Press Release

Nomor  : PR/ 08 / IV /2022

Tanggal:  4 April 2022

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyebutkan gagasan negara kesatuan di Indonesia telah berevolusi sejak kemerdekaan. Mulai dari yang berfokus pada narasi kebangsaan, kesetaraan, sampai dengan aspek teritorial melalui konsep geopolitik.

“Namun perlu juga disadari bahwa gagasan negara kesatuan, gagasan integralistik ini tidak bersifat stagnan tapi ada evolusi panjangnya,” kata Gubernur Andi saat menjadi pembicara pada Mimbar Demokrasi Kebangsaan dalam rangka Memperingati Mosi Integral M. Natsir 3 April 1950 dengan tema “Spirit Transformasi dan Kolaborasi dalam Menjaga Integrasi Nasional” yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI secara daring pada Senin (04/04).

Menurut Gubernur Andi mosi integralistik yang ditawarkan oleh M. Natsir merupakan salah satu pilar bagi Indonesia, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai hari ini bisa menjadi salah satu konsensus dasar untuk memperkuat gagasan kebangsaan ke depan.

Gubernur Andi juga mencoba menyederhanakan proses evolusi panjang dari tahun 1945 sampai dengan hari ini. Bermula pada sidang pertama dan kedua BPUPKI, terutama dari Supomo menawarkan negara integralistik dan komitmen bersama tentang ideologi pancasila yang akhirnya tertuang di Pembukaan UUD 45.

Kemudian, posisi M. Natsir menjadi penting ketika mengeluarkan mosi integral yang oleh Bung Hatta disebut sebagai proklamasi kedua untuk mengkritik bentuk negara serikat, negara federal, republik indonesia serikat, hasil perundingan Indonesia dengan Belanda.

“Nah ini menjadi salah satu tonggak dimana komitmen ini kemudian tidak goyah dari sejak pak natsir mengungkapkan mosi integral tahun 1950 sampai hari ini,” kata Gubernur Andi.

Selain itu, ada empat tokoh utama di Indonesia, yakni M. Natsir, Supomo, Moh Yamin, dan Bung Karno yang memiliki titik fokus pada masing-masing gagasan. Titik fokus  pada gagasan M. Natsir adalah persatuan bangsa, sedangkan Supomo fokus pada kesetaraan antar golongan.

“Ada Pak Yamin tentang pembagian kekuasaan pusat dan daerah, lalu kalau Bung Karno sebetulnya banyak gagasan-gagasan negara kesatuannya, tapi kemudian cenderung nanti diujungnya ketika hari lahir Lemhannas 20 Mei 1965, ya Bung Karno kemudian menyisipkan gagasan besar tentang geopolitik,” kata Gubernur Andi.

Selain pidato Bung Karno tentang geopolitik yang akhirnya membentuk Lemhannas RI pada 20 Mei 1965, di masa orde baru gagasan juanda tentang negara kepulauan, wawasan nusantara semakin diperkokoh dengan adanya UNCLOS tahun 1982. Kemudian sampai hari ini telah muncul beberapa gagasan tentang pemerintahan daerah yang sebelumnya sangat diwanti-wanti oleh M. Natsir untuk dilakukan pengembangan dan pengkajian secara hati-hati.

Adapun beberapa undang-undang pemerintahan daerah yang muncul sampai hari ini, antara lain UU Pokok Pemerintahan Daerah tahun 1974, setelah reformasi ada UU Pemerintah Daerah tahun 1999, UU Otonomi Khusus Aceh dan Provinsi Papua, setelah perundingan damai Helsinki dikeluarkan UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Aceh, lalu tahun 2022 ada revisi dari Otonomi Khusus Papua.

Gubernur Andi juga menyebutkan ada hal yang penting untuk dicatat, yaitu tentang pendalaman secara teknokratik negara kesatuan melalui program-program pembangunan infrastruktur.

“Di September 2011 ada MP3EI, di 2014 ada poros maritim dunia yang kemudian dilanjutkan dengan perencanaan strategis untuk program-program strategi, strategis nasional sebagai revisi dari gagasan MP3EI yang dulu dirancang di masa presiden SBY,” kata Gubernur Andi.

Linimasa yang disebutkan oleh Gubernur Andi menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi tentang negara kesatuan, terutama dari gagasan dasar, nilai-nilai geopolitik, lalu bentuk-bentuk hubungan antara pusat dan daerah, sampai akhirnya muncul gagasan untuk memperkuat negara kesatuan dalam bentuk pembangunan infrastruktur, baik itu MP3EI, proyek strategis nasional, atau gagasan presiden Joko Widodo tentang Poros Maritim Dunia.

