Mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) sejak April 2016, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo memasuki tahapan menjelang akhir jabatan. Terkait hal tersebut, seluruh personel Lemhannas RI mendapatkan pengarahan pada Selasa, (11/01).

Selama dipimpin Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Lemhannas RI tercatat telah melaksanakan 9 angkatan Program Pendidikan Reguler (PPR), 3 angkatan Program Pendidikan Singkat (PPS), 1 angkatan Program Pemantapan Pimpinan Daerah (P3D), berbagai program Pemantapan Nilai-Nilai dan Wawasan Kebangsaan sebanyak 45 kegiatan, 5 kali Jakarta Geopolitical Forum (JGF), dan 3 kali Program Making Indonesia 4.0.

Selain berhasil melaksanakan berbagai program, di bawah kepemimpinan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Lemhannas RI juga berhasil memenuhi berbagai kriteria dan tolok ukur kerja. Lemhannas RI berhasil mendapatkan kriteria Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) selama 5 tahun berturut-turut. Kemudian Lemhannas RI berhasil meraih posisi kedua dalam kategori Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) pada Penilaian Integritas Komisi Pengawas Korupsi (KPK).  Dalam hal Reformasi Birokrasi, hasil penilaian Reformasi Birokrasi Lemhannas RI mendapatkan kriteria sangat baik. Terkait implementasi Keterbukaan Informasi Publik, Lemhannas RI pada tahun 2018 sampai 2020 meraih predikat Cukup Informatif dari Komisi Informasi Pusat dan pada tahun 2021 berhasil meningkat menjadi Menuju Informatif.

Sejalan dengan hal tersebut, indikator kinerja pelaksanaan anggaran juga terus meningkat dari penyerapan anggaran 83,10% menjadi 93,59% kemudian menjadi 97,8% dan untuk tahun 2021 hingga saat ini sudah mencapai 98%.

“Semua capaian tersebut tidak merupakan hasil kerja satu orang, tapi merupakan hasil kegiatan, hasil kinerja, dan kerja sama seluruhnya serta menunjukkan pelaksanaan tugas yang baik di antara kita semuanya. Saya berharap bahwa kondisi ini dan kemampuan ini tetap bisa dipertahankan,” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.

Kemudian Gubernur Lemhannas RI berharap setiap personel Lemhannas RI dapat meningkatkan kompetensi perseorangan dan jiwa korsa. Gubernur Lemhannas RI mencermati bahwa personel Lemhannas RI berasal dari latar belakang induk organisasi yang berbeda dan kultur organisasi yang berbeda. Oleh karena itu, setiap personel dituntut untuk saling pengertian, saling bekerja sama, dan saling memahami tugas masing-masing. “Perbedaan di dalam penugasan, di dalam kultur, dan di dalam perilaku bukanlah sebuah kendala atau hambatan, tetapi justru merupakan kekayaan,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur Lemhannas RI juga menyoroti masa depan yang akan penuh dengan perubahan. Menurut Gubernur Lemhannas RI, Lemhannas RI harus memiliki fleksibilitas dan keluwesan agar dapat menyesuaikan dengan perubahan di masa depan. “Kita harus punya kesediaan fleksibilitas untuk bisa menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dan perubahan-perubahan itu akan semakin cepat adanya ke masa depan,” kata Gubernur Lemhannas RI.

“Pergantian personel, pergantian pimpinan, itu adalah suatu hal yang biasa di dalam organisasi untuk menjaga kesegaran organisasi,” kata Gubernur Lemhannas RI. Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa hal tersebut tidak harus mengubah visi dan misi organisasi. Setiap personel Lemhannas RI harus tetap melaksanakan tugas masing-masing dan memberikan upaya terbaik. “Laksanakan tugas masing-masing, berikan yang terbaik nanti kepada gubernur baru, sebagaimana saya telah merasakan akan sumbangan terbaik dari anda-anda sekalian,”

“Ketika besok saya meninggalkan kampus almamater Tanhana Dharmma Mangrva, maka apabila saya menengok ke belakang dan melihat almamater ini, saya akan percaya bahwa di sinilah lembaga yang tidak pernah tidak peduli terhadap nasib bangsa, dan di sinilah lembaga yang bisa memberikan kontribusi yang konstruktif dan objektif terhadap bangsa dan negara. Selamat bertugas,” kata Gubernur Lemhannas RI menutup pengarahannya. (NA/CHP)


“Publik punya ekspektasi yang sangat tinggi terhadap Lemhannas, jaga itu. Menjaganya adalah dengan berusaha membangun nilai-nilai yang kompatibel,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Kamis, (06/01). Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI pada Penutupan Penguatan Kapasitas Tenaga Pendidik (Konsolidasi), Rencana Giat Taplai, Rencana Giat Pengkajian dan Rencana Giat Pendidikan Tahun 2022 Lemhannas RI.

