Kekayaan mineral strategis, mineral ikutan, dan Unsur Tanah Jarang (UTJ) atau disebut Rare Earth Elements (REE) di Indonesia merupakan mineral strategis yang berpotensi ekonomis guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Mineral strategis ini merupakan sumber daya cadangan yang cukup signifikan dibandingkan total sumberdaya cadangan di dunia, yang juga dinilai strategis dalam aplikasi energi terbarukan.
Nilai tambah (additional value) dapat bertambah tinggi apabila hasil produksi penambangan mineral dan UTJ atau yang biasa juga disebut Logam Tanah Jarang (LTJ) mampu diolah dan dimurnikan lebih lanjut di dalam negeri. Oleh karena itu, penguatan industri hilirisasi berbasis mineral strategis, mineral ikutan dan UTJ diperlukan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan ketahanan industri nasional. Namun, pemanfaatan hasil produk hasil pengolahan dan pemurnian mineral strategis dan mineral ikutan, sayangnya masih belum terpenuhi seluruhnya di Indonesia.
“Sebagian besar hasil tersebut telah di ekspor ke luar negeri dalam bentuk intermediate product,” kata Deputi Pengkajian Strategik Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. dalam sambutannya pada Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion (FGD) Kajian Jangka Panjang Hilirisasi Mineral Dan Unsur Tanah Jarang Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Hal tersebut dikarenakan ketergantungan Indonesia terhadap keandalan teknologi pada negara lain dan masih kurangnya Sumber Daya Manusia yang andal, menyebabkan hilangnya peluang dalam meningkatkan hasil yang bernilai tambah tinggi. Selain itu, regulasi, kebijakan fiskal dan non fiskal yang belum sepenuhnya mendukung pengidentifikasian teknologi hilirisasi semakin melemahkan industri mineral dan UTJ di Indonesia.
Oleh karena itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan para narasumber dan pembahas, serta peserta yang hadir, dapat mempertajam pengidentifikasian dan penginventarisasian apa permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam mengoptimalkan hilirisasi mineral dan UTJ dan bagaimana mewujudkan pengelolaan hilirisasi mineral dan UTJ, guna pemenuhan kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang berbasis kebutuhan pasar domestik dan luar negeri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber Dirjen Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI Dr. Ir. Taufik Bawazier, M.Si., dengan materi “Road Map dan Kesiapan Hilirisasi Mineral dan Rare Earth Elements (REE)”, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM RI Dr. Ir. Eko Budi Lelono dengan materi “Eksplorasi dan Inventarisasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral Strategis, Mineral Ikutan dan Logam Tanah Jarang di Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia”, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang TekMIRA) Kementerian ESDM RI Drs. Hermansyah, M.Si., dengan materi “Telaah Mineral Krisis, Mineral Ikutan, dan Rare Earth Elements (REE) dari Perspektif Teknologi Pengolahan dan Pemurnian Industri Hilir” dan Direktur Utama PT. Len Industri Bobby Rasyidin dengan materi “Len Industri sebagai Katalisator Pemanfaatan dan Pengembangan Industri Menggunakan Hasil Hilirisasi Mineral Strategis”.