Inspektur Lemhannas RI Brigjen Pol Drs. Sunarwan Sumirat membuka Entry Meeting pelaksanaan Telaah Sejawat Ekstern yakni dengan Inspektorat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pada Senin (6/5), di Ruang Gatot Kaca, Gedung Astagatra Lantai 3. 

Perlu diketahui bersama bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI telah melaksanakan evaluasi atas kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Lemhannas RI. Hasil evaluasi atas penilaian mandiri kapabilitas APIP bagian dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menyimpulkan kapabilitas APIP Lemhannas RI berada pada level 2 dengan skor 2.290.

Sunarwan menyampaikan, salah satu kriteria evaluasi BPKP atas kapabilitas APIP Lemhannas RI yang belum terpenuhi adalah pengembangan dan penjaminan kualitas APIP yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam bentuk telaah sejawat eksternal oleh APIP lain yang merupakan salah satu area proses utama/key process area (KPA) yang harus dipenuhi APIP pada elemen praktik profesional untuk level 3 internal audit capability model (IA-CM).

Lebih lanjut, Sunarwan menyebut bahwa program penjaminan dan peningkatan kualitas/quality assurance and improvement program (QAIP) merupakan suatu penilaian berkelanjutan dan berkala atas seluruh aspek kegiatan audit dan konsultasi pada pelaksanaan pengawasan intern. Tujuan dari penjaminan dan peningkatan kualitas adalah mendorong kesesuaian kegiatan pengawasan intern dengan definisi pengawasan intern dan standar serta penerapan kode etik oleh auditor, lalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pengawasan intern termasuk harapan pemangku kepentingan, serta mengidentifikasi peluang untuk peningkatan (opportunities for improvement).

Poin penting lainnya yang disampaikan Sunarwan adalah telaahan sejawat eksternal sebagai faktor penting dalam kapabilitas APIP untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan efektivitas kegiatan pengawasan intern APIP.

Pelaksanaan telaahan sejawat eksternal yang baru pertama kali dilakukan di lingkup APIP Lemhannas RI ini, telah dilakukan beberapa persiapan antara lain mempersiapkan proses penilaian telaah sejawat, meningkatkan pemahaman atas pedoman penilaian telaah sejawat, menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, mempersiapkan berjalannya pelaksanaan kuesioner bagi APIP dan audit di lingkungan Lemhannas RI, dan melakukan self assessment sesuai yang disyaratkan dalam standar penjamin mutu. “Kedepannya, APIP Lemhannas RI dapat meningkatkan level kapabilitas APIP menjadi level 3,” harap Sunarwan.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan yang disampaikan oleh Auditor Ahli Madya Tim Pengendali Teknis Kementerian ESDM RI Riyanto Widodo, S.T., M.T. Riyanto menyampaikan telaah sejawat ekstern bertujuan untuk menilai kesesuaian praktik pengawasan intern Inspektorat Lemhannas terhadap standar serta mengevaluasi penerapan kode etik auditor intern, efisiensi, dan efektivitas kegiatan pengawasan intern, dan pemenuhan harapan pemangku kepentingan terhadap APIP dan memberikan rekomendasi perbaikan/peningkatan kualitas kegiatan pengawasan intern APIP agar memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan pengawasan intern, mendorong percepatan peningkatan kapabilitas dan meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta nilai tambah kegiatan pengawasan dalam membantu mewujudkan tujuan organisasi dan memenuhi harapan pemangku kepentingan.

Telaah sejawat memiliki enam prinsip, yakni objektif dan bebas konflik kepentingan, kesetaraan antara APIP penelaah dan ditelaah, keterbukaan untuk diskusi dan sharing pengetahuan dan pengalaman, kecakapan dan kecermatan profesional, fokus pada perbaikan dan peningkatan efektivitas dan kualitas pengawasan intern, bukan pada nilai, serta telaah sejawat bukan audit, bukan untuk mencari “kesalahan”. Adapun ruang lingkup telaah sejawat ekstern, yaitu tingkat kesesuaian dengan standar, penerapan kode etik auditor, efisiensi dan efektivitas kegiatan pengawasan intern, serta tingkat pemenuhan harapan para pemangku kepentingan.

