Press Release

Nomor  : PR/56/XI/2021

Tanggal :  10/12/2021

Jakarta- Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus WIdjojo bersama Chairman & CEO PT. Bumi Laut Shipping Services Jay A. Singgih, BA, S.H., M.M., MBA. menandatangani nota kesepahaman di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Bali (9/12). "Terima kasih kepada PT. Bumi Laut Shipping Services yang telah menjalin kerja sama melalui nota kesepahaman untuk pertama kalinya dilakukan," kata Gubernur Lemhannas RI.

Kerja sama yang baru terbangun ini merupakan suatu komitmen bersama baik PT. Bumi Laut Shipping Services dan Lemhannas RI dalam bersinergi, dengan membuat program-program kegiatan bersama sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing yang dapat mendukung kemajuan bangsa.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut, meliputi peningkatakan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, pemantapan nilai-nilai kebangsaan, pelaksanaan pengkajian, serta bidang lain sesuai dengan kebutuhan yang disepakati bersama oleh PT. Bumi Laut Shipping Services dan Lemhannas RI.

Kegiatan ini diharapkan tidak sekedar menjadi seremonial semata, namun perlu diimplementasikan pada kegiatan yang lebih nyata secara konsisten terkait dengan bidang-bidang yang ada di dalam ruang lingkup yang dikerjasamakan.

Sinergitas antara kedua instituti ini, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya kita bersama dalam memperkuat wawasan kebangsaan. Hal tersebut merupakan prasyarat mutlak dalam membangun sumber daya manusia indonesia yang berkualitas, berdaya saing tinggi, dan memiliki karakter kebangsaan demi terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh.

"Dengan demikian potensi yang dimiliki oleh Lemhannas RI dan PT. Bumi Laut Shipping Services dapat saling bersinergi untuk dapat menghasilkan capaian dan sasaran yang lebih optimal," kata Agus.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Lemhannas RI dan PT. Bumi Laut Shipping Services tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir dalam kesempatan tersebut, Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi Lemhannas RI Mayjen TNI Kup Yanto Setiono, M.A., Kepala Biro Kerja Sama dan Hukum Lemhannas RI Laksma TNI Sri Widodo, S.T., CHRMP., Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lemhannas RI Brigjen TNI A. Yudi Hartono, S.Sos., M.M., M.Han., dan jajaran manajemen PT. Bumi Laut Shipping Services.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption : Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dengan Chairman & CEO PT. Bumi Laut Shipping Services Jay A. Singgih, BA, S.H., M.M., MBA.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor : PR/54/XI/2021

Tanggal : 11/29/2021

Jakarta- “Titel alumni tidak hanya ditinggalkan dalam disini saja, atau tertuang dalam bentuk sertifikat. Juga mengandung implikasi dan konsekuensi pada diri sendiri dan lingkungan,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat penutupan kegiatan Pemantapan-Nilai-Nilai Kebangsaan secara hybrid di Lemhannas RI (29/11).

Agus menekankan, bukan hanya “saya telah mengikuti Taplai”, tetapi bagaimana para alumni mentransformasikan perubahan dalam sikap dan perilaku. Artinya kalau ada sikap dan gejala yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar Indonesia, alumni bisa memiliki pengetahuan dan tindakan yang tepat sesuai dengan konsesus bangsa.

Gubernur Lemhannas RI berharap, alumni bisa bertindak aktif  menghadapi fenomena yang terjadi di masyarakat. “Ilmu yang didapatkan dapat memberikan pembekalan dan pecerahan, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi masyarkat luas,” kata Agus Widjojo. Transformasi ini harus masuk dan mengubah pola pikir, pola tindak, dan pola sikap mereka.

Indonesia, menurut Agus, sudah memiliki materi dan kurikulum yang baik terkait Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Masalah selanjutnya adalah metodologi pendidikan Pancasila yang tepat digunakan.

“Lembaga-lembaga sejenis, seperti Lemhannas, BPIP, dan Wantannas belum menemukan metode yang tepat. Buktinya lembaga-lembaga ini masih mempertanyakan metode yang tepat, meski materinya secara normatif sudah baik,” lanjut Agus. Metodologi edukasi Pancasila yang tepat perlu disinergikan juga dengan lembaga-lembaga pemerintah dan dunia pendidikan.

Agus Widjojo berharap para peserta dapat menjadi panutan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar    bangsa  di    lingkungan    keluarga,    masyarakat,    dan    lingkungan    kerja masing-masing.

