Press Release

Nomor  : PR/03/I/2023

Tanggal:  31 Januari 2023

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto meminta peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 65 Lemhannas RI menjadi pemimpin nasional yang memegang tiga pilar usai menjalani pendidikan, yakni berbasis kebangsaan, memiliki wawasan geopolitik, dan berpikir strategis.

 

“Tolong dipegang tiga pilar itu, karena itulah yang akan menjadi kebanggaan saya nanti di bulan Agustus saat Saya mewisuda Ibu Bapak sebagai pemimpin nasional,” kata Andi Widjajanto saat memberikan sambutan pada Pembukaan PPRA 65 di Lemhannas RI pada Selasa (31/01).

 

Tiga pilar tersebut merupakan arahan khusus Presiden RI Joko Widodo dalam penyiapan pemimpin nasional.

 

Gubernur Lemhannas RI menyebutkan pilar pertama yang perlu dimiliki adalah berbasis kebangsaan. Pemimpin nasional yang menyadari prinsip-prinsip kebangsaan akan membawa Indonesia kembali berpegang kepada Pancasila.

 

Pilar kedua adalah memiliki wawasan geopolitik yang kuat, sesuai mandat Presiden Soekarno ketika mendirikan Lemhannas RI. Pemimpin nasional harus paham tentang pertarungan negara-negara besar, baik konsekuensinya maupun cara Indonesia memperkuat ketahanan nasional untuk bisa bernavigasi ketika pertarungan itu terjadi.

 

Selanjutnya pilar ketiga adalah mencetak pemimpin nasional yang mampu memikirkan ratusan langkah strategis. “Menyadari pengalaman-pengalaman sejarah secara ekonomi politik yang terjadi selama ini dan kemudian menggunakan itu untuk mencari proyeksi ke depan, menawarkan langkah-langkah strategis, menawarkan peta jalan untuk Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045,” kata Gubernur Lemhannas RI.

 

Dalam kesempatan itu, Gubernur Lemhannas RI juga menyebutkan tiga misi utama Lemhannas RI, yakni Pancasila, geopolitik, dan proyeksi 2045.

 

“Selama 7 bulan, 3 (hal) itu yang akan bolak-balik kami tekankan, sehingga Ibu Bapak siap untuk mengemban tanggung jawab baru sebagai pemimpin di instansi masing-masing dan suatu saat akan menawarkan terobosan-terobosan yang harus dilakukan Indonesia untuk berjalan 10 sampai 20 tahun ke depan,” kata Gubernur Lemhannas RI.

 

Adapun pembukaan PPRA 65 Lemhannas RI akan dilaksanakan selama tujuh bulan, mulai hari Selasa, 31 Januari sampai dengan 29 Agustus 2023 dengan jumlah peserta seratus orang yang berasal dari TNI, Polri, Lembaga Negara, Kementerian, Pemerintah Provinsi, Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Badan Usaha, dan Mancanegara.

Narahubung: Maulida (082229125536)

 

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat memberikan sambutan pada Pembukaan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 65 Tahun 2023 Lemhannas RI

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/001/I/2023

Tanggal :  12 Januari 2023

Jakarta- Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan 21 institusi di Ruang Dwi Warna Purwa Lemhannas RI (12/01/2023). “Kami menyadari bahwa kami harus berkolaborasi merangkul banyak pihak, karena itu acara kerja sama baik MoU maupun PKS-nya sengaja berkali-kali kami lakukan,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto.

 

Lemhannas RI menandatangani nota kesepahaman dengan 11 institusi, antara lain, Pemerintah Provinsi Banten, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Komisi Nasional Disabilitas, LPP RRI, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, UPN “Veteran” Jakarta, Universitas Surabaya, ADEKSI, Ikatan Dokter Indonesia, dan PT Huawei Tech Investment.

 

Selanjutnya, penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan dengan 10 institusi, antara lain, PT Timah Tbk, PT INKA, PT Transportasi Jakarta, Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa NaKaL (Nasionalisme Radikal), Indonesia Financial Group (IFG), Smandel Business Network (SBN), Perhimpunan Tionghoa Kalbar Indonesia, Masyarakat Pertanahan Indonesia (MPI), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan PT ARA Indonesia.

 

Menurut Gubernur Lemhannas RI, kerja sama antar semua institusi perlu dikuatkan. Tidak hanya membuat jejaring, tetapi juga membuat jejaring itu bekerja. “Setelah ini yang harus kita kuatkan adalah network-nya, kalau dalam bahasa inggris diterjemahkan itu bagus, jejaring yang bekerja, net and work. Tidak hanya sekedar menggambar jejaringnya tapi bagaimana membuat jejaring itu bekerja,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Sinergitas antara Lemhannas RI dengan 21 institusi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya bersama dalam memperkuat wawasan kebangsaan. Hal tersebut merupakan prasyarat mutlak dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berdaya saing tinggi serta memiliki karakter kebangsaan yang mampu memperkuat kebangsaan Indonesia dan mewujudkan Indonesia maju di 30 tahun ke depan.

