IKAL Sebagai Katalisator Keutuhan Bangsa

“Kita harus menjaga nama baik Lemhannas RI, almamater kita,” kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI (IKAL) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. Hal tersebut disampaikan saat memberikan ceramah kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA 65) pada Jumat (25/8) di Ruang NKRI, Gedung Pancagatra Lantai 3, Lemhannas RI. 

Dalam materi tentang Peran Penting IKAL Sebagai Katalisator Keutuhan Bangsa, Agum Gumelar menyampaikan bahwa dalam menjaga nama baik Lemhannas RI dapat dilakukan dengan menjaga nama baik diri sendiri. Oleh karena itu, menurutnya, terdapat dua ciri anggota IKAL, yakni berwawasan negarawan dan berwatak pejuang. Berwawasan negarawan artinya semua yang anggota IKAL pikirkan dan lakukan saat membawa identitas IKAL adalah untuk kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Sedangkan berwatak pejuang artinya anggota IKAL hendaknya terus peduli dengan kondisi bangsa dan Negara, tidak boleh apatis atas apa yang terjadi ditengah masyarakat. “Kita tidak boleh apatis, di Negara ini tidak pernah ada pemimpin yang menginginkan rakyatnya sengsara,” ucap Agum Gumelar.

Pada kesempatan tersebut, Agum Gumelar juga menekankan bahwa Komisariat Provinsi IKAL juga harus memposisikan diri dan mengambil peran untuk mencari solusi dalam penyelesaian berbagai masalah yang ada di daerah. “Sehingga keberadaan IKAL betul-betul sesuai moto sebagai katalisator bangsa,” katanya.

Terkait hal tersebut, Agum Gumelar juga menyoroti Pemilu Tahun 2024, dengan menyampaikan bahwa ketegangan yang terjadi di Pemilu Tahun 2019 jangan sampai terjadi lagi. Pemilihan Presiden saat itu diwarnai dengan polarisasi yang sangat menjurus pada disintegrasi bangsa.

Menurut Agum Gumelar, polarisasi merupakan hal yang wajar terjadi karena adanya lebih dari satu pilihan. Namun, saat itu kondisinya sangat tidak kondusif, bahkan menjurus kepada perpecahan bangsa. Oleh karena itu, Ketua Umum IKAL menekankan kepada seluruh anggota IKAL agar jangan sampai terjadi perpecahan bangsa. “Tugas kita yang pertama adalah bisa kembali merajut persatuan bangsa,” ujar Agum Gumelar.

Kemudian Agum Gumelar menyampaikan bahwa tugas berikutnya adalah anggota IKAL harus bisa mengawal perjalanan bangsa sampai ke tujuan akhir. Dirinya, juga mengatakan bahwa anggota IKAL dapat bersikap kritis kepada pemerintah sebagai bentuk mengawal. Bahkan anggota IKAL dapat bersikap oposisi terhadap kebijakan pemerintah. Namun, harus disampaikan dengan dewasa dan elegan, bukan diluar sistem dengan memaki. “Lulusan Lemhannas RI, anggota IKAL, dalam mengkritik harus dilakukan dengan elegan, tidak dengan cara yang diluar sistem seperti memaki,” pungkas Agum Gumelar. (NA/BIA)


<script src="https://code.responsivevoice.org/responsivevoice.js?key=oK4OtHmB"></script>


Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749