Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 64 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) berkesempatan menerima ceramah dari Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK dengan mengangkat judul “Kesetaraan Gender (Best Practice Sharing di BPJS Kesehatan)” bertempat pada Ruang Bhineka Tunggal Ika, Gedung Pancagatra, Lemhannas RI, pada Senin (15/08).

Pada kesempatan tersebut, Dirut BPJS Kesehatan menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004, yang kemudian disempurnakan kembali dalam Undang-Undang Khusus BPJS No.24 Tahun 2011, penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional merupakan suatu hal yang sifatnya wajib bagi seluruh TNI/POLRI dan seluruh komponen bangsa. “Jadi seluruh warga bangsa wajib ikut gotong royong sesama membantu,” tutur Dirut BPJS Kesehatan.

Lebih lanjut, Dirut BPJS Kesehatan menyampaikan setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945 pasal 28D ayat 2. Namun, masih terdapat trend ketimpangan gender dalam bidang ketenagakerjaan antara pekerja perempuan dengan pekerja laki-laki, dengan melihat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan dan laki-laki.

Sejalan dengan hal tersebut, Dirut BPJS Kesehatan menjelaskan terkait teori Glass Ceiling. “Glass Ceiling intinya adalah bahwa kalau tidak ada perjuangan dari para wanita untuk kedudukan di dalam sosial, maka ada ceiling-nya atau batasannya,” kata Dirut BPJS Kesehatan.

Pada konsep sistem manajemen karier di BPJS Kesehatan, Dirut BPJS Kesehatan memaparkan bahwa terdapat dua hal yang diterapkan, yakni implementasi sistem manajemen karier yang adil, objektif, dan transparan serta seluruh pegawai baik laki-laki maupun perempuan diberikan kesempatan yang sama dalam berkarier. (SP/CHP)