 

Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama tersebut dihadiri oleh Pj. Gubernur Banten, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ketua Umum Komisi Nasional Disabilitas, Direktur Utama LPP RRI, Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Pengelolaan Aset Universitas Andalas, Wakil Rektor Bidang Kerja sama Universitas Negeri Padang, Rektor UPN “Veteran” Jakarta, Rektor Universitas Surabaya, Ketua Umum ADEKSI, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia, Director of Indonesia PACD Department PT Huawei Tech Investment, Direktur Utama PT Timah Tbk, Direktur Utama PT INKA, Direktur Keuangan PT Transportasi Jakarta, Ketua Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa NaKaL (Nasionalme Radikal), Direktur SDM Indonesia Financial Group (IFG), Ketua Umum Smandel Business Network (SBN), Ketua Umum Perhimpunan Thionghoa Kalbar Indonesia, Ketua Umum Masyarakat Pertanahan Indonesia (MPI), Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Direktur PT ARA Indonesia.

 

Hadir pula pada kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI Marsda TNI Andi Heru Wahyudi, Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI Edi Sucipto, M.M., M.Tr.Opsla., dan para pejabat struktural Lemhannas RI.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption: Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja sama antara Lemhannas RI dengan 21 institusi.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

Tiktok: @lemhannas_ri


Press Release

Nomor  : PR/ 002 / I /2023

Tanggal:  16 Januari 2023

Jakarta –Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyebutkan bahwa Lemhannas RI menargetkan enam ribu kader kebangsaan yang akan menjadi alumni kebangsaan.

 

“Pada tahun 2023, kami menargetkan sekitar enam ribu kader kebangsaan yang akan menjadi alumni kebangsaan Lemhannas dengan juga melibatkan kader Paskibra, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional,” kata Gubernur Lemhannas RI saat membuka Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Pejabat Eksekutif dan Legislatif Pemerintahan Aceh Angkatan I dan II Tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh pada Senin (16/01/2023).

 

Melalui kegiatan ini, Gubernur Lemhannas juga menyampaikan tentang risiko yang akan dihadapi Indonesia sepanjang tahun 2023, baik nasional maupun global. “Diharapkan pemerintah daerah di Aceh bisa menyiapkan mitigasi, sehingga skenario buruk tahun 2023 bisa kita antisipasi secara bersama-sama,” kata Gubernur Lemhannas.

 

Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi para pejabat Aceh bertujuan untuk memberikan penguatan kebangsaan pada setiap jejaring instansi di Aceh.

 

Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini, meliputi materi empat konsensus dasar bangsa dan materi spesifik tentang kewaspadaan nasional, wawasan nusantara, geopolitik, serta aspek kepemimpinan.

 

Pada kesempatan tersebut, Deputi Kebangsaan Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., M.Tr. Opsla., menjelaskan kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan ini terdiri dari dua angkatan dengan masing-masing peserta 100 orang.

 

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 16 Januari 2023 sampai dengan 29 Januari 2023 dan mengangkat tema “Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Guna Memelihara dan Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”.

 

Pembukaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan ini juga dihadiri oleh Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Pembukaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Pejabat Eksekutif dan Legislatif Pemerintahan Aceh Tahun 2023.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor : PR/ 64 / XII /2022

Tanggal: 21 Desember 2022

Jakarta-Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto memberikan pernyataan akhir tahun sekaligus membahas kemungkinan risiko yang terjadi di tahun 2023.

Pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 yang dilaksanakan hari Kamis (21/12/2022), Gubernur Lemhannas RI menyebutkan bahwa di tahun 2022, kajian Lemhannas RI fokus pada lima isu, yaitu Konsolidasi Demokrasi, Tranformasi Digital, Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, dan Pembangunan Ibu Kota Nusantara. Dari lima fokus kajian tersebut, Lemhannas RI telah menghasilkan 42 kajian atau rekomendasi kebijakan.

“Misalnya untuk demokrasi, kami mencatat ada kecenderungan terjadinya regresi demokrasi di dunia dan itu juga terjadi di Indonesia,” kata Gubernur Lemhannas RI. Tantangan Indonesia adalah memperkuat konsolidasi demokrasi sehingga bisa semakin matang menuju pemilu 2024 di tengah kecenderungan regresi demokrasi.

Kajian kedua tentang transformasi digital. Presiden Joko Widodo meminta Lemhannas untuk melakukan kajian agar Indonesia bisa melompat masuk ke era digitalisasi demokrasi.

Lemhannas juga menyadari bahwa transformasi digital di Indonesia masih harus ditingkatkan kualitas infrastruktur digitalnya, terutama pemerataan infrastruktur digital ke wilayah-wilayah terpencil terutama pulau-pulau kecil di Indonesia.

Isu ketiga dan keempat sangat terkait dengan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Saat ini, ekonomi hijau mendapatkan peluang yang sangat tinggi, terutama di masa pandemi covid-19 dan disrupsi pasokan komoditas energi akibat pandemi serta perang Rusia dan Ukraina.

