Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI menyelenggarakan Upacara Pembukaan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Pertamina Group Angkatan IV Kolaborasi Lemhannas RI dan PT Pertamina Training & Consulting (PTC) Tahun 2024 di Ruang Pancasila, Lemhannas RI, pada Senin (21/10). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Mengokohkan Nilai-Nilai Kebangsaan Untuk Mewujudkan Hilirisasi Energi yang Berdaulat dan Berkeadilan”.
Selain peserta dari PTC, kegiatan tersebut juga diikuti peserta dari berbagai elemen, yakni Kementerian Dalam Negeri RI, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan, Pemkot Tanjung Balai, dan kelompok usaha lainnya. Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. Panca Putra, M.Si. resmi membuka kegiatan tersebut. “Selamat datang di kampus miniatur Indonesia, sekolah geopolitik bangsa Indonesia,” ujar Panca Putra.
Dalam sambutannya, Panca Putra menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia telah mengintensifkan kebijakan hilirisasi energi. Upaya tersebut mencakup pengembangan infrastruktur energi yang mendukung pengelolaan sumber daya alam menjadi produk nilai tambah.
Mengutip pidato Presiden RI Prabowo Subianto, Panca Putra menyampaikan bahwa tantangan bangsa Indonesia ke depan adalah terkait dinamika dan pergolakan dunia yang tidak ringan. Sejalan dengan hal tersebut, swasembada energi harus mampu diwujudkan dan siap menghadapi kemungkinan yang paling buruk.
Salah satu langkah penting adalah pemanfaatan dan penggunaan energi terbarukan, yakni dengan melakukan pengelolaan kelapa sawit, biothermal, seperti solar, angin, air, gas, biomassa. “Pengelolaan energi harus sejalan dengan komitmen Indonesia dan dunia untuk terus mengurangi emisi karbon dan mencapai target keberlanjutan,” ujar Panca Putra.
Di tengah upaya hilirisasi, Indonesia juga dihadapkan pada tantangan serius seperti deforestasi, seperti penggundulan hutan, pencemaran, dan dampak perubahan iklim. Dikatakan oleh Panca Putra bahwa hilirisasi harus memberi nilai tambah dalam rangka memperkuat ekonomi bangsa. Isu tersebut juga menuntut pendekatan yang lebih holistik dalam pengelolaan energi, termasuk mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap pengambilan keputusan dalam hal pengelolaan lingkungan dengan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga ekosistem.
Ditegaskan