terutama tentang geopolitik, tetap relevan dengan perkembangan-perkembangan terkini,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur berpendapat bahwa dunia dan teknologi berubah dengan cepat. Dalam menghadapi tersebut, diperlukan penguasaan teknologi dan adopsi teknologi. Kunci untuk menguasai dan mengadopsi teknologi adalah peningkatan sumber daya manusia yang dimulai dari pendidikan. “Sekarang kita benar-benar harus melakukan terobosan-terobosan sehingga pendidikan yang kita berikan ke anak-anak kita, termasuk kami di Lemhannas RI memberikan pendidikan kepada kader-kader kepemimpinan strategis nasional, betul-betul siap masuk ke era ketahanan nasional geopolitik 5.0,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Diharapkan apa yang dirancang Ir. Soekarno tentang Indonesia sebagai negara utama di kawasan dan di dunia yang mampu melakukan proyeksi geopolitik dapat terwujud. Hal tersebut harus betul-betul dijalankan Lemhannas RI. “Berziarah ke makam Bapak Bangsa, ke Bapak Pendiri Lemhannas RI untuk melakukan napak tilas agar kami ingat dan yakin kembali apa yang menjadi arahan dan mandat Bung Karno ketika Bung Karno memberikan pidato di Istana Negara tentang Lemhannas pada 20 Mei 1965,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Talkshow tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Gubernur Lemhannas RI saat ziarah kebangsaan ke makam Ir. Soekarno di Blitar. (NA/CHP)


“Pada dasarnya dengan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara, kita sebetulnya memindahkan center of gravity,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto. Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI saat menjadi narasumber dalam Webinar IKN Series #4: “IKN dalam Dinamika Keamanan Regional dan Refleksi Identitas Global Indonesia" yang diselenggarakan Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Kamis, 12 Mei 2022.

Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI menyampaikan mengenai tantangan geopolitik nusantara. Nusantara memiliki kerawanan eksternal tinggi di seluruh matra, baik darat, maritim, maupun udara. Sebagai catatan, Indonesia sampai hari ini tidak memiliki gelar pertahanan anti rudal. Jangankan Indonesia, bahkan AS, NATO, dan China sampai hari ini tidak punya kemampuan untuk menangkal rudal hypersonic. Oleh karena itu, kendali ruang dirgantara nasional menjadi wajib dan komando operasi udara nasional akan menjadi signifikan karena pertempuran utama akan bersifat dirgantara.

Pada segi perbatasan darat, ibu kota akan semakin mendekat ke perbatasan darat dengan Malaysia. Dalam aspek maritim, TNI Angkatan Laut akan mengkoordinasikan gelar baru di Armada I, II, dan III. Untuk aspek maritim juga mendekati ALKI III di mana menjadi tempat lalu lalang kapal-kapal perang dan kapal-kapal selam. “Nusantara akan mendekati pangkalan-pangkalan militer negara-negara besar yang ada, terutama di utara kita,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Mencermati hal di atas, pertahanan ibu kota cenderung akan membuat Indonesia memodifikasi paradigma pertahanan. Menurut Gubernur Lemhannas RI, yang dapat dilakukan adalah mengembangkan indeks pertahanan dan strategi pertahanan dengan mementingkan kemampuan untuk melakukan mobilisasi strategis atau evakuasi. Sehingga jika ibu kota ada indikasi diserang oleh kekuatan yang jauh lebih besar dari Indonesia, maka evakuasi dapat dilakukan untuk memastikan komando dan kendali politik militer tetap ada.

