Seiring berakhirnya Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) X, Lemhannas RI mengadakan penataran bagi istri/suami Peserta P3DA X. Diikuti sebanyak 36 peserta, penataran tersebut akan berlangsung selama 6 hari yakni mulai Selasa (12/11) sampai Selasa (19/11).

Dalam laporannya, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Karsiyanto menyatakan bahwa tujuan dari penataran tersebut adalah untuk membekali dan memantapkan para istri/suami dalam peranannya sebagai pendamping pimpinan tingkat nasional di daerah dan meningkatkan wawasan tentang etika yang dapat menjadi teladan bagi keluarga besar unit kerja maupun masyarakat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sambutan oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. “Melalui penataran ini hendaknya dapat dipahami makna moral dan etika kebangsaan yang selanjutnya dapat diimplementasikan dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Agus dalam sambutannya. Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa hakikat penataran ini adalah untuk menyiapkan para istri/suami agar lebih memantapkan peranan dalam membantu istri/suami baik dalam hubungan kedinasan maupun dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.

Agus juga berharap bahwa penataran ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai sasaran yang diinginkan. “Diperlukan kesungguhan dan kerja sama yang lebih erat antara penyelenggara, pemberi ceramah, wakil ketua dan pengurus perista di lingkungan Lemhannas RI dan para peserta penataran,” imbau Agus.


Info lebih lanjut mengenai seleksi #CPNSLemhannas2019 terkait persyaratan dan pelaksanaan seleksi akan dipublikasikan sebelum pelaksanaan pendaftaran secara nasional melalui https://sscasn.bkn.go.id dan www.lemhannas.go.id.

Unduh pengumuman alokasi formasi di http://www.lemhannas.go.id/images/cpns_2019/PENGUMUMAN_SELEKSI_PENERIMAAN_CPNS_LEMHANNAS_RI_2019.pdf


Lemhannas RI menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan bertempat di Lapangan Tengah Lemhannas RI, Senin (11/11). Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan amanat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.

Dalam amanatnya, Menteri Sosial menyampaikan bahwa peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut adalah sebagai pengingat bahwa kemerdekaan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan dari para pendahulu negeri. “Dengan peringatan hari pahlawan, diharapkan kita akan lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan,” kata Agus membacakan amanat Menteri Sosial.

Mengangkat tema “Aku Pahlawan Masa Kini”, Agus menyampaikan bahwa peringatan hari pahlawan juga menjadi momentum untuk membangkitkan semangat anak-anak bangsa untuk berinovasi dan menjadi pahlawan masa kini. Bentuk aksi nyata pahlawan masa kini yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat keutuhan NKRI seperti menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi, tidak menyebarkan hoaks, serta menjaga ketertiban umum. Selain itu anak-anak bangsa diharapkan menjadi pahlawan dengan menorehkan prestasi, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, dan membawa harum nama bangsa di mata dunia internasional.

“Peringatan Hari Pahlawan kiranya dapat meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat,” ungkap Agus. Imbauan-Imbauan juga diberikan antara lain untuk tidak membiarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa, kemudian tidak membiarkan Indonesia terkoyak, tercerai-berai, terprovokasi, dan berkonflik satu sama lain.

“Mari kita maknai Hari Pahlawan ini dengan wujud nyata, bekerja dan bekerja membangun negeri menuju Indonesia maju,” ajak Agus. Kemudian Agus juga menegaskan bahwa Hari Pahlawan bukan hanya bersifat seremonial semata, tapi harus diisi dengan berbagai aktivitas yang menyuburkan rasa nasionalisme dan meningkatkan rasa kepedulian untuk menolong sesama yang membutuhkan. “Jadilah pahlawan masa kini yang membanggakan negeri,” ucap Agus menyelesaikan pembacaan amanat Menteri Sosial.

Upacara Peringatan Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh para pejabat struktural Lemhannas RI, para tenaga ahli pengajar, pengkaji, dan profesional, para peserta Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) X serta segenap personel Lemhannas RI.


Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Laksma TNI Budi Setiawan, dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Brigjen TNI Sugeng Santoso menerima kunjungan Brigjen Dato’ Dr. Mohd Kenali bin Basiron yang didampingi Commander Izam dari Atase Pertahanan Malaysia, Kamis (31/10).

“Selain untuk bersilahturahmi, saya juga ingin menyampaikan salam dari Komandan MKN yaitu Mayor Jenderal Yusuf Aziz” kata Brigjen Dato’ Dr. Mohd. Kenali bin Basiron. Kemudian Kenali menjelaskan bahwa sekarang Malaysia memiliki Maktab Ketahanan Nasional. Sebanyak 40 peserta akan belajar di Maktab Ketahanan Nasional dan nantinya direncanakan akan melakukan kunjungan ke Lemhannas RI untuk melihat ketahanan yang ditanamkan melalui Pancasila dan peranan Pancasila serta kemudian akan mengkaji bagaimana Rukun Negara. “Maktab Ketahanan Nasional serupa dengan National Defence University (NDU) of Malaysia,” jelas Kenali.

Pada pertemuan tersebut Agus Widjojo menyampaikan rasa terima kasih kepada Malaysia yang secara konsisten mengirim perwakilan untuk menjadi peserta di Lemhannas RI.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749