“Dengan bekal wawasan yang telah diberikan selama dua bulan, Lemhannas RI menaruh harapan besar kepada seluruh Alumni P3DA 11 untuk mampu mengimplementasikan seluruh ilmu, pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama pendidikan melalui pemahaman dan cara berpikir komprehensif, integral, holistik, dan sistemik sebagaimana alumni pelajari selama pendidikan. Bekal ini menjadi acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan dan mencari solusi permasalahan sesuai spesifikasi daerah masing-masing,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo saat memberikan sambutan dalam acara Penutupan Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) 11 Tahun 2020 Lemhannas RI pada Senin (7/12).

 

“Laksanakan tugasmu sesuai dengan ketentuan yang ada tanpa memperhitungkan untung rugi dan hindari tindakan untuk kepentingan sempit maupun pribadi. Tegarlah menghadapi godaan yang seolah memberi keuntungan besar jangka pendek tapi sebenarnya merugikan reputasi dalam jangka panjang. Bila kita tidak bisa tegar untuk bertahan pada ketetapan yang ada ingatlah implikasi yang merugikan bagi keluarga,” pesan Agus kepada para alumni.

 

Setelah menyelesaikan pendidikan, para alumni akan kembali sepenuhnya melaksanakan peran dan kewenangan dalam jabatan politik masing-masing sebagaimana sudah menjadi pengalaman para alumni. Agus menekankan kepada para alumni terkait peran alumni untuk membawakan dan menegakkan materi pembekalan selama di Lemhannas RI berupa Konsensus Dasar Bangsa yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan ruh yang terkandung dalam Sesanti Bhinneka Tunggal Ika. Dalam praktiknya, seluruh elemen tersebut merupakan Konsensus Dasar Bangsa yang didapat melalui kesepakatan-kesepakatan bangsa merupakan kunci yang memersatukan bangsa ini dan telah dibuktikan melalui pengalaman sejarah bangsa

 

Pada kesempatan tersebut, Agus juga menekankan bahwa para alumni harus mampu menjadi pemimpin daerah yang bermoral, beretika, yang paham tentang wawasan kebangsaan serta mampu mengatasi permasalahan di daerah. Selain itu, penting untuk para alumni meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan kondisi sosial kemasyarakatan di daerah masing-masing. Tak lupa Agus mengajak para alumni untuk menjaga nama baik almamater.

 

P3DA 11 diikuti sebanyak 26 peserta yang terdiri dari 9 orang bupati, 3 orang Wakil Bupati, 4 orang Walikota, 1 orang Wakil Walikota, 7 Ketua DPRD, 1 Wakil Ketua DPRD, dan 1 orang Sekretaris Daerah Kabupaten. Lulus dengan penghargaan Predikat Akademik Terbaik pada P3DA 11, yaitu Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Brigjen TNI (Purn.) Taufik Hidayat, S.H., M.H.

 


Peserta Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) 11 telah melaksanakan Olah Sistem Manajemen Nasional (Olah Sismennas) dengan tema “Koordinasi Lintas Sektor Aparatur Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal Dalam Menghadapi Bencana” mulai tanggal 30 November 2020 hingga 3 Desember 2020.

 

Olah Sismennas merupakan salah satu metode yang dikembangkan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) dalam proses belajar mengajar bagi para peserta  P3DA dan untuk pertama kalinya dilaksanakan pada P3DA. Kegiatan ini mencakup kegiatan latihan simulasi hubungan kerja sama, koordinasi, dan sinkronisasi antar lembaga/instansi dalam menghasilkan dan mengoperasionalkan suatu kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat terselenggara secara sinergis, efektif, dan efisien serta membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

 

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo saat menutup pelaksanaan Olah Sismennas menyampaikan keyakinannya bahwa dengan simulasi proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang dikemas dalam Olah Sismennas, peserta telah dapat memahami dinamika koordinasi lintas sektor aparatur pemerintah daerah dan instansi vertikal yang melibatkan berbagai pihak termasuk mengakomodasikan berbagai kepentingan.

