Press Release

Nomor  : PR/  3 /V/2021

Tanggal :   20 Mei 2021

Jakarta–  Presiden ke-5 RI Dr. (H.C.) Megawati Sukarnoputri meresmikan Monumen Bung Karno dengan menandatangani prasasti di Lemhannas RI, Kamis (20/5). Monumen patung Bung Karno dalam posisi tengah membaca buku dan diletakkan di halaman Gedung Trigatra Lemhannas RI.

“Bung Karno seorang yang senang membaca buku. Oleh sebab itu, terinspirasi dan tergerak melahirkan gagasan dan kebijakan revolusioner, bukan hanya bagi kemajuan bangsa Indonesia, tapi bagi terwujudnya gerak kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, hingga perdamaian dunia,” kata Puteri Presiden RI pertama tersebut dalam acara sambutannya, Kamis, (20/5).

Peresmian tersebut disaksikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, juga Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI  (Purn) Agus Widjojo, Wakil Gubernur Marsdya TNI Wieko Syofyan, Sekretaris Utama Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si.

Megawati menjelaskan, patung Bung Karno yang diresmikan di Lemhannas ini, mengacu pada patung Bung Karno di Museum Blitar.  Hanya saja, patungnya dibuat lebih besar dengan teknik karakter monumental oleh seniman dari Yogyakarta, bernama Bapak Dunadi.

Ukuran patung Bung Karno mencapai 4 meter, berbahan logam campuran terdiri dari tembaga, kuningan, timah, dan seng sari, warna patung perunggu kimia bakar, dan memiliki berat kurang lebih dua ton. Dudukan patung Bung Karno menurut Megawati  memiliki makna mendalam. Pertama; segi empat dan segi lima bermakna tahun kemerdekaan, kedua; segi delapan bermakna bulan kemerdekaan, ketiga; segi dudukan patung berjumlah tujuh belas yang bermakna tanggal kemerdekaan.

Bagi Megawati, Lemhannas RI tidaklah asing. Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan Indonesia berulang kali menyampaikan kepadanya bagaimana mewujudkan Indonesia yang sepenuhnya berdaulat, dan mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan sesuai geopolitik dan budaya Indonesia. Bagi Megawati, konsepsi Bung Karno terhadap Lemhannas RI ini menjadi fokus dirinya  meresmikan patung Bung Karno pada hari ini, bertepatan dengan peringatan 56 tahun Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhannas, sejak didirikan pada 20 Mei 1965.

Megawati juga menyampaikan dalam pidato itu, Bung Karno menempatkan Lemhannas sebagai kawah candradimuka calon pemimpin dan sebagai think-tank para pemikir pejuang, yang berpijak dari posisi Indonesia yang secara strategis, secara geopolitik. Melalui Lemhannas RI, Bung Karno  ingin membentuk 100% patriot bangsa, nasionalis sejati, unggul dalam pemahaman geopolitik untuk kedaulatan bangsa. Juga menjadi pondasi institusional atas kepeloporan Indonesia mempercepat terwujudnya cita-cita kemerdekaan.

Megawati berharap dengan persemian patung Bung Karno hari ini,  Lemhannas RI dapat mengemban tugas menjabarkan konsepsi Trisakti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Di tempat yang sama, Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan, monumen Bung Karno yang sedang membaca buku melambangkan kebiasaan Bung Karno membaca buku. “Ini memberikan dasar pengetahuan dan keluasan wawasan bagi pembuatan keputusan dan kebijakan dalam berbagai rumusan gagasan beliau,” kata Agus.

Monumen DR. (H.C.) Ir. Soekarno sejatinya adalah representasi nilai semangat dan jiwa perjuangan bangsa indonesia. Monumen ini adalah simbol bagi bangsa Indonesia agar senantiasa menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta persatuan dan kesatuan bangsa. Pendirian monumen Dr. (H.C.) Ir. Soekarno di halaman depan gedung Lemhannas RI dimaksudkan untuk menghormati Bung Karno sebagai perintis dan pendiri Lemhannas RI yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 1965.

Lemhannas RI didirikan di tengah polarisasi dunia yang berdampak pada kehidupan nasional yang penuh ketidakstabilan. Di tempat yang bersejarah inilah, Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno berhasil mendirikan suatu lembaga pendidikan tinggi pertahanan untuk membentuk dan mengembangkan tenaga-tenaga pembina baik sipil maupun militer, pada tingkat politik strategi dan pertahanan nasional. “Bagi Bung Karno, berdirinya Lemhannas RI merupakan wujud dari konsepsinya untuk mencapai Indonesia yang sepenuhnya berdaulat, dan mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan yang sesuai dengan geopolitik dan budaya bangsa Indonesia,” kata Agus Widjojo.

“Bung Karno mengingatkan kita akan perjuangan mencapai kemerdekaan dan mempertahankannya. Saat ini, tugas kita bukan hanya mempertahankan kemerdekaan, tapi mengisi kemerdekaan dengan kontribusi positif sesuai dengan bidangnya masing-masing, demi kemajuan bangsa,” lanjut pendiri partai PDIP tersebut di hadapan para pejabat Lemhannas RI.

