“Selamat kepada anda saudara-saudara semuanya yang sudah lulus dan terpilih untuk berkesempatan mengikuti pendidikan PPRA angkatan 66,” kata Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. R.Z. Panca Putra S., M.Si kepada para peserta PPRA 66 Lemhannas RI. 

Setelah upacara peresmian Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 66, para peserta dibekali pengetahuan tentang Lemhannas RI oleh Panca Putra pada Selasa (30/1), di Ruang NKRI, Gedung Pancagatra Lantai 3, Lemhannas RI.

Pada kesempatan tersebut, Panca Putra menyampaikan sejarah Lemhannas RI yang dibentuk dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1965. Panca Putra juga mengenalkan warna ciri khas Lemhannas RI, yakni lembayung yang memiliki arti ketenangan dalam bertindak.

Tentang tugas-tugas Lemhannas RI, peserta diinformasikan bahwa Lemhannas RI adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pimpinan tingkat nasional, lalu menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis bagi Presiden RI, serta menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan. Pada kedeputian pendidikan, peserta diinformasikan akan mempelajari enam bidang studi inti Lemhannas RI, yakni empat konsensus dasar bangsa, geopolitik, geostrategi, kewaspadaan nasional, sistem manajemen nasional, dan kepemimpinan nasional.

Selanjutnya kedeputian pengkajian, diinformasikan juga kepada peserta terdapat empat kajian yang dilaksanakan, yakni kajian strategis jangka panjang, kajian strategis jangka pendek, kajian strategis jangka menengah, dan kajian strategis terkini (quick response). Kemudian pada kedeputian pemantapan nilai-nilai kebangsaan, kegiatan yang diselenggarakan adalah pelatihan untuk pelatih, pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai kebangsaan, perencanaan dan pengembangan pemantapan nilai kebangsaan, serta gebyar wawasan kebangsaan.

Selain tiga kedeputian tersebut, Lemhannas RI juga melakukan penyiapan pelaksanaan sistem dan metode penelitian dan pengukuran ketahanan nasional yang diselenggarakan oleh Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) Lemhannas RI. Lebih lanjut, untuk menjalankan tugasnya menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit kerja Lemhannas RI, Sekretaris Utama dibantu oleh lima biro, yaitu Biro Umum, Biro Perencanaan, Biro Hubungan Masyarakat, Biro Telematika, serta Biro Kerja Sama dan Hukum.

Diakhir paparannya, Panca Putra berpesan kepada para  peserta PPRA 66 agar kelak dapat menjadi pemimpin nasional yang mampu membangun komunikasi, menjadi bapak dan teladan pada kehidupan sehari-hari, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Mengutip kata-kata Ir. Soekarno, Panca Putra menyampaikan kepada para peserta PPRA 66 agar belajar dan berpikir dapat berjalan selaras dalam diri masing-masing.

“Mudah-mudahan menjadi sarana motivasimu untuk terus maju mengembangkan diri khususnya mengikuti proses pendidikan di Lemhannas. Selamat belajar, mudah-mudahan sukses, selesai cepat pada waktunya dan cita-cita anda bisa tercapai dengan baik,” pungkas Panca Putra. (SP/BIA)


Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah menerima audiensi Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang dipimpin oleh Rektor ITK Prof. Dr. Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc. pada Senin (29/1), di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Trigatra Lantai 1, Lemhannas RI. 

Dalam kunjungan tersebut, Agus Rubiyanto tujuan audiensi adalah untuk mempererat silaturahmi dan ingin adanya kemungkinan sinergi antara kemungkinan kerja sama tentang pemantapan nilai-nilai kebangsaan. Ia juga menjelaskan bahwa ITK ingin menciptakan kampus merdeka dengan wawasan kebangsaan serta letaknya dekat dengan Ibu Kota Nusantara. 

Sejalan dengan hal tersebut, Agus Rubiyanto mengharapkan bimbingan dari Lemhannas RI untuk membangun mahasiswa berkarakter yang memiliki jiwa patriot sejati. “Kita sebagai warga Kalimantan harus mengemban tanggung jawab ini dengan semangat patriotik,” ujarnya.

