Penguatan Sentralitas, Kunci Keamanan Maritim dan Kestabilan ASEAN

Press Release

Nomor  : PR/ 28 /VI/2023

Tanggal: 14 Juni 2023

Jakarta- Wakil Direktur the Naval Strategic Studies Center, Royal Thai Navy Captain Dorne Tiptant menilai penguatan sentralitas merupakan syarat mutlak agar ASEAN tetap mempertahankan identitasnya sebagai penjaga keamanan dan stabilitas negara-negara anggotanya.

Menurut Captain Dorne, ASEAN dapat mendorong kerja sama antar negara anggota melalui pelibatan diskusi isu-isu regional. “ASEAN perlu melibatkan isu-isu tersebut untuk mendorong dan meningkatkan kerja sama di kawasan dan harus terus mengembangkan upaya yang efektif, serta memiliki peran konstruktif sebagai platform stabilitas di kawasan Asia Tenggara,” kata Captain Dorne saat menjadi pembicara Plenary Session 1 Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 yang bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Rabu (14/6).

Sependapat dengan Captain Dorne, Komandan NRC Malaysia Maj Gen Datuk Mhd Nizam bin Hj Jaffar, PSD PSAT DSDK PMW PAT SMP SDK KMN BCK PJM PNBB (Lebanon) MBA (Notts) Dip Strat (UKM) Fellow Scholar (NDUM) nrc CID psc juga meyakini bahwa solidaritas antar anggota ASEAN sangat penting untuk menjaga stabilitas regional ketika geopolitik wilayah menjadi titik fokus dan persimpangan pengaruh.

Keamanan maritim akan menjadi titik fokus vital untuk tahun-tahun mendatang, baik terkait ancaman tradisional maupun non-tradisional. Sehingga, ASEAN perlu hidup bersama dalam persahabatan dan kerja sama, serta harus konsisten dalam mengejar agendanya.

“ASEAN mungkin perlu melihat ketersediaan hukum yang dapat mengikat kita bersama secara lebih efektif,” tambahnya.

Amerika Serikat menyebutkan ada beberapa ancaman keamanan maritim, antara lain, pembajakan dan perampokan bersenjata; perdagangan gelap senjata; perdagangan gelap zat narkotika dan psikotropika; penyelundupan dan perdagangan manusia melalui laut; penangkapan ikan yang tidak dilaporkan dan tidak diatur; kerusakan lingkungan maritim yang disengaja dan melawan hukum; dan sengketa wilayah.

Keamanan maritim dinilai kompleks, beragam, dan diperdebatkan karena menghindari perbatasan yang belum dipetakan dari area abu-abu, sengketa wilayah yang tumpang tindih, keselamatan navigasi, konservasi maritim, strategi angkatan laut, interpretasi yang berbeda serta kepentingan pribadi.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris tahun 2016—2020 dan Rekan Senior CSIS Indonesia, Dr. Rizal Sukma menyebutkan empat rekomendasi yang harus dilakukan ASEAN.

Pertama, ASEAN perlu mengkaji dampak masa depan UNCLOS sebagai tatanan maritim berbasis aturan di Indo-Pasifik akibat munculnya persaingan maritim. Kedua, ASEAN perlu menemukan gagasan baru dalam mengatasi masalah Laut Cina Selatan, terutama terkait kode etik. Hal ini akan mengurangi ketegangan antar negara besar di Kawasan.

“Ketiga, ASEAN harus merefleksikan kelemahan-kelemahan ASEAN, terutama dalam hal kelembagaan dan kemudian mencoba untuk memperkuatnya jika memungkinkan,” kata Dr. Rizal Sukma.

ASEAN memiliki kekuatan dan mampu memperkuatnya untuk menyoroti pentingnya multilaterisme, serta tidak boleh menjadi korban yang tidak disengaja dari persaingan Amerika Serikat-Tiongkok. Sehingga, ASEAN perlu berusaha menggunakan sumber daya dengan sebaik-baiknya untuk menjaga Kawasan.

Rekomendasi keempat, setelah KTT Asia Timur menjadi forum utama kerja sama di Indo-Pasifik, ASEAN perlu mengusulkan atau menyarankan KTT Asia Timur Plus tentang keamanan regional yang komprehensif untuk perdamaian dan kemakmuran Kawasan.

Selain rekomendasi dari Dr. Rizal Sukma, pada plenary session yang mengambil sub tema Asean Maritime Security Challenges ini, Captain Dorne juga menambahkan bahwa ASEAN dapat memprioritaskan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran dalam proses pembuatan kebijakan.

Maj Gen Datuk Mhd Nizam bin Hj. Jaffar juga meyakini ASEAN Community dapat menjadi inisiasi baru yang berdasar pada tiga pilar, yaitu stabilitas dan keamanan politik, ekonomi dan budaya, serta politik itu sendiri. Hal Ini telah dianut oleh negara-negara anggota dan akan menjadi jalan bagi ASEAN.

Narahubung: Maulida (082229125536)

Caption Foto: Plenary Session 1 Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 “ASEAN’s Future: Addressing the Region’s Geo-Maritime Rifts”

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram: @lemhannas_ri

Facebook: lembagaketahanannasionalri

Twitter: @LemhannasRI

TikTok: @lemhannas_ri



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749