Direktorat Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi Lemhannas RI Gelar RTD “Akselerasi Pendidikan Menuju Indonesia Maju 2045”

Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) secara resmi membuka kegiatan Round Table Discussion (RTD) Kajian Jangka Panjang Direktorat Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi dengan judul “Akselerasi Pendidikan Menuju Indonesia Maju 2045” bertempat di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lemhannas RI, pada Senin (15/08).

“Pendidikan tidak hanya berperan menciptakan generasi muda sebagai agent of change yang membawa perubahan, namun diharapkan membentuk agen inovasi yang dapat memberikan kontribusi penting dan signifikan untuk menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang aplikatif,” ucap Wakil Gubernur Lemhannas RI saat menyampaikan sambutannya. 

Turut hadir sebagai narasumber dalam RTD tersebut, yakni Staf Khusus Bidang Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) Bapak Hamid Muhammad, Ph.D, Wakil Rektor I Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno. M.Agr., Plt. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Mego Pinandito, M.Eng., dan Wakil Sekjen Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dr. Jejen Musfah.

Sebagai narasumber pertama Staf Khusus Bidang Pembelajaran Kemendikbudristek RI menyatakan bahwa persoalan pendidikan di Indonesia sangat kompleks, multisebab dan multidimensi. Menyikapi hal tersebut, ada beberapa kebijakan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul kedepan yang unggul memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini tercermin dalam sikap beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, lalu mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan nasional dan global, bergotong royong dan kreatif. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemendikbudristek mengonsepkan program Merdeka Belajar yang merupakan sebuah pendekatan dalam mengelola pendidikan kedepan. Kebijakan utama pada Merdeka Belajar adalah pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia yang menekankan pada tiga aspek yaitu akses pendidikan, mutu pendidikan dan distribusi pendidikan yang merata. Ketiga hal tersebut dapat dicapai melalui perbaikan pada infrastruktur dan teknologi, kebijakan, prosedur dan pendanaan, kepemimpinan, budaya masyarakat, kurikulum, pedagogi, serta asesmen. 

Narasumber selanjutnya, Wakil Rektor I Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno. M.Agr. menyampaikan untuk menuju Indonesia Maju 2045 membutuhkan SDM yang berkualitas, kultur dan infrastruktur, kelembagaan dan anggaran yang kuat, pemerataan pendidikan serta kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan method of delivery yang baik. Sedangkan Plt. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Dr. Mego Pinandito, M.Eng menyampaikan materi terkait konsepsi dari BRIN pada inovasi nasional dalam mendukung akselerasi Pendidikan menuju Indonesia maju 2045. Saat ini penguatan ekosistem riset dan inovasi ada pada anggaran 10% (sepuluh persen), infrastruktur 20% (dua puluh persen), dan SDM unggul 70% (tujuh puluh persen). Dengan alokasi tersebut, diharapkan muncul perusahaan rintisan, industri-industri baru, dan jejaring global.

Di akhir paparan, Wakil Sekjen Pengurus Besar PGRI Dr. Jejen Musfah menyampaikan bahwa kualitas lulusan dipengaruhi oleh guru, sedangkan kualitas guru dipengaruhi oleh pendidikan serta pendidikan dipengaruhi oleh kualitas kebijakannya. Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Sekjen Pengurus Besar PGRI berpendapat bahwa guru baru akan lahir melalui reformasi tata Kelola fakultas keguruan, sistem rekrutmen, penempatan, dan standar gaji minimal guru. (SP/AM)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749