 

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa dengan asumsi keadaan dan substansi materi yang mencerminkan situasi yang sedang berkembang, maka ukuran keberhasilan Olah Sismennas dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu, pertama, kemampuan menganalisis dan mengantisipasi perkembangan situasi. Kedua, penyesuaian terhadap cara berpikir dan cara bertindak yang tepat. Ketiga, tingkat keterpaduan pada analisa, perumusan kebijakan dan implementasi tiap Walikota, Bupati dan DPRD yang diperankan dalam menghasilkan produk-produk yang strategis dan berkualitas. Keempat, koordinasi dan kerja sama yang terpadu antar Walikota, Bupati dan DPRD serta instansi lainnya yang diperankan merupakan gambaran logis dalam upaya menggerakkan partisipasi segenap komponen bangsa dalam rangka menyikapi dinamika sosial budaya sebagai tantangan ketahanan nasional.

 

“Berdasarkan laporan dan pengamatan yang saya peroleh selama pelaksanaan kegiatan Olah Sismennas ini, para peserta telah menunjukkan upaya terbaik dalam menyelesaikan tugas dan peran yang diberikan. Di sisi lain, kualitas produk perorangan dan kelompok mencerminkan tingkat pemahaman yang komprehensif, walaupun masih ada beberapa yang perlu disempurnakan. Harapan saya, apa yang telah diperoleh selama kegiatan Olah Sismennas ini dapat menjadi bekal bagi seluruh peserta dalam penugasan masing-masing” kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo saat menutup kegiatan Olah Sismennas.

 


Sebanyak 25 orang istri/suami yang terdiri dari 19 orang istri dan 6 orang suami mengikuti kegiatan Penataran Istri/Suami P3DA 11 Lemhannas RI. Berbeda dengan Penataran Istri/Suami P3DA sebelumnya, Penataran Istri/Suami P3DA kali ini dilaksanakan secara virtual selama lima hari mulai tanggal 30 November hingga 4 Desember 2020.

Adapun materi yang diberikan kepada peserta, antara lain Pembekalan Gubernur, Pengenalan Lembaga, Orientasi Penataran, Empat Konsensus Dasar Bangsa Indonesia, Peran Istri/Suami dalam Menunjang Karier Suami/Istri dalam Perspektif Psikologi dan Ekonomi, Cara Cerdas Indonesia Sehat, Perilaku Koruptif dan Dampak Sosialnya, Komunikasi dalam Konteks Multikulturalisme, Pencegahan Bahaya Narkoba, dan Mempersiapkan Generasi Penerus Bangsa untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan.

 “Penataran Istri/Suami P3DA 11 yang diikuti oleh 25 orang istri/suami tersebut berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana,” ujar Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional, Mayjen TNI Rahmat Pribadi saat membacakan laporan pelaksanaan pada upacara penutupan Penataran Istri/Suami P3DA 11 di Lemhannas RI pada Jumat, (4/12). Melalui Penataran Istri/Suami P3DA 11 ini diharapkan semakin meningkatnya wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang peranan istri/suami sebagai pendamping Kader Pimpinan Tinggi Tingkat Nasional, dan menjadi panutan bagi keluarga besar unit kerja juga bermasyarakat.

“Saya berharap materi yang diberikan selama lima hari ini mampu membangkitkan kesadaran untuk memotivasi diri sebagai pendamping sekaligus sebagai agen-agen kebangsaan di lingkungan masing-masing,” ujar Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya.

Agus juga menyampaikan bahwa karakter yang baik dan kuat dapat dibangun dari keluarga karena keluarga adalah kunci utama dan pertama dalam membangun karakter bangsa. Dalam kaitannya dengan Revolusi Mental, terdapat beberapa pendekatan keluarga untuk menyukseskan kebijakan pemerintah tersebut, yakni membangun keluarga berkualitas, keluarga yang tangguh, yang tidak bergantung pada orang lain sangat diharapkan Pemerintah, agar ke depan melahirkan SDM yang bermanfaat bagi Pembangunan Nasional.