“Saya titipkan para peserta kepada Tajar, Taji, dan Taprof,” ujar Gubernur Lemhannas RI. Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa titik berat pendidikan harus ditempatkan pada proses belajar mengajar, ketajaman analisis, dan cara berpikir. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa pendidikan Lemhannas RI ingin menciptakan alumni yang unggul, berkarakter, berintegritas, bertanggung jawab, dan merupakan warga negara yang baik. Sejalan dengan hal tersebut, pendidikan juga menitikberatkan pada kemampuan individu, bukan kelompok.

Pada hari kedua penyelenggaraan kegiatan tersebut, dilaksanakan Paparan Mekanisme Diskusi Studi Kasus (DSK), Paparan Mekanisme E-Learning, Paparan Pola dan Mekanisme Penulisan Taskap, dan Papara Pola dan Mekanisme Penilaian. Diharapkan kegiatan tersebut akan mendukung pelaksanaan penyelenggaraan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 Tahun 2022. (NA/CHP)


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menerima audiensi dari Rektor Universitas Pelita Bangsa Hamzah Mohammad Mardi Putra, S.K.M., M.M., DBA, Jumat, 7 Januari 2021. Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Pelita Bangsa didampingi oleh Wakil Rektor II Universitas Pelita Bangsa Moh. Hatta Fahamsyah. S.Sy, M.Sc., Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pelita Bangsa Dr. Retno Purwani Setyaningrum. S.E. M.M, Direktur Kerja Sama Universitas Pelita Bangsa Ir. Nanang Tedi Kurniawan, M.T., dan Sekretaris Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pelita Bangsa Arief. Teguh Nugroho.

“Maksud dan tujuan kami adalah dosen kami membutuhkan pelatihan wawasan kebangsaan, salah satunya kami ingin bekerja sama dengan Lemhannas RI. Kami membutuhkan pelatihan-pelatihan berkaitan dengan wawasan kebangsaan,” kata Rektor Universitas Pelita Bangsa.

Lebih lanjut, Rektor Universitas Pelita Bangsa juga menyampaikan bahwa Universitas Pelita Bangsa tiap tahunnya menyelenggarakan program tahunan melakukan pengabdian ke masyarakat. Oleh karena itu, para dosen Universitas Pelita Bangsa perlu mengikuti pelatihan-pelatihan terkait dengan nilai-nilai kebangsaan. “Harapannya saat kami turun ke masyarakat, kami sudah memiliki pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan standar Lemhannas secara nasional,” kata Rektor Universitas Pelita Bangsa.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan bahwa awalnya Lemhannas RI diresmikan dengan nama “Lembaga Pertahanan Nasional” oleh Presiden Soekarno tahun 1965. “Memang awal mulanya dengan maksud sebagai kawah candradimuka untuk menggodok para praktisi di bidang pertahanan,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Kemudian fungsi Lemhannas RI diperluas dan mengalami pengubahan nama menjadi “Lembaga Ketahanan Nasional”. Pengubahan nama tersebut dikarenakan pada tahun 1965 elit bangsa masih terbatas. “Jadi memang (dulu) pelaku itu merangkap perencana juga merangkap pemikir, juga sekalian kepada mereka diberikan (tugas) coba kembangkan doktrin pertahanan, oleh karena itu asal mula dari fungsi pengkajian yang diberikan kepada Lemhannas,” jelas Gubernur Lemhannas RI.

Oleh karena itu, pengkajian Lemhannas RI berkaitan dengan kebijakan bagi pimpinan strategis nasional, terutama di dalam core Lemhannas RI yaitu Empat Konsensus Dasar Bangsa dan implementasi dalam paradigma nasional. Dalam bidang pemantapan nilai-nilai kebangsaan, Lemhannas RI membekali langsung nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan kepada para peserta.

