“Kita akan dapat mengatasi Pandemi COVID-19 apabila kita dapat mengejawantahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn.) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Senin, 1 Juni 2020.

Dalam keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari ideologi kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Keadaan ini mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila, yaitu efektivitas pemerintahan yang berpadu dengan kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan yang diterbitkan pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat, yakni dengan menjauhi sikap egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan keputusan tetap berada di rumah, tidak bepergian, dan menghindari kerumunan.

Nilai-nilai lainnya yang merupakan cerminan dalam kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan. Pada gilirannya nanti, perwujudan dari nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal bukan saja menunjukkan keberhasilan melaksanakan gotong royong, tetapi juga dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan mewujudkan ketahanan nasional. Ketahanan nasional adalah upaya untuk mendayagunakan seluruh potensi dan aset bangsa guna mengatasi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. “Apabila ketahanan nasional diwujudkan melalui sumbangan masing-masing perseorangan, kita dapat segera memulihkan kondisi dari ancaman pandemi COVID-19,” ujar Agus.

Pada kesempatan tersebut, Agus juga mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja melampaui batas panggilan. Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga yang bertugas atas pengabdian yang mengharukan dan profesionalitas yang menakjubkan.

Proses menanggulangi pandemi COVID-19 yang tidak mudah, membuat pemerintah memberlakukan kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), isolasi lokal, larangan bepergian, serta pemberian bantuan pada masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian. Namun, semua upaya pemerintah berarti banyak jika tidak mendapat dukungan dari semua pihak. Menurut Agus, pada akhirnya berhasil atau tidaknya mengatasi pandemi COVID-19 akan sangat tergantung dari usaha perseorangan membangun daya tahan tubuh yang pada hakikatnya merupakan ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun ketahanan nasional.

“Oleh karena itu, dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, saya mengajak seluruh saudara sebangsa agar membangun diawali dari diri sendiri, ketahanan diri, yang memberi kontribusi bagi ketahanan masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari nilai gotong royong sebagai nilai inti dari Pancasila,” ujar Agus.


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo mengikuti peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2020 secara dalam jaringan (daring), Senin, 1 Juni 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2020 dilaksanakan secara daring sebagai upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa peringatan Hari Kelahiran Pancasila Tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah Pandemi COVID-19 menguji daya juang sebagai bangsa, menguji pengorbanan, menguji kedisiplinan, menguji kepatuhan, dan menguji ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat. “Dalam menghadapi semua ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita semuanya, menggerakkan persatuan kita dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan beban seluruh anak negeri, dan menumbuhkan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” kata Presiden.

Mengangkat tema “Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Indonesia Maju”, Presiden mengajak seluruh penyelenggara negara baik pusat dan daerah untuk terus meneguhkan keberpihakan pada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, untuk melayani masyarakat tanpa membedakan kelompok, ras, dan agama, serta untuk memenuhi kewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Presiden juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, saling menolong, saling bergotong royong, dan selalu optimis bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang dalam menghadapi tantangan yang menghadang.

“Mari kita buktikan ketangguhan kita, mari kita menangkan masa depan kita, kita wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa. Sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, mari kita terus memperkokoh persatuan, mari kita peduli dan berbagi untuk sesama, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kuat,” tutup Presiden.

Acara peringatan tersebut turut dihadiri oleh para pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian, perwakilan negara Republik Indonesia di luar negeri, dan sejumlah kepala daerah.


Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo mengikuti peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2020 secara dalam jaringan (daring), Senin, 1 Juni 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2020 dilaksanakan secara daring sebagai upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa peringatan Hari Kelahiran Pancasila Tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah Pandemi COVID-19 menguji daya juang sebagai bangsa, menguji pengorbanan, menguji kedisiplinan, menguji kepatuhan, dan menguji ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat. “Dalam menghadapi semua ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita semuanya, menggerakkan persatuan kita dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan beban seluruh anak negeri, dan menumbuhkan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” kata Presiden.

Mengangkat tema “Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Indonesia Maju”, Presiden mengajak seluruh penyelenggara negara baik pusat dan daerah untuk terus meneguhkan keberpihakan pada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan, untuk melayani masyarakat tanpa membedakan kelompok, ras, dan agama, serta untuk memenuhi kewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Presiden juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, saling menolong, saling bergotong royong, dan selalu optimis bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang dalam menghadapi tantangan yang menghadang.