 

 


Lemhannas RI menyelenggarakan peluncuran 3 (tiga) buku yaitu “Kiprah Lemhannas RI”, “Indonesia  Menoedjoe 2045: SDM Unggul Adalah Koentji”, dan “Skenario Indonesia 2035”, serta soft launching (peluncuran awal) buku “Tentara Kok Mikir? Inspirasi Out of The Box Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo” di Ruang Auditorium Gadjah Mada Gedung Pancagatra Lemhannas RI, Jakarta, pada Kamis (3/12).

"Buku-buku ini merupakan sumbangan pemikiran Lemhannas RI yang diharapkan dapat diterima oleh masyarakat. Semoga bisa memperkuat kemampuan dalam pengendalian keadaan yang dialami saat ini sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk pencapaian keberhasilan bangsa di masa depan," ujar Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo saat memberikan sambutan.

Hadir secara virtual sebagai pembicara kunci Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing perwakilan tim penulis, antara lain Bernarda Rurit untuk “Tentara Kok Mikir? Inspirasi Out of The Box Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo”, Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P. untuk “Kiprah Lemhannas RI”, Komunitas Merah Putih Cecilia Sumarlin untuk “Indonesia Menoedjoe Indonesia 2045: SDM Unggul Adalah Koentji”, dan Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI Drs. Ending Fadjar, M.A. untuk “Skenario Indonesia 2035”.

Pada kesempatan tersebut, Bernarda menyampaikan bahwa judul buku tersebut merupakan ide dari Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo. Bernarda sebagai penulis, menyatakan bahwa selama ini masyarakat mengenal tentara hanya berperang dan bertempur di lapangan, padahal di belakang orang yang berperang dibutuhkan konseptor yang dihasilkan dari olah pikir. Menurut Bernarda, buku tersebut menggambarkan kiprah Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo menjadi tentara reformatif. Dengan publik membaca buku ini, paling tidak pemikiran seorang Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo yang humanis dan humoris dapat menginspirasi masyarakat.

Pemaparan pengenalan buku kemudian dilanjutkan oleh Kepala Biro Humas Settama Lemhannas RI Brigjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P. Sugeng menyampaikan bahwa Buku Kiprah Lemhannas RI menggambarkan perjalanan Lemhannas RI dengan menitikberatkan pada penyajian dalam bentuk grafik. Buku Kiprah ini dapat disebut sebagai Buku Protokoler atau table book yang disusun untuk mengenalkan Lemhannas RI dengan pendekatan yang lebih ringan. Daya tarik buku ini bukan pada tulisan, melainkan pada gambar.

Lain halnya dengan Buku Indonesia Menoedjoe 2045: SDM Unggul Adalah Koentji, Cecilia menyampaikan bahwa buku tersebut merefleksikan perjalanan Bangsa Indonesia menuju 2045 dengan penekanan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul yang menjadi kunci penentu keberhasilan Indonesia. Melalui SDM yang berkualitas tentunya akan menghasilkan pencapaian yang juga berkualitas, seperti yang diharapkan pada masa emas Indonesia 2045 mendatang.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan buku Skenario Indonesia 2035, Ending menyampaikan bahwa buku tersebut menggambarkan kondisi Indonesia pada 2035 dengan tiga skenario, yaitu Skenario Patah Pucuk, Zamrud Berserakan dan Berlayar di Tengah Badai.

Buku-buku yang diluncurkan oleh Lemhannas RI dilengkapi dengan data yang telah diolah dari hasil pengamatan, observasi, wawancara, dan literatur.

Kegiatan peluncuran dilaksanakan dalam bentuk hybrid, yaitu secara fisik dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan pada saat yang bersamaan dilakukan secara virtual. Sekitar 500 (lima ratus) orang mengikuti peluncuran buku tersebut, terdiri dari para Gubernur, Walikota, Bupati, serta DPRD seluruh Indonesia, dan para tamu undangan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, S.E., M.M., Gubernur Lemhannas  RI 2011 - 2016 Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, D.E.A., dan Gubernur Lemhannas RI 2001 - 2005 Prof. Dr. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749