Press Release

Nomor  : PR/   14   / V /2022

Tanggal:  19 Mei 2022

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyebutkan narasi Geo V dirumuskan dengan satu tujuan, yakni menegaskan lompatan strategis yang harus dilakukan Indonesia di lima ranah pertarungan. Lima ranah pertarungan tersebut yaitu demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“5 isu ini yang akan menjadi titik berat kami dalam melakukan kajian selama 3 tahun ke depan. Dan yang dipaparkan pagi ini baru merupakan kerangka awal yang nanti akan dikembangkan lebih lanjut menjadi rekomendasi kebijakan yang lebih operasional dari Lemhannas kepada Presiden Indonesia,” kata Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dengan judul “Geo V” dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI di Ruang Dwi Warna Lemhannas RI pada Kamis (19/05).

Lompatan strategis ini dilakukan agar kapasitas Indonesia dalam melakukan proyeksi geopolitik dapat meningkat tajam.

Narasi Geo V memiliki tiga babak, Babak pertama tentang konseptual, yakni evolusi dari Geo I yang penuh dengan nasionalisme Eropa menuju Geo V yaitu connectography, geografi yang sangat ditentukan oleh kemampuan untuk melakukan konektivitas.

Babak kedua tentang evolusi geopolitik Indonesia, yakni kembali ke titik nol saat geopolitik ditawarkan oleh tokoh-tokoh dan pendiri bangsa terutama oleh Bung Karno.

Kemudian, proyeksi geopolitik Indonesia berada pada babak ketiga narasi Geo V. Proyeksi tersebut dilakukan dalam dua metode. Pertama mengembangkan metodologi perhitungan kapasitas geopolitik untuk membandingkan posisi Indonesia dengan negara-negara lain. Kemudian kedua, melakukan komparasi posisi Indonesia di lima topik strategis.

Isu atau topik strategis pertama yang harus dikaji Lemhannas adalah Konsolidasi Demokrasi. Implementasi demokrasi Indonesia masih belum sempurna, karena masih ada tantangan untuk mewujudkan kebebasan berpendapat, serta tingginya perilaku koruptif di pemerintahan.

Sehingga untuk mewujudkan demokrasi matang, Indonesia harus berhasil melaksanakan empat tahapan demokrasi dalam tujuh pemilihan umum demokratis secara berurutan tanpa putus.

Isu strategis kedua adalah Ekonomi Hijau, yakni mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat berlandaskan keberlanjutan lingkugan dan inklusi sosial. Salah satu cara untuk mewujudkan ekonomi hijau adalah transisi energi menuju sumber energi berkelanjutan.

Isu strategis ketiga adalah Ekonomi Biru yang menggunakan paradigma Kesehatan Samudra (Ocean Health) sebagai paradigma utama. Indonesia perlu fokus pada komponen-komponen ekonomi biru yang merupakan pedoman bagi perbaikan ekosistem laut, termasuk dalam pemenuhan target SDGs poin 14 tentang Ekosistem Lautan.

Indonesia harus menjalankan empat strategi simultan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi biru, yaitu konservasi perairan, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, budidaya perikanan berkelanjutan, dan pengelolaan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.

Isu strategis keempat adalah transformasi digital. Transformasi ini harus dilakukan untuk memperkuat kapasitas keamanan siber Indonesia yang saat ini masih berada di level kurang baik, sekaligus mendorong inovasi dan investasi di bidang ekonomi digital.

Isu yang kelima adalah ketahanan Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju dan salah satu kajian strategis tentang ketahanan IKN adalah gelar pertahanan IKN. Secara geografis, Nusantara memiiki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal, khususnya dari udara. Oleh sebab itu, kapasitas anti-access/area-denial (A2/AD) di sekitar IKN perlu diperkuat.

Selain itu, Indonesia harus lebih mengedepankan prinsip forward presence untuk menjaga nusantara di sektor maritim.

Kajian-kajian strategis Lemhannas tersebut bertujuan untuk membentuk kerangka kerja pengelolaan krisis lintas itu yang nantinya keberadaannya akan menjadi indikasi utama tentang transformasi ketahanan nasional menjadi derivasi-derivasi kebijakan yang lebih operasional.

“Paparan ini bisa menjadi kerangka awal bagi kami di Lemhanas untuk mengembangkan kajian-kajian lebih lanjut. Semoga paparan tadi bermanfaat untuk membangun memperkuat ketahanan nasional Indonesia,” kata Gubernur Andi.