Hadir pula secara daring dalam Mimbar Demokrasi Kebangsaan Ketua Majelis Syuro PKS Habib Dr. Salim segaf Al-Jufri, MA., Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. Jazuli Juwaini, MA., Wakil Ketua MPR RI Dr. Hidayat Nurwahid, MA., Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Dr. H. Adian Husaini, M.Si.,  Cendekiawan Muslim Prof. Dr. Azyumardi Azra, Ma., CBE., dan para pimpinan serta anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.


Siaran Pers Lemhannas RI

Jakarta, 4 Maret 2022

Mencermati beredarnya berita di beberapa media online terkait keikutsertaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Aceh Utara pada Pelatihan di Lemhannas RI dengan menggunakan APBK Tahun 2022 sebesar Rp.900 juta dan diselenggarakan di Bandung. Setelah menelusuri beberapa tulisan yang termuat dalam media online dan unit kerja terkait, maka Biro Humas Settama Lemhannas RI dapat menyampaikan beberapa hal:

1. Lemhannas RI secara institusi tidak melakukan kerja sama dengan DPRK Aceh Utara untuk melaksanakan kegiatan pelatihan.

2. Lemhannas RI sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan DPRK Aceh Utara.

Demikian klarifikasi kami menanggapi berita di media online tentang keikutsertaan DPRK Aceh Utara pada Pelatihan di Lemhannas, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari yang melibatkan Lemhannas RI atas beredarnya berita tersebut.

Narahubung : Maulida (082229125536)

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/ 6 / III /2022

Tanggal: 22 Maret 2022

Jakarta – Globalisasi telah memaksa negara memperkuat jati diri, agar terus mempertahankan eksistensinya. Arus deras berbagai informasi yang menyasar seluruh komponen bangsa juga tidak dapat dibendung, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk memperkuat jati diri negara.

“Oleh karenanya salah satu upaya yang harus terus dilakukan adalah memperkuat benteng kebangsaan, dengan melakukan kegiatan-kegiatan pembekalan, workshop, dan pendidikan serta pelatihan wawasan kebangsaan,” kata Marsdya TNI Wieko Syofyan saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pembinaan dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Taplai Kbs) bagi Masyarakat Bali di Ball Room The Patra Bali Resort & Villas, Bali (22/03).

Pelaksanaan Taplai Kbs ini penting dilaksanakan karena model yang dikembangkan dalam kegiatan ini adalah pendidikan dan pelatihan untuk orang dewasa atau andradogi. Sehingga pelaksanaannya akan lebih banyak mendiskusikan permasalahan kebangsaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Marsdya TNI Wieko Syofyan, pembinaan dan pelaksanaan Taplai Kbs penting dilakukan sebagai pengawal, sekaligus penunjuk arah bagi bangsa untuk mewujudkan proses kehidupan birokrasi yang berkarakter kebangsaan.

“Diharapkan setelah selesai mengikuti pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan ini, Bapak dan Ibu dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan lebih menyelami potensi yang selama ini terpendam pada diri masing-masing, agar ke depan dapat digali lebih mendalam dengan senantiasa mau membuka diri terhadap perubahan,” kata Marsdya TNI Wieko Syofyan

Upaya para peserta untuk mewujudkan proses kehidupan birokrasi yang berkarakter bangsa, tentu saja tanpa harus meninggalkan kewaspadaan terhadap dampak negatif ancaman era globalisasi. Sehingga para peserta dapat memiliki daya lentur yang handal dalam menghadapi realita dan fenomena kehidupan yang semakin kompetitif dan serba berubah.

Pada kesempatan itu, Marsdya TNI Wieko Syofyan juga berharap kepada para peserta untuk menampilkan sikap ceria, empati, terbuka, komunikatif, serta berkomitmen dalam mewujudkan nilai-nilai kebangsaan yang efektif, inovatif, dan kreatif. Sikap tersebut tidak hanya di lingkungan keluarga, masyarakat, tetapi juga di lingkungan tempat para peserta bertugas, agar selalu selaras dengan kemajuan zaman.

Kegiatan Taplai Kebangsaan bagi masyarakat Bali dilaksanakan mulai tanggal 22 sampai dengan 29 Maret 2022 dengan tema “Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”. Adapun peserta Taplai Kebangsaan berjumlah seratus orang yang terdiri dari perwakilan birokrat, akademisi, tokoh masyarakat, organisasi profesi, TNI, dan POLRI.

Turut hadir dalam pembukaan yaitu Wakapolda Bali Brigjen Pol I Ketut Suardana, perwakilan Pangdam IX/Udayana Kolonel Inf Saad Miyanta, perwakilan Bupati Badung, Staf Ahli Gubernur Bali Bapak Sarinah, Kepala Badan Kesbangpol Bali Dewa Mantra, perwakilan Danrem 163/Wira Satya Kolonel Iwan, dan Komandan Pangkalan Udara Kolonel PnB Reza Ranesa serta beberapa pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Provinsi Bali.