"Saya  ucapkan  selamat  bertugas  dan  selamat  berjuang  dengan  semangat  baru, semoga  bapak dan ibu semakin percaya diri, terbuka, berpikir positif, inovatif, dan kreatif dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat,  bangsa, dan negara," kata Agus.

Penutupan Kegiatan Pembinaan Taplai dan ToT ini juga dihadiri oleh Sekretaris Utama Lemhannas RI, Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si.; Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P.; Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional, Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P.; Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.; dan para pejabat Lemhannas RI.

Pelaksanaan Taplai Lemhannas RI telah diselenggarakan mulai tanggal 8 Juni sampai dengan 10 November 2021, dengan jumlah peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat, dan Organisasi Profesi. Sedangkan kegiatan Pelatihan untuk Pelatih telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Juni sampai dengan 24 November 2021, dengan jumlah peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari Dosen, Guru, dan Widyaiswara.

Kegiatan Taplai dan ToT tersebut mengangkat tema “Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Dapat Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption: Gubernur Lemhannas RI bersama para pejabat Lemhannas RI pada Penutupan Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan serta Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT).

 

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

 


Press Release

Nomor  : PR/55/XI/2021

Tanggal :  12/8/2021

Jakarta- Manusia memiliki potensi dalam diri masing-masing untuk mendukung pengembangan diri. Bahkan, potensi tersebut juga dimiliki oleh para penyandang disabilitas, contohnya penyandang tuna netra. Penyandang tuna netra tidak memiliki kemampuan untuk melihat, namun memiliki indera penciuman dan pendengaran yang tajam. Potensi tersebut digunakan oleh penyandang tuna netra untuk bertahan hidup. Namun, manusia memiliki pilihan untuk mau atau tidak mengembangkan potensi tersebut. 

"Kalau ditanya memang semua orang mampu? Mampu. Setiap manusia pasti dikasih kemampuan, bahkan teman-teman disabilitas sekalipun," kata Sugiarti Rosbak yang merupakan seorang professional coach pada kegiatan Seminar Motivasi dengan tema “Menggali Potensi, Menyatukan Visi, Membangun Negeri” di Lemhannas RI, (8/12)

Menurut Sugiarti, membangun hidup sama dengan membangun rumah. Semua hal memiliki fungsi, tujuan, dan harus saling berhubungan. Manusia merupakan arsitek dalam kehidupannya sendiri sehingga, tidak ada yang dapat menentukan jalan hidup atau tujuan hidup setiap manusia, selain dirinya sendiri.

"Kalau masalah mampu dan mau sebenarnya ada dua pengaruhnya, pengaruhnya dari diri sendiri dan juga dari lingkungan. Sebenarnya kita juga punya pilihan, mau dipengaruhi oleh diri sendiri atau kita mau dipengaruhi oleh lingkungan kita," kata Sugiarti.

Dalam Diagram Maslow, lanjut Sugiarti, ada lima hirarki kebutuhan manusia, yaitu Fisiologis, Rasa Aman, Sosial, Penghargaan, dan Aktualisasi Diri. Fisiologis adalah kemampuan paling dasar manusia yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Setelah kebutuhan fisiologis terpuaskan, maka muncullah rasa aman. Kebutuhan rasa aman meliputi rasa aman fisik dan stabilitas seperti memiliki tabungan serta punya rumah.

Kemudian muncullah kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk disayangi. Selain itu ada juga kebutuhan akan penghargaan, misalnya saat mencapai titik tertentu, manusia ingin dihargai. Selanjutnya adalah aktualisasi diri, yaitu kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri, namun tidak semua orang sampai di titik ini.

Oleh sebab itu, Sugiarti mengingatkan untuk mulai melihat potensi dan gunakan untuk inovasi, improvisasi, dan inisiasi, karena setiap orang memiliki potensi diri untuk berkembang. Sependapat dengan Sugiarti, Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan juga berharap setiap pegawai Lemhannas RI dapat membangkitkan dan meningkatkan semangat dalam bekerja. Semangat yang tinggi dari para pegawai dapat menghadirkan ide-ide baru untuk mencapai visi Lemhannas RI, yakni mewujudkan ketahanan nasional yang tangguh dan juga mewujudkan cita-cita bangsa. "Lemhannas RI sebagai salah satu lembaga negara, memiliki tugas untuk menjaga ketahanan nasional yang tangguh dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional. Hal yang strategis ini takkan terwujud tanpa danya para pegawai yang kompeten, profesional, dan memiliki integritas tinggi," kata Wieko.

