Press Release

Nomor  : PR/ 6/VII/2021

Tanggal :   13 Juli 2021

Jakarta- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Work From Home 100 persen akibat Pandemi Covid-19, membuat Lemhannas RI menggantikan  persemayaman jenazah yang seharusnya di dalam gedung Lemhannas berganti  dengan lintasan terakhir ambulans. Ini  terjadi ketika Dr. Rosita. Noer, M.A, Tenaga Profesional Bidang Geopolitik dan Wawasan Nusantara Lemhannas  meninggal dunia pada hari Minggu, (11 Juli pukul 18.00).

Penghormatan terakhir diberikan di halaman Gedung Lemhannas RI, pada hari Senin, (12/7) oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Gubernur Lemhannas didampingi oleh, Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., serta Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A.

Upacara penghormatan jenazah yang dibawa oleh mobil ambulans hanya berlangsung sekitar 5 menit dilakukan di depan Gedung Trigatra. Gubernur memberi penghormatan ketika mobil ambulans yang membawa jenazah Rosita tiba, dan mengantarkan perpisahan kepada Rosita dengan terlebih dulu memberi doa kepada almarhumah.  Setelah itu, mobil ambulans meninggalkan Gedung Lemhannas menuju tempat pemakaman Tanah Kusir Jakarta.

Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengatakan persemayaman jenazah tak dapat dilakukan karena tak ada satu pun warga Lemhannas yang bekerja karena pemberlakuan PPKM. Padahal Rosita pernah menyampaikan ketika ia meninggal kelak ingin jenazahnya disemayamkan di Lemhannas.

“Lemhannas tidak dapat memenuhi keinginan almarhumah. Untuk itu, bentuk persemayaman dan penghormatan terakhir kepada Dr. Rosita diganti dengan lintasan terakhir ambulans yang membawa jenazah almarhumah menuju pemakaman,” kata Agus Widjojo dalam keterangan persnya.

Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya Wieko Syofyan mengungkapkan almarhumah  mengatakan dua kali kepada dirinya  ingin jenazahnya disemayamkan di Lemhannas.  “Beliau berharap sekali mendapat kesempatan  untuk disemayamkan di Lemhannas apabila meninggal,” kata Wieko.

Agus Widjojo mengungkapkan  Lemhannas RI kehilangan salah satu putri terbaiknya. Dr. Rosita S. Noer dan Lemhannas RI merupakan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan. Berbagai kegiatan Lemhannas RI, seperti Jakarta Geopolitical Forum turut menjadi saksi bagaimana integritas Dr. Rosita mencurahkan perhatian dan pemikirannya bagi Lemhannas RI.  “Selama  24 tahun berkarya di Lemhannas RI, almarhumah menunjukkan dedikasi dan loyalitasnya yang luar biasa,” kata Agus.

Dr. dr. Rosita Noer, MA, yang bernama lengkap Rosita Sofyan Noer lahir pada 28 September 1947 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Dr. Rosita adalah seorang dokter (ahli kesehatan), pengusaha, aktivis HAM dan politisi Indonesia mengabdi di Lemhannas RI sejak tahun 1997. Sosok pengajar cerdas dan kritis ini adalah lulusan Fakultas Kedokteran UI, Fakultas Ekonomi UI, INSEAD dan Columbia University, International Relations JFK School of Government Harvard University, dan Alumni KSA VI Lemhannas RI 1996.

Rosita Noer,  pernah menduduki jabatan sebagai Anggota MPR RI, Pengurus ILUNI UI, Wakil Ketua Umum IKAL Lemhannas RI, Pengurus Kadin Indonesia.  Ia pernah duduk sebagai komisioner pada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang pernah dibentuk pemerintah Indonesia untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa Mei 1998. Sampai akhir hidupnya selain aktif di Lemhannas RI, Dr. Rosita juga memimpin sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bernama Organisasi Kesatuan Bangsa serta menjadi Ketua Kesatuan Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/5/VII/2021

Tanggal :   6 Juli 2021

Jakarta –  Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak krisis bagi berbagai sektor di masyarakat, namun pandemi ini berpeluang untuk memajukan dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi. Pandemi ini menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi.

