Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo memberikan pengantar pimpinan kepada peserta Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Dosen, Guru, dan Widyaiswara Angkatan III Tahun 2021 secara virtual pada Selasa (21/9). “Apa yang saya sampaikan bukan suatu pendalaman atau ilmu yang memang harus dikuasai oleh peserta tetapi mengingatkan kembali apa yang terjadi di sekitar kita untuk mengadakan kalibrasi tentang pemahaman kita tentang lingkungan strategis,” kata Agus.

Agus menyatakan bahwa fungsi pelatih adalah sebagai pelaksana pembentukan agen perubahan terhadap nilai-nilai dan wawasan kebangsaan dengan cara memberikan pemahaman kepada peserta atas pentingnya materi yang disampaikan. “Karena di sini peserta terdiri dari dosen, guru, widyaiswara yang memiliki karakteristik yang berbeda beda dan meliputi beberapa lapis tingkat pendidikan yang memerlukan pendekatan yang berbeda-beda,” kata Agus. Oleh karena itu, setiap lapis tingkat pendidikan diberikan cara yang berbeda dalam pelatihan kali ini. Para peserta setelah pelatihan diharapkan dapat mengimplementasikan apa yang dipelajari dan tidak hanya dijadikan hafalan teori saja.

 “Ketahanan adalah kemampuan sebuah entitas apabila mendapatkan gangguan dan dipaksa untuk merubah bentuk, setelah dia bisa menghadapi gangguan itu dia akan kembali kepada bentuk aslinya,” kata Agus ketika menjelaskan mengenai makna ketahanan nasional.

Agus juga menjelaskan mengenai konsep ketahanan nasional dengan pendekatan Trigatra dan Pancagatra. Trigatra merupakan gatra-gatra yang sifatnya relatif statis yang merupakan pemberian dari Tuhan YME, meliputi Geografi, Sumber Kekayaan Alam, dan Demografi. Sedangkan Pancagatra adalah gatra-gatra yang sifatnya relatif dinamis yang meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan Keamanan.

“Ketahanan adalah sebuah keadaan untuk memberikan kondisi yang kondusif kepada kita dapat bisa membangun dan mencapai tujuan nasional,” kata Agus. Selain itu Agus juga menjelaskan kalau tentunya perjalanan menuju tujuan nasional akan selalu mendapatkan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan serta ketahanan nasional baru tercapai apabila gatra-gatra yang ada dalam kondisi baik. Mengakhiri sesi tersebut, Agus mengingatkan kembali bahwa sudah menjadi kepentingan bersama untuk memberi landasan afirmatif bagi penguatan Pancasila sebagai dasar negara dalam rangka penguatan ketahanan nasional.

Pada kesempatan tersebut, Agus juga menjelaskan bahwa fungsi Lemhannas RI adalah sebagai tempat mendidik calon pimpinan tingkat nasional dengan wawasan nasional, empat konsensus dasar bangsa, dan nilai kebangsaan. Selain itu, Lemhannas RI juga sebagai tempat melaksanakan pengkajian konsepsional strategis terhadap isu-isu kebangsaan dan juga menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan.


Setelah dibuka pada 20 April 2021 lalu, Pelatihan Dasar CPNS Angkatan II Tahun 2021 bagi Pegawai di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) resmi ditutup pada Rabu (15/9). Seluruh CPNS Lemhannas RI dinyatakan lulus, dengan 25 peserta meraih predikat memuaskan dan 17 peserta meraih predikat sangat memuaskan.

Pelatihan Dasar CPNS merupakan salah satu proses di dalam pentahapan untuk menjadi PNS. “Keikutsertaan saudara dalam latsar ini bukan sebuah tujuan tapi ini adalah sebuah awal dari upaya saudara untuk menjadi PNS yang profesional,” kata Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN Muhammad Aswad mewakili Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Lebih lanjut Aswad menyampaikan bahwa saat ini LAN berkomitmen untuk mengupayakan terwujudnya proses pengembangan kompetensi yang semakin profesional. Indikator ASN yang profesional adalah memiliki karakter yang baik sebagai ASN. Dengan demikian, dalam Pelatihan Dasar CPNS, karakter menjadi salah satu fokus yang sangat mendapat perhatian di dalam proses pembelajaran. “Harapannya adalah ingin mewujudkan generasi muda ASN untuk bisa semakin berkarakter di dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara di mana pun mereka berada,” kata Aswad.

