“Semangat yang berasal dari nilai perjuangan pahlawan bangsa di tahun 1945 adalah semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan,” kata Plt. Gubernur Lemhannas RI Laksdya TNI Maman Firmansyah selaku inspektur upacara. Hal tersebut disampaikan dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-78 pada Senin (13/11), di Lapangan Tengah Lemhannas RI.
Tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan” pada peringatan Hari Pahlawan ke-78 kali ini melalui perenungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata, yang dapat mengganggu bangsa Indonesia. Apalagi mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia yang sangat beragam agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara,” kata Maman Firmansyah saat membacakan amanat Menteri Sosial RI Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T.
Ancaman dan tantangan tersebut pasti bisa ditaklukkan jika didukung semangat bangsa Indonesia seperti semangat yang dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Semangat tersebut niscaya akan terus menyatukan bangsa Indonesia dalam mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Nilai-nilai perjuangan yang diajarkan para pahlawan bangsa niscaya dapat terus membawa jejak kemenangan bangsa Indonesia guna mewujudkan masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. “Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera,” pungkas Maman Firmansyah.
Dalam upacara tersebut turut dibacakan pesan-pesan sejumlah pahlawan, diantaranya pesan dari Ki Hajar Dewantara, Cut Nyak Dien, Dr. Cipto Mangunkusumo, Jenderal Soedirman, Pattimura, I Gusti Ngurah Rai, dan Ir. Soekarno. (NA/BIA)