Press Release

Nomor  : PR/  4  /X/2021

Tanggal :   6 Oktober 2021

Jakarta-Ada dua hal yang harus ditanamkan dalam menyiapkan kejayaan Indonesia 2045, yaitu narasi optimisme dan The Power of We. Membangun optimisme harus dilakukan meskipun memiliki persoalan yang berat.

“Pemerintah ada yang eksekutif, yudikatif, pers, itu kan pilar-pilar. Nah, cenderung ke-kita-annya yang perlu kita bangun,” kata Prof. Dr. Ir. K.H. Muhammad Nuh, DEA dalam Seminar PPSA 23 Lemhannas RI, (6/10).

Indonesia memiliki tiga modal utama dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka di tahun 2045, yaitu Demografic Deviden, Digital Deviden, dan Nilai-Nilai Ke-Indonesia-an. Demografic Deviden yaitu meningkatnya populasi usia produktif yang akan menjadi bonus dalam menyongsong kejayaan Indonesia 2045, apabila memiliki kualitas SDM yang baik.

“Itu modal dasar, oleh karena itu yang namanya pendidikan sebagai mesin untuk melakukan transformasi modal tadi itu,” kata Nuh.

Transformasi modal yaitu mengubah aset yang bersifat intangible menjadi real power, contohnya danau atau waduk yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin sehingga menghasilkan listrik. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan SDM yang mampu melakukan transformasi modal, sehingga bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat luas.

SDM yang berkualitas dapat dihasilkan dari pendidikan untuk melakukan transformasi tiga modal utama Indonesia, salah satunya memotong rantai kemiskinan di Indonesia. M. Nuh juga menjelaskan ada filosofi yang dapat diambil bangsa Indonesia, yaitu filosofi rantai.

“Rantai itu kekuatannya tidak ditentukan oleh mata rantai terkuat, justru ditentukan oleh mata rantai yang lemah. Itu tantangan dan kemuliaan, kami yakin pendidikan bisa merubah itu. Semuanya sepakat bahwa anak miskin bisa kuliah sampai selesai, bisa memotong mata rantai kemiskinan,” kata M. Nuh

Oleh sebab itu, Indonesia perlu menghemat energi sosial, ekonomi, dan politik dalam rangka menyongsong 2045. Maka, Lemhannas RI diharapkan dapat menjahit kain-kain yang tercecer menjadi Indonesia yang Indah.

Seminar PPSA 23 Lemhannas RI mengangkat tema “Roadmap Sistem Pendidikan Alternatif dalam Pusaran Pandemi dan Perkembangan Teknologi untuk Menyambut Indonesia Emas 2045” secara hybrid.

Sebelumnya, peserta PPSA 23 telah mengadakan Focus Group Disussion (FGD) Road to Seminar Nasional PPSA 23 Lemhannas RI Tahun 2021 sebanyak dua kali. FGD pertama dilaksankan pada Kamis, 2 September 2021 lalu dengan topik “Perubahan Sistem Pendidikan di Era Perkembangan Teknologi Digital” dan FGD kedua telah terlaksana pada Selasa (14/9). FGD 2 tersebut mengangkat topik “Alternatif Arah Kebijakan Sistem Pendidikan untuk Menghasilkan SDM Unggul Pada Masa Indonesia Emas 2045”.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/2/X/202I/Pre Event

Tanggal : 5 Oktober 2021

Jakarta – PPSA 23 Lemhannas RI akan gelar seminar bertema “Roadmap Sistem Pendidikan Alternatif dalam Pusaran Pandemi dan Perkembangan Teknologi untuk Menyambut Indonesia Emas 2045” secara hybrid pada Rabu (6/10). Seminar ini diangkat sebagai respon atas dampak Pandemi Covid-19 pada aspek pendidikan yang memaksa hampir 45 juta siswa menjalani pembelajaran jarak jauh.

PJJ ini memunculkan banyak kendala seperti menurunnya kemampuan siswa dalam membaca. Berdasarkan beberapa data yang dirilis oleh berbagai lembaga penelitian, seperti temuan World Bank, memperkirakan capaian belajar jarak jauh di Indonesia hanya sebesar 33 persen apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka biasa. Programme for International Student Assesment (PISA) memprediksi adanya penurunan skor kemampuan membaca pelajar indonesia yang akan berakibat signifikan ketika pelajar tersebut memasuki usia kerja.

