Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menerima audiensi Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) bertempat di Ruang Tamu Gubernur, Gedung Trigatra Lemhannas RI, Jakarta pada Selasa (29/03). Hadir dalam audiensi tersebut Ketua Umum APDI Prof. Dr. Ignasius Sutapa, Wakil Ketua Umum APDI Ir. Arif Ilham Adnan, dan Bendahara APDI Hung Hung Natalya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum APDI menjelaskan latar belakang berdirinya APDI. APDI merupakan asosiasi profesi dari para pemimpin yang telah mengikuti Digital Leadership Academy (DLA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai langkah untuk membantu percepatan transformasi digital Indonesia. APDI dibentuk sesuai saran Menteri Kominfo kepada alumni DLA untuk membentuk asosiasi sebagai wadah bagi para pemimpin digital agar dapat memberikan kontribusi yang luas dan berkelanjutan ke depan. 

Ketua Umum APDI juga menyampaikan sedang melakukan finalisasi dalam penyusunan organisasi untuk mengidentifikasi bidang-bidang area yang perlu mendapatkan sentuhan transformasi digital. “Berdasarkan arahan dari Pak Menteri (Menteri Kominfo) juga adalah penting untuk kami mendapatkan arahan juga dari Lemhannas RI,” tutur Ketua Umum APDI. Lebih lanjut, Ketua Umum APDI menyampaikan permohonan kepada Gubernur Andi untuk menjadi salah satu Dewan Pembina APDI, yang akan terdiri dari beberapa kepala kementerian dan lembaga.

Gubernur Andi menyambut baik inisiatif pembentukan APDI dan kepercayaan untuk menjadi bagian organisasi APDI. Kemudian, Gubernur Andi menyampaikan Lemhannas RI, sesuai arahan Presiden, sedang fokus pada lima topik kajian yang salah satunya adalah transformasi digital. “Itu juga terkait dengan pembentukan smart digital city di IKN sebagai salah satu prototipe pertama menuju smart digital Indonesia,” kata Gubernur Andi. 

Turut hadir dalam audiensi tersebut mendampingi Gubernur Lemhannas RI, yakni Kepala Biro Telematika Lemhannas RI Marsma TNI Mohammad Syafii, S.I.P., M.M., Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Lemhannas RI Brigjen TNI (Mar) Purwadi, M.Tr (Han)., dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lemhannas RI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han. (SP/CHP)


“Kerangka kerja ketahanan nasional adalah sesuatu yang harus terus menerus kita upayakan agar bisa menjadi satu kerangka yang menjelma menjadi kebijakan-kebijakan strategis,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI). Hal tersebut disampaikan Gubernur secara virtual saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Ketahanan Nasional di Era Digital yang diselenggarakan oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia pada Senin, 28 Maret 2022.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan mengenai kepemimpinan strategis untuk ketahanan nasional. Gubernur Lemhannas RI membagi kepemimpinan untuk ketahanan nasional menjadi lima pilar, yakni pilar satu tata kelola, pilar dua manajemen resiko, pilar tiga manajemen krisis, pilar empat pemulihan cepat, dan pilar lima keberlanjutan bisinis. Pilar satu tata kelola adalah proses mengetahui tata kelola suatu isu, setelah tata kelolanya diketahui maka dilakukan manajemen risiko dengan penilaian risiko.

Jika manajemen risiko menunjukkan ada risiko yang akan muncul maka harus segera membuat manajemen krisis mulai early warning system sampai war room. Namun, jika krisisnya terjadi, harus segera dilakukan pemulihan cepat. Seluruhnya dilakukan untuk memastikan semua yang sedang dilakukan dan direncanakan dapat berlanjut. “Bukan hanya survive, tapi menuju yang lebih baik lagi,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Selanjutnya Gubernur Lemhannas RI menjelaskan bahwa pilar-pilar tersebut memiliki komponen struktural yang menjadi pedoman. Komponen struktural pertama adalah regulasi, diperiksa seluruhnya mulai dari Undang-Undang dan aturan-aturan yang relevan. Selanjutnya adalah komponen struktural institusi, biasanya dibagi menjadi dua yang terdiri dari kebijakan nasional dan organisasi atau lembaga atau institusi nasional.

Komponen struktural ketiga adalah gelar operasional yang bisa dilakukan dengan membuat pusat data nasional. Kemudian komponen struktural keempat adalah alokasi sumber daya yang cukup signifikan untuk gelar operasional. Terakhir, komponen struktural kelima adalah adopsi teknologi yang harus terus menerus dilakukan untuk memastikan pilar yang dilakukan terus menerus relevan dengan teknologi terkini.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menyoroti konsolidasi demokrasi sebagai salah satu hal yang harus terus dikawal saat ini. Menurut Gubernur Lemhannas RI, konsolidasi demokrasi menjadi prasyarat dasar bagi Indonesia. Gubernur Lemhannas RI memandang konsolidasi demokrasi untuk Indonesia idealnya dilakukan dalam tujuh kali pemilu berturut-turut.

Pemilu ke-1, yakni tahun 1999 disebut inisiasi demokrasi. Selanjutnya Pemilu ke-2 dan ke-3, yaitu tahun 2004 dan tahun 2009 merupakan instalasi demokrasi. Kemudian Pemilu ke-4, ke-5, dan ke-6 yaitu tahun 2014, tahun 2019, dan tahun 2024 adalah konsolidasi demokrasi. Setelah itu pemilu ketujuh pada tahun 2029 membuat Indonesia sudah demokrasi matang. “Kita harapkan studi ketahanan nasional mampu untuk melakukan scenario building,” pungkas Gubernur Lemhannas RI. (NA/CHP)


Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Republik Singapura untuk Indonesia, YM. Mr. Anil Kumar Nayar, bertempat di Ruang Tamu Gubernur, pada Selasa, 29 Maret 2022. Kunjungan tersebut dilakukan untuk membahas penguatan hubungan kerja sama antara Singapura dan Lemhannas RI.