Menurut Wieko, peran ASN menjadi penting karena merupakan ujung tombak dari implementasi setiap kebijakan publik untuk kepentingan bangsa dan negara. "Saya ucapkan selamat ulang tahun kepada Korps Pegawai Republik Indonesia yang ke-50. Semoga kita semua dapat terus bersatu dan berkarya dalam rangka mewujudkan Indonesia tangguh, Indonesia Tumbuh," kata Wieko di akhir sambutannya.

Kegiatan seminar motivasi ini adalah menggali potensi diri pada masing-masing personel Lemhannas RI sehingga dapat meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Selain itu juga dapat meningkatkan kinerja masing-masing personel Lemhannas RI untuk mencapai visi Lemhannas RI dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seminar motivasi yang diselenggarakan di Auditorium Gajah Mada Lemhannas RI ini diikuti oleh 249 personel Lemhannas RI yang terdiri dari ASN, TNI, dan Polri. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Para Deputi, Dewan Pengarah Korpri Lemhannas RI, dan Para Pejabat Lemhannas RI.

Adapun rangkaian kegiatan Semarak HUT ke-50 KORPRI yang sedang berlangsung antara lain, lomba yel-yel di Instagram, lomba paduan suara di IG TV, lomba Tiktok, dan beasiswa putra/putri berprestasi. Sedangkan kegiatan puncak akan dilaksanakan pada Senin, 13 Desember 2021 dengan rangkain acara sebagai berikut: senam bersama, pengumuman pemenang lomba, pemberian beasiswa putra/putri berprestasi, dan pembagian doorprize.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption: Seminar Motivasi dengan tema “Menggali Potensi, Menyatukan Visi, Membangun Negeri” dalam rangka Semarak HUT ke-50 KORPRI di Auditorium Gajah Mada Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor : PR/53/XI/2021

Tanggal : 11/29/2021

Jakarta- Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyoroti proses dari pembangunan karakter bangsa, salah satunya terkait pemahaman nilai-nilai kebangsaan.   Pemahaman   nilai-nilai   kebangsaan   yang   bersumber   dari   empat konsensus dasar bangsa, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Sesanti Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan.  

"Perlu disadari pula, bahwa sebagai bagian dari proses pembangunan karakter bangsa, pemahaman nilai-nilai kebangsaan  yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sesanti Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan proses panjang, dan   perlu   dilakukan   secara   terpadu   dan   berkesinambungan,"   kata   Gubernur Lemhannas RI saat memberikan sambutan pada Penutupan Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan serta Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT) secara virtual di Lemhannas RI, (29/11).

Kebhinnekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seharusnya dapat dikelola menjadi faktor penguat tata nilai dan tata kehidupan yang lebih baik. Faktor penguat tersebut tentu saja demi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia.

Menurut Agus, seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali dan memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki oleh para peserta.

"Saya yakin, dengan waktu yang relatif singkat, saat ini Bapak dan Ibu telah lebih memahami dan menyadari arti pentingnya nilai-nilai kebangsaan bagi terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik dan demokratis," kata Agus.

Agus Widjojo berharap para peserta dapat menjadi panutan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar    bangsa    di    lingkungan    keluarga,    masyarakat,    dan    lingkungan    kerja masing-masing.

"Saya  ucapkan  selamat  bertugas  dan  selamat  berjuang  dengan  semangat  baru, semoga  bapak dan ibu semakin percaya diri, terbuka, berpikir positif, inovatif, dan kreatif dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat,  bangsa, dan negara," kata Agus.

Penutupan Kegiatan Pembinaan Taplai dan ToT ini juga dihadiri oleh Sekretaris Utama Lemhannas RI, Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si.; Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P.; Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional, Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P.; Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.; dan para pejabat Lemhannas RI.

Selain itu, pelaksanaan Taplai Lemhannas RI telah diselenggarakan mulai tanggal 8

Juni sampai dengan 10 November 2021, dengan jumlah peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat, dan Organisasi Profesi. Sedangkan kegiatan Pelatihan untuk Pelatih telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Juni sampai dengan 24 November 2021, dengan jumlah peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari Dosen, Guru, dan Widyaiswara.

Kegiatan Taplai dan ToT tersebut mengangkat tema “Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Dapat Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption: Gubernur Lemhannas RI bersama para pejabat Lemhannas RI pada Penutupan Kegiatan Pembinaan dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan serta Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers (ToT)

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09 http://www.lemhannas.go.id Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749