Agus Widjojo dalam kesempatan tersebut mengajak masyarakat untuk dapat meneladani semangat dan perjuangan DR. (H.C.) Ir. Soekarno yang merupakan founding father bangsa Indonesia.  “Mari kita jaga komitmen bersama melalui pelaksanaan peran dan fungsi Lemhannas RI dalam upaya menjamin kedaulatan dan  keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Agus. Sebagai acara puncak, Presiden ke-5 Republik Indonesia, DR. (H.C.) Megawati Soekarnoputri menandatangani prasasti monumen DR. (H.C.) Ir. Soekarno di Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

 


Press Release

Nomor  : PR/  1 /V/2021

Tanggal :   20 Mei 2021

Jakarta –  Sampai dengan saat ini krisis bagi Indonesia belum usai, baik dari segi kesehatan terutama adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada aspek ekonomi dan sosial, bencana alam seperti dampak siklon tropis seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur, bahkan gangguan keamanan seperti serangan teroris yang masih terjadi di beberapa tempat.

Keprihatinan tersebut mengemuka pada Peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI pada 20 Mei 2021 yang juga bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Bertempat di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta Pusat, Lemhannas RI melaksanakan peringatan hari jadi dengan mengangkat tema “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan dalam Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Nasional.”

“Kasus positif Covid-19 masih memperlihatkan angka yang sangat tinggi, yakni yang terkonfirmasi sampai dengan bulan Mei 2021 yang lalu telah mencapai lebih dari 1.740.000 kasus, kondisi demikian membuat pemerintah tetap memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di beberapa provinsi,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.

Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia memiliki urgensi yang sangat penting dalam menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19. “Dengan berlandaskan semangat Kebangkitan Nasional, Lemhannas RI melalui peran dan fungsinya, ingin menumbuhkan kembali semangat persatuan dan kesatuan dalam melawan virus covid-19,” lanjut Agus. Lemhannas RI mencermati, adanya semangat dan keinginan kuat yang datang dari masyarakat untuk memiliki kehidupan nasional yang aman dan sejahtera berdasarkan 4 (Empat) Konsensus Dasar Bangsa.  “Kepercayaan dari masyarakat pula lah yang menjadi modal semangat dan kekuatan Lemhannas RI untuk terus memberikan karya bakti terbaiknya bagi bangsa dan negara,” kata Agus melanjutkan.

Semoga segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan didukung segenap komponen bangsa dapat segera membuahkan hasil, sehingga kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dapat berjalan kembali secara normal dan kita dapat fokus kembali untuk melanjutkan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan dan keamanan nasional kata Agus Widjojo di hadapan para peserta upacara yang dilaksanakan secara terbatas.

Peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI tersebut juga diikuti secara daring oleh seluruh anggota Lemhannas RI, peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23. Selain itu, rangkaian kegiatan terkait adalah ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, jam pimpinan, berbagai lomba seperti vlog Ketahanan Nasional dan paduan suara,  lomba administrasi dan reformasi birokasi,  gelar output unit kerja, syukuran, serta Peresmian Monumen Bung Karno di halaman depan Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/  2 /V/2021

Tanggal :   20 Mei 2021

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI mengingatkan ancaman melonjaknya Covid-19 pasca liburan panjang.  “Belajar dari pengalaman, sering terjadi lonjakan angka penyebaran virus Covid-19 yang signifikan setelah pelaksanaan liburan panjang,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat memberikan sambutan peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI (20/5).

Agus  mendukung keputusan pemerintah  melarang masyarakat kegiatan tradisi mudik lebaran dan melakukan pengetatan selama 6 hingga 17  Mei 2021. Keputusan melarang mudik ini dilakukan untuk kedua kalinya oleh pemerintah. Secara internal, Lemhannas RI pun telah mendukung program pemerintah tersebut antara lain dengan tetap menegakkan protokol kesehatan, memberlakukan sistem kerja Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO).  Lemhannas  RI juga telah menyelenggarakan kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi keluarga besar Lemhannas RI yang telah dilaksanakan Maret 2021 lalu. 

Agus juga menyampaikan harapannya agar upaya pemerintah dapat didukung segenap komponen bangsa, serta segera membuahkan hasil agar kehidupan masyarakat dapat membaik. “Ini agar kita fokus melanjutkan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan dan keamanan nasional,” kata Agus.

Terkait hal tersebut, Lemhannas RI memperingati hari jadinya dengan mengangkat tema “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan dalam Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Nasional.”

“Dengan berlandaskan semangat Kebangkitan Nasional, Lemhannas RI melalui peran dan fungsinya, ingin menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan melawan virus Covid-19,” lanjut Agus. Lemhannas RI mencermati, adanya semangat dan keinginan kuat yang datang dari masyarakat untuk memiliki kehidupan nasional yang aman dan sejahtera berdasarkan 4 (Empat) Konsensus Dasar Bangsa.  “Kepercayaan dari masyarakat pulalah yang menjadi modal semangat dan kekuatan Lemhannas RI untuk terus memberikan karya bakti terbaiknya bagi bangsa dan negara,” kata Agus melanjutkan.