Orasi Ilmiah dengan judul “Geo V” dan Peluncuran Buku tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-57 Lemhannas RI yang mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012-2014 Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M., Wakil Gubernur Lemhannas RI periode 2019-2022 Marsdya TNI (Purn) Wieko Syofyan, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Wakil KASAD Letjen TNI Agus Subiyanto, Wakil KASAL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asisten Personel KASAU Marsda TNI Elianto Susetio, Wakil Kalemdiklat Polri Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., Wakil Ketua Umum I IKAL Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si., Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.

Pada kesempatan tersebut, Lemhannas RI juga meluncurkan lebih dari 57 judul buku dari 34 penulis yang merupakan keluarga besar Lemhannas RI, terdiri dari Tenaga Pengajar, Tenaga Pengkaji, Tenaga Profesional, staf, peserta PPRA 63, alumni pendidikan, dan IKAL Kebangsaan.

Narahubung: Maulida (082229125536) / Endah (081316072186)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/   12   / V /2022

Tanggal:  19 Mei 2022

Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto membawakan orasi ilmiah dengan “judul Geo V” sebagai rangkaian peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI di ruang Dwiwarna Purwa pada 19 Mei 2022. “Geopolitik 5.0 atau ‘Geo V’, dibaca five tapi juga dibaca V yang bermakna ‘victory’. Victory atau kemenangan untuk memastikan kemenangan kita menuju 2045,” kata Gubernur Lemhannas RI, Andi WIdjajanto.

Andi Widjajanto menyebutkan, proyeksi geopolitik ini diperlukan untuk memposisikan Indonesia sebagai kekuatan regional pada 2045. “Narasi Geo V dirumuskan dengan satu tujuan yakni menegaskan lompatan strategis yang harus dilakukan Indonesia di lima ranah pertarungan, yaitu demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara,” jelas Andi.

Lompatan ini penting dilakukan agar kapasitas Indonesia untuk melakukan proyeksi geopolitik bisa meningkat tajam dari kapasitas yang ada saat ini menuju kapasitas Geo V yang menempatkan Indonesia menjadi kekuatan regional di tahun 2045.

Paparan orasi ini dikemas secara khusus dengan bentuk paparan menyajikan tayangan visual membahas geopolitik dunia dan nasional. Pemaparan dibagi dalam tiga babak, babak pertama memaparkan kajian pustaka geopolitik yakni hegemoni kekaisaran, pemikiran geopolitik Jerman dan Amerika Serikat, pertarungan antara hegemoni dan universalistik, kepemilikan sumber daya, dan literatur geopolitik V. Pada bab 2 dibahas mengenai evolusi geopolitik nasional. Serta pada bab 3 dibahas mengenai proyeksi geopolitik 2045.

Sebelum memulai lompatan strategis menuju Geo V, Indonesia perlu melakukan napak tilas konseptual dan menelusuri ulang jejak sejarah. “Kita kembali ke 20 Mei 1965 yang ditetapkan sebagai titik nol Lemhannas. Di titik nol tersebut, Bung Karno menyampaikan gagasan strategis arah gerak Indonesia di tengah pertarungan keras ideologi antara Blok Barat melawan Blok Timur di era Perang Dingin,” kata Andi dalam paparannya.

Lemhannas dibentuk sebagai sekolah Geopolitik. Sekolah yang mempelajari interaksi antara geografi dan politik. Sekolah yang mengkaji bagaimana di lingkup geografis tertentu, terjadi pertarungan kekuatan politik keras. 57 tahun berlalu, Lemhannas terus berusaha menjalankan mandat Bung Karno untuk menempatkan Indonesia sebagai negara utama di Asia Tenggara, Asia Timur, Indo Pasifik, dan Dunia. 57 tahun berlalu, Lemhannas berupaya agar kajian-kajian geopolitik yang diserahkan ke Presiden tetap relevan untuk mengantisipasi kemunculan Perang Generasi V. Sekarang, Lemhannas harus melakukan transformasi institusional agar tetap relevan untuk menawarkan rekomendasi-rekomendasi kebijakan tentang proyeksi Geopolitik 5.0.

Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto dilantik oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo pada 21 Februari 2022. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (2014-2015) dan Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan (2016-2022). Ia juga pernah menjadi dosen tetap dosen FISIP UI HI dan menjadi Penasihat Senior di LAB 45. Andi mempelajari ilmu hubungan internasional dan studi pertahanan di School of Oriental and African Studies (SOAS), London School of Economics and Political Science (LSE), National Defense University di Washington D.C., dan S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Mayjen MS Fadhilah: Kepemimpinan solid diperlukan Indonesia untuk lewati krisis setelah pandemi Covid-19

Pasca pandemi Covid-19, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang solid. “Kepemimpinan yang solid dengan visi yang jelas sangat diperlukan untuk mengambil peluang agar bisa melewati krisis setelah pandemi ini,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI, Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah. Hal ini disampaikan mengingat dampak dari Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan politik baru dunia. “Hal ini ditandai dengan munculnya beberapa kebijakan pemerintah yang terjadi dalam jangka panjang akan berdampak pada ketahanan nasional sebuah negara,” lanjut Mayjen Fadhilah.

Tema transformasi Lemhannas RI tentang ketahanan nasional era geopolitik 5.0 sangat relevan apabila dikaitkan dengan perkembangan lingkungan strategis, yang ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat disertai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju yang mau tidak mau menuntut sebuah negara untuk beradaptasi sesuai dengan tuntutan zamannya.

“Krisis ini juga memaksa banyak pihak mengkalibrasi hubungan internasionalnya. Namun di saat yang bersamaan dengan semakin besarnya pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ketiadaan interaksi fisik cenderung mendisrupsi cara hidup termasuk geopolitik suatu negara,” kata mantan Kapuspen TNI tersebut.

Lemhannas RI sebagai organisasi yang menganut manajemen modern mengembangkan kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional menuju era geopolitik 5.0. “Kita melakukan quantum leap, mengakomodasi semua masyarakat dan kepentingan layanan publik menuju masyarakat 5.0,” lanjut Mayjen TNI Fadhilah.

Untuk itu diperlukan kepemimpinan ideal di dalam menyongsong kehidupan di era baru kepemimpinan negara yang ideal adalah kepemimpinan negara yang mencerminkan adanya universal yang memperjuangkan segala hak rakyatnya, demokrasi dan berkeadilan sosial. Dengan adanya kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional diharapkan Indonesia memiliki visi bersama untuk sama-sama mewujudkan Indonesia yang jauh lebih baik di tahun 2045.

Selain orasi ilmiah, pada waktu bersamaan Lemhannas RI juga melakukan peluncuran 57 buku karya alumni Lemhannas RI. “Tidak hanya 57 buku, tapi sebenarnya lebih. Angka 57 ini mencocokan dengan peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI,” lanjut Mayjen TNI Fadhilah. Melalui orasi ilmiah dan peluncuran buku Lemhannas RI mampu melahirkan ide-ide segar dan pemikiran yang strategis dalam membangun negeri guna terciptanya Indonesia emas yang maju berdaya saing adil dan sejahtera. Buku-buku ini adalah buah karya dari 34 penulis yang merupakan keluarga besar Lemhannas RI, terdiri dari Tenaga Pengajar, Tenaga Pengkaji, Tenaga Profesional, staf, peserta PPRA 63, alumni pendidikan, dan IKAL Kebangsaan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012-2014 Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M., Wakil Gubernur Lemhannas RI periode 2019-2022 Marsdya TNI (Purn) Wieko Syofyan, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Wakil KASAD Letjen TNI Agus Subiyanto, Wakil KASAL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asisten Personel KASAU Marsda TNI Elianto Susetio, Wakil Kalemdiklat Polri Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., Wakil Ketua Umum I IKAL Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si., Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.

Narahubung: Maulida (082229125536) / Endah (081316072186)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/   13   / V /2022

Tanggal:  19 Mei 2022

Lemhannas RI tengah mengembangkan metodologi penghitungan kapasitas geopolitik. Ini diungkapkan oleh Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto saat orasi ilmiah “Geo V” sebagai rangkaian peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI di ruang Dwiwarna Purwa pada 19 Mei 2022.

Metodologi penghitungan kapasitas geopolitik ini merupakan upaya Lemhannas untuk melakukan proyeksi geopolitik Indonesia. Proyeksi tersebut dilakukan dengan dua metode. Pertama, mengembangkan metodologi perhitungan kapasitas geopolitik untuk membandingkan posisi Indonesia dengan negara-negara lain. Kedua, melakukan komparasi posisi Indonesia di lima topik strategis yaitu konsolidasi demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, tranformasi digital, dan ketahanan Ibu Kota Nusantara.