Volatilitas harga di komoditas negeri ini membuat banyak pihak semakin serius memikirkan transisi energi hijau ke depan.

“Kami perhatikan bahwa kapasitas Indonesia untuk melakukan transisi energi hijau ini relatif masih berada di skala menengah,” kata Gubernur Lemhannas RI

Gubernur Lemhannas RI menilai dari rentang skor 1 sampai 5, Indonesia kira-kira bergerak dari 2 ke 3 dan itu akan membutuhkan beberapa hal untuk mempertinggi kapasitas ekonomi hijau di Indonesia. Paling dasar adalah inovasi dalam bentuk Research and Development.

Selanjutnya, energi biru atau ekonomi biru bertumpu pada Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan pembangunan infrastruktur yang terkait dengan industri perikanan, konservasi biru, mangrove atau terumbu karang, serta penyelamatan pantai dan pesisir di Indonesia dapat berjalan beriringan.

“Paradigma utama dari ekonomi biru yang sedang dikembangkan, yang kami amati adalah Ocean Health, kesehatan samudra atau kesehatan lautan, dimana lagi-lagi skor Indonesia masih berada di skala menengah,” kata Gubernur Lemhannas RI

Topik selanjutnya yang dikaji Lemhannas adalah Ibu Kota Nusantara. Ada 2 kajian utama, pertama adalah tentang pertahanan Ibu Kota Nusantara.

Perpindahan Jakarta ke Ibu Kota Nusantara akan mengubah center of gravity Indonesia. Ibu Kota Nusantara akan menjadi pusat dari kekuatan di Indonesia yang akan memberikan kerawanan-kerawanan strategis baru. Kerawanan-kerawanan strategis ini harus segera dimitigasi dengan melakukan gelar-gelar baru terutama gelar udara yang sifatnya eccentric warfare.

Selanjutnya, pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak hanya sekedar pembangunan kota, tapi menjadikannya simbol pergeseran paradigma pembangunan di Indonesia. Simbol Indonesia bergerak ke arah smart economy, digital economy, green economy, serta menjadi bagian dari regional dan global hub.

Lemhannas RI Kembali ke Mandat Bung KarnoKajian lain yang dilakukan Lemhannas RI, selain melaksanakan lima kajian arahan Presiden adalah kembali ke mandat Bung Karno ketika mendirikan Lemhannas, yakni harus menjadi sekolah geopolitik. Oleh sebab itu, Lemhannas mengamati dinamika geopolitik yang terjadi, salah satunya perang Rusia-Ukraina yang secara signifikan merubah dinamika politik. Upaya Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19, transformasi ekonomi terutama di bidang digital biru dan hijau, serta peningkatan konsolidasi demokrasi mendapatkan tekanan global yang signifikan.

“Tekanan globalnya ada beberapa, ada tentang friksi hegemoni yang terkait dengan pertarungan antara Amerika Serikat Tiongkok, Amerika Serikat dan Rusia, lalu kita masih berada dalam residu perang dagang, perang teknologi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok,” kata Gubernur Lemhannas RI.

Kemudian, pandemi covid-19 itu secara signifikan menghadirkan disrupsi rantai pasok global, terutama komoditas energi dan pangan yang sampai hari ini belum selesai. Beberapa estimasi memperlihatkan bahwa normalisasi rantai pasok global mungkin baru akan selesai di 2026 bahkan sampai 2027,karena efek pandemi yang diperparah dengan perang Rusia dan Ukraina.

Tekanan-tekanan global ini yang kami nilai menjadi tantangan paling besar untuk Indonesia di 2022-2024,” kata Gubernur Lemhannas RI

Saat ini, Indonesia Berada di Kuadran 4Lemhannas RI sebagai lembaga kajian strategis harus memikirkan strategi jangka panjang, karena hari ini dunia berada di kuadran yang negatif akibat adanya friksi global, patahan global, dan kontraksi ekonomi berada di kuadran 4 yang negatif.

“Saat ini kita masih berada di kuadran 4 yang tidak ideal bahkan kuadran terburuk dari 4 kuadran yang mungkin diramalkan,” Kata Gubernur Lemhannas RI.

Gubernur Lemhannas RI menyebutkan bahwa tugas Lemhannas adalah memikirkan dan menawarkan strategi mitigasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Strategi mitigasi ini untuk membuat Indonesia maupun dunia bergerak ke kuadran 1 yang lebih ideal pada saat terjadi stabilitas global, pertumbuhan ekonomi global, ketahanan Indonesia lebih tangguh, ekonomi Indonesia menjadi lebih positif, serta Indonesia bisa melakukan konsolidasi demokrasi terutama di pemilu 2024 dan pemilu 2029.

Gubernur Lemhannas RI juga menambahkan bahwa Indonesia idealnya bergerak dulu ke kuadran 2, lalu akhirnya ideal bersama dunia berada di kuadran 1.

Kegiatan Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI dilaksanakan secara hibrida di Lemhannas RI.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., dan Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto saat memberikan Pernyataan Akhir Tahun 2022

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

Youtube: Lemhannas RI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749