Seminar ini akan dihadiri oleh Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P sebagai keynote speaker dan deretan narasumber seminar diantaranya; Menteri Dikbudristek Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Akademisi Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA dan Dubes RI untuk Perancis (KBRI Paris) merangkap Dubes RI untuk UNESCO Arrmanatha C. Nasir. Selain itu juga dijadwalkan hadir sederet penanggap diantaranya; Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, Ketua PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. dan Akademisi Prof. Dr. Arif Satria - Rektor IPB.

Kegiatan ini menjadi salah satu indikator dari kemampuan para peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 dalam menyerap dan memahami berbagai materi selama mengikuti pendidikan di Lemhannas RI. PPSA 23 Lemhannas RI telah dilaksanakan selama 5,5 bulan, dimulai sejak Rabu, 14 April 2021 serta akan diakhiri dengan pelaksanaan Seminar Nasional pada Rabu, 6 Oktober 2021.

“Peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan belajar secara maksimal untuk mempertajam dan meningkatkan kapasitas serta efektivitas kepemimpinan serta berpikir strategis,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo pada April lalu di hadapan para peserta PPSA 23.

Sebelumnya, peserta PPSA 23 telah mengadakan Focus Group Disussion (FGD) Road to Seminar Nasional PPSA 23 Lemhannas RI Tahun 2021 sebanyak dua kali. FGD pertama dilaksankan pada Kamis, 2 September 2021 lalu dengan topik “Perubahan Sistem Pendidikan di Era Perkembangan Teknologi Digital” dan FGD kedua telah terlaksana pada Selasa (14/9). FGD 2 tersebut mengangkat topik “Alternatif Arah Kebijakan Sistem Pendidikan untuk Menghasilkan SDM Unggul Pada Masa Indonesia Emas 2045”.

Diharapkan seminar ini mampu mengembangkan pengetahuan teknologi, keterampilan analisis, serta fleksibilitas kepemimpinan para peserta guna menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi khususnya di situasi pandemi demi mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045. Acara ini dapat disaksikan di Youtube Lemhannas RI.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/  3  /X/2021

Tanggal :   6 Oktober 2021

Jakarta-Gubernur Lemhannas RI menilai kualitas pendidik di Indonesia belum memadai dalam menghadapi perkembangan teknologi. Survei Ikatan Guru Indonesia menyebutkan bahwa 60% guru di Indonesia memiliki kemampuan yang sangat buruk dalam penggunaan teknologi.

“Kurang siapnya orang tua, guru, pola pengajaran yang belum berubah, sangat mempengaruhi pelaksanaan pendidikan di era disrupsi ini,” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo saat membuka acara Seminar PPSA 23 Lemhannas RI berjudul “Roadmap Sistem Pendidikan Alternatif Dalam Pusaran Pandemi dan Perkembangan Teknologi Menyambut Indonesia Emas 2045” di Lemhannas RI, (6/10)

Pandemi covid 19 telah membawa dampak kepada berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia termasuk pada sektor pendidikan. Pemerintah menetapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai pengganti pendidikan tatap muka. Namun, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tersebut masih banyak mengalami kendala, salah satunya kemampuan guru di Indonesia yang sangat buruk.

“Belum memadainya kapasitas pendidik (guru dan dosen) terkait perubahan yang sangat cepat akibat disrupsi, maka harus dilakukan upaya-upaya yang tidak biasa,” kata Agus Widjojo.

Oleh sebab itu, perlu upaya-upaya antisipasi sebagai bentuk adaptif yang cepat dan inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat membentuk SDM unggul yang berkarakter kebangsaan dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif dalam pelaksanaan pendidikan. Dampak negatif tersebutm yaitu, banyaknya informasi di internet membuat siswa tidak fokus saat mengikuti pembelajaran, mempermudah terjadinya penjiplakkan, dan banyaknya informasi menarik seperti game online membuat siswa menjadi malas.

Gubernur Lemhannas RI berharap seminar ini dapat memberikan sebuah gagasan reflektif atas kondisi terkini dan dapat mengumpulkan sebanyak mungkin pemikiran dan gagasan, untuk menemukan solusi dalam memperbaiki dan mengantisipasi lost generation akibat pandemi Covid-19.

