Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-54 Lemhannas RI mengadakan serangkaian acara, salah satunya adalah Syukuran dan buka puasa bersama, Senin (20/5). Bertempat di Ruang Dwiwarna Gedung Pancagatra Lemhannas RI, syukuran ini dibuka dengan ceramah dan dilanjutkan doa oleh KH. Olih Komarudin.

 
Pada syukuran kali ini juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Agus Widjojo yang didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan dan Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Mochamad Iriawan. Tumpeng secara simbolis diberikan kepada pegawai tertua dan termuda Lemhannas RI yaitu ASN Subandi yang bekerja sebagai penata administrasi TU Gubernur Bag TU Roum Settama dan ASN Ariendra Rizki Dwi Widyawati yang bekerja sebagai penata administrasi Seksi Mat Inti Subdit Mat Inti dan Pimnas Ditmatbik.

 
Bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke-54, Lemhannas RI memberikan penghargaan kepada beberapa pegawai teladan yaitu ASN Rudy Puspono yang bertugas di bagian SDM, Kopda ETA Afrizal yang bertugas di kedeputian pendidikan, saudara Cece Cahyono yang bertugas sebagai satuan kemanan, saudara Kurniawan yang bertugas sebagai pramubakti, dan saudara Mulyadi yang bertugas sebagai cleaning service.
 

Acara syukuran dilanjutkan dengan sholat Isya dan sholat tarawih bertempat di Masjid Soedirman Lemhannas RI.


Bertepatan dengan diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional Indonesia, 20 Mei 2019, Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas RI) genap berusia 54 tahun sejak berdiri tahun 1965. Untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Lemhannas RI ke-54, sejumlah kegiatan dilakukan, salah satunya adalah kegiatan orasi ilmiah yang digelar pada Senin, (20/5), bertempat di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Pancagatra Lantai 3. Kegiatan orasi ilimiah, yang menjadi tradisi Lemhannas RI setiap tahunnya, kali ini mengangkat tema “Memelihara NIlai-NIlai Kebangsaan di Era Kekinian” yang disampaikan oleh Tenaga Profesional Lemhannas RI bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A.

 
Dadan, yang juga berprofesi sebagai guru besar Universitas Trisakti ini menyampaikan dalam orasinya pada era revolusi industry 4.0 yang dan sedang memasuki era industry 5.0, tantangan yang dihadapi akan semakin kompleks. “Internet of thing, artificial intelligence dan robotic akan mewarnai dinamika kehidupan di era ini. Dalam merajut ke-Indonesia-an di masa depan, perlu juga diterawang perkembangan teknologi yang akan terjadi di masa depan, dan dampaknya baik pada kegiatan perekonomian, kegiatan politik bahkan kegiatan sosial masyarakat. Geo-ekonomi dan geopolitik pun saat ini tidak terlepas dari hegemoni penguasaan teknologi. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa penguasaan dunia kini tidak hanya dipengaruhi oleh kekuatan militer saja akan tetapi harus juga dibarengi dengan kekuatan ekonomi dan kekuatan teknologi. Jadi barometer kekuatan sebuah negara saat ini ditentukan oleh kekuatan teknologinya,” jelas Dadan.

 
Dalam orasinya, Dadan juga membahas tentang potensi bonus demografi Indonesia yang dapat membawa ini pada cita-cita dan tujuan bangsa. “Sesungguhnya jumlah penduduk yang banyak merupakan modal dasar pembangunan karena dengan banyaknya penduduk maka pembangunan dapat berjalan dengan baik, namun syaratnya adalah penduduknya memiliki integritas dan nilai-nilai kebangsaan yang ajeg serta kecerdasan dan daya inovasi yang tinggi. Melihat lingkungan strategis Indonesia saat ini, yang perlu dilakukan adalah membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter, sehingga bonus demografi yang sebentar lagi sirna masih bisa dimanfaatkan. SDM yang kurang cerdas dan tidak berkarakter inilah yang kini menjadi penghambat pembangunan Indonesia salah satunya corruptive behaviour,” kata Dadan.

 
Sementara itu, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus WIdjojo yang membuka kegiatan orasi ilmiah ini menyatakan dalam sambutannya menyampaikan orasi ilmiah ini merupakan tradisi intelektual Lemhannas RI yang tercermin dalam jiwa tanhana dharma mangrva, semboyan Lemhannas RI.

 
“Tanhana dharma mangrva bermakna tidak ada kebenaran yang mendua. Tradisi intelektual mengisyaratkan kita untuk berbagi setiap gagasan guna mendapatkan pengayaan dan tanggapan. Sebaliknya dalam tanhana dharma mangrva, kebenaran yang tidak pernah mendua tidak serta merta menyatakan bahwa kebenaran harus keluar dari satu kewenangan. kebenaran yang tidak pernah mendua justru kita dapatkan setelah kita berbagi untuk mendapatkan sebuah kesepakatan sebagai kebenaran yang kita sepakati,” ungkap Agus.
 

Kegiatan orasi ilmiah yang berlangsung semarak ini dihadiri oleh Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Letjen TNI (Purn) Drs. M. Munir, mantan Sestama Lemhannas RI Komjen Pol (Purn) Drs. Arif Wachyunadi, Sekjen Ikatan Alumni (IKAL) Lemhannas RI Marsdya TNI (Purn) Daryatmo, pimpinan Lemhannas RI Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan, Sekretaris Lemhannas RI Komjen Pol Dr. Mochamad Iriawan, S.H. M.M. M.H., pejabat struktural Lemhannas RI, peserta PPSA 22, peserta PPRA 59, dan sejumlah undangan.


