Press Release

Nomor  : PR/    63   /XII/2021

Tanggal:  31 Desember 2021

Jakarta – Indonesia perlu mewaspadai menurunnya kemampuan dunia usaha dalam menyerap angkatan kerja, terutama dengan latar belakang pendidikan tinggi. Melemahnya kinerja ekonomi selama pandemik, berdampak pada menurunnya kemampuan dunia usaha dalam menyerap angkatan kerja.

“Pandemi berisiko menambah panjang durasi tunggu angkatan kerja baru untuk memperoleh pekerjaan, terutama lulusan perguruan tinggi,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 secara daring pada Jumat (31/12). 

Adapun angkatan kerja lulusan SMK juga memiliki tantangan sendiri untuk tetap bertahan di pasar tenaga kerja. Sebaliknya, tenaga kerja muda dengan pendidikan lebih rendah, yaitu SMP sederajat berpeluang berpeluang lebih besar mendapatkan pekerjaan di banding lulusan perguruan tinggi.  “Ini karena  pengaruh  kemampuan perusahaan  memberikan upah yang sesuai,” kata Agus Widjojo.

Lemhannas memandang informasi pasar kerja sangat dibutuhkan bagi angkatan kerja muda saat ini. Informasi pasar kerja yang diamanatkan melalui jaminan kehilangan pekerjaan dalam UU Cipta Kerja menjadi wacana kebijakan penting untuk membantu angkatan kerja terserap ke dalam pasar tenaga kerja di Indonesia.

Angkatan kerja baru yang terdampak krisis akibat pandemi berpotensi menanggung beban sosial-ekonomi jangka panjang. “Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, pendapatan yang rendah dan munculnya masalah kesehatan mental,” kata Agus.

Langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan swasta adalah pembangunan infrastruktur digital teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hal ini, pengetahuan melalui pendidikan menjadi modal dasar penting bagi keberhasilan Indonesia dalam adaptasi dan transformasi.

Selain itu, perlu adanya agenda reformasi pendidikan pada peningkatan kualitas pendidikan dan akselerasi penyerapan materi pelajaran. Sebuah tantangan ketika hal ini diperberat dengan belum meratanya kesempatan pendidikan bagi masyarakat dan kualitas tenaga pendidik yang belum menjamin sepenuhnya  mampu mengejar laju kemajuan teknologi pendidikan maupun perkembangan materi ajar. Selain membahas mengenai rendahnya penyerapan angkatan kerja, Lemhannas juga mencermati mengenai perlunya penguatan sumber daya manusia di masa endemik, serta pemanfaatan teknologi yang perlu dilakukan oleh pusat dan daerah.

Dalam penyampaian Pernyataan Akhir Tahun Lemhannas RI kali ini, Agus Widjojo didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan,  Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto M.Si., Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Ending Fadjar, S.E., M.A., dan sebagai moderator Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han.

Narahubung : Maulida (082229125536)

Caption Foto : Foto Gubernur Lemhannas RI pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 di Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/    59   /XII/2021

Tanggal :  31 Desember 2021

Jakata –  Pemerintah pusat sampai daerah harus serius  mengantisipasi stunting dan kurang gizi pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa akibat resesi ekonomi. Apalagi, Bank Dunia mencatat bahwa 54 persen tenaga kerja Indonesia  pernah mengalami stunting di masa pertumbuhan.

“Hal ini tak boleh terulang di masa depan agar sumber daya manusia kita mampu bersaing di tingkat dunia,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 secara daring pada Jumat (31/12). Tantangan untuk serius mengantisipasi stunting, karena Indonesia memasuki revolusi industri 4.0. Ini berarti, tekad menjadi bangsa maju dan persaingan antarbangsa  semakin ketat di masa depan.

Lemhannas mengusulkan pemerintah pusat dan daerah  harus memprioritaskan pemberian makanan bergizi dan protein yang cukup untuk ibu hamil dan janinnya, serta   bayi sampai usia 12 tahun. Mereka yang pernah mengalami kelaparan, kurang gizi dan stunting sewaktu janin dan masa pertumbuhan akan sulit mencapai potensi manusia unggul. “Mereka akan tercecer di di era revolusi industri 4.0 dalam persaingan sengit antar-bangsa,” kata Agus.

Karena itu, tambah Agus, menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat secara bersama untuk mendukung anak-anak Indonesia agar dapat terbang tinggi dan sejajar dengan yang terbaik di dunia dalam tempo 25 tahun mendatang. Pada 25 tahun mendatang, Indonesia genap 100 tahun merdeka dari penjajahan.

Selain masalah kesehatan, Lemhannas juga menyoroti bidang pendidikan dalam pernyataan akhirnya. Lemhannas meminta pemerintah wajib memprioritaskan program membangun kompetensi para ibu dan guru tentang keterampilan dan sikap yang perlu diajarkan kepada anak-anak.  Ini  diperlukan agar anak-anak mampu menghadapi disrupsi dan memenuhi tuntutan dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Lemhannas memandang perlu  penyesuaian kurikulum agar kemampuan anak didik di bidang teknologi meningkat. “Supaya mereka tak hanya piawai mengakses dan menggunakan teknologi tapi juga mampu mendesain dan membuat program sendiri,”kata Agus.  

Dalam penyampaian Pernyataan Akhir Tahun Lemhannas RI kali ini, Agus Widjojo didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan,  Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto M.Si., Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Ending Fadjar, S.E., M.A. dan sebagai moderator Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han.

