Setelah meluncurkan buku “Skenario Indonesia 2045” pada tahun 2016, kini tim penulis kembali melakukan pelaporan pada Gubernur Lemhannas RI bertempat di Ruang Krisna, Senin (7/10). Pelaporan tersebut bertujuan untuk menguji apakah skenario yang disusun pada 2015 dan diterbitkan pada 2016 masih sahih atau memerlukan perubahan sesuai dengan dinamika yang sedang terjadi di masyarakat.

“Ini adalah sebagai sosialisasi di dalam kelompok kerja mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kelompok kerja,” ujar Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Dalam kesempatan ini Agus juga berpesan bahwa hal yang paling mendasar adalah untuk menyamakan persepsi mengenai pengertian perencanaan skenario. “Harus dimengerti betul definisi operasional perencanaan skenario, terkadang kita hanya mendengar suatu istilah lalu memperjuangkan sendiri definisi harafiah,“ kata Agus.

“Skenario 2045 adalah apa yang mungkin terjadi di tahun 2045. Skenario 2045 bukan visi dan bukan pula rencana,” kata Tenaga Profesional Bidang Politik dan Sistem Manajemen Nasional Lemhannas RI Drs. Edijan Tanjung, M.Si. selaku moderator. Lebih lanjut Edijan menjelaskan bahwa aktor utama dalam skenario 2045 adalah birokrat, politikus, pelaku bisnis, pemuka masyarakat, dan akademisi yang dianggap mewakili sistem yang sedang bergerak dan menjadi narasumber dalam penyusunan skenario.

Selanjutnya Tenaga Profesional Bidang Ekonomi dan Strategi Lemhannas RI Dr. Panutan Sakti Sulendrakusuma, S.E., M.T., Akt., menjelaskan bahwa skenario 2045 yang disusun Lemhannas RI pada tahun 2013, pada tahun 2019 ini akan divalidasi apakah masih sahih atau memerlukan perubahan. “Kesempatan ini digunakan untuk melaporkan dan sekaligus ada diskusi mengenai tujuan daripada uji sahih tersebut,” ujar Panutan. Selanjutnya Panutan menjelaskan bahwa yang Lemhannas RI lakukan adalah skenario eksternal yaitu deskripsi mengenai berbagai kemungkinan di masa depan. Oleh karena itu kata kunci dalam skenario 2045 yang disusun Lemhannas RI adalah dapat terjadi.

Skenario Indonesia 2045 menjelaskan 4 skenario, skenario mata air yang menggambarkan perubahan generasi (X, Y dan Z), skenario sungai yang membahas kondisi ekonomi, skenario kepulauan mengenai geopolitik baik itu global, regional, dan nasional, serta skenario air terjun yang berorientasi pada lingkungan dengan penggunaan energi rendah karbon dalam pembangunan. Skenario ini dirancang dan digambarkan sebagai early warning dari berbagai kemungkinan terjadi di masa depan sehingga tujuan bangsa dapat tetap terwujud.


Lemhannas RI mengadakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertempat di Lapangan Tengah Lemhannas RI, Selasa (1/10). Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini diikuti oleh seluruh anggota Lemhannas RI dan dipimpin oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya Wieko Syofyan yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam upacara tersebut dibacakan Teks Pancasila, Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan Naskah Ikrar. Dalam Ikrar tertulis bahwa peserta upacara membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila diselenggarakan sesuai dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 tahun 1967 tentang Penetapan Tanggal 1 Oktober Sebagai Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Upacara tersebut menjadi momen untuk mengajak para peserta agar melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila, semua pihak diharapkan dapat melakukan refleksi nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Pemahaman terhadap nilai-nilai luhur pancasila berguna untuk memperkokoh jati diri dan karakter bangsa dalam rangka mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam suasana damai, toleran, dan saling menghargai, dengan dijiwai semangat kepahlawanan khususnya pahlawan-pahlawan revolusi.