Lemhannas RI menggelar Upacara Bendera Peringatan HUT 54 Lemhannas RI sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Senin (20/5). Bertindak sebagai inspektur upacara pada kegiatan yang berlangsung di Lapangan Tengah Lemhannas RI ini, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Agus menyatakan, momen HUT Lemhannas RI ke-54 yang bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional secara tersirat mencerminkan semangat pendirian Lemhannas RI untuk mendorong bangkitnya kesadaran berbangsa.

 
“Peresmian Lemhannas RI, dapat kita tangkap bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1965. Secara tersirat, jiwa dan semangat perjuangan Lemhannas RI adalah semangat kebangkitan nasional yang mampu mendorong bangkitnya kesadaran bersama untuk hidup bersatu dalam kebhinnekaan dan sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional ini pula lah, yang seharusnya harus dipedomani dan dipahami oleh seluruh jajaran dan keluarga besar Lemhannas RI, dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya, baik dalam kehidupan perseorangan sehari-hari maupun dalam menjalankan tugas-tugas kelembagaan”, ungkap Agus.

 
Menyikapi dinamika politik nasional akhir-akhir ini, Agus menyerukan segenap masyarakat untuk mengingat kembali prinsip demokrasi yaitu saling menghargai dan saling menghormati dalam perbedaan. “Perlu kita ingat kembali adalah proses sejarah terbentuknya bangsa dan negara indonesia yang terlahir dan berdiri justru karena perbedaan dan kemajemukan. Inilah yang seharusnya dipahami dan disadari oleh berbagai komponen bangsa sebagai wujud dari semangat sesanti bhinneka tunggal ika”, kata Agus.

 
Agus mengingatkan agar semua ketidakpuasan dalam bernegara dapat diselesaikan sesuai prosedur hokum karena Lemhannas memandang bahwa tidak ada warganegara yang berada pada posisi di luar sistem konstitusi dan hukum positif suatu negara. JIka ada yang menempatkan diri di luar konstitusi dan sistem hokum nasional, perlu dipertanyakan niatannya untuk kepentingan bangsa ini.

 
“Kita hanya perlu untuk melihat kepada negara yang gagal dan bangsa yang telah hancur terpecah belah seperti Syria, Iraq dan Yaman. Tidak berlebihan bila kita melihat pola kekuatan luar yang menghancurkan negara-negara tersebut, kita rasakan keadaan yang identik di Indonesia, dan bukan tidak mungkin bisa menjadi pintu masuk bagi pola penghancuran seperti kita lihat pada negara-negara gagal”, terangnya.

 
Indonesia dikenal dengan musyawarah untuk mufakat yang menjadi ciri kearifannya. Momen politik tahun ini, tutur Agus, merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk membuktikkan bahwa bangsa ini bisa mewujudkan kearifan kebangsaan tersebut. “Sekarang kita mempunyai tantangan untuk mempraktekkan, untuk memulihkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa, dan tidak membiarkan bangsa ini diluluhlantakkan sebagai negara gagal. Keyakinan bahwa kita semua masih bisa berpikir menggunakan nalar kita masih ada”, jelasnya.

 
Di akhir pidatonya pada kegiatan upacara ini, Agus Widjojo menjelaskan bahwa tema HUT 54 Lemhannas RI “Kebersamaan dalam Bhinneka Tunggal Ika Pasca Demokrasi Tahun 2019” sengaja dipilih karena menggambarkan relevansi dengan situasi dan kondisi kehidupan politik nasional.  

 
“Melalui tema ini, dan dengan berpedoman kepada semangat kebangkitan nasional, Lemhannas RI, melalui peran dan fungsinya, ingin merajut kembali kebersamaan setelah sebelumnya memiliki perbedaan pendapat dalam kontestasi politik yang cukup tajam,” terang Agus.

 
Pada upacara yang diikuti oleh seluruh pegawai Lemhannas RI ini hadir sejumlah kepala lembaga pemerintahan diantaranya adalah Kepala BASARNAS Marsdya TNI Bagus Puhuhito yang pernah menjabat Wakil Gubernur Lemhannas RI, Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto yang mewakili Panglima TNI, dan para undangan lainnya.


Lembaga Ketahanan Nasional RI mengadakan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (16/5). Kegiatan ziarah tersebut adalah salah satu rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-54 Lemhannas RI. Kegiatan ini didahului dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo. Dalam upacara dilakukan peletakkan karangan bunga dan mengheningkan cipta untuk mengenang arwah para pahlawan.

 
Agus Widjojo didampingi oleh pejabat tinggi Lemhannas RI melakukan doa dan tabur bunga ke beberapa makam pahlawan, diantaranya adalah M.T Harjono, RD. Suprapto, dan mantan wakil presiden Adam Malik. Kegiatan ziarah dan upacara ini juga diikuti seluruh pegawai Lemhannas RI, tenaga ahli pengajar, tenaga ahli pengkaji, tenaga profesional, perwakilan peserta PPSA 22 dan PPRA 59, serta pengurus Perista.

Agus Widjojo meletakkan karangan bunga
Agus Widjojo meletakkan karangan bunga

Didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan dan Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Mochamad Iriawan,  Gubernur Lemhannas RI melakukan tabur bunga.
Didampingi oleh Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan dan Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Mochamad Iriawan, Gubernur Lemhannas RI melakukan tabur bunga.

Perista turut hadir dalam kegiatan ziarah dan mengikuti upacara.
Perista turut hadir dalam kegiatan ziarah dan mengikuti upacara.


Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749