Proses telaah sejawat di Lemhannas RI dilaksanakan mulai tanggal 6 hingga 30 Mei 2024. Hadir dalam entry meeting tersebut, Inspektur V Itjen Kementerian ESDM RI Drs. Joko Suharyadi, M.Si. selaku penanggung jawab tim, Auditor Ahli Madya Jerry Alfiardy, S.T., M.T., Auditor Ahli Madya Kartika Sismiantari, S.T., M.T., dan tim lainnya. (SP/BIA)


Lemhannas RI menyelenggarakan perlombaan cabang olahraga dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Lemhannas RI yang ke-59. Wakil Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono secara resmi membuka perlombaan tersebut di Lapangan Tengah Lemhannas RI, pada Kamis (2/5).

Pada penyelenggaraan tersebut, Eko Margiyono berharap perlombaan-perlombaan yang ada bisa memupuk semangat berkompetisi. Hal tersebut merupakan hal yang penting agar tidak terjebak di dalam kegiatan yang bersifat rutinitas. Dalam berkompetisi, Eko Margiyono juga menekankan untuk menjaga sportivitas dengan menghargai siapa pun pemenangnya. “Selamat bertanding. Junjung tinggi sportivitas dan kita berharap, kita semua gembira dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Lemhannas RI ke-59,” seru Eko Margiyono.

Pembukaan resmi pertandingan dan lomba dalam rangka HUT ke-59 Lemhannas RI tersebut ditandai dengan servis bola voli pertama oleh Eko Margiyono. Perlu diketahui bersama, lomba dibagi ke dalam enam cabang olahraga, yakni pertandingan tenis meja putra yang dimulai tanggal 2 hingga 6 Mei, pertandingan futsal putra pada tanggal 7 hingga 8 Mei, pertandingan bola voli putra pada tanggal 2 hingga 6 Mei, kemudian pertandingan badminton putra dimulai pada 6 hingga 8 Mei, kemudian pertandingan tenis meja putri dimulai tanggal 7 Mei, dan pertandingan bola voli putri yang dimulai pada tanggal 6 Mei. (SP/CHP)


“Kegiatan outbound yang akan peserta ikuti adalah suatu kegiatan di alam terbuka yang bertujuan untuk lebih meningkatkan rasa kekompakan dan kebersamaan sesama peserta,” kata Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI Marsda TNI Andi Heru Wahyudi. Hal tersebut disampaikan dalam Upacara Pembukaan Outbound Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 67 pada Senin (6/5), di Lapangan Tengah Lemhannas RI.

Kegiatan outbound tersebut diselenggarakan selama tiga hari di Green Forest Bogor. Diharapkan penyelenggaraan outbound akan mewujudkan hubungan personal yang kuat diantara peserta PPRA 67 dan hubungan tersebut diharapkan tumbuh bukan hanya selama dalam proses pendidikan tetapi sampai para peserta selesai mengikuti pendidikan di Lemhannas RI.

Selama mengikuti kegiatan outbound, para peserta diberikan persoalan-persoalan berupa tantangan-tantangan yang harus diselesaikan. Andi Heru Wahyudi mengimbau para peserta untuk selalu mengikuti semua petunjuk narasumber dan instruktur sehingga pelaksanaan outbound dapat berjalan dengan baik, lancar, aman dan mencapai sasaran yang diharapkan.

Pada kesempatan tersebut, Andi Heru Wahyudi menyampaikan beberapa atensi dan harapan kepada peserta PPRA 67 yang mengikuti pelaksanaan outbound. Pertama, agar senantiasa bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga setiap langkah dan kegiatan selalu mendapat petunjuk, bimbingan dan perlindungannya. Kedua, agar peserta mewujudkan solidaritas dan soliditas di antara para peserta selama dalam latihan. Ketiga, agar peserta melaksanakan kegiatan outbound dengan semangat dengan tetap memperhatikan faktor keamanan.

Setelah mengikuti pelaksanaan outbound, pada peserta PPRA 67 kemudian melanjutkan tahap pembelajaran berikutnya, yakni belajar di kampus (on campus). (NA/BIA)


Direktorat Program Pengembangan Pengkajian Kedeputian Pengkajian Lemhannas RI kembali menyelenggarakan diskusi tentang “Forum Komunikasi Ketahanan Nasional” pada Selasa (30/4), di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI. Diskusi tersebut merupakan tindak lanjut dari diskusi Forum Komunikasi (Forkom) Ketahanan Nasional pada bulan Maret lalu.