Sebanyak 47 Pejabat eselon I, II, III, dan IV di lingkungan Lemhannas RI dilantik langsung oleh Gubernur Lemhannas RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo bertempat di Ruang Dwi Warna Gedung Panca Gatra, Kamis (4/10). Pelantikan tersebut antara lain didasarkan pada Keputusan Gubernur Lemhannas RI Nomor 99 Tahun 2019 Tanggal 30 Juli 2019, dan  Keputusan Gubernur Lemhannas RI Nomor 157 Tahun 2019 Tanggal 2 September 2019.

“Pelantikan dan pengangkatan pejabat dalam suatu organisasi bukan sekedar kepercayaan dan kehormatan semata, tetapi juga merupakan amanah,” ujar Agus Widjojo dalam sambutannya. Kemudian Agus berpesan pada para pejabat agar melaksanakan amanah secara sunguh-sungguh, ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab dengan melakukan yang terbaik bagi Lemhannas RI.

Selanjutnya Agus mengingatkan para pejabat eselon 1 khususnya tenaga ahli pengajar dan tenaga ahli pengkaji memiliki peran strategis didalam keberlangsungan pelaksanaan program pendidikan tingkat nasional, penyusunan naskah kajian dan mendukung pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.  Kemudian Agus berpesan pada pejabat eselon 2 bahwa diperlukan komunikasi dan sinergi yang kuat antara unsur pimpinan dengan jajaran dibawahnya guna mewujudkan pengembangan strategi yang terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi dan terwujudnya kapabilitas pada setiap unit kerja. Bagi pejabat eselon 3 Agus menyatakan bahwa pejabat eselon 3 juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan program yang ditetapkan organisasi, kegiatan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur standar operasional sehingga peningkatan kinerja dapat terwujud secara berkesinambungan.

“Saya yakin dan percaya dengan latar belakang serta bekal pengalaman selama ini, saudara akan mampu turut andil dalam mencapai keberhasilan organisasi dan sasaran reformasi birokrasi guna menciptakan birokrasi yang bersih, akuntabel, efektif, efisien dan memiliki pelayanan publik yang semakin berkualitas,” lanjut Agus. Tidak lupa Agus juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pengabdian dan kerja keras kepada 9 pejabat yang akan berpindah tugas melanjutkan pengabdian di tempat baru. “Kinerja dan prestasi saudara tentu saja menjadi inspirasi bagi generasi penerus di Lemhannas RI,” tutup Agus.


Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Kebangsaan yang diselenggarakan oleh ILUNI UI Sekolah Pascasarjana, Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia dengan tema “Strategi Pertahanan dan Keamanan Nasional dalam Menghadapi Serangan Proxy War”. Kuliah umum tersebut diadakan di Gedung IASTH Lantai 3, Kampus Universitas Indonesia, Salemba pada hari Jumat (27/09).

“Serangan Proxy War ini sudah terjadi dimana-mana dan bukanlah hal yang baru, sudah ada sejak dahulu kala,” ujar Agus. Serangan Proxy War prinsipnya adalah jika seseorang ingin menguasai negara lain atau kepentingan kelompok lain tentu ia ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kerugian sekecil-kecilnya, maka ia memakai orang lain yang dapat bekerja untuk kepentingannya. Pemilihan orang lain itu bisa berdasarkan kontrak, persamaan ideologi, atau persamaan tujuan. 

Perang cyber juga menjadi roda penyelenggaraan perang proxy, karena perang cyber dapat menyembunyikan identitas pelaku. CSIS Amerika memperkirakan telah terjadi setidaknya 78 insiden cyber yang signifikan dan menyelesaikan serangan yang berhasil terhadap lembaga pemerintah, perusahaan teknologi canggih pertahanan atau tindakan kriminal ekonomi yang mengakibatkan kerugian dalam jutaan dolar Amerika. Negara-negara di dunia sekarang tengah melakukan penyesuaian terhadap front baru peperangan yang telah dibuka dalam ruang angkasa Cyber.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749