“Orang-orang yang disekolahkan ke Lemhannas RI adalah orang-orang pilihan, bukan hanya memenuhi kuota pendidikan,” kata Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Pemaparan Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Pemimpin Nasional pada Selasa (13/2), di Ruang Rapat Pusat Laboratorium, Gedung Astagatra Lantai 8, Lemhannas RI..

Menyoroti hal tersebut, diharapkan alumni pendidikan Lemhannas RI dapat menduduki jabatan pimpinan dan mengimplementasikan hasil pendidikan saat kembali ke instansi masing-masing. Oleh karena itu, perlu disusun Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Pemimpin Nasional.

Maman Firmansyah menekankan bahwa kamus dan standar tersebut harus menjadi dasar dalam penilaian kompetensi peserta pendidikan Lemhannas RI. Maka penyusunan kamus dan standar tersebut harus dengan objektif dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Ia juga berharap bahwa alumni Lemhannas RI tidak hanya sekedar menerima ijazah dan transkrip nilai, tapi juga menerima sertifikat nilai kepemimpinan nasional sehingga dapat menjadi rekomendasi dan pertimbangan dalam pemberian tugas.

“Saya berharap ini (Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Pemimpin Nasional) betul-betul bisa menjadi warna kita dan menjadi program nasional ke depan,” ujar Maman Firmansyah.

Dalam kesempatan tersebut, Tenaga Ahli PT Karya Cita Insani, Sjahrul selaku narasumber, menyampaikan bahwa jika berbicara tentang pusat asesmen, maka yang menjadi acuan adalah rantai posisi yang akan diisi. 

Hal tersebut dapat terlihat dalam pusat asesmen yang memindahkan aktivitas-aktivitas dari posisi yang akan diisi ke dalam sejumlah simulasi. Aktivitas tersebut akan diobservasi oleh sejumlah asesor kemudian perilaku yang terlihat akan diolah dan dikenali sebagai kompetensi yang akan ditunjukkan. “Sebanyak 70% kita meyakini itu adalah kompetensi yang akan ditunjukkan selama menjabat,” jelasnya

Lebih lanjut Sjahrul menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus disiapkan dalam konteks reaktivasi pusat asesmen di Lemhannas RI, yaitu aspek yang akan diukur (kompetensi); asesor (diharapkan dari internal Lemhannas RI); dan simulasi itu sendiri. Dalam konteks Lemhannas RI, target posisi yang dituju bukan jabatan dalam suatu organisasi atau struktur, melainkan pemimpin nasional. Sehingga penyusunan standar dan kamus kompetensi harus mengacu kepada tujuan pendidikan Lemhannas RI.

Sjahrul juga menekankan bahwa peserta pendidikan Lemhannas RI yang berasal dari berbagai macam institusi pada dasarnya sudah menduduki jabatan pimpinan. Maka  yang diukur dalam pusat asesmen Lemhannas RI bukan lulus atau tidak lulus, melainkan kecocokan kompetensi.

Setelah melalui berbagai proses, dihasilkan tujuh kompetensi yang dituangkan dalam Kamus dan Standar Kompetensi Pemimpin Nasional. Tujuh kompetensi tersebut adalah analisis strategis, pengambilan keputusan strategis, perencanaan strategis, mengelola perubahan, mengelola keragaman, kolaborasi, dan kepemimpinan.

Sementara itu, Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. mengingatkan agar proses penyusunan Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Pemimpin Nasional perlu dilakukan secara sinkronisasi sehingga dapat menjadi produk hukum Lemhannas RI. Nantinya produk hukum tersebut dapat menjadi dasar pembangunan pusat asesmen di Lemhannas RI. “Tujuannya adalah untuk mengukur kepemimpinan para peserta Lemhannas RI yang diawali dengan membangun infrastruktur pusat asesmen,” ujarnya. (NA/BIA)


Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Lemhannas RI T.A. 2024 bertempat di KRI Semarang 594, Dermaga JCT 2 Tanjung Priok pada tanggal 6-7 Februari 2024. Kegiatan dibuka oleh Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah.

Dalam Musrenbang kali ini, Gubernur Lemhannas RI menekankan tentang pentingnya perencanaan dan juga tata kelola keungan yang baik serta transparan. Selain itu dalam Musrenbang tersebut juga ditekankan mengenai pentingnya program kerja yang logis dan realistis, apalagi saat Lemhannas RI mengalami kenaikan anggaran.

Sebagai lembaga setingkat menteri, kegiatan yang dilakukan oleh Lemhannas RI harus memberikan manfaat yang besar bagi fungsi dan tugas lembaga.

Gubernur Lemhannas RI juga sangat menekankan pentingnya komunikasi baik internal maupun eksternal, untuk mendapatkan umpan balik terhadap program kerja dan produk kerja yang sudah dilakukan oleh Lemhannas, untuk itu Lemhannas kedepan akan lebih maksimal menggunakan sosial media dalam menyampaikan visi dan misi serta program kerja, agar terjadi komunikasi yang lebih luas dan interaktif dengan publik.

Kegiatan itu dihadiri oleh semua unsur Lemhannas. Masing-masing kedeputian menyampaikan semua program kerja dan dilakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing kedeputian. Hal tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan rencana kerja anggaran Lemhannas RI yang akuntabel, adaptif, dan selaras guna mendukung Indonesia sebagai Negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. (SP/DW)


Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Dr. K.P. Suharyono S. Hadiningrat bertindak sebagai narasumber pada Kuliah Umum “Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045” pada Senin (12/2), di Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Kuliah umum tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi menuju Indonesia Emas 2045 yang diikuti oleh civitas akademika ITK.