Salah satu usaha guna mewujudkan hal tersebut adalah dalam rangka membangun generasi muda ASN dikembangkan model-model pembelajaran terbaik dan mengembangkan model-model pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada. Oleh karena itu, mulai tahun 2021 beberapa kebijakan yang berkaitan dengan Pelatihan Dasar CPNS telah diterbitkan dan menyesuaikan dengan kondisi kekinian sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan dalam pemerintahan saat ini.

Ke depannya LAN juga akan melakukan perubahan-perubahan dalam model pembelajaran di seluruh jenjang pelatihan bagi ASN, termasuk Diklat Kepemimpinan. “Kita selalu berupaya untuk mewujudkan upaya-upaya yang lebih menyesuaikan dengan kondisi dan tuntutan kekinian,” ujar Aswad. Aswad juga menjelaskan bahwa LAN mendesain model pembelajaran berbasis Corporate University dalam rangka pengembangan kompetensi ASN. “Tujuannya adalah agar kita mendapatkan ASN yang lebih profesional,” kata Aswad.

Kepala Biro Umum Lemhannas RI Brigjen Polisi Drs. Sukadji, M.M. yang hadir mewakili Sekretaris Utama Lemhannas RI menyampaikan bahwa Pelatihan Dasar CPNS merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Sukadji juga menyampaikan bahwa melalui pelatihan yang telah terlaksana sejak April sampai dengan September, besar harapan para peserta pelatihan dasar dapat mengimplementasikan yang telah didapatkan selama pelatihan berlangsung. “Sehingga core value ASN Berakhlak, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif tidak hanya sebagai semboyan semata, namun tertanam dalam pelaksanaan tugas nantinya,” kata Sukadji.

Dengan tegas Sukadji juga berpesan kepada peserta Pelatihan Dasar CPNS bahwa selesainya Pelatihan Dasar CPNS bukan berarti selesainya tanggung jawab. Namun, masa setelahnya adalah proses awal untuk mengaktualisasikan dan meningkatkan sumber daya manusia maupun potensi diri sendiri, sehingga nantinya siap menjadi abdi masyarakat dan abdi negara yang profesional dalam melayani masyarakat serta menjalankan tugas dan tanggung jawab. “Saudara juga tidak hanya menjadi ASN yang berakhlak, namun juga ASN yang profesional, mampu menjadi pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa,” ujar Sukadji. Tidak lupa Sukadji mengingatkan agar tema maupun isu yang diangkat dalam aktualisasi tetap dijalankan secara konsisten setelah kembali ke instansi masing-masing, sehingga dapat menjaga produktivitas dan sumbangsih kepada organisasi.

Pada kesempatan tersebut, Sukadji juga mengucapkan terima kasih kepada BPKP serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP yang telah memberikan kesempatan kepada Lemhannas RI untuk mengikutsertakan 42 CPNS Lemhannas RI pada Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan BPKP.

“Dengan adanya pelatihan ini, CPNS diharapkan memiliki sikap bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI dan menujukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya,” kata Kepala Biro SDM BPKP Sasono Adi yang mewakili Sekretaris Utama BPKP. Kemudian Sasono menegaskan bahwa Pelatihan Dasar CPNS bukan tujuan akhir, melainkan merupakan awal dari perjalanan panjang. Setelah Pelatihan Dasar, para CPNS diharapkan terus memberikan kontribusi yang lebih baik kepada instansi dan juga negara.