“Mari kita buktikan ketangguhan kita, mari kita menangkan masa depan kita, kita wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa. Sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, mari kita terus memperkokoh persatuan, mari kita peduli dan berbagi untuk sesama, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kuat,” tutup Presiden.

Acara peringatan tersebut turut dihadiri oleh para pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian, perwakilan negara Republik Indonesia di luar negeri, dan sejumlah kepala daerah.


Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menggelar Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Lemhannas RI, Rabu, 20 Mei 2020. Bertempat di Ruang Nusantara, upacara tersebut juga sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang bertepatan dengan HUT Lemhannas RI tanggal 20 Mei.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo selaku Inspektur Upacara menyampaikan bahwa secara tersirat alasan Lemhannas RI diresmikan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional karena jiwa dan semangat perjuangan Lemhannas RI merupakan semangat kebangkitan nasional yang mampu mendorong bangkitnya kesadaran bersama untuk hidup bersatu dalam kebhinnekaan dan sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat. “Jiwa dan semangat kebangkitan nasional inilah, yang seharusnya senantiasa dipedomani dan dipahami oleh seluruh jajaran dan keluarga besar Lemhannas RI dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya,” ujar Agus Widjojo.

Selanjutnya Agus menyampaikan bahwa memasuki tahun 2020 ini, Indonesia dihadapkan pada konflik di Perairan Natuna dan bencana banjir di beberapa wilayah. Kemudian memasuki bulan Maret 2020 Indonesia dilanda Pandemi COVID-19 yang sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 15.000 kasus dan membuat beberapa daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pandemi COVID-19 juga membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin menurun dan membuat banyak sektor usaha mengalami kerugian dan terpaksa melakukan pemotongan upah kerja bagi beberapa karyawan, atau bahkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menghadapi situasi tersebut, pemerintah mulai aktif memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Selain itu, angka kesembuhan pasien di Indonesia juga meningkat dan tidak terlepas dari perjuangan dan pengorbanan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Tema yang diangkat dalam peringatan HUT ke-55 Lemhannas RI yakni “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Bangun SDM Unggul Indonesia Maju” memiliki relevansi dengan situasi dan kondisi nasional saat ini.Bersama tema ini, dan dengan berlandaskan semangat kebangkitan nasional, Lemhannas RI melalui peran dan fungsinya, ingin menumbuhkan kembali semangat persatuan dan kesatuan dalam melawan virus COVID-19,” kata Agus Widjojo.

Agus Widjojo juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh personel Lemhannas RI atas kerja keras dan berbagai capaian serta prestasi yang diraih Lemhannas RI. Namun, tetap harus disadari bahwa Lemhannas RI masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki. “Lemhannas RI harus semakin peka dalam merespons berbagai dinamika kehidupan nasional dan beradaptasi dengan ekspektasi dan tuntutan masyarakat yang terus berkembang terkait dengan peran Lemhannas RI ke depan,” tutur Agus Widjojo.

Pada akhir amanatnya, Agus Widjojo mengingatkan kepada seluruh personel Lemhannas RI beberapa hal yang harus dipedomani. Hal pertama adalah memegang teguh dan mempertahankan cita-cita luhur dan marwah Lemhannas RI sebagai pengawal jati diri, karakter dan persatuan bangsa berdasarkan Empat Konsensus Dasar Bangsa. Selanjutnya, menjaga komitmen dan konsistensi pengabdian Lemhannas RI dengan memperkuat soliditas dan kebersamaan berdasarkan semangat kegotongroyongan.

Personel Lemhannas RI juga diharapkan dapat mengembangkan budaya pemikiran strategis yang menjangkau keluar (outward looking) dengan tetap berpedoman pada jati diri bangsa dan kepentingan nasional. Terakhir adalah mencermati dan menyikapi secara cerdas berbagai isu aktual yang berkembang, agar Lemhannas RI tidak terjebak dalam penyebaran berita bohong yang menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat.

Upacara tersebut hanya dihadiri oleh beberapa pejabat struktural, pejabat fungsional, perwakilan personel dan peserta PPRA 60 serta PPRA 61. Sedangkan sejumlah personel Lemhannas RI lainnya mengikuti upacara secara dalam jaringan (daring). Hal tersebut dilakukan demi menjaga physical distancing sebagai upaya pencegahan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19), namun tentunya tidak mengurangi kekhidmatan dalam melaksanakan upacara.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749