Sementara itu, Maman Firmansyah menyambut baik kedatangan Rektor ITK beserta jajarannya. Dirinya menyampaikan bahwa kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan fokus pada empat konsensus dasar yang telah disepakati oleh para pejuang terdahulu dan sudah teruji sampai sekarang. Untuk peluang adanya kerja sama, ia terbuka dan menyambut baik gagasan tersebut.

Sedangkan, Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc. turut menyatakan keberadaan ITK yang dekat dengan IKN dan ingin menciptakan kampus merdeka dengan wawasan kebangsaan merupakan suatu hal yang menarik. Hal tersebut karena menciptakan wawasan kebangsaan adalah core bisnis di Lemhannas RI. 

“Jadi kedepan kami akan mencoba bekerja sama bagaimana mendesain transformasi nilai-nilai kebangsaan kepada adik-adik (mahasiswa) di Kalimantan. Suatu saat kita akan melihat masa depan adik-adik (mahasiswa) akan lebih baik kedepan,” pungkas Rido Hermawan. (SP/BIA)


Lemhannas RI menggelar upacara Pembukaan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 66 Lemhannas RI T.A. 2024 pada Selasa (30/1), di Ruang Dwiwarna Purwa, Gedung Pancagatra Lantai 1, Lemhannas RI.

“Selamat kepada para peserta sekalian yang telah terpilih sebagai Peserta PPRA 66 Lemhannas RI T.A. 2024,” kata Plt. Gubernur Lemhannas Laksdya TNI Maman Firmansyah mengawali sambutannya.

Lebih lanjut, Maman Firmansyah menyampaikan bahwa sebagai kader pemimpin nasional, para peserta PPRA 66 diharapkan memiliki karakter tiga pilar utama kepemimpinan nasional. Pilar pertama, berbasis pada nilai-nilai kebangsaan yang berpegang pada pancasila. Pilar kedua, memiliki wawasan geopolitik yang mampu memahami situasi/kondisi politik negara lain untuk bisa memperkuat ketahanan nasional. Pilar ketiga, mampu menyumbangkan pemikiran serta melakukan langkah-langkah strategis guna mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.

Selain itu, Maman Firmansyah juga menyampaikan empat pesan kepada seluruh peserta. Pertama, agar peserta dapat mengikuti dan menjalani proses pendidikan dengan niat yang tulus, memiliki pola pikir, pola sikap, dan pola tindak berdasarkan pandangan geopolitik dan geostrategi yang dapat berpikir secara holistik, integral, dan komprehensif dengan tingkat komitmen dan integritas yang tinggi. 

Kedua, para peserta menjadikan proses pendidikan sebagai sarana untuk mengukur sekaligus meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga, para peserta terus meningkatkan motivasi belajar dengan menjalankan perannya sebagai peserta pendidikan yang bertanggung jawab. Keempat, para peserta dapat menjalin dan membangun komunikasi dengan melakukan interaksi aktif yang bersifat meningkatkan kompetensi dan kemampuan peserta dalam mewujudkan kepemimpinan strategis nasional.

“Saya berharap, setelah para peserta lulus dari program pendidikan ini, kompetensi kepemimpinan strategis nasional yang sudah diberikan dapat menjadi bekal pada jenjang karir berikutnya dan dapat diterapkan pada instansi para peserta sekalian,” sambung Maman Firmansyah.

Pada kesempatan tersebut, Maman Firmansyah juga mengimbau seluruh penyelenggara pendidikan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan penyelenggaraan PPRA 66 secara baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Seluruh sarana dan prasarana harus dimanfaatkan secara optimal guna mewujudkan penyelenggaraan pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran pendidikan.