“Sebagian besar negara sekarang menyiapkan infrastruktur-infrastruktur vital cadangan untuk memastikan komando dan kendali politik militer tetap ada walaupun ibu kotanya, misalnya, tidak lagi bisa efektif menjadi pusat kendali,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Oleh karena itu, secara doktrin harus benar-benar disiapkan. Supaya jika ibu kota sedang tidak bisa dikendalikan, tidak dianggap sebagai kekalahan dan tidak dianggap sebagai kemenangan lawan. Karena strategi dasarnya adalah pertahanan dalam dan berlapis yang menyiapkan ruang manuver dalam. “Yang bisa dilakukan adalah doktrin kemenangan dan kekalahannya betul-betul harus disiapkan untuk menjaga semangat militansi perjuangan dalam kerangka pertahanan berlapis dan perang berlarutnya,” pungkas Gubernur Lemhannas RI. (NA/CHP)


Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto melaksanakan ziarah kebangsaan ke makam Ir. Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Ziarah kebangsaan tersebut dilaksanakan pada Jumat, 13 Mei 2022. Kegiatan diawali dengan upacara ziarah, dilanjutkan dengan doa dan tabur bunga di pusara makam Ir. Soekarno.

“Dalam rangka 57 tahun Lemhannas RI, hari ini kami berziarah untuk mengenang jasa pengabdian dan perjuangan Bung Karno sekaligus meneguhkan kembali tekad dan komitmen kami untuk meneruskan apa yang dulu menjadi arahan Bung Karno pada 20 Mei 1965,” kata Gubernur Lemhannas RI usai melakukan ziarah. Bung Karno merupakan sosok yang sangat berjasa dan penting bagi Lemhannas RI, melalui gagasannya Lemhannas RI dibentuk dan diresmikan.

Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI menyampaikan peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”. Gubernur Lemhannas RI berpendapat bahwa dalam era geopolitik 5.0, terjadi banyak pergeseran kekuatan. Dulu kekuatan sebagai kekuatan militer dan kekuatan ekonomi, sekarang beralih ke kekuatan digital dan kekuatan konektivitas infrastruktur. Menyoroti hal tersebut, teknologi menjadi hal yang harus diperkuat dan dikuasai, terlebih oleh generasi muda. “Tanpa adanya penguasaan teknologi, tanpa adanya kemampuan adopsi teknologi, susah bagi kita untuk mengejar perubahan-perubahan bentuk kekuatan baru terutama yang terkait dengan digital, artificial intelligence, dan juga konektivitas,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur Lemhannas RI melakukan ziarah kebangsaan dan tabur bunga bersama jajaran pimpinan Lemhannas RI yang terdiri dari, Wakil Gubernur Lemhannas RI Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc., serta sejumlah Pejabat Struktural Lemhannas RI.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM RI Drs. Teten Masduki, Anggota DPR RI Hasto Kristiyanto, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani, Bapak Makmur Keliat, dan Bapak Iis Gindarsah. (NA/CHP)


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto didampingi oleh Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc. dan sejumlah personel Lemhannas RI bertolak ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keberangkatan tersebut dalam rangka penyelenggaraan Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan Lemhannas RI Tahun 2022 di Provinsi Kalimantan Selatan.

Mengangkat tema “Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”, kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Rabu, 11 Mei 2022 hingga Jumat, 13 Mei 2022 bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari Birokrat, TNI/Polri, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kemahasiswaan, dan Pemuda di Provinsi Kalimantan Selatan.

Menyoroti kerawanan dewasa kini, Lemhannas RI terus berupaya menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan salah satunya melalui program kegiatan Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan kepada seluruh elemen masyarakat dengan menitikberatkan pada generasi muda.

Melalui penyelenggaraan Sosialisasi/Dialog Wawasan Kebangsaan, diharapkan generasi muda mendapat pencerahan dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa sehingga dapat menggugah, menumbuhkan, dan menguatkan rasa semangat kebangsaan serta jati diri bangsa. Selain itu, masyarakat diharapkan mampu merawat dan mengelola kebhinnekaan, meningkatkan kerukunan dan cinta tanah air, meningkatkan kepedulian sosial, dan melestarikan budaya dan kearifan lokal dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan serta memperkokoh NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami wawasan kebangsaan dan nilai-nilai yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa dalam rangka membangun karakter kebangsaan dan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengembangkan sikap dan perilaku positif serta karakter kebangsaan pada diri sendiri dan dalam mentransformasikan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan masing-masing untuk memajukan peradaban dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (NA/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749