Menyikapi situasi menjelang Pemilu 2019 yang semakin memanas, Lemhannas RI menggelar kegiatan Forum Komunikasi Gubernur Lemhannas RI dengan Pemimpin Redaksi Media Massa, Rabu (20/3), di Ruang Konstitusi Gd. Trigatra Lt. III.

Forum ini merupakan program rutin Lemhannas RI untuk menyamakan persepsi dengan awak media sebagai penyedia informasi mainstream di masyarakat yang mempunyai peran dalam proses demokratisasi, sekaligus menjadi ajang silaturahmi pimpinan Lemhannas RI dengan pemimpin redaksi (pemred) media massa.

Bertajuk “Mengkritisi Perkembangan Situasi Jelang Pemilu 2019”, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan Lemhannas RI sedang mengkaji sebuah perkiraan tingkat kerawanan menjelang Pemilu 2019, terutama pemilihan presiden, dari perspektif ketahanan nasional.

 “Lemhannas menggunakan tiga pendekatan analisis yaitu perbandingan kondisi final pemilihan presiden 2014, pengukuran ketahanan nasional 2018 yang sifatnya relative final meskipun masih dalam pemantauan, dan kondisi realita yang sifatnya dinamis dengan penyesuaian dan pemutakhiran situasi”, jelas Agus.

Dilihat dari ketiga pendekatan tersebut, ketahanan nasional masa pemilihan presiden cukup kondusif yang dianggap agak mirip dengan kondisi tahun 2014 lalu, meskipun ada beberapa wilayah yang berada pada kondisi kurang kondusif seperti di Aceh, Maluku Utara, Jawa Barat, NTT, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan kekhawatirannya tentang pergeseran arti relawan dan peran masyarakat sipil sebagai kelompok kekuatan tengah. “Wilayah independen civil society akan diambil pelaku politik. Ini yang akan menimbulkan polarisasi di masyarakat. Relawan itu partisan atau non partisan. Relawan kadang lebih galak dari anggota parpol”, ungkap Agus Widjojo. Menurutnya diperlukan pembangunan kekuatan kelompok tengah untuk mencegah perpecahan.

Dalam acara yang dimoderatori oleh Haryanto Saputra, beberapa pemred yang hadir mengungkapkan peran media yang independen dan kredibel dalam memberitakan situasi saat ini. Seperti Pemred Harian Kompas, Ninuk Pambudy yang menyatakan meskipun di bawah redaksi, divisi Litbang Kompas tetaplah independen. “Meskipun anggarannya dari redaksi, Litbang Kompas menyusun metodologi dan memilih tenaga surveyor-nya sendiri”, kata Ninuk.

Sementara itu, Aryo Ardi dari INews TV menyatakan meskipun stasiunnya dimiliki oleh seseorang yang berpolitik, mereka berkomitmen untuk memberitakan informasi terkait Pemilu secara independen. “Secara media, kita berimbang. Kita tidak mengambil porsi tayang yang lebih untuk salah satu partai yang dipimpin oleh pemilik stasiun ini”, ungkapnya.

Nezar Patria, dari Jakarta Post pun menambahkan, unsur berimbang bagi media massa professional manapun adalah sebuah kewajiban. “Memang media tidak dapat bersikap netral karena kita tidak hidup di ruang hampa, tetapi keberimbangan wajib untuk mencari keakuratan sebuah berita,” pungkasnya.

Selain itu perwakilan dari TV One, IDN Times, RRI, dan MNC TV mengungkapkan perlunya merangkul generasi milenial yang mempunyai karakter berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, terutama dalam memandang masalah kebangsaan dan keindonesiaan.


Lemhannas RI menyelenggarakan Upacara Bendera, Senin (18/3) di Lapangan Tengah Lemhannas RI. Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan mewakili Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang berhalangan hadir sebagai Inspektur Upacara.

Dalam amanat Gubernur yang di bacakan oleh Wakil Gubernur,seluruh anggota Lemhannas RI dihimbau untuk mampu mencermati dinamika politik terkait pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan anggota legislatif yang akan dilaksanakan secara serentak. Oleh karena itu, jelas Agus Widjojo dalam pidatonya yang dibacakan wakil Gubernur Lemhannas RI, seluruh anggota Lemhannas RI diharapkan dapat bersikap netralsebagai abdi negara yang bertindak sebagai peredam potensi-pontesi konflik dan perpecahan sekaligus mengantisipasi berbagai akses negatif yang akan muncul di tengah masyarakat.

