Sebanyak 74 anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengikuti Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Tahun 2024. Mengangkat tema “Membangun Ekosistem yang Inklusif, Adil, dan Berkualitas dalam Rangka Mewujudkan Kewirausahaan dengan Semangat Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa”, kegiatan tersebut dilaksanakan selama tujuh hari, yakni pada 9 sampai 15 September 2024.

“Pemantapan nilai-nilai kebangsaan ini bertujuan membentuk dan mengingatkan kembali karakter bangsa bagi seluruh komponen anak bangsa,” kata Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. saat menyampaikan sambutan dalam upacara pembukaan. Sestama Lemhannas RI berharap kegiatan yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengetahuan para peserta pada bidang nilai-nilai kebangsaan sehingga dapat membantu para peserta dalam melaksanakan tugas membangun bangsa.

Menurut Sestama Lemhannas RI, APINDO yang salah satu visinya mewujudkan iklim usaha yang kondusif; kompetitif; dan berkelanjutan untuk penciptaan lapangan kerja, memiliki peran penting dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa di bidang ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang berdasarkan pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang kuat.

“Kehadiran Bapak dan Ibu di Lemhannas RI sangat tepat guna meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terkait ketahanan nasional, hardskill dan softskill kepemimpinan disertai dengan pemahaman terkait dengan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa,” ujar Sestama Lemhannas RI. Peningkatan kompetensi tersebut dinilai dapat melengkapi tata nilai dan perilaku utama yang diberlakukan di APINDO, yakni AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

Mengakhiri sambutannya, Sestama Lemhannas RI menyampaikan bahwa kehadiran para peserta merupakan salah satu bentuk upaya dan tanggung jawab moral dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa. “Kami harap APINDO dapat menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan nasional yang bersifat fisik maupun non fisik dengan senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok,” pungkas Sestama Lemhannas RI.

“Dengan usaha yang kuat, ketahanan nasional akan tangguh,” kata Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani. Sejalan dengan Sestama Lemhannas RI, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani dalam sambutannya menyampaikan bahwa nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa harus menjadi landasan utama dalam setiap langkah anggota APINDO. Ketua Umum APINDO menekankan bahwa di tengah dinamika globalisasi, anggota APINDO harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebangsaan agar tidak hilang arah.

“Kewirausahaan yang kita bangun haruslah mengandung semangat kebangsaan di mana setiap usaha memiliki tanggung jawab yang tidak hanya mencapai keuntungan pribadi, tetapi juga berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan negara,” kata Ketua Umum APINDO.

Dalam konteks tantangan global, dunia bergerak sangat cepat dan diwarnai berbagai dinamika yang tidak dapat terhindarkan. Tantangan yang dihadapi para pelaku usaha semakin kompleks. Oleh karena itu, menjadi penting bagi anggota APINDO untuk mengembangkan ekosistem usaha yang mampu menjawab berbagai tantangan dan tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip kebangsaan yang kokoh.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk bersatu dan bekerja sama dalam mewujudkan ekosistem usaha yang kuat, adil, dan inklusif. Dengan kerja keras, inovasi, dan semangat kebangsaan yang kuat, kita dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing di kancah internasional,” pungkas Ketua Umum APINDO. (NA/CHP)


Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Irjen Pol Drs. Sunarwan Sumirat mendampingi Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 67 Lemhannas RI melakukan Studi Strategis Luar Negeri PPRA 67 Lemhannas RI di Republik Sosialis Vietnam. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama empat hari, yaitu mulai Senin, 9 September 2024 sampai dengan Kamis, 12 September 2024.

Kegiatan Studi Strategis Luar Negeri (SSLN) tersebut bertujuan untuk membekali peserta dalam mempelajari dan melengkapi data-data tentang kondisi astagatra negara yang dikunjungi sebagai pembanding dan memberikan rekomendasi bagi pemangku kebijakan nasional dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional yang lebih baik. Kegiatan SSLN memiliki sasaran terhadap dua hal, yakni diperolehnya data dan fakta objektif tentang kondisi negara yang dikunjungi dari aspek astagatra serta meningkatnya pemahaman tentang kondisi astagatra negara tujuan dan potensi pengembangan juga peningkatan yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional.

Selain didampingi oleh Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI, rombongan peserta PPRA 67 juga didampingi oleh Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, M.M. selaku pimpinan rombongan, Tenaga Profesional Bidang Sistem Manajemen Nasional Lemhannas RI Mayjen TNI (Purn) Dr. I Gusti Putu Buana, S.A.P., M.Sc. sebagai Tenaga Ahli dan Taji Madya Bidang Ketahanan Nasional Lemhannas RI Brigjen TNI Rudy Wahjudiono, S.E., M.M. selaku Liasion Officer.