Narahubung : Maulida (082229125536)

Caption Foto : Foto Gubernur Lemhannas RI pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 di Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/    61   /XII/2021

Tanggal:  31 Desember 2021

Jakarta – Lemhannas RI menilai penyesuaian kurikulum di dunia pendidikan Indonesia dalam aspek teknologi perlu dipercepat. Kesenjangan pendidikan bisa diatasi dengan penggunaan teknologi informatika.

“Supaya mereka tak hanya piawai mengakses dan menggunakan teknologi tapi juga mampu mendesain dan membuat program sendiri,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 secara daring pada Jumat (31/12). Seperti yang dicetuskan dalam World Economic Forum Oktober 2020 lalu, infrastruktur teknologi yang merata dan berkualitas merupakan prasyarat penting menghadapi era revolusi industri 4.0.

Lemhannas RI memandang perlu  peningkatan mutu pendidikan harus dibarengi dengan  menyediakan listrik dan internet super cepat 5G sampai ke pelosok. Menurut Agus, pembangunan infrastruktur digital teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah keniscayaan pada era disrupsi saat ini.

Sejalan dengan hal tersebut, Lemhannas RI mencermati perlu dilakukan akselerasi pemerataan penyampaian materi pendidikan. Hal tersebut bertujuan supaya anak-anak Indonesia di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal dapat belajar dari guru-guru terbaik. “Harapan kami, anak-anak di daerah tersebut bisa belajar di sekolah unggul di bidang pelajaran yang berbeda, sehingga kesenjangan pendidikan bisa teratasi,” lanjut Agus.

Lemhannas RI juga mendukung program pembangunan kompetensi para ibu dan guru tentang keterampilan dan sikap yang perlu diajarkan kepada anak-anak untuk menjadi prioritas pemerintah. Hal tersebut diperlukan agar anak-anak mampu menghadapi disrupsi dan memenuhi tuntutan dunia kerja di era revolusi industri 4.0.

Dalam konferensi pers tersebut Lemhannas RI juga menyoroti stunting sebagai tantangan di bidang kesehatan serta pentingnya penguatan identitas dan karakter bangsa pada manusia Indonesia.

Dalam penyampaian Pernyataan Akhir Tahun Lemhannas RI kali ini, Agus Widjojo didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan,  Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto M.Si., Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Ending Fadjar, S.E., M.A., dan sebagai moderator Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han.

Narahubung : Maulida (082229125536)

Caption Foto : Foto Gubernur Lemhannas RI pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 di Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/    58   /XII/2021

Tanggal :  31 Desember 2021

Jakarta– Lemhannas RI mengusulkan pembentukan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Dewan Keamanan Nasional. Usulan pembentukan Lembaga ini muncul dari Lemhannas RI lantaran belum ada Lembaga politik yang merumuskan kebijakan nasional  dalam fungsi keamanan dalam negeri.

“Dibutuhkan lembaga politik setingkat kementerian yang diberi mandat portofolio untuk  merumuskan kebijakan nasional dalam fungsi keamanan dalam negeri,” ungkap Gubernur Lemhannas RI  Agus Widjojo dalam pernyataan akhir tahun 2021, yang diselenggarakan secara hybrid (31/21).   Dengan pembentukan kementerian keamanan  ini, maka diharapkan Agus Widjojo Indonesia akan  memiliki  bagian dari pembangunan sistem nasional yang efektif dan efisien melalui peningkatan kapasitas kelembagaan.

Agus menilai belum adanya Lembaga yang mengurusi keamanan negeri ini saat ini seperti terjadi kevakuman dalam bidang keamanan dalam negeri. “Padahal penting untuk merumuskan kebijakan keamanan dalam negeri,” kata Agus.

Selain mengusulkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri, Gubernur Lemhannas RI juga menyarankan pemerintah pusat menggagas  Dewan Keamanan Nasional yang didayagunakan untuk menjamin keterpaduan perumusan dan pengawasan sebuah kebijakan nasional. Dewan ini fokusnya mengawasi kebijakan-kebijakan  terkait keamanan nasional juga  dapat didayagunakan untuk merumuskan dan mengendalikan  kebijakan secara umum.

Menurut Gubernur, menata  peran dan fungsi kelembagaan akan memberi sumbangan meningkatkan  daya saing bangsa melalui kesempatan pengambilan keputusan, perumusan kebijakan yang cepat, terintegrasi secara vertikal dan horizontal. Meski demikian agar  menghilangkan duplikasi peran antar lembaga, sebaiknya diwaspadai adanya kekosongan dalam menjamin keterpaduan dan merumuskan serta mengimplementasikan kebijakan. “Pembangunan kapasitas kelembagaan menjadi salah satu program prioritas demi menghindari adanya tumpang tindih peran dan fungsi antar Lembaga,” ujarnya.

Dalam pernyataan akhir tahunnya, Agus Widjojo juga menyoroti peran strategis Polri sesuai UU No. 2 Tahun 2002. Agus mengingatkan, peran  Polri masih meliputi perlindungan terhadap masyarakat, penegakan hukum, pencegahan pelanggaran hukum, serta pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat. “Bukan untuk merumuskan keamanan dalam negeri,”ujarnya. 

Hal yang sama juga berlaku terhadap TNI yang memiliki tugas dan fungsi sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer,  ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa serta menegakkan kedaulatan negara juga mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Bukan sebagai penentu kebijakan strategis terkait keamanan dalam negeri,” ujar Agus.

Dalam penyampaian Pernyataan Akhir Tahun Lemhannas RI kali ini, Agus Widjojo didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan,  Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto M.Si., Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Ending Fadjar, S.E., M.A., dan sebagai moderator Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han.

Narahubung: Endah (081316072186)/ Maulida  (082229125536)

Caption Foto : Foto Gubernur Lemhannas RI pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 di Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749