Gubernur Lemhannas RI menyambut niat yang disampaikan Rektor Universitas Pelita Bangsa. Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI mengarahkan pihak Universitas Pelita Bangsa untuk berdiskusi dengan Biro Kerja Sama dan Hukum Settama Lemhannas RI.

Hadir dalam audiensi tersebut Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc., Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Lemhannas RI Laksma TNI Sri Widodo, S.T., CHRMP, dan Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han. (NA/CHP)


Membuka tahun 2022, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan Penguatan Kapasitas Tenaga Pendidik (Konsolidasi), Rencana Giat Taplai, Rencana Giat Pengkajian dan Rencana Giat Pendidikan Tahun 2022 Lemhannas RI. Kegiatan tersebut diikuti oleh Tenaga Ahli Pengajar, Tenaga Ahli Pengkaji, Tenaga Profesional, dan perwakilan Pejabat Struktural Lemhannas RI bertempat di Auditorium Gadjah Mada Gedung Pancagatra Lemhannas RI, Jakarta, pada Rabu, 5 Januari 2022 sampai Kamis, 6 Januari 2022.

“Saya ingin mengingatkan bahwa kegiatan ini hendaknya tidak hanya dipandang sebagai rutinitas kegiatan di awal tahun, akan tetapi merupakan sarana kita sebagai upaya bersama untuk terus meningkatkan kualitas,” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membuka kegiatan tersebut.

Pada tahun 2022, Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional (Debiddikpimkatnas) akan menyelenggarakan dua program pendidikan yaitu, PPRA 63 dan PPRA 64 Tahun 2022 Lemhannas RI. Guna mendukung kelancaran pelaksanaan program pendidikan tersebut diperlukan beberapa tahapan persiapan, salah satunya melalui penyelenggaraan Penguatan Kapasitas Tenaga Pendidik (Konsolidasi).

Gubernur Lemhannas RI berpendapat bahwa para Tenaga Ahli Pengajar, Tenaga Ahli Pengkaji, dan Tenaga Profesional mempunyai peran penting dan dominan dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, keberadaan dan kualitas tenaga pendidik harus senantiasa ditingkatkan dan disesuaikan dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing, baik sebagai penceramah, pendamping, tutor, moderator, panelis,  pembahas, narasumber, dan tugas-tugas lainnya.

Menyadari pentingnya kegiatan tersebut, ada beberapa hal yang Gubernur Lemhannas RI tekankan kepada seluruh peserta. Pertama, agar seluruh rangkaian kegiatan diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Kedua, seluruh mekanisme penyelenggaraan program pendidikan dipahami dan didalami. Ketiga, agar menghindari ego pribadi dan sektoral secara berlebihan dan meningkatkan profesionalisme, koordinasi, kerja sama, serta soliditas agar kualitas output dan outcome yang tercapai dapat sesuai harapan. Keempat, agar selalu bersikap secara profesional, proaktif, komunikatif, mampu memotivasi, serta memiliki karakter dan kemampuan yang dapat dijadikan panutan maupun teladan bagi para peserta didik.

Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan Paparan Rencana Kegiatan Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Debidtaplaikbs) oleh Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc. Mengawali paparannya, Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan menyampaikan realisasi program Deputi Bidang Taplai Kbs Tahun Anggaran 2021.

Pertama, Pembinaan dan Pelaksanaan Taplai dilaksanakan sebanyak empat kali secara virtual dengan jumlah peserta 400 orang. Kedua, Pelatihan Untuk Pelatih juga dilaksanakan sebanyak empat kali secara virtual dengan jumlah peserta 400 orang. Ketiga, Sosialisasi Media melaksanakan dua kali Gebyar Wawasan Kebangsaan dengan jumlah peserta 2.000 orang. Keempat Perencanaan dan Pengembangan menghasilkan 20 dokumen. Debidtaplaikbs juga menyelenggarakan dua kegiatan Taplai Non-DIPA Lemhannas RI, yakni bagi Ikatan Alumni ITB serta Pimpinan dan Manajemen PT. Summarecon Agung Tbk.

Selanjutnya Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan memaparkan rencana kegiatan Debidtaplaikbs Lemhannas RI Tahun Anggaran 2022 yang akan melaksanakan 19 kegiatan dengan DIPA Lemhannas RI dan 13 kegiatan Non-DIPA Lemhannas RI. Metode pelaksanaan tidak banyak berubah dari pelaksanaan sebelumnya, yaitu tetap dengan ceramah, diskusi panel, menulis esai, diskusi kelompok, diskusi antarkelompok, dan bagi peserta Pelatihan Untuk Pelatih melaksanakan praktik mengajar.

Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa para alumni Taplai banyak yang tertarik dengan model Taplai Lemhannas sehingga melaksanakan kegiatan serupa dengan pengembangan masing-masing. “Bagi kami untuk pelaksanaan Taplai semakin banyak yang melaksanakan Taplai, sejauh itu masih sama dengan yang dijalankan oleh Lemhannas RI, kami kira itu merupakan penguatan bagi kita semua,” tutur Deputi Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI.

Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. juga memaparkan Rencana Kegiatan Deputi Bidang Pengkajian Strategik (Debidjianstrat) dalam kesempatan tersebut. Selama tahun 2021, Debidjianstrat Lemhannas RI menyelenggarakan beberapa kegiatan, yakni Kajian Strategik Jangka Panjang, Seminar Nasional, JGF, Kajian Urgen dan Cepat, serta Intellectual Exercise.

Kajian yang dihasilkan selama tahun 2021 sejumlah 8 kajian yang seluruhnya telah ditindaklanjuti lebih lanjut. Dari kedelapan kajian tersebut satu kajian ditindaklanjuti Menko Perekonomian, tiga kajian ditindaklanjuti dengan laporan kepada Presiden melalui memorandum Mensesneg, satu kajian ditindaklanjuti dengan pelaporan langsung kepada Wakil Presiden, dua kajian ditindaklanjuti Menko PMK, dan satu kajian ditindaklanjuti oleh Setkab. “Untuk 2021, hampir semua kajian ditindaklanjuti oleh pemerintah dan impactnya sudah ada,” ujar Deputi Pengkajian Strategik.

Debidjianstrat Lemhannas RI juga membuat jurnal kajian tentang ketahanan nasional yang merupakan migrasi dari jurnal Lemhannas RI. Jurnal tersebut direncanakan akan diajukan untuk proses akreditasi pada tahun ini. Selain itu, Debidjianstrat Lemhannas RI juga melaksanakan tracer study, penyusunan repository kajian strategik dan pelaksanaan jajak pendapat setiap melakukan kunjungan ke lokus.

Tahun 2022,  Debidjianstrat Lemhannas RI merencanakan akan kembali membuat empat Kajian Jangka Panjang dan empat Kajian Urgen dan Cepat serta menyusun buku ketahanan nasional. Inovasi yang akan dilakukan oleh Debidjianstrat  Lemhannas RI adalah membuat penyimpanan seluruh data di repository, menginformasikan kegiatan melalui portal dan media sosial Debidjianstrat, membuat survei kepuasan kinerja melalui formulir elektronik, dan membuat survei jajak pendapat melalui formulir elektronik.

Dalam kegiatan tersebut, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P. juga memaparkan Rencana Kegiatan Debiddikpimkatnas Lemhannas RI dan Mekanisme Operasional Pendidikan. Khusus untuk Debiddikpimkatnas, evaluasi telah dilakukan di akhir tahun 2021 dan menghasilkan beberapa catatan yang harus ditindaklanjuti. “Ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti agar pelaksanaan PPRA tahun ini semakin baik, agar hal-hal yang menjadi kekurangan di tahun 2021 bisa kita perbaiki,” tutur Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional.

Pada tahun 2022, Debiddikpimkatnas Lemhannas RI akan melaksanakan dua Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64. Masing-masing angkatan akan diikuti sebanyak 100 peserta dan dilaksanakan selama delapan bulan.

Rencana operasional pendidikan Tahun Anggaran 2022 diawali dengan masa orientasi. Masa orientasi akan berisikan pengenalan tutor, pengenalan lembaga, penjelasan bidang studi inti, penjelasan mengenai e-learning, dan penjelasan petunjuk teknis. Pada masa orientasi juga akan dilakukan tes awal untuk melihat kemampuan dan pengetahuan para peserta sebelum mengikuti PPRA dan menjelang akhir pendidikan akan dilaksanakan tes akhir. Hal tersebut guna menjadi tolak ukur kemampuan peserta saat sebelum dan sesudah mengikuti PPRA.

Pada tahun 2022 juga direncanakan pelaksanaan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) dan Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN). Secara umum, mekanisme pendidikan tidak banyak perubahan dari pelaksanaan sebelumnya, hanya ada beberapa hal yang perlu disepakati. (NA/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749