 

Dubes Republik Singapura hadir didampingi Sekretaris II Kedutaan Besar Republik Singapura Mr. Linus Wong dan Atase Angkatan Darat Republik Singapura Kolonel Gene Tan. Pada kesempatan tersebut, Dubes Republik Singapura mengawali pembicaraan dengan mengucapkan selamat atas dilantiknya Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas RI.

 

Mr. Anil Kumar Nayar kemudian menyampaikan harapannya agar kerja sama Singapura dengan Lemhannas RI yang telah lama terjalin dapat terus berlanjut. "Suatu keistimewaan memiliki kedekatan dengan Lemhannas, dapat memperoleh kesempatan ceramah, Kementerian Pertahanan Singapura juga pernah memberikan kuliah di Lemhannas. Kami senang atas hubungan yang telah terjalin, hal itu juga merupakan proses belajar bagi kami sehingga kami menginginkan keberlanjutan kerja sama dengan Lemhannas," kata Dubes Republik Singapura.

 

Gubernur Andi menanggapi dengan menyampaikan bahwa dalam kepemimpinannya Lemhannas RI akan berfokus pada lima isu. Kelima isu tersebut, yaitu pertama ekonomi hijau, kedua ekonomi biru, ketiga transformasi digital, keempat ketahanan ibu kota negara baru, dan yang terakhir adalah konsolidasi demokrasi.

 

Gubernur Andi mengungkapkan kemungkinan kerja sama dengan Singapura mengenai kelima isu yang akan menjadi fokus Lemhannas RI beberapa tahun ke depan. "Akan bagus jika kita dapat berkolaborasi lebih pada kelima isu ini," kata Gubernur kepada Dubes Republik Singapura.

 

Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A. yang turut hadir dalam pertemuan juga menyampaikan pesannya kepada Dubes Republik Singapura. Ia berharap Lemhannas RI dapat menjalin kerja sama dengan Singapura terutama dalam hal pengembangan teknologi informasi dengan kaitan kelima isu tersebut. "Sebelum pandemi Covid-19 cukup banyak peserta pendidikan dari Singapura dan saya sempat membimbingnya dalam penulisan Taskap. Pada tahun 2019 kami menulis tentang bagaimana mengembangkan komunitas dalam kecerdasan buatan di Singapura dan itu merupakan salah satu karya tulis terbaik,” ungkap Prof. Dadan. Ia berharap dapat merancang desain penanganan isu dengan penerapan teknologi informasi serta memiliki ibu kota baru sebagai sebuah kota dengan teknologi yang mutakhir. “Oleh karena itu, saya berharap agar kami dapat melakukan kerja sama dalam hal pengembangan teknologi dengan Singapura," ujar Prof. Dadan.

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Settama Lemhannas RI Brigjen TNI (Mar) Purwadi, M.Tr (Han)., Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han., serta Plt. Kabag Kerma Luar Negeri Rokerma dan Hukum Settama Lemhannas RI Kolonel Sus Ratih Pusparini, S.S., M.A. juga hadir mendampingi Gubernur Andi menerima kunjungan Dubes Republik Singapura. (CL/CHP)

 

 


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto mengunjungi Southeast Asia Today (SEA Today) pada Senin, 28 Maret 2022. Beliau diterima oleh Pemimpin Redaksi SEA Today Aderia yang didampingi oleh Executive Producer SEA Today Mochamad Achir Taher dan Marlia Yossie, Senior Producer SEA Today Ibu Gratia Pitaloka, serta Producer Assistant SEA Today Abudzar Nicola.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI mengawali pertemuan dengan menjelaskan tugas dan fungsi Lemhannas RI. Terkait pendidikan sebagai salah satu tugas dan fungsi Lemhannas RI, Gubernur menjelaskan bahwa peserta pendidikan di Lemhannas RI terdiri dari berbagai unsur. Saat ini, kecenderungannya adalah organisasi mengusulkan dan mengirim staf atau kadernya ke Lemhannas RI untuk mengikuti seleksi. “Salah satu pilar yang harus kami sampaikan terus menerus ke calon-calon pemimpin dalam pendidikan itu adalah bagaimana melakukan komunikasi media,” pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Lebih lanjut, dalam bidang pengkajian, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa selama tiga tahun ke depan ada lima isu strategis yang menjadi fokus Lemhannas RI, yakni Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Transformasi Digital, Ketahanan IKN, dan Konsolidasi Demokrasi.

“Kami harus menyusun selama tiga tahun ke depan kira-kira isu apa yang akan diprioritaskan sehingga kami harus mencetak kepemimpinan seperti apa dalam tiga tahun ke depan,” ujar Gubernur Lemhannas RI. User/pengguna kajian Lemhannas RI adalah Presiden. Setelah Lemhannas RI menyampaikan kajian kepada Presiden, maka Presiden akan memutuskan tindak lanjut kajian, mengingat Lemhannas RI tidak bersifat sebagai pengambil keputusan.

 Pihak SEA Today menyampaikan ucapan selamat datang kepada Gubernur Lemhannas RI. Pada kesempatan tersebut, pihak SEA Today menyampaikan bahwa yang menjadi tujuan SEA Today adalah menyampaikan keberhasilan Indonesia baik di tingkat nasional, maupun internasional. “Harapannya dari informasi yang kita sampaikan ini bisa menimbulkan rasa kebanggaan dan rasa kebangsaan dalam negeri sehingga bisa berkontribusi terhadap ketahanan,” tutur pihak SEA Today. (NA/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749