Bertempat di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, pada Senin pagi (25/2), Lemhannas RI menggelar Sosialisasi Undang-Undang Pemilu kepada seluruh jajaran dan personel Lemhannas RI setelah apel pagi. tersebut menghadirkan dua orang narasumber yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yaitu Direktur Kewaspadaan Nasional Dr. Drs. Akbar Ali, AP, M.Si. serta pembicara dari Komisi Pemilihan Umum yaitu Kepala Biro Teknis dan Hupmas Nur Syarifah, S.H., LL.M.

Dalam sambutan Gubernur Lemhannas RI yang dibacakan oleh Kepala Biro Kerja Sama Laksma TNI Budi Setiawan dikatakan bahwa dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang akan diselenggarakan pada 17 april 2019 memiliki tantangan tersendiri seperti netralitas aparatur sipil negara, TNI dan POLRI yang menjadi ujian bagi ketangguhan demokrasi di Indonesia.

Selain diuji dengan netralitas, jelas Gubernur Lemhannas RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Kerja Sama, Pemilu juga menghadapi tantangan lain yaitu politik uang, berbagai isu tentang, suku, ras, agama, dan antar golongan, berita hoaks, hingga keadaan pasca Pemilu. Berbagai fenomena yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut, jelas Gubernur Lemhannas RI dalam sambutannya, mendorong kita yang peduli degan perkembangan demokrasi bangsa untuk tidak menyimpang dari Undang-Undang Pemilu.  

Akbar Ali dalam paparanya yang berjudul Netralitas dan Peran Pemerintah dalam Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 mengatakan bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 ini bukan hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara Pemilu yaitu KPU, Bawaslu, dan DKPP  namun juga menjadi tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. “Ini adalah tanggung jawab kita sema dalam membantun penyelenggara teknis yaitu, DKPP, KPU, dan Bawaslu,” ujas Akbar Ali.

Peran pemerintah dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan Pemilu legislatif dan presiden seperti yang diatur dalam UU no 7 tahun 2017 adalah untuk untuk membentuk panitia seleksi yang untuk menyeleksi komisioner KPU dan bawaslu, membantu KPU dan Bawaslu dalam meneruskan kebijakan-kebijakan mengenai Pemilu, mempersiapkan personel untuk penyelenggaraan Pemilu di daerah, dan membantu mempersiapkan sarana prasarana Pemilu.

Sementara itu, narasumber kedua Nur Syarifah memaparkan bahwa untuk memperkuat sistem presidensial dan untuk efisiensi anggaran efektifitas mobilitas pemilih, akan ada lima surat suara di pemilu serentak ini. Pemilu 2019 ini, jelas Nur Syarifah, Negara menjamin hak pilih seluruh warga negara Indonesia di dalam maupun luar negeri . Saat ini, KPU mengelola dan menyelenggarakan Pemilu di 130 perwakilan Indonesia di luar negeri.

Mengenai hak pilih Pemilu, Nur Syarifah jugamengatakan bahwa pemilih yang berdomisili di kota yang berbeda dengan yang tertera di daftar pemilih, tetap dapat mengikuti Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2019 ini dengan mengurusnya ke kantor KPU terdekat di daerah domisili saat ini atau mendatangi tempat pemungutan suara terdekat satu jam sebelum berakhirnya jadwal pemilihan.

“Untuk penduduk yang berdomisili di kota berbeda dengan yang tertera di daftar pemilih, dapat mengurus perpindahan lokasi TPS (tempat pemungutan suara) ke KPU terdekat di daerah domisili saat ini atau datang ke TPS terdekat satu jam sebelum jadwal pemilihan berakhir,” ujar Nur Syarifah.


Persatuan Istri Anggota (Perista) Lemhannas RI menggelar Acara Serah Terima Jabatan Wakil Ketua Perista pada Kamis (21/2) di Ruang Konstitusi, Gedung Tri Gatra, Lemhannas RI. Acara ini merupakan acara serah terima jabatan Wakil Ketua Perista dari Ibu Meirina Bagus Puruhito kepada Ibu Lisa Wieko Syofyan.

Ibu Lisa Wieko Syofyan sendiri menjadi Wakil Ketua Perista mengikuti penugasan Marsdya TNI Wieko Syofyan yang telah dilantik menjadi Wakil Gubernur Lemhannas RI. Sementara itu, Ibu Meirina Bagus Puruhito akan berpindah tugas mengikuti Marsdya TNI Bagus Puruhito yang sebelumnya juga telah dilantik menjadi Kepala BNPP (Basarnas).

Dalam sambutannya, Meirina Bagus Puruhito menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Ketua Perista Lemhannas RI Ibu Ninik Agus Widjojo beserta jajaran pengurus Perista lainnya atas peran dan kontribusi di dalam Perista. “Saya menyampaikan terimakasih karena dengan selama ini telah turut memberikan peran dan kontribusinya dalam membina dan mensejahterakan keluarga besar Lemhannas RI,” ujar Ibu Meirina.

Ibu Meirina juga menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan selama menjabat menjadi wakil Ketua Perista. “Atas nama pribadi dan keluarga, memohon maaf atas segala kekurangan-kekurangan saya.” Ujar Ibu Meirina.

