Presiden: Pendidikan Tinggi Harus Fasilitasi Mahasiswa Kembangkan Talenta

Press Release

Nomor  : PR/    13    /X/2021

Tanggal :  13 Oktober 2021

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo menegaskan harus ada perubahan-perubahan secara fundamental dan cepat untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan global yang ada. Menurutnya, Pendidikan tinggi di Indonesia harus bisa memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya.

“Namanya SDM betul-betul harus menjadi concern kita. Pendidikan tinggi kita ini harus memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan talentanya. Jangan dipagari oleh program-program studi di fakultas yang justru membelenggu, karena semuanya nanti akan hybrid, hybrid knowledge, hybrid skill, semuanya akan kesana,” kata Presiden saat memberikan pengarahan secara hybrid pada peserta PPSA 23 dan PPRA 62 di Istana Negara, (13/10).

Perubahan dunia yang sangat cepat akibat revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, dan pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian dunia yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Indonesia perlu semakin arif mengembangkan teknologi, sekaligus aktif mengakuisisi teknologi-teknologi baru, terutama teknologi digital dan data.

Menurut Joko Widodo, ke depan akan banyak pekerjaan yang hilang dan akan muncul jenis pekerjaan baru. Oleh sebab itu, mahasiswa harus siap belajar, siap menghadapi perubahan, dan memahami semua perkembangan ilmu, seperti matematika, statistik, bahasa inggris, ilmu komputer, bahkan bahasa pemrograman.

“Perkembangan-perkembangan seperti ini kalau tidak kita segera antisipasi, kita bisa tertinggal. Jadi, mungkin di fakultas kedokteran ya harus secepatnya dimulai ada mata kuliah robotic. Sehingga skill untuk hal-hal baru harus selalu diupdate teknologinya,” kata Joko Widodo

Oleh sebab itu, lanjut Presiden, perguruan tinggi harus mendorong mahasiswanya untuk belajar dimana saja, dengan siapa saja, mencoba hal-hal baru, dan tidak terjebak dengan rutinitas yang monoton. Misalnya, memberikan kesempatan pada para mahasiswa untuk belajar di sebuah perusahaan teknologi.

“Taruh mahasiswa di sebuah perusahaan teknologi untuk mereka belajar, misalnya apa itu Hyperloop, apa itu Space X, apa itu Advance Robotic. Semuanya memang harus, karena kecepatan perubahan itu betul-betul sangat cepat,” kata Joko Widodo.

Selain itu, pendidikan tinggi juga harus mencetak serta melahirkan mahasiswa yang unggul dan utuh, sehat jasmani dan rohani, budi pekertinya baik, juga memiliki kebangsaan nasionalisme yang baik. Sehingga, tugas perguruan tinggi tidak hanya mendidik di dalam kampus, tetapi juga di luar kampus. Artinya, perguruan tinggi memiliki tugas yang tidak mudah dalam mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Pengarahan Presiden RI ini dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, 13 Oktober 2021, pukul 10.00 s.d. 11.00 WIB dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P; Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo; Wakil Gubernur Lemhannas RI, Marsdya TNI Wieko Syofyan; Deputi Pendidikan Tingkat Nasional Lemhannas RI, Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P.; Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI, Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, MP; Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc.; serta perwakilan Tenaga Profesional Lemhannas RI.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749