Wapres RI: Pembelajaran secara Daring Terkendala Kondisi Geografis dan Persebaran Penduduk

Press Release

Nomor  : PR/4/VII/2021

Tanggal :   6 Juli 2021

Jakarta –  Pembelajaran secara daring menjadi salah satu solusi agar kegiatan belajar mengajar dapat terus berlangsung selama Pandemi Covid-19. Akan tetapi kegiatan tersebut menghadapi tantangan kondisi geografis dan persebaran penduduk Indonesia.

“Tantangan pembelajaran daring dihadapkan pada kondisi geografis dan persebaran penduduk Indoensia yang terdiri dari ribuan pulau dengan kemampuan dan ketersediaan teknologi antara satu wilayah dengan wilayah lain,” kata Wakil  Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin  dalam kuliah umum kepada Peserta PPRA 62  dan PPSA 23 secara daring (6/7). 

Wapres menilai dibutuhkan suatu strategi yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut melalui upaya yang kreatif dan inovatif. “Pemerintah berkomitmen serta menaruh perhatian khusus  untuk memastikan pendidikan harus terus berjalan karena pendidikan merupakan solusi, harapan, serta masa depan bangsa untuk mencapai Indonesia Maju,” kata K.H. Ma’ruf Amin.

Sebagai langkah dukungan terhadap pendidikan tersebut, pemerintah mempercepat pembangunan Tol Langit, yaitu penyediaan fasilitas internet berkecepatan tinggi di 514 kabupaten/kota oleh pembangunan Palapa Ring serta target peluncuran satelit Republik Indonesia Satria 1 pada tahun 2023 mendatang dengan trasmisi data tinggi sebesar 143 gigabyte persecond (gbps).

“Ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, juga sebagai modal penting menuju Indonesia Digital. Di era yang sangat menantang dan kompetitif, pendidikan harus mampu menjadi katalis dan pusat inovasi,” lanjut K.H. Ma’ruf Amin. 

Berbagai fakta menunjukan bahwa inovasi memberikan kontribusi besar ke pembangunan suatu negara. Laporan Global Innovation Index (GII) 2020 memperlihatkan negara-negara dengan skor inovasi  tinggi,memiliki PDB yang lebih tinggi pula. “Dalam data GII 2020, Indonesia berada diposisi 85 dari 131 negara di dunia, di tingkat ASEAN, peringkat inovasi kita masih tertinggal oleh Singapura dan Malaysia,” pungkas K.H. Ma’ruf Amin.

Wapres merujuk pada inovasi yang lahir saat krisis seperti mekanisasi pertanian di Amerika Serikat, penemuan produksi dan pengiriman es batu ke seluruh dunia, pendirian perusahaan mesin jahit Singer, perusahaan Kodak, serta perusahaan Ford Company menciptakan inovasi yang membuat proses kehidupan masyarakat menjadi sangat mudah.

“Pada era digital saat ini, inovasi tetap memegang peranan penting.  Satu pelajaran penting yang perlu kita petik yaitu bahwa sumber kemajuan tidak lagi bertumpu pada sumber daya alam tapi pada sumber daya manusia dan inovasi,” kata K.H. Ma’ruf Amin melanjutkan.   Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak krisis bagi berbagai sektor di masyarakat, namun pandemi ini berpeluang untuk memajukan dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi.  

Membangun SDM unggul dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi dunia pendidikan.  “Pendidikan adalah masa depan suatu bangsa. Pandemi Covid-19 banyak menimbulkan ancaman dunia pendidikan. Dari sudut pandang lain, ancaman dapat diubah menjadi peluang memajukan dunia pendidikan,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo .

Sejak ditetapkannya bencana nasional sejak Maret 2020, Pandemi Covid-19 telah mewabah dengan sebaran hampir di semua daerah walaupun sudah sebagian dari masyarakat melaksanakan vaksin dan menimbulkan krisis multidimensi. Krisis ini berpengaruh terhadap kesejahteraan, kesehatan, serta meningkatnya kerawanan sosial.

Pembekalan dan kuliah umum oleh Wakil  Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin  secara daring diikuti oleh Peserta PPRA 62 berjumlah 80 orang dan PPSA 23 berjumlah 60 orang  dari tempat masing-masing. Saran yang diajukan kepada Wapres RI ini sesuai dengan tema seminar yang dilaksanakan oleh PPRA 62 yang mengangkat tema “Tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Penyelesaian Covid-19” dan PPSA 23 dengan mengangkat tema “Pandemi Covid-19 terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia”.

Sebelumnya, kegiatan dibuka dengan laporan Gubernur Lemhannas RI tentang sistem pelaksanaan pendidikan PPRA 62 dan PPSA 23 selama pandemi Covid-19. Kemudian dilanjutkan pembekalan atau kuliah umum dari Wakil Presiden RI.

Kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., dan perwakilan pejabat Lemhannas RI dan undangan dari kementerian/lembaga secara daring.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749