Bank Dunia Catat, 54 Persen Tenaga Kerja Indonesia Pernah Stunting, Lemhannas: Tidak Boleh Terulang Lagi

Press Release

Nomor  : PR/    59   /XII/2021

Tanggal :  31 Desember 2021

Jakata –  Pemerintah pusat sampai daerah harus serius  mengantisipasi stunting dan kurang gizi pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa akibat resesi ekonomi. Apalagi, Bank Dunia mencatat bahwa 54 persen tenaga kerja Indonesia  pernah mengalami stunting di masa pertumbuhan.

“Hal ini tak boleh terulang di masa depan agar sumber daya manusia kita mampu bersaing di tingkat dunia,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 secara daring pada Jumat (31/12). Tantangan untuk serius mengantisipasi stunting, karena Indonesia memasuki revolusi industri 4.0. Ini berarti, tekad menjadi bangsa maju dan persaingan antarbangsa  semakin ketat di masa depan.

Lemhannas mengusulkan pemerintah pusat dan daerah  harus memprioritaskan pemberian makanan bergizi dan protein yang cukup untuk ibu hamil dan janinnya, serta   bayi sampai usia 12 tahun. Mereka yang pernah mengalami kelaparan, kurang gizi dan stunting sewaktu janin dan masa pertumbuhan akan sulit mencapai potensi manusia unggul. “Mereka akan tercecer di di era revolusi industri 4.0 dalam persaingan sengit antar-bangsa,” kata Agus.

Karena itu, tambah Agus, menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat secara bersama untuk mendukung anak-anak Indonesia agar dapat terbang tinggi dan sejajar dengan yang terbaik di dunia dalam tempo 25 tahun mendatang. Pada 25 tahun mendatang, Indonesia genap 100 tahun merdeka dari penjajahan.

Selain masalah kesehatan, Lemhannas juga menyoroti bidang pendidikan dalam pernyataan akhirnya. Lemhannas meminta pemerintah wajib memprioritaskan program membangun kompetensi para ibu dan guru tentang keterampilan dan sikap yang perlu diajarkan kepada anak-anak.  Ini  diperlukan agar anak-anak mampu menghadapi disrupsi dan memenuhi tuntutan dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Lemhannas memandang perlu  penyesuaian kurikulum agar kemampuan anak didik di bidang teknologi meningkat. “Supaya mereka tak hanya piawai mengakses dan menggunakan teknologi tapi juga mampu mendesain dan membuat program sendiri,”kata Agus.  

Dalam penyampaian Pernyataan Akhir Tahun Lemhannas RI kali ini, Agus Widjojo didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan,  Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto M.Si., Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Ending Fadjar, S.E., M.A. dan sebagai moderator Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han.

Narahubung : Maulida (082229125536)

Caption Foto : Foto Gubernur Lemhannas RI pada Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2021 di Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749