Kunjungan High Commisioner Fiji untuk Papua New Guinea ke Lemhannas

Marsda TNI(Purn) Surya Dharma, S.I.P. menerima kunjungan dari High Commisioner Fiji yang dipimpin oleh Commodore H.E Esala Teleni di Gedung Nusantara Dua Lembaga Ketahanan Nasional RI pada Rabu (16/08).

 

Kunjungan ini membahas mengenai bagaimana kerjasama antara Indonesia dengan Fiji dalam berbagai aspek nasional yang berfokus pada tantangan regional dan ancaman global serta menangani bencana alam. Pertemuan dibuka melalui kata sambutan dari ketua diskusi yaitu Marsda TNI(Purn) Surya Dharma, S.I.P., yang mengatakan, “Saat ini prioritas Presiden Jokowi dalam tantangan regional adalah membangun infrastruktur yang merata di setiap bagian dari Republik Indonesia serta eknomi yang merata sehingga tidak ada perbedaan harga ditiap daerah Indonesia terutama pada bagian timur yang sangat dekat dengan Fiji. Pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang merata ditiap daerah ini diharapkan dapat membangun pendidikan, pemikiran dan kesadaran bahwa kita adalah Indonesia dan mengatasi ancaman kesenjangan regional.

 

Setelah sambutan, diskusi dibuka oleh mantan duta Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Sebastianus Sumarsono, S.I.P mengatakan, “Sejak tahun 2015,Indonesia sudah menjadi anggota dari The Melanesia Sparhead Group (MSG) jadi dengan bergabungnya Indonesia maka Indonesia tidak akan memiliki perbedaan dengan anggota MSG lainnya, dengan kooperasi ini saya berharap Indonesia dan Fiji akan saling mendukung dan menerima paradigma baru untuk memperkuat perdamaian dan kemakmuran antara Indonesia dan Fiji.”

 

MSG merupakan organisasi internasional yang terdiri dari empat negara di Melanesia, yaitu Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu, serta Front Pembebasan Nasional Kanak dan Sosialis dari Kaledonia Baru. Pada bulan Juni 2015, Indonesia diterima sebagai anggota rekan. The Melanesian Spearhead Group dibentuk dengan fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara negara-negara Melanesia.

 

Diskusi dilanjutkan dengan membahas mengenai strategi kemanan regional yang membahas mengenai tingkatan operasional, karena ancaman yang akan datang selanjutnya adalah kita akan berbicara mengenai permasalahan keamanan global dan bagaimana hal tersebut akan memberikan dampak kepada situasi regional saat ini. Laksda Agung Pramono, S.H., M.Hum menjelaskan kita harus mengidentifikasi dan menentukan kesamaan ancaman yang kita hadapi, seperti illegal fishing, human trafficking selanjutnya kita harus membuat kesamaan strategi didalam menghadapi ancaman tersebut. Kita juga bisa membuat kerjasama seperti pada saat ancaman Malawi dimana Indonesia mengadakan Trilateral dengan Malaysia dan Philipina dalam mengatasi ancaman di Malawi. Selanjutnya adalah apa yang akan dapat kita lakukan antara Indonesia dan Fiji.

 

Commodore H.E Esala Teleni kemudian menambahkan, “Yang menjadi perhatian saya adalah bagaiman agar Indonesia dan Fiji dapat melakukan kerjasama dalam menghadapi ancaman-ancaman global, dan saya yakin jika kita sudah mengetahui ancaman dan mebuat strategi bersama untuk menghadapi ancaman tersebut maka kita bisa melakukannya.”



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749