Peringatan HUT ke-56 Lemhannas RI tersebut juga diikuti secara daring oleh seluruh anggota Lemhannas RI, peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23. Selain itu, rangkaian kegiatan terkait adalah ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, jam pimpinan, berbagai lomba seperti vlog Ketahanan Nasional dan paduan suara,  lomba administrasi dan reformasi birokasi,  gelar output unit kerja, syukuran, serta Peresmian Monumen Bung Karno di halaman depan Lemhannas RI.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/  2 /II/2021

Tanggal :   11 Februari 2021

Jakarta - Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) mengadakan diskusi terbatas tentang pilkada serentak dan konstelasi politik di daerah di kantor Lemhannas RI, Kamis (11/2). Tujuan diskusi terbatas tersebut untuk  menganalisis warna politik dan kekuatan partai politik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota melalui survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas.

Kendati berlangsung di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak pada 9 Desember 2020 lalu dapat dikatakan berjalan sukses. Ada 270 daerah yang melakukan pemilihan kepala daerah, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten  dan  37 kota.

Penyaji utama dalam diskusi terbatas tersebut adalah Ignatius Kristanto dan Bambang Setiawan dari Litbang Kompas, serta Arya Fernandes M.Si, Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and  International Studies (CSIS) menjadi pembanding. Adapun pembahas menghadirkan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Tri Agung Kristanto, Wawan Ichwannuddin M.Si. dari Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan  Dr. Sri Budi Eko Wardani, S.IP, M.Si dari Center for  Political Studies Universitas Indonesia (UI).

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membuka acara seminar yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan dan para deputi. Diskusi dimoderatori oleh Nugroho Dewanto, mantan Redaktur Pelaksana Majalah Tempo.

Dalam sambutannya, Letjen (Purn) Agus Widjojo menggarisbawahi munculnya fenomena politik dinasti yang menghambat konsolidasi demokrasi di tingkat lokal sekaligus melemahkan institusionalisasi partai politik. Penyebabnya karena mengemukanya pendekatan personal ketimbang kelembagaan. “Akibatnya rekrutmen politik hanya dikuasai oleh sekelompok orang dalam bentuk oligarki,” ujar Letjen (Purn) Agus Widjojo.

Fenomena lain adalah masih kuatnya praktek politik uang. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menangani 104 dugaan politik uang pada Pilkada Desember 2020 yang tersebar di 19 provinsi. Politik uang yang dilakukan terus-menerus akan merusak budaya demokrasi Indonesia karena akan memengaruhi masyarakat untuk memilih secara emosional dan kesenangan sesaat. “Hanya berdasarkan kepentingan jangka pendek. Tidak melihat visi-misi pembangunan jangka panjang,” Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menambahkan.

Selain itu, terindikasi adanya 21 kasus pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN). Dampak dari ketidaknetralan ASN ini juga bersifat jangka panjang dan akan mempengaruhi pola manajemen ASN yang tidak lagi berdasarkan profesionalisme tapi lebih kepada pendekatan personal terhadap pejabat.

Bambang Setiawan dari Litbang Kompas memaparkan hasil survei lembaganya tentang pilkada serentak 9 Desember 2020 berdasar berbagai indikator seperti profesi, usia, pola koalisi partai politik dan sebagainya. “Terlihat munculnya pola aglomerasi partai politik yang menyerupai perusahaan milik keluarga,” Manager Litbang Kompas Ignatius Kristanto menambahkan.

Pernyataan senada disampaikan oleh Arya Fernandes dari CSIS.  Menurutnya, dari pilkada serentak terlihat munculnya sistem multipartai ekstrim yang sangat cair dan pragmatis. Partai politik semata mengejar kemenangan. Dia menyebut perlu ada perbaikan kualitas pencalonan kandidat, standardisasi kandidat. “Bila mungkin Lemhannas menerbitkan sertifikat kelayakan seorang menjadi kandidat kepala daerah,” katanya.

Sri Budi Eko Wardani dari UI menyoroti kecenderungan pragmatisme partai politik di daerah yang terlihat mengincar sumber daya di APBD. Bersama Wawan Ichwanudin dari LIPI, dia juga mendesak perlu deregulasi UU Partai Politik dan Sistem Pemilu. Termasuk aturan soal rekrutmen kandidat agar proses politik berjalan lebih berkualitas. “Perlu evaluasi mendasar apakah tujuan pilkada langsung agar kepala daerah lebih responsif terhadap kebutuhan daerah dan warganya sudah tercapai?” ujar Wawan.

Kendati banyak catatan negatif terhadap pelaksanaan pilkada serentak dan hasilnya, Letjen (Purn) Agus Widjojo menekankan pentingnya tetap percaya kepada proses demokrasi. “Memang perlu ada perbaikan tapi demokrasi tetap harus dirawat. Apalagi belum ada sistem lain yang terbukti lebih baik,” kata Letjen (Purn) Agus Widjojo.

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749