Dirut BPJS Kesehatan Memberikan Ceramah kepada Peserta PPSA 23

“Cakupan kepesertaan BPJS sekarang 224,91 juta jiwa atau sekitar 82,89% dari seluruh total penduduk,” kata Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, AAK, Jumat, 30 Juli 2021. Pada kesempatan tersebut Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, AAK memberikan ceramah kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23.

Namun, Ghufron juga menyampaikan bahwa dalam RPJMN disebutkan pada tahun 2024 cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan harus mencapai 98% dari total penduduk. Ghufron mengakui bahwa hal tersebut tidak mudah dilakukan dan data menunjukkan bahwa percepatan cakupan kepesertaan jaminan sosial di seluruh negara-negara Asia dipegang oleh Korea dengan waktu sekitar 16 tahun. Ghufron juga menyampaikan percepatan cakupan BPJS mencapai 98% dari total penduduk merupakan suatu tantangan karena penduduk Indonesia jumlahnya besar dan struktur ekonominya banyak didominasi sektor informal.

Terkait dengan taget cakupan kepesertaan yang juga sering menjadi masalah adalah “The Missing Middle” atau kelompok menengah yang jumlahnya sekitar 30 Juta Jiwa. Hal tersebut terjadi karena kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) diurus melalui koordinasi Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Keuangan.

Oleh karena itu, Ghufron menyampaikan bahwa dibutuhkan kreativitas dan inovasi. “Dibutuhkan kreativitas dan inovasi, kami sedang mengembangkan inovasi tambahan yaitu inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN,” ujar Ghufron. Selain itu, dibutuhkan juga kombinasi kreativitas lembaga penyelenggara dan regulasi pemerintah untuk memperluas kepesertaan kepada kelompok masyarakat menengah.

Jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan adalah sebanyak 22.759 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.546 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Tingkat kepuasan terhadap BPJS kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan hasil yang baik karena 8 dari 10 Peserta JKN menyatakan puas terhadap layanan BPJS Kesehatan. Laporan Pengelolaan Jaminan Sosial Kesehatan dari 2014 sampai dengan 2019 menunjukkan kunjungan peserta JKN meningkat setiap tahunnya, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena adanya pandemi Covid-19 yang membuat peserta JKN yang tidak betul-betul sakit memilih untuk tidak datang ke fasilitas kesehatan.

 



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749