Seminar ini dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator PMK Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A., Kepala Balitbang dan Perbukuan  Anindito Aditomo, s.Psi., M.Phil., Ph.D., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (periode 2009-2014) Dr. Ir. K.H. Muhammad Nuh, DEA., Dubes RI untuk Perancis Arrmanantha C. Nasir, Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Ketua PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., dan rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh peserta PPSA 23 Lemhannas RI.

Kegiatan ini menjadi salah satu indikator dari kemampuan para peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 dalam menyerap dan memahami berbagai materi selama mengikuti pendidikan di Lemhannas RI. PPSA 23 Lemhannas RI telah dilaksanakan selama 5,5 bulan, dimulai sejak Rabu, 14 April 2021 serta akan diakhiri dengan pelaksanaan Seminar Nasional pada Rabu, 6 Oktober 2021.

“Peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan belajar secara maksimal untuk mempertajam dan meningkatkan kapasitas serta efektivitas kepemimpinan serta berpikir strategis,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo pada April lalu di hadapan para peserta PPSA 23.

Sebelumnya, peserta PPSA 23 telah mengadakan Focus Group Disussion (FGD) Road to Seminar Nasional PPSA 23 Lemhannas RI Tahun 2021 sebanyak dua kali. FGD pertama dilaksankan pada Kamis, 2 September 2021 lalu dengan topik “Perubahan Sistem Pendidikan di Era Perkembangan Teknologi Digital” dan FGD kedua telah terlaksana pada Selasa (14/9). FGD 2 tersebut mengangkat topik “Alternatif Arah Kebijakan Sistem Pendidikan untuk Menghasilkan SDM Unggul Pada Masa Indonesia Emas 2045”.

Diharapkan seminar ini mampu mengembangkan pengetahuan teknologi, keterampilan analisis, serta fleksibilitas kepemimpinan para peserta guna menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi khususnya di situasi pandemi demi mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045. Acara ini dapat disaksikan di Youtube Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/1/X/2021/Pre Event

Tanggal: 5 Oktober 2021

Jakarta- Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo menjelaskan bahwa perkembangan teknologi pada Revolusi Industri 4.0 telah menimbulkan “disrupsi” di berbagai sektor. Kemajuan suatu negara dalam Revolusi Industri 4.0 berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menyambut tantangan perubahan besar dan disrupsi dalam pola pikir, pekerjaan, dan gaya hidup.

“Disrupsi yang disebabkan Revolusi Industri 4.0 telah dan akan terus mengubah secara drastis kehidupan manusia. Tidak ada satu negara atau individu yang bisa menghindarinya. Kita optimistis kehidupan akan menjadi jauh lebih baik,” kata Gubernur pada saat ditemui di Lemhannas RI, Jakarta, (4/10).

Pandemi Covid-19 mempercepat perubahan di era Revolusi Industri 4.0. Wabah penyakit global tersebut secara tidak langsung ikut mendorong manusia menjadi makin tergantung kepada internet untuk melakukan berbagai kegiatan. Rapat, seminar, dan pembelajaran siswa dilakukan secara daring untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Namun, pandemi Covid-19 juga menimbulkan resesi ekonomi global yang menyebabkan meningkatnya pengangguran dan angka kemiskinan.

Melihat situasi itu, Lemhannas RI memutuskan untuk memberikan kontribusi dalam menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka, sekaligus berpartisipasi bersama pemerintah mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju, makmur, dan sejahtera.

Salah satu partisipasi Lemhannas RI dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka melalui “Peluncuran Buku Indonesia Menuju 2045” yang akan digelar Lemhannas RI bekerja sama dengan CSIS dan Kompas.

Acara yang akan dihelat pada  Rabu, 6 Oktober 2021,  pukul 15.00 s.d. 18.00 WIB tersebut dilaksanakan secara hybrid dengan menghadirkan narasumber terkemuka, di antaranya, Gubernur Lemhannas RI , Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P; Direktur Eksekutif CSIS, Phillips J. Vermonte; Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka; dan Direktur Komunikasi Kompas Group, Glory Ojong.

Kegiatan ini diharapkan mampu menggambarkan capaian dan juga tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka. Sehingga Indonesia mampu bersaing dengan negara lain untuk mewujudkan generasi emas Indonesia Maju.

Acara ini GRATIS! Jadi jangan lewatkan acara penting ini dan bagi kamu yang mau daftar bisa langsung ke Link pendaftaran: klik.kompas.id/peluncuranindonesia2045.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09                                                   

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749