Sasono juga menyampaikan bahwa CPNS Lemhannas RI diharapkan untuk dapat mengaplikasikan nilai-nilai dasar atau core value ASN, yaitu Berakhlak. “Seorang ASN harus berorientasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, ASN bukan pejabat yang minta dilayani tapi harus mempunyai jiwa untuk melayani dan membantu masyarakat,” kata Sasono. Menurut Sasono, setiap insan ASN wajib memiliki nilai-nilai orientasi pelayanan dan mengimplementasikan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Selanjutnya nilai akuntabel berkaitan dengan adanya rasa tanggung jawab, yang dimaksud tanggung jawab adalah terkait dengan hasil kerja yang efektif dalam bekerja, karena ASN dibekali dengan sumber daya dari negara yang harus dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya adalah nilai kompeten yang menggambarkan kemampuan seorang ASN untuk melakukan suatu pekerjaan dengan cara yang memadai. “ASN harus mampu membaca setiap tantangan dan perubahan zaman yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya,” ujar Sasono. Oleh karena itu, nilai kompetensi harus selalu melekat dalam rangkaian kegiatan dan penempatan seorang ASN dalam menjalankan tugasnya. Kemudian nilai harmonis, yakni nilai yang terkait dengan proses kemampuan dan kualitas berorganisasi dalam bekerja. Dengan adanya nilai harmonis, tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai karena adanya kemampuan berorganisasi dan bekerja sama dengan baik guna mencapai tujuan organisasi.

Nilai berikutnya adalah loyal yang bermakna kesetiaan, setidaknya terhadap cita-cita organisasi dan lebihnya kepada NKRI. Nilai ini menjadi kerangka dalam setiap ASN untuk bekerja. Kemudian nilai adaptif, yaitu adanya kemampuan untuk selalu beradaptasi dengan cara kerja baru sehingga sumber daya yang dimiliki dapat bekerja secara efektif dan efisien. Terakhir adalah nilai kolaboratif, yang juga menjadi hal penting sebagai upaya dalam memecahkan permasalahan bangsa yang eloknya dilaksanakan secara kolaboratif antar ASN dan antarkementerian. “Tujuannya adalah agar pemecahan masalah menjadi lebih komprehensif,” tutur Sasono.

Pada penutupan tersebut, Calon Pranata Komputer Ahli Pertama Subbag Sispamjar Bag Jaringan Rotelematika Settama Lemhannas RI Dina Sulthoni, S.T. mewakili seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan II Tahun 2021 Bagi Pegawai di Lingkungan BPKP dan Lemhannas RI memberikan kesan pesan selama mengikuti pelatihan dasar tersebut. Dina menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak penyelenggara dan widyaiswara yang telah membimbing selama masa pelatihan. Lebih lanjut Dina juga menyampaikan walaupun pelatihan dasar dilaksanakan secara daring, tetapi tidak mengurangi nilai esensi pembelajaran.

 


Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Marsdya TNI Wieko Syofyan menerima audiensi dari Ketua Umum Pemuda Adat Papua Jan Christian Arebo, S.H., M.H. beserta rombongan pada Kamis (16/09). Pada audiensi tersebut, Ketua Umum Pemuda Adat Papua Jan Christian Arebo, S.H., M.H. didampingi oleh Pembina Pemuda Adat Papua Daud Rumaropen, S.P, Wakil Ketua Pemuda Adat Papua Muis Iba, Kabid Pendidikan dan SDM Andris Wonatorey, serta Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko A.F. Rumaropen, S.P., M.eng.

Ketua Umum Pemuda Adat Papua Jan Christian Arebo, S.H., M.H. menyampaikan bahwa tujuan audiensi tersebut adalah mengusulkan agar Lemhannas RI memberikan pembekalan wawasan kebangsaan bagi mahasiswa Papua yang akan mengenyam pendidikan di luar negeri. Pembekalan tersebut dirasa dibutuhkan agar para mahasiswa nantinya tidak terpengaruhi paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Situasi di luar negeri menjadi pertimbangan diperlukannya pembekalan sejak dini.