Dalam kuliah umum yang dimoderatori oleh Ibu Happy Aprillia, S.T., M.T., M.Eng, Ph.D., Suharyono menyampaikan bahwa di dalam sejarah perjuangan dan kehidupan berbangsa, terdapat masa-masa keruntuhan yang kemudian tumbuh dan berkembang menciptakan dinamika dari berbagai aspek internal dan eksternal. 

Melihat sejarah masa lalu tersebut, sebagai bangsa Indonesia harus bisa mengambil pelajaran yang berharga agar bangsa Indonesia bisa menyadari dan berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan menjamin keberlangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Disisi lain, dengan melihat berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) dari dalam maupun luar, Suharyono menegaskan bahwa hanya bangsa Indonesia yang harus mampu menjaga dan membelanya. Hal tersebut karena Indonesia merupakan epicentrum of growth di kawasan.

Suharyono juga mengingatkan bahwa untuk penyiapan generasi Indonesia Emas 2045, tidak serta merta dapat dicapai dengan mudah mengingat jangka waktu yang diperlukan relatif panjang dan multi-dimensional sebagai kesinambungan antar waktu. Dijelaskannya bahwa perlu memahami kondisi saat ini yang perlu dianalisis bahwa adanya berbagai kemungkinan peluang dan tantangan ke depan, sehingga perlu mencari sejumlah upaya dalam menyelesaikan persoalan secara komprehensif, holistik dan integral.

Lebih lanjut, Suharyono menyampaikan dukungannya untuk ITK menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang mandiri berkelas dunia dan menjadi pilar kekuatan ekonomi dan kedaulatan NKRI. “Saya sangat bersyukur dan punya keyakinan bahwa ITK dan Perguruan Tinggi yang lain, dan bangsa Indonesia pada umumnya akan menjadi bangsa yang maju,” ungkapnya. 

Menyinggung Ibu Kota Nusantara (IKN), Suharyono mengatakan bahwa IKN adalah bagian dari masa depan bangsa Indonesia, terutama para mahasiswa, kaum milenial dan generasi Z karena pada 100 tahun Indonesia Merdeka, mereka akan menjadi pemimpin bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejalan dengan hal tersebut, Suharyono mengajak civitas akademika ITK untuk pro aktif mengambil peranan dalam mempersiapkan generasi emas dan harus mengambil peluang dengan benar secara ksatria. Selain itu, ia juga mengajak berperan signifikan bagi Indonesia emas 2045 dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, rajin belajar dan berorganisasi karena akan menjadi pemimpin di masa depan. 

Suharyono juga mendorong agar ITK dapat menjalin kolaborasi pentha helix utk mengembangkan Nusantara Techno Park guna men-generate lompatan eksponensial menuju Indonesia Emas 2045, termasuk tengah dipersiapkannya kerjasama antara Lemhannas RI dengan ITK guna mewujudkan Kampus Merdeka Berwawasan Kebangsaan. 

Mengakhiri paparannya, Suharyono menyampaikan bahwa generasi emas itu harus yang berpancasila sejati, harus memiliki sikap profesional, kritis dan berbasis pada data dan fakta. Dirinya berharap kolaborasi tersebut harus dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD) untuk bisa bersama-sama memberi kontribusi terbaik.

Hadir dalam acara tersebut, Rektor ITK Prof. Dr.Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc. dan Asisten II Setda Kota Balikpapan Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Andi Muhammad Yusri Ramli, S.T, M.T. (SP/BIA)



“Kami dengan Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. berkomitmen untuk melakukan pembetulan karena Lemhannas memiliki tugas untuk membina calon pejabat nasional,” ujar Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah di Kapal KRI Semarang 594. Di tengah acara musyawarah Perencanaan Pembangunan, Lemhannas RI bersama BPK meluncurkan Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL) pada Selasa (6/2). Hal tersebut merupakan upaya Lemhannas RI untuk terus berkolaborasi dalam mewujudkan pemerintahan yang akuntabel.

Melalui SIPTL, pemantauan terhadap tindak lanjut rekomendasi perbaikan hasil pemeriksaan keuangan akan menjadi lebih efisien. Dengan adanya aplikasi tersebut, tindak lanjut oleh Lemhannas RI maupun pemantauan oleh BPK RI dapat dilakukan kapan dan di mana saja serta mampu menghasilkan data yang real time secara lebih akurat karena dokumentasi, administrasi, pengolahan dan penyerahan data atau dokumen fisik dapat dilakukan dalam satu aplikasi.

Melalui peluncuran aplikasi SIPTL hari ini, Lemhannas RI berkomitmen memanfaatkan aplikasi tersebut secara maksimal dan optimal sebagai bukti integritas Lemhannas RI dalam meningkatkan tata kelola keuangan dan kinerja Lemhannas RI.

Dalam sambutannya, Anggota BPK 1 selaku Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara 1 Bapak Nyoman Adhi Suryadnyana, S.E., M.E., M.Ak., CSFA., CertDA., CGCAE menyatakan bahwa Lemhannas RI, yang menyelenggarakan pendidikan, memiliki arti sangat penting dalam mendidik calon pemimpin masa depan.

Pada kesempatan tersebut, Nyoman Adhi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Plt. Gubernur Lemhannas RI beserta jajaran yang telah menjalankan peluncuran SIPTL. Hal tersebut menunjukkan suatu komitmen bagaimana Lemhannas RI ingin memperbaiki tata kelolanya untuk menjadi institusi yang akuntabel dan transparan.

Dengan adanya sistem digitalisasi tersebut, diharapkan akan menghasilkan data analitik untuk mengambil keputusan yang akurat. “Bahwa Lemhannas RI pada saatnya nanti akan menjadi lembaga tertinggi sebagai thinker untuk menghasilkan thinker terbaik,” pungkas Nyoman Adhi mengakhiri sambutannya. (SP/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749