Selain itu, ibu Meirina juga berpesan kepada seluruh anggota perista untuk terus meningkatkan kerjasama diantara pengurus, dan antara pengurus dengan jajaran lembaga, senantiasa terus dibina dan ditingkatkan. Ia juga mengucapkan selamat atas amanah yang diberikan kepada ibu Lisa Wieko Syofyan sebagai Wakil Ketua Perista yang baru.

Dalam kesempatan tersebut juga, Ibu Lisa Wieko Sofyan selaku Wakil Ketua Perista yang baru, menyampaikan rasa syukur atas bergabungnya menjadi bagian dari Perista dan keluarga besar Lemhannas RI. Ia berharap bersama dengan Perista dapat bersama-sama memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan peran dan kapasitas yang dimiliki.

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua Perista Lemhannas RI, Ibu Niniek Agus Widjojo beserta jajarannya atas sambutan yang hangat. Sebagai Wakil Ketua Perista yang baru ibu Lisa juga akan terus belajar dan menyesuaikan diri dengan Perista. “Tentu harus banyak belajar dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada” ujar Lisa Wieko.


Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjadi Narasumber dalam acara Dialog Khusus  yang ditayangkan di Batam TV, Batam, Kepulauan Riau, Senin (25/2). Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “ Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa”  tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dalam Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI yang dilaksanakan di Batam.

Dalam Dialog Kebangsaan tersebut, Agus Widjojo berbicara mengenai pandangan beliau terhadap komitmen masyarakat dalam berbangsa dan bernegara saat ini serta pandangan Lemhannas RI terhadap kekhawatiran para orang tua pada generasi muda yang cenderung kurang memahami Nilai-Nilai Kebangsaan.

Terkait dengan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2019 nanti, Agus Widjojo juga mengungkapkan pandangan Lemhannas RI terhadap situasi politikk  nasional saat ini, dan juga menanggapi adanya hoax (berita bohong) yang disebarkan oleh elite kelompok tertentu.

Di akhir wawancara, Agus Widjojo mengungkapkan harapannya sebagai Gubernur Lemhannas RI untuk generasi muda agar selalu dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mencegah masuknya paham-paham radikal yang bisa memecah belah bangsa.

Dialog Khusus mengenai wawasan kebangsaan tersebut juga menghadirkan dua narasumber lainnya yaitu Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Dr. H. Nurdin Basirun, S. Sos, M.SI., dan Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc..


Lemhannas RI mengadakan Jam Pimpinan Gubernur Lemhannas RI di awal tahun 2019 yang dilaksanakan di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Pancagatra, Lemhannas RI, Rabu (20/2). Jam Pimpinan tersebut dipimpin oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dan dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan dan personel Lemhannas RI.

Agus Widjojo mengatakan bahwa momentum ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi  tentang program kerja yang telah dikerjakan oleh Lemhannas RI di tahun 2018 serta Program kerja yang mampu dan akan dilaksanakan pada tahun 2019. Selain itu, momentum ini dinilai tepat karena bersamaan dengan adanya pergantian pejabat baru di Lemhannas RI yaitu Sekretaris Utama Lemhannas RI dan Wakil Gubernur Lemhannas RI. Jam Pimpinan ini, lanjut Agus Widjojo, juga merupakan tempat untuk mendiseminasi informasi terbaru di lingkungan Lemhannas RI.

Dalam paparannya, Agus Widjojo mengatakan bahwa di tahun 2018, Lemhannas RI telah melakukan Program Pendidikan Reguler, Pelatihan Pemantapan  Nilai-Nilai Kebangsaan, dan Dialog Kebangsaan, menghasilkan 36 naskah kajian, dan enam naskah Labkurtannas dan mendapat predikat “Wajar Tanpa Pengecualian” dari BPK RI atas pemeriksaan pengelolaan anggaran tahun 2017 dan  mendapat predikat “Baik” atau “B” dari Kementerian PanRB atas hasil evaluasi SAKIP dan implementasi reformasi tahun 2017.

Capaian kinerja Anggaran Lemhannas RI di tahun 2018 yang mencapai 99,06 persen serta capaian kinerja kegiatan yang mencapai 100 persen merupakan sebuah pencapaian yang sangat baik bagi Lemhannas RI. Hal tersebut menurut Agus Widjojo dapat tercapai karena kerja sama seluruh unit kerja di Lemhannas RI.

“Hasil ini tidak akan mudah dicapai jika tidak ada kemauan , semangat, dan kerja sama seluruh pihak di Lemhannas RI. saya berharap hal tersebut dipertahankan di tahun 2019,” ujar Agus Widjojo.

Selain itu, Agus Widjojo memaparkan bahwa di tahun 2019 ini, Lemhannas RI akan mengadakan Program Pemantapan PimpinanDaerah (P3DA) untuk 50 peserta, Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan untuk 200 peserta, Pelatihan untuk Pelatih untuk 200 peserta, dan Dialog Wawasan Kebangsaan untuk 200 peserta untuk mendukung kesuksesan Pemilu dan stabilitas keamanan nasional.

Sementara itu, Lemhannas Ri juga mengadakan program yang sejalan dengan komitmen pemerintah yaitu Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPSA) untuk 80 peserta, Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPRA) untuk 100 peserta, dan Seminar International (Jakarta Geopolitical Forum) sebanyak 1 naskah. Jam Pimpinan tersebut kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mendetail mengenai penulisan taskap dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749