Narahubung: Maulida (082229125536) / Endah (081316072186)

Caption Foto: Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI Wieko Syofyan Pembukaan Pembinaan dan Pelaksanaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Masyarakat Bali.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI


Press Release

Nomor  : PR/ 05/ II /2022

Tanggal:  21 Februari 2022

Jakarta – Andi Widjajanto menghadiri Penyerahan Memorandum Gubernur Lemhannas RI di Ruang Nusantara II, Gedung Trigatra Lemhannas RI (21/02). Memorandum Akhir Jabatan Gubernur Lemhannas RI Periode 2016–2022 ini diserahkan dari PLT Gubernur Lemhannas RI, Marsdya TNI Wieko Syofyan kepada pejabat gubernur baru, yaitu Andi Widjajanto.

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur ke-17 Lemhannas RI menggantikan Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo di Istana Negara, Jakarta pada Senin (21/02).

Langkah yang akan dilakukan oleh Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto adalah melakukan transformasi Lemhannas RI. Harapannya yang dilakukan Lemhannas semakin relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia menuju 2045. “Transformasi yang perlu dilakukan adalah meningkatkan benchmark, sehingga sasaran pencapaian Lemhannas RI akan jauh lebih tinggi,” kata Andi.

Andi Widjajanto menyampaikan arahan Presiden terkait pengembangan Lemhannas RI, antara lain dalam aspek Kajian Strategis, Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional, Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional, Ketahanan Pangan, juga Kajian Ibu Kota Negara.

“Presiden meminta tetap melanjutkan program yang telah rutin diadakan oleh Lemhannas RI, seperti pendidikan pimpinan tingkat nasional, pemantapan nilai-nilai kebangsaaan, pengkajian strategis, serta Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional,” kata Andi.

“Presiden meminta Lemhannas dapat melakukan terobosan metodologi, sehingga yang kita lakukan sesuai dengan perkembangan terkini, terutama metodologi,” lanjut Andi.

Pada aspek kajian strategis, Lemhannas RI harus dapat menyajikan kajian yang sesuai dengan kebutuhan Presiden RI. “Kajian Lemhannas RI user-nya tunggal yaitu Presiden RI. Untuk itu, Lemhannas RI perlu membuat kajian yang menyesuaikan dengan kebutuhan Presiden,” tutur Andi.

Pada aspek Pendidikan, Lemhannas RI diharapkan dapat memberikan pendidikan dengan kualitas global. “Kita harus mencari benchmark di tingkat global untuk institusi yang serupa kita, yang tujuannya untuk mencetak pemimpin nasional,” kata Andi. Jangan sampai apa yang dilakukan hari ini sama seperti tahun 2000-an tanpa melihat kemajuan di bidang pedagogi pendidikan.

Wakil Gubernur Lemhannas RI, Marsdya TNI Wieko Syofyan mewakili keluarga besar Lemhannas RI mengucapkan selamat atas pelantikan gubernur yang baru. “Selamat atas pelantikan Bapak Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lmehannas RI. Kami percaya, di bawah kepemimpinan Bapak Andi Widjajanto, Lemhannas RI dapat menjadi lembaga pemerintahan yang lebih baik dalam mewujudkan ketahanan nasional yang tangguh,” kata Marsdya TNI Wieko Syofyan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Andi Widjajanto menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap pegawai Lemhannas RI yang telah mengawal Lemhannas RI dengan baik. “Terima kasih kepada Bapak Ibu yang menjalankan kerja keras- kerja berat yang Bapak dan Ibu lakukan dari 2016 sehingga 2022, sehingga relative memudahkan pekerjaan saya sebagai Gubernur Lemhannas untuk bergerak ke depan. Semoga Tuhan YME selalu menyertai kerja kita di Lemhannas RI,” tutup Andi.

Penyerahan Memorandum Gubernur Lemhannas RI dilaksanakan secara hybrid, dengan dihadiri secara luring oleh Wakil Gubernur, Sekretaris Utama, Wakil Koordinator Tajar, Taji, dan Taprof, Deputi Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional, Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, serta Para Kepala Biro. Sementara para pejabat dan pegawai Lemhannas RI lainnya hadir secara daring.

Andi Widjajanto dilantik sebagai Gubernur Lemhannas RI berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Andi dikenal sebagai akademisi dan pengamat pertahanan. Ia pernah mengenyam pendidikan Universitas Indonesia (UI), School of Oriental and African Studies (SOAS), London School of Economics and Political Science (LSE), National Defense University di Washington D.C., dan S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Narahubung: Endah (081316072186) / Maulida (082229125536)

Caption Foto: Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto dalam Penyerahan Memorandum Gubernur Lemhannas RI di Ruang Nusantara II, Gedung Trigatra Lemhannas RI (21/02).

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749