Gubernur Lemhannas RI: Inti Era Geopolitik V adalah Global Supply Chain Melalui Konektivitas

“Geopolitik jika mau disederhanakan itu adalah adanya pertarungan kekuasaan di satu lingkup geografis tertentu,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto. Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI secara virtual saat menjadi narasumber pada Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) Angkatan ke-70 pada Senin, 9 Mei 2022.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan bahwa ketahanan nasional dikembangkan guna mengatasi dampak-dampak pertarungan kekuasaan tersebut, baik dampak secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan tersebut Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan evolusi konseptual geopolitik dan saat ini sudah sampai di era Geopolitik V.

“Sekarang, di era Geopolitik V, intinya adalah global supply chain lewat konektivitas, sehingga memetametakan konektivitas harus kita lakukan,” ujar Gubernur Lemhannas RI.

Kemudian Gubernur Lemhannas RI mengatakan bahwa Lemhannas RI sedang dalam proses penyusunan metodologi penghitungan kapasitas geopolitik. Penyusunan tersebut dilakukan dengan membuat indeks kapasitas geopolitik, dalam hal ini ada tiga indikator yang digunakan, yakni geografi fisik, geografi insani, dan instrumen geografi. “Kami hitung indeks Geopolitik Indonesia dan dibandingkan dengan negara-negara lain dunia. Kami hitung dan hasilnya Indonesia itu sedang,” tutur Gubernur Lemhannas RI.

Namun, salah satu kesulitan ketika membuat perbandingan dengan negara lain adalah tidak semua negara memiliki data. Negara-negara yang ditemukan dengan status kapasitas geopolitik tinggi adalah negara-negara di Amerika Latin. Hal tersebut menunjukkan Amerika Latin semakin membaik. Amerika Latin menjadi suatu wilayah benua yang tidak terlalu diperhatikan, tetapi mulai menunjukkan kemajuan di masa depan dan menunjukkan sumber pertumbuhan ada di Amerika Latin.

Gubernur Lemhannas RI menyoroti keadaan Indonesia dan berpendapat idealnya Indonesia dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan sudah berada di level tinggi dalam kapasitas geopolitik. Indonesia dapat mencapai hal tersebut dengan mengembangkan tiga indikator yang telah disebutkan diatas.

“Salah satu yang harus kita lakukan untuk lompat dari sedang menjadi tinggi lalu maksimal adalah dengan mengutak atik adopsi teknologi,” jelas Gubernur Lemhannas RI. Melihat hal tersebut, Gubernur Lemhannas RI berpendapat butuh perhatian pada kapasitas siber Indonesia yang saat ini masih dalam keadaan kurang baik. Hal tersebut dapat ditingkatkan melalui transformasi digital.  (NA/CHP)



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749