Lemhannas RI: Pemerintah Harus Menguatkan Identitas dan Karakter Bangsa

Press Release

Nomor  : PR/IVe/XII/2020

Tanggal : 22 Desember 2020

Lemhannas RI, Jakarta - Kendati ekonomi akan kembali tumbuh, ada tantangan besar yang mesti dihadapi Indonesia di berbagai bidang. Salah satunya adalah adanya kemerosotan pemahaman kebangsaan di antara anak bangsa.

"Kepentingan kelompok dan golongan seakan ada di atas kepentingan nasional dan persatuan bangsa. Bendera politik identitas dikibarkan melampaui bendera merah putih yang menyatukan kita," kata Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo pada konferensi pers secara daring di Lemhannas RI, Selasa, (22/12). Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) mengeluarkan pernyataan akhir tahun berjudul  "Keluar dari Pandemi Covid-19, Menuju Pemulihan Ekonomi dan Harapan di Tahun 2021." Dalam pernyataannya, Lemhannas RI menyoroti masalah vaksin, pendidikan hingga stunting.

Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan pernyataan ini dalam konferensi pers secara daring, Selasa, (22/12) dan didampingi oleh pejabat teras Lemhannas RI di antaranya  Wagub Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan, Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Rahmat Pribadi, Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI  Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc., serta Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P., dan Kepala Biro Humas Brigjen TNI Sugeng Santoso.

Gubernur Lemhannas RI menjelaskan penting pula bagi pemerintah untuk menguatkan identitas dan karakter bangsa. Ciri-ciri manusia Indonesia yang memiliki identitas dan berkarakter kuat itu adalah punya rasa ingin tahu yang tinggi; berpikiran kritis dan kreatif; berani mempelajari hal-hal baru; mampu mengajukan pendapat dan argumen yang persuasif dan tajam baik dalam berbicara maupun menulis; percaya diri dan tidak minder tapi juga tidak sombong; berani mengambil risiko, tidak mudah terpengaruh, dan tidak ikut- ikutan melakukan sesuatu tanpa berpikir matang.

"Tak kalah penting adalah, generasi muda wajib mengetahui sejarah, peradaban dan warisan budaya Indonesia," kata Agus Widjojo. Mereka perlu memahami kegemilangan dan kesalahan para pendahulu di masa silam. Kebudayaan, kesenian dan bahasa merupakan hal yang melekat di diri kita sejak dari buaian sampai ke liang kubur. "Hal itu pula yang membedakan manusia dengan robot yang menggunakan kecerdasan buatan," kata Gubernur dalam kesempatan tersebut.

Menurut Agus Widjojo, identitas dan karakter yang kuat serta pemahaman terhadap sejarah, peradaban dan warisan budaya Indonesia dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Generasi muda akan menyadari bahwa mereka adalah pewaris peradaban yang Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi bersatu untuk mencapai cita-cita bangsa: maju, adil dan makmur. Dengan demikian mereka akan lebih bertanggung jawab menjaga agar kain kebangsaan tidak mudah koyak.

Agus juga menyoroti tantangan Indonesia   terkait dengan Revolusi Industri 4.0.  Dia menyebutkan, seyogyanya tekad Indonesia  menjadi bangsa maju dan persaingan antarbangsa  semakin ketat di masa depan. Salah satunya adalah segera diberlakukannya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), sebuah blok kerjasama perdagangan terbesar dalam sejarah, di mana Indonesia termasuk di dalamnya. "Bisa dibayangkan ketatnya persaingan di sebuah blok perdagangan yang terdiri dari negara anggota ASEAN ditambah Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Blok perdagangan ini mencakup 30 persen penduduk dan 30 persen ekonomi dunia," ujarnya.

Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI

Brigjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P.

 

 

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749