Upaya memajukan pendidikan adalah prioritas nasional untuk mencapai Indonesia maju. “Salah satu prioritas nasional untuk mencapai Indonesia Maju adalah pembangunan SDM Unggul, yaitu SDM yang sehat, cerdas, berdaya saing, produktif, berkarakter mulia, dan juga setia kepada NKRI. SDM unggul menjadi penentu keberhasilan dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Wakil  Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin  dalam kuliah umum kepada Peserta PPRA 62  dan PPSA 23 secara daring (6/7). 

Membangun SDM unggul dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi dunia pendidikan. “Sistem pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka, saat ini belum memungkinkan untuk dilakukan sehingga masih dilakukan melalui daring,” lanjut K.H. Ma’ruf Amin.

“Pendidikan adalah masa depan suatu bangsa. Pandemi Covid-19 banyak menimbulkan ancaman dunia pendidikan. Dari sudut pandang lain, ancaman dapat diubah menjadi peluang memajukan dunia pendidikan,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo  saat Kuliah Umum Wapres RI kepada PPRA 62 dan PPSA 23 secara daring, Selasa (6/7).

Faktor terpenting untuk mempercepat transformasi teknologi pendidikan adalah dukungan pemangku kepentingan pendidikan yang berani untuk melek teknologi. “Lahirnya sistem berbasis teknologi tentunya membutuhkan institusi pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua untuk melek teknologi,” ujar Agus.

K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa penggunaan teknologi juga harus mempertimbangkan kompetensi dan transmisi pengetahuan kepada peserta didik secara baik. “Pendidikan bukan sekedar mentransmisi pengetahuan, akan tetapi harus dipastikan bagaimana suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Peran guru, dosen, dan interaksi yang terjadi dengan peserta didik sejatinya tidak dapat digantikan dengan teknologi. Pendidikan bukan hanya bagaimana pengetahuan didapatkan akan tetapi bagaimana suatu nilai kerja sama serta kompetensi dapat ditransformasikan,” lanjut K.H. Ma’ruf Amin.

Pandemi ini juga menjadi kesempatan bagi para siswa untuk mengaplikasikan ilmu di tengah-tengah keluarganya ketika sekolah-sekolah ditutup.  Ilmu yang diterapkan oleh peserta pendidikan secara langsung akan berpengaruh tidak hanya bagi yang mengaplikasikannya tetapi juga bagi yang menerimanya. Kedekatan siswa dengan keluarga saat pandemi baik secara koginitif maupun psikologis sangat berarti dalam meningkatkan prestasi siswa. “Para ahli meyakini bahwa peran orang tua dalam kehidupan seorang anak berdampak luas dan dengan pengawasan orang tua anak akan mudah untuk memantau perkembangannya secara langsung,” kata Agus melanjutkan.

Sejak ditetapkannya bencana nasional sejak Maret 2020, Pandemi Covid-19 telah mewabah dengan sebaran hampir di semua daerah walaupun sudah sebagian dari masyarakat melaksanakan vaksin da`n menimbulkan krisis multidimensi. Krisis  ini berpengaruh terhadap kesejahteraan, kesehatan, serta meningkatnya kerawanan sosial.

Pembekalan dan kuliah umum oleh Wakil  Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin  secara daring diikuti oleh Peserta PPRA 62 berjumlah 80 orang dan PPSA 23 berjumlah 60 orang  dari tempat masing-masing. Saran yang diajukan kepada Wapres RI ini sesuai dengan tema seminar yang dilaksanakan oleh PPRA 62 yang mengangkat tema “Tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Penyelesaian Covid-19” dan PPSA 23 dengan mengangkat tema “Pandemi Covid-19 terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia”.

Sebelumnya, kegiatan dibuka dengan laporan Gubernur Lemhannas RI tentang sistem pelaksanaan pendidikan PPRA 62 dan PPSA 23 selama pandemi Covid-19. Kemudian dilanjutkan pembekalan atau kuliah umum dari Wakil Presiden RI.

Kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., dan perwakilan pejabat Lemhannas RI dan undangan dari kementerian/lembaga secara daring.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor   : PR / 1 / VII / 2021

Tanggal :   6 Juli 2021

Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin berikan kuliah umum secara daring kepada  peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 Lemhannas RI dari Kediaman Wapres pada Selasa (6/7).

 

Kuliah umum ini mengangkat tema “Tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Penyelesaian Covid-19” dan “Pandemi Covid-19 terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia”. Peserta PPRA 62 berjumlah 80 orang dan PPSA 23 berjumlah 60 orang mengikuti kuliah dari tempat masing-masing.

Pandemi Covid-19 yang mulai merebak sejak awal tahun 2020, hingga saat ini masih menjadi masalah global yang memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan. “Seluruh negara berupaya keras untuk mencari solusi pencegahan dan penyembuhannya,” kata Wakil Presiden RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin. Menurutnya, dampak yang terjadi harus segera ditangani dengan baik guna mengendalikan akibat buruk dari pandemi Covid-19.

Pemerintah sejak tahun 2020 telah mengambil berbagai kebijakan extraordinary untuk mengatasi masalah kesehatan serta dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Fokus dan prioritas APBN pun diarahkan sepenuhnya untuk keperluan tersebut.

“Upaya yang dilakukan dalam mengelola krisis akibat pandemi Covid-19 menunjukkan hal positif dan memberikan harapan pemulihan. Namun, pemerintah tetap mewaspadai terjadinya eskalasi kasus Covid-19 yang dikhawatirkan dapat mendorong kembali restriksi mobilitas masyarakat yang akan berdampak pada laju pemulihan ekonomi,” kata Ma’ruf Amin di hadapan peserta PPRA dan PPSA.

Untuk itu, Ma’ruf menjelaskan bahwa pemerintah sedang menghitung kembali kemungkinan dibutuhkannya tambahan anggaran untuk program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dalam rangka menjaga daya beli, mendorong perekonomian serta penanganan kesehatan. Termasuk melalui kebijakan refocusing atau realokasi kembali belanja pemerintah.

Sejalan dengan upaya pemulihan PEN, pemerintah juga melaksanakan program perlindungan sosial, ketenagakerjaan, serta dukungan bagi UMKM.  Selain itu, salah satu prioritas nasional untuk mencapai indonesia maju adalah pembangunan sdm unggul, yaitu sdm yang sehat, cerdas, berdaya saing, produktif, berarakter mulia, dan juga setia kepada NKRI.

“Berbagai upaya penanggulangan wabah Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional hanya akan efektif apabila didukung kerja sama yang baik oleh semua elemen bangsa,” kata Ma’ruf

Sebelumnya, kegiatan dibuka dengan laporan Gubernur Lemhannas RI tentang pelaksanaan pendidikan PPRA 62 dan PPSA 23 selama pandemi Covid-19. Kemudian dilanjutkan pembekalan atau kuliah umum dari Wakil Presiden RI.

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo berharap Kuliah Umum yang diberikan oleh Wapres RI dapat menambah wawasan bagi peserta PPRA dan PPSA.

Kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., dan perwakilan pejabat Lemhannas RI secara daring.

 

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id 

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/4/VII/2021

Tanggal :   6 Juli 2021

Jakarta –  Pembelajaran secara daring menjadi salah satu solusi agar kegiatan belajar mengajar dapat terus berlangsung selama Pandemi Covid-19. Akan tetapi kegiatan tersebut menghadapi tantangan kondisi geografis dan persebaran penduduk Indonesia.

“Tantangan pembelajaran daring dihadapkan pada kondisi geografis dan persebaran penduduk Indoensia yang terdiri dari ribuan pulau dengan kemampuan dan ketersediaan teknologi antara satu wilayah dengan wilayah lain,” kata Wakil  Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin  dalam kuliah umum kepada Peserta PPRA 62  dan PPSA 23 secara daring (6/7). 