Sebagai informasi, penyelenggaraan PPRA 66 Lemhannas RI dilaksanakan selama 7 bulan. Selama pendidikan, para peserta mengikuti pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran langsung di Lemhannas RI. Dalam masa pendidikan juga dilaksanakan SSDN, SSLN, Olah Sismennas, Penulisan dan Penyajian Taskap, serta Seminar Nasional. PPRA 66 Lemhannas RI diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari TNI sebanyak 51 orang, Polri sebanyak 25 orang, Kementerian 6 orang, Lembaga Negara 6 orang, Organisasi Masyarakat 3 orang, Kepemerintahan 1 orang, dan negara sahabat 8 orang.

Usai pembukaan, para Peserta PPRA 66 juga menerima pembekalan dari Plt. Gubernur Lemhannas Laksdya TNI Maman Firmansyah. Dalam pembekalannya tersebut, ditekankan bahwa Peserta PPRA 66 yang merupakan aset bangsa tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan pendidikan di Lemhannas RI. Nantinya, para peserta dapat memberikan hasil pendidikan melalui kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. “Peserta PPRA 66 saya berharap anda melaksanakan tugas sebagai peserta disini sebaik-baiknya, gunakan kemampuan yang ada pada diri masing-masing,” pungkasnya. (NA/BIA)


Lemhannas RI menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan sejumlah instansi pada Senin (29/1), di Gedung Dwiwarna Purwa, Lemhannas RI. Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah mengatur kerja sama antara Lemhannas RI dengan Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, IBM ASMI, Nexter Company of KNDS, PT Abipraya Brantas (Persero), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit.

Selain nota kesepahaman, pada kesempatan tersebut juga ditandatangani sejumlah perjanjian kerja sama. Diantaranya perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. dengan Pj. Sekda Pemprov Jawa Barat dan Pimpinan BRI Veteran Jakarta.

Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. juga menandatangani perjanjian kerja sama terkait pengkajian strategik dengan Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. Sedangkan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc. menandatangani perjanjian kerja sama mengenai pemantapan nilai-nilai kebangsaan dengan Ketua Umum APINDO; Ketua Umum Ikatan Alumni Kenotariatan Universitas Diponegoro; Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia; Ketua Umum Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia; dan Founder of Intuisi Institute.

Maman Firmansyah, dalam kesempatannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang menjalin nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama. Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa Lemhannas RI adalah lembaga struktural yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang mengembang empat tugas utama.

Pertama, melaksanakan pendidikan bagi kader pimpinan nasional. Dalam satu tahun setidaknya ada dua angkatan yang mengikuti pendidikan tersebut. Pada tahun 2024, akan dilaksanakan PPRA 66 dan PPRA 67 yang masing-masing akan diikuti 100 orang peserta. Kedua, mengkaji isu-isu strategik baik ditingkat nasional maupun global. Dalam kajian tersebut akan dituangkan rekomendasi mitigasi guna mengatasi isu-isu terkait. Pada tahun 2023 Lemhannas RI menghasilkan lebih dari 100 kajian strategik yang dijadikan bahan rapat terbatas untuk menentukan kebijakan presiden terhadap permasalahan terkait. Selain mengkaji isu yang menjadi arahan Presiden, Lemhannas RI juga dalam beberapa kesempatan diminta untuk mengkaji oleh lembaga tertentu, salah satunya RRI.

Ketiga, pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi program nasional karena termasuk dalam NAWACITA Presiden. Saat ini sudah ada 42.000 alumnus pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Diharapkan seluruh alumnus menjadi mitra Lemhannas RI dalam menyebarkan wawasan kebangsaan sampai ke akar rumput. Keempat, yakni tugas pengukuran ketahanan nasional. Selain itu, Lemhannas RI juga mengukur ketahanan suatu daerah dan menyampaikan hasilkan kepada pihak-pihak terkait guna mengatasi hambatan yang ada sehingga ketahanan daerah tersebut dapat ditingkatkan.

Mendukung tugas tersebut, kerja sama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan Lemhannas RI dalam memenuhi tugas dan fungsi Lemhannas RI. “Menjadi suatu kebanggaan bagi Lemhannas RI dapat bekerja dengan teman-teman sekalian,” kata Maman Firmansyah. (NA/BIA)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749