“Saat ini mahasiswa kami tersebar di 17 negara, jumlahnya sekitar 580 mahasiswa. Tersebar dari Eropa, Amerika, Selandia Baru, dan beberapa negara Asia,” kata Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko A.F. Rumaropen, S.P., M.eng. Lebih lanjut Aryoko juga menyampaikan bahwa BPSDM Provinsi Papua mengemban amanah dalam mempersiapkan SDM pasca SMA khusus untuk pendidikan pada program-program tertentu di dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, Aryoko berpendapat bahwa sebelum para mahasiswa berangkat diharapkan sudah diberikan penanaman nilai-nilai kebangsaan sehingga jati diri sebagai WNI tidak hilang.

Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan menyambut baik hal tersebut. “Sebenarnya dengan adanya situasi pandemi, membuka peluang-peluang untuk dapat menyelenggarakan kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan melalui jaringan-jaringan IT,” kata Wieko. Lebih lanjut Wieko menyampaikan bahwa untuk kerja sama tersebut ada langkah-langkah yang dapat ditempuh nantinya melalui koordinasi dengan Biro Kerja Sama dan Hukum Lemhannas RI.

Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc. yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa sebelum adanya pandemi Covid-19, Lemhannas RI berencana membuat program kerja yang dilaksanakan di Papua. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, rencana tersebut terpaksa diubah dan dilaksanakan dengan virtual. Prasetya juga menyambut baik apabila rencana pembekalan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan ini ditindaklanjuti menyesuaikan dengan kondisi terkini. Prasetya juga menjelaskan tiga jenis program di Kedeputian Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, yakni program Pelatihan Untuk Pelatih yang ditujukan untuk guru, dosen, dan widyaiswara, program Pembinaan dan Pelaksanaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan untuk tokoh masyarakat, serta program Dialog Kebangsaan yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan turut didampingi oleh Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc., Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Lemhannas RI Laksma TNI Sri Widodo, S.T., CHRMP, serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lemhannas RI Brigjen TNI Agus Arif Fadila, S.I.P.


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia menerima audiensi dari Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., pada Rabu (15/9). Pada kesempatan tersebut turut hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Dr. Agus Surono, S.H., M.H., Ketua Wisuda XXIV Universitas Al Azhar Indonesia Guntur Ginanjar, A.Md, dan Wakil Ketua I Wisuda XXIV Universitas Al Azhar Indonesia Meldini Alivia, S.I.Kom.

“Kami atas nama seluruh pimpinan Universitas Al Azhar Indonesia dan civitas akademika sangat merasa berterima kasih banyak Pak Gubernur yang telah memberikan motivasi terakhir kepada para wisudawan,” kata Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Lemhannas RI Pada Wisuda XXIV Universitas Al Azhar Indonesia yang lalu. Lebih lanjut Asep menyampaikan bahwa walaupun Gubernur hadir secara virtual, namun kehadiran tersebut dan juga materi yang disampaikan menarik antusiasme para wisudawan dan sangat dibutuhkan para sarjana baru agar memahami ketahanan nasional.

Menyambut ucapan terima kasih tersebut, Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, juga mengucapkan terima kasih atas undangan yang diberikan. “Ketika dipaparkan tentang kegiatan Universitas Al Azhar Indonesia, saya impressed, sudah sangat jauh berkembangnya Universitas Al Azhar Indonesia,” kata Agus. Menurut Agus, Universitas Al Azhar Indonesia sudah berhasil mengepakkan sayapnya dengan banyaknya kegiatan-kegiatan untuk mahasiswa, bahkan sampai tingkat internasional.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., menyerahkan plakat sebagai tanda terima kasih kehadiran Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Turut mendampingi Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, pada kesempatan tersebut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lemhannas RI, Brigjen TNI Agus Arif Fadila, S.I.P., serta Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Lemhannas RI Laksma TNI Sri Widodo, S.T., CHRMP.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749