Metodologi penghitungan politik yang pertama dilakukan dengan menciptakan indeks kapasitas politik yang dibentuk dari penggabungan 3 kapasitas geopolitik, yaitu geografis fisik, geografi insani, dan instrumen geografi. Skor kapasitas geografi fisik dihitung dengan menggabungkan tiga indeks utama yaitu kualitas infrastruktur, kerawanan ekologis, dan keamanan energi. Skor kapasitas geografi insani dihitung dengan menjumlahkan enam ukuran, yaitu indeks perdamaian, PDB per kapita, indeks pembangunan manusia, indeks persepsi anti korupsi, indeks kerawanan pangan, dan indeks demokrasi. Terakhir, skor kapasitas instrumen geografi diukur dengan memadukan tiga indikator yaitu proporsi anggaran pertahanan, indeks keamanan siber, dan kendali pengindraan satelit.

Secara agregat, Indonesia memiliki kapasitas geopolitik sedang. Untuk memaksimalkan kapasitas Geopolitik, isu spesifik yang perlu diperbaiki antara lain: pertama, Geografi fisik terus mendorong pembangunan berkelanjutan, seperti transisi energi untuk meningkatkan ekologi Indonesia mendukung kehidupan manusia di masa mendatang. Kedua, Geografi Insani, meningkatkan taraf hidup masyarakat di berbagai lini pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, dan keamanan, serta meningkatkan kematangan institusional pemerintahan. Terakhir ketiga yaitu instrumen geografi, meningkatkan kemampuan relatif pertahanan Indonesia di semua matra dan mengintensifkan penguasaan teknologi khususnya di bidang cyber dan pemanfaatan ruang angkasa.

Untuk meningkatkan kapasitas geopolitik Indonesia, Lemhannas akan fokus melakukan kajian di lima topik utama yaitu konsolidasi demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, dan ketahanan ibukota Nusantara.

Andi Widjajanto menyebutkan, proyeksi geopolitik ini diperlukan untuk memposisikan Indonesia sebagai kekuatan regional pada 2045. Ia berharap Indonesia dapat menjadi bangsa pemenang di tahun 2045 nanti.

“Geopolitik 5.0 atau ‘Geo V’, dibaca five tapi juga dibaca V yang bermakna ‘victory’. Victory atau kemenangan untuk memastikan kemenangan kita menuju 2045,” kata Gubernur Lemhannas RI, Andi WIdjajanto.

“Narasi Geo V dirumuskan dengan satu tujuan yakni menegaskan lompatan strategis yang harus dilakukan Indonesia di lima ranah pertarungan, yaitu demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara,” jelas Andi.

Lompatan ini penting dilakukan agar kapasitas Indonesia untuk melakukan proyeksi geopolitik bisa meningkat tajam dari kapasitas yang ada saat ini menuju kapasitas Geo V yang menempatkan Indonesia menjadi kekuatan regional di tahun 2045.

Memperingati hari jadi ke-57, Lemhannas RI mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”. Tema ini sangat relevan apabila dikaitkan dengan perkembangan lingkungan strategis, yang ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat disertai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju yang mau tidak mau menuntut sebuah negara untuk beradaptasi sesuai dengan tuntutan zamannya.

“Krisis ini juga memaksa banyak pihak mengkalibrasi hubungan internasionalnya. Namun di saat yang bersamaan dengan semakin besarnya pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ketiadaan interaksi fisik cenderung mendisrupsi cara hidup termasuk geopolitik suatu negara,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI, Mayjen TNI MS Fadhilah.

Lemhannas RI sebagai organisasi yang menganut manajemen modern mengembangkan kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional menuju era geopolitik 5.0.

Untuk itu diperlukan kepemimpinan ideal di dalam menyongsong kehidupan di era baru kepemimpinan negara yang ideal adalah kepemimpinan negara yang mencerminkan adanya universal yang memperjuangkan segala hak rakyatnya, demokrasi dan berkeadilan sosial.

Dengan adanya kepemimpinan strategis berbasis ketahanan nasional diharapkan Indonesia memiliki visi bersama untuk sama-sama mewujudkan Indonesia yang jauh lebih baik di tahun 2045.