Dalam pelaksanaan SSLN selama empat hari tersebut, rombongan akan meninjau sembilan tempat, yakni Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Republik Sosialis Vietnam, ABG Leadership Institute, The Institute for Southeast Asian Studies (ISEAS), Military Historical Museum, Imperial Citadel Thang Long, Thang Long Cement Company, Mausoleum Ho Chi Minh, Pelabuhan Ha Long Bay, dan Hanoi Old Quarter. (SP/CHP)


Plt. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono mendampingi sejumlah peserta PPRA 67 Lemhannas RI bertolak ke Korea Selatan untuk melaksanakan Studi Strategi Luar Negeri (SSLN) pada 10 sampai 14 September 2024. 

Selama berada di Korea Selatan, rombongan berkunjung ke beberapa tempat, diantaranya adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul; Demilitarized Zone of Korea; Hanwha Ocean Industri Busan; National Agency for Administrative City Construction (NAACC); serta melakukan kunjungan budaya ke Istana Gyeongbokgung dan Namsan Tower.

Saat berkunjung ke KBRI di Seoul, rombongan disambut oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Korea Selatan Zelda Wulan Kartika. Selanjutnya rombongan mengikuti forum diskusi “Perkembangan Industri Ekonomi dan Pertahanan ROK: Peluang dan Tantangan Kerja Sama bagi Indonesia” di Demilitarized Zone of Korea. Diskusi tersebut dihadiri dua narasumber, yakni Dr. Wondeuk Cho dari Institute of Foreign Affairs and National Security (IFANS) dan Dr. Maeng Cheol-Kyu.

Kemudian saat berkunjung ke Hanwha Ocean Industri Busan rombongan diterima oleh General Manager Hanwha Ocean Co,. Ltd. Naval Ship Business Hee Soo (H.S), Lee. Selanjutnya di National Agency for Administrative City Construction (NAACC) rombongan diterima oleh Deputy Director International Cooperation Team Hanna LEE; Deputy Director/International Cooperation Team Jeongmin Woo; dan Assistant Deputy Director International Cooperation Team Hyunjoo OH.

SSLN merupakan salah satu metode pembelajaran untuk membekali para peserta pendidikan dalam mempelajari dan melengkapi data-data penugasan tentang kondisi astagatra negara tujuan. Diharapkan setelah mengikuti SSLN para peserta pendidikan Lemhannas RI memiliki cakrawala pandang yang luas yang bisa berdampak strategis bagi Indonesia.

Korea Selatan dipilih karena merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia dan dunia. Sebagai negara yang terkenal dengan industri teknologi tinggi; otomotif; dan elektronik, ekonomi Korea Selatan diketahui mengalami pertumbuhan pesat sejak akhir Perang Korea. Bahkan Korea menjadi salah satu pilar utama ekonominya dan dikenal melalui perusahaan besarnya seperti Samsung dan Hyundai.

Diharapkan para peserta pendidikan dapat mengambil banyak pelajaran dalam mengombinasikan budaya tradisional, teknologi, dan sumber daya alam seperti yang dilakukan Korea Selatan untuk diterapkan di Indonesia. (NA/CHP)


Tenaga Ahli Pengajar Bidang Padnas Lemhannas RI Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, S.E., M.Si. selaku pimpinan rombongan, mendampingi Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 67 Lemhannas RI melakukan Studi Strategis Luar Negeri PPRA 67 Lemhannas RI di Negara Kamboja. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama empat hari, yaitu pada Senin, 9 September 2024 sampai dengan Kamis, 12 September 2024.

Kegiatan Studi Strategis Luar Negeri (SSLN) adalah metode pembelajaran melalui peninjauan langsung ke pusat pemerintahan, objek strategis/unggulan dan lembaga organisasi internasional yang ada di Kamboja sebagai pengkayaan dan pembulatan pemahaman setelah para peserta menerima ceramah, membuat kajian serta melaksanakan diskusi tentang lingkungan strategis kontemporer untuk mengkaji sejauh mana prospek hubungan bilateral negara Kamboja dengan Republik Indonesia. Para peserta diharapkan akan memiliki kepekaan dan cakrawala pandang yang lebih luas terhadap perkembangan lingkungan sekitar negara-negara lain di kawasan yang memiliki dampak strategis bagi Indonesia.

Selain didampingi oleh Panca Putra, rombongan peserta PPRA 67 juga didampingi oleh Tenaga Profesional Bidang Geografi Lemhannas RI Dr. Sukendra Martha, M.Sc., MApp.Sc. dan Tenaga Ahli Pengkaji Madya Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Brigjen TNI Dr. Joseph Robert Giri, S.I.P., M.Si., M.H.I., M.Han., CGCAE. selaku Liaison Officer.

Dalam pelaksanaan SSLN selama empat hari tersebut, rombongan akan meninjau tujuh tempat, yakni Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI di Phnom Penh, Universitas Pertahanan Nasional Kamboja (NDU), National Committee Against Drug (NCAD), Markas Kopassus Kamboja, dan City Tour ke Royal Palace, Museum Genocide Tuol Sleng, serta Central Market. (SP/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749