Wapres menilai dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut melalui upaya yang kreatif dan inovatif. “Pemerintah berkomitmen serta menaruh perhatian khusus  untuk memastikan pendidikan harus terus berjalan karena pendidikan merupakan solusi, harapan, serta masa depan bangsa untuk mencapai Indonesia Maju,” kata K.H. Ma’ruf Amin.

Sebagai langkah dukungan terhadap pendidikan tersebut, pemerintah mempercepat pembangunan Tol Langit, yaitu penyediaan fasilitas internet berkecepatan tinggi di 514 kabupaten/kota oleh pembangunan Palapa Ring serta target peluncuran satelit Republik Indonesia Satria 1 pada tahun 2023 mendatang dengan trasmisi data tinggi sebesar 143 gigabyte persecond (gbps).

“Ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, juga sebagai modal penting menuju Indonesia Digital. Di era yang sangat menantang dan kompetitif, pendidikan harus mampu menjadi katalis dan pusat inovasi,” lanjut K.H. Ma’ruf Amin. 

Berbagai fakta menunjukan bahwa inovasi memberikan kontribusi besar ke pembangunan suatu negara. Laporan Global Innovation Index (GII) 2020 memperlihatkan negara-negara dengan skor inovasi  tinggi,memiliki PDB yang lebih tinggi pula. “Dalam data GII 2020, Indonesia berada diposisi 85 dari 131 negara di dunia, di tingkat ASEAN, peringkat inovasi kita masih tertinggal oleh Singapura dan Malaysia,” pungkas K.H. Ma’ruf Amin.

Wapres merujuk pada inovasi yang lahir saat krisis seperti mekanisasi pertanian di Amerika Serikat, penemuan produksi dan pengiriman es batu ke seluruh dunia, pendirian perusahaan mesin jahit Singer, perusahaan Kodak, serta perusahaan Ford Company menciptakan inovasi yang membuat proses kehidupan masyarakat menjadi sangat mudah.

“Pada era digital saat ini, inovasi tetap memegang peranan penting.  Satu pelajaran penting yang perlu kita petik yaitu bahwa sumber kemajuan tidak lagi bertumpu pada sumber daya alam tapi pada sumber daya manusia dan inovasi,” kata K.H. Ma’ruf Amin melanjutkan.   Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak krisis bagi berbagai sektor di masyarakat, namun pandemi ini berpeluang untuk memajukan dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi.  

Membangun SDM unggul dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi dunia pendidikan.  “Pendidikan adalah masa depan suatu bangsa. Pandemi Covid-19 banyak menimbulkan ancaman dunia pendidikan. Dari sudut pandang lain, ancaman dapat diubah menjadi peluang memajukan dunia pendidikan,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo .

Sejak ditetapkannya bencana nasional sejak Maret 2020, Pandemi Covid-19 telah mewabah dengan sebaran hampir di semua daerah walaupun sudah sebagian dari masyarakat melaksanakan vaksin dan menimbulkan krisis multidimensi. Krisis ini berpengaruh terhadap kesejahteraan, kesehatan, serta meningkatnya kerawanan sosial.

Pembekalan dan kuliah umum oleh Wakil  Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin  secara daring diikuti oleh Peserta PPRA 62 berjumlah 80 orang dan PPSA 23 berjumlah 60 orang  dari tempat masing-masing. Saran yang diajukan kepada Wapres RI ini sesuai dengan tema seminar yang dilaksanakan oleh PPRA 62 yang mengangkat tema “Tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Penyelesaian Covid-19” dan PPSA 23 dengan mengangkat tema “Pandemi Covid-19 terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia”.

Sebelumnya, kegiatan dibuka dengan laporan Gubernur Lemhannas RI tentang sistem pelaksanaan pendidikan PPRA 62 dan PPSA 23 selama pandemi Covid-19. Kemudian dilanjutkan pembekalan atau kuliah umum dari Wakil Presiden RI.

Kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., dan perwakilan pejabat Lemhannas RI dan undangan dari kementerian/lembaga secara daring.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749