Selain orasi ilmiah, pada waktu bersamaan Lemhannas RI juga melakukan peluncuran 57 buku karya alumni Lemhannas RI. “Tidak hanya 57 buku, tapi sebenarnya lebih. Angka 57 ini mencocokan dengan peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI,” lanjut Mayjen TNI Fadhilah. Melalui orasi ilmiah dan peluncuran buku Lemhannas RI mampu melahirkan ide-ide segar dan pemikiran yang strategis dalam membangun negeri guna terciptanya Indonesia emas yang maju berdaya saing adil dan sejahtera. Buku-buku ini adalah buah karya dari 34 penulis yang merupakan keluarga besar Lemhannas RI, terdiri dari Tenaga Pengajar, Tenaga Pengkaji, Tenaga Profesional, staf, peserta PPRA 63, alumni pendidikan, dan IKAL Kebangsaan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012-2014 Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M., Wakil Gubernur Lemhannas RI periode 2019-2022 Marsdya TNI (Purn) Wieko Syofyan, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Wakil KASAD Letjen TNI Agus Subiyanto, Wakil KASAL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asisten Personel KASAU Marsda TNI Elianto Susetio, Wakil Kalemdiklat Polri Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., Wakil Ketua Umum I IKAL Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si., Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.

Narahubung: Maulida (082229125536) / Endah (081316072186)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/   11   / V /2022

Tanggal:  19 Mei 2022

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto meyakini transformasi militer di Indonesia tidak cukup hanya sampai tahun 2045. Sehingga peta jalan transformasi perang darat dibuat sampai tahun 2070.

“Kita operasionalkan menjadi peta jalan menuju 2045, lalu disadari bahwa untuk membangun angkatan bersenjata, untuk melakukan transformasi militer tidak cukup hanya sampai 2045. Sehingga peta jalan transformasi perang darat yang ditawarkan di buku itu sebetulnya tembus sampai tahun 2070,” kata Gubernur Andi saat diskusi panel kegiatan Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI di Ruang Dwi Warna pada Kamis (19/05).

Peta jalan transformasi perang darat tersebut menggambarkan kebutuhan angkatan bersenjata untuk melakukan modernisasi dan peningkatan kemampuan mengadopsi teknologi militer terkini dengan cara membangun kemandirian pada industri pertahanan.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada HUT ke-67 TNI pada TNI agar melakukan transformasi pertahanan sebagai kelanjutan dari proses reformasi militer untuk membentuk kekuatan pertahanan di Indonesia.

Namun, lanjut Gubernur Andi, jika dilihat dari data dan indeks dari beberapa lembaga kajian. Kemampuan Indonesia untuk mengadopsi teknologi, khususnya bidang baru seperti siber, artificial intelligence, nano, dan antariksa, masih berada di angka 2 dengan skala skor 1—5.

“Salah satu masalah dasarnya itu memang alokasi sumber daya kepada bidang riset pengembangan, bukan hanya tentang risetnya tapi juga tentang penyiapan sumber daya manusianya,” kata Gubernur Andi.

Pada 5 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo secara formal menggunakan dua terminologi baru dalam khasanah kebijakan pertahanan di Indonesia. Terminologi pertama adalah transformasi pertahanan atau defense transformation menekankan kelanjutan dari reformasi militer atau military reform.

Lalu yang kedua dan khusus digunakan oleh Bapak Presiden adalah menggunakan terminologi kekuatan pertahanan Indonesia yang diterjemahkan menjadi Indonesia Defense Force, bukan Indonesia Army Forces tapi Indonesia Defense Force dalam amanat 5 Oktober 2021. Menurut Gubernur Andi sebagai akademisi, itu terminologi spesifik yang akhirnya mengharuskan Indonesia untuk melakukan perubahan paradigmatik, yakni bagaimana kita melihat revolusi organisasi militer Indonesia.

Orasi Ilmiah dengan judul “Geo V” dan Peluncuran Buku tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-57 Lemhannas RI yang mengangkat tema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2012-2014 Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M., Wakil Gubernur Lemhannas RI periode 2019-2022 Marsdya TNI (Purn) Wieko Syofyan, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Wakil KASAD Letjen TNI Agus Subiyanto, Wakil KASAL Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Asisten Personel KASAU Marsda TNI Elianto Susetio, Wakil Kalemdiklat Polri Irjen Pol Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., Wakil Ketua Umum I IKAL Dr. Ir. Mustafa Abubakar, M.Si., Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.

Pada kesempatan tersebut, Lemhannas RI juga meluncurkan lebih dari 57 judul buku dari 34 penulis yang merupakan keluarga besar Lemhannas RI, terdiri dari Tenaga Pengajar, Tenaga Pengkaji, Tenaga Profesional, staf, peserta PPRA 63, alumni pendidikan, dan IKAL Kebangsaan.

Narahubung: Maulida (082229125536) / Endah (081316072186)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI saat menjadi orator pada Orasi Ilmiah dan Peluncuran Buku dalam rangka HUT ke-57 Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749