Dalam laporannya, Direktur Program Pengembangan Pengkajian Lemhannas RI Brigjen TNI Mohamad Rohadi, S.Sos menyampaikan diskusi kali ini difokuskan kepada akomodasi nomenklatur program studi ketahanan nasional di Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan peluang kerja sama dengan Lemhannas RI untuk kurikulum merdeka bagi Perguruan Tinggi. Diskusi kali ini juga diselenggarakan dalam rangka mendorong pemberdayaan lulusan ketahanan nasional. 

Forkom Ketahanan Nasional tersebut dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. Perlu diketahui bahwa di Indonesia perkembangan studi ketahanan nasional terwadahi dalam beberapa lembaga Perguruan Tinggi, seperti di Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan menghasilkan lebih dari 2000 lulusan magister dan doctor di bidang ilmu ketahanan nasional, termasuk Universitas Andalas dan Universitas Hasanudin yang segera mendirikan program studi kajian ketahanan nasional.

Dalam sambutannya, Prof. Reni Mayerni menyampaikan bahwa hasil dari Forkom Ketahanan Nasional pada Maret lalu sudah ditindaklanjuti dengan pertemuan dengan Bagian Penjaminan Mutu DIKTI di Universitas Indonesia. Harapannya dengan tindak lanjut tersebut algoritma ketahanan nasional akan semakin tinggi. 

Lemhannas RI juga mendorong perlunya diakomodasi lulusan ketahanan nasional dalam formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga lulusan studi ketahanan nasional semakin diberdayakan dan dapat dimasukkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk memenuhi kebutuhan SDM aparatur Negara di Indonesia. 

“Melalui forum ketahanan nasional, kedepan Lemhannas RI dapat memberikan penguatan karakter wawasan kebangsaan sebagai bagian dari kurikulum merdeka serta mendorong kompetensi ketahanan nasional dalam penguatan SDM aparatur negara,” kata Prof. Reni Mayerni.

Diskusi yang difasilitatori oleh Tenaga Profesional Bidang Ketahanan Nasional Lemhannas RI Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si. menghadirkan narasumber pertama yaitu Dosen Program Studi Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Abdul Rivai Ras, M.M., M.S., M.Si.

Mengawali paparannya, Abdul Rivai menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak, melainkan hadir melalui proses mulai dari pengetahuan sehari-hari, melalui pengujian secara cermat dan pembuktian dengan teliti, dan pengujian suatu teori bisa berulang/siklus hingga babak terakhir. 

Disampaikan juga oleh Abdul Rivai bahwa kajian ketahanan nasional mengalami fluktuasi sampai hari ini karena persoalan akademik itu merupakan persoalan otoritas kekuasaan, yang artinya sesuatu yang bukan akademik bisa menjadi sesuatu yang akademik dan dilembagakan dalam suatu keputusan politik menjadi suatu disiplin ilmu karena otoritas politik.

Lebih lanjut, Abdul Rivai menyampaikan asal dari ilmu strategik dimulai dari political science, international relations, security studies, strategic studies, hingga menjadi national resilience studies. “Kita harapkan kedepan studi ketahanan nasional itu bisa menjadi ilmu tersendiri,” ujarnya. Hal tersebut dimaksudkan pada studi ketahanan nasional akan digabungkan dengan sejumlah disiplin ilmu yang mencakup semua ilmu-ilmu didalamnya.

Kemudian, Abdul Rivai turut menyampaikan tradisi dan konseptualisasi ketahanan nasional yang bisa diletakkan pada tiga tradisi, yakni tradisi realistic (konsep yang berpusat pada negara ketahanan nasional), tradisi revolutionary (ketahanan individu dan global pada konteks manusia dan keamanan komunitas dunia), dan tradisi rasionalistik (posisi diantara negara menciptakan kerangka hubungan sebagai sumber konflik atau sumber keamanan kerja sama dan rezim).

Diskusi forum ketahanan nasional tersebut juga menghadirkan narasumber lain, yakni Kepala BNN RI, Mantan Kepala Densus 88, Alumni Pendidikan Lemhannas RI dan Alumni S2 Ketahanan Nasional UI Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom, M.Si., Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, Ph.D., Direktur PAM Jaya DKI Jakarta (Alumni S2 Ketahanan Nasional UI) Bapak Arief Nasrudin, M.Si., Guru Besar Universitas Andalas Prof. Nursyirwan Effendi, Dr.rer.soz., dan Komite Guru Besar UI Prof Dr. Lydia Freyani Hawadi. (SP/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749