Menjelang akhir triwulan pertama, Wieko Syofyan yang menyampaikan amanat Gubernur menyampaikan bahwa besaran daya serap Lemhannas RI telah melampaui  target yang ditetapkan dari total anggaran Lemhannas RI. Maka dari itu, Gubernur Lemhannas RI dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh unit kerja dan berharap agar capaian tersebut dapat terus dipertahankan.

Untuk para peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA), terkait dengan tugas dan fungsi Lemhannas RI dalam bidang pendidikan saat ini, program PPRA 59 telah memasuki kegiatan on campus, setelah sebelumnya melaksanakan tugas off campus dan outbond. Oleh karena itu, seluruh pesertadiharapkan untuk fokus dengan seluruh materi yang diberikan dan menjaga kedisiplinan, etika, dan kesehatan dalam menempuh pendidikan hingga selesai.

Terkait dengan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 22 yang dibuka pada tanggal 26 Maret 2019 dan berlangsung selama lima setengah bulan, Agus Widjojo dalam sambutannya menyampaikan agar Kedeputian Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional mempersiapkan 10 komponen pendidikan guna mendukung kegiatan PPSA 22.

Selain itu, terkait dengan pengkajian strategik, Lemhannas RI telah memulai rangkaian kajian strategik yang diawali dengan pelaksanaan FGD (Focus Group Disscussion), hingga nantinya menghasilkan kualitas kajian yang baik sebagai rekomendasi kebijakan untuk mendukung program dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sebelum mengakhiri sambutannya, disampaikan kepada seluruh personel Lemhannas RI agar tetap mendukung seluruh kegiatan pemeriksaan BPK RI dan diharapkan Lemhannas RI tetap dapat mempertahankan predikat “Wajar Tanpa Pengecualian”.

Upacara bendera yang diselenggarakan setiap bulan tersebut diikuti oleh para Deputi, Tenaga Pengajar, Tenaga Pengkaji, Tenaga Professional, dan Pejabat Struktural Lemhannas RI, peserta PPRA 59, dan seluruh anggota Lemhannas RI.


Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan sambutannya saat penandatanganan memorandum saling pengertian antara Lemhannas RI dengan Kementerian Agama Republik Indonesia dan Universitas Semarang (USM) bertempat di Gedung Trigatra Lt. I, Lemhannas RI (15/3).

 “Memorandum Saling Pengertian antara Lemhannas RI dengan Kementerian Agama Republik Indonesia dan Universitas Semarang, merupakan wujud komitmen bersama untuk menjalin kerja sama,” kata Agus Widjojo.

Memorandum saling pengertian tersebut, mencakup beberapa bidang yaitu, bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan; pelaksanaan pengkajian, penelitian dan pertukaran informasi dalam rangka pengukuran ketahanan nasional; pertukaran tenaga ahli/pakar/akademisi dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan; serta bidang lain sesuai kebutuhan yang disepakati para pihak.

Agus Widjojo juga menyampaikan harapannya bahwa dengan telah ditandatanganinya memorandum saling pengertian tersebut,diharapkan adanya implementasi dalam kegiatan nyata secara konsisten terkait dengan bidang-bidang yang ada di dalam ruang lingkup yang di kerjasamakan.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin berharap penandatanganan memorandum saling pengertian ini, ketiga institusi dapat saling bertukar narasumber dalam upaya menambah wawasan dan pengetahuan yang luas dan lebih mendalam terkait dengan hal-hal yang menyangkut wawasan kebangsaan dan kecintaan kepada tanah air. Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa para penggiat agama perlu untuk dibekali dengan wawasan kebangsaan yang kuat.

Rektor Universitas Semarang Andi Kridasusila juga menyampaikan bahwa ketiga institusi, Lemhannas RI, Kementerian Agama, serta Universitas Semarang, memiliki elemen-elemen yang bisa menyampaikan hal-hal baik di masyarakat.

Dalam waktu dekat, kerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia akan di laksanakan pelatihan pemantapan nilai-nilai kebangsaan dengan peserta kurang lebih 100 orang, oleh Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI.

Sedangkan bersama Universitas Semarang akan dilaksanakan pelatihan yang sama untuk para pengajar/dosen dan staf serta mahasiswa, di mana dalam pelaksanaannya akan di gabungkan dengan institusi lain guna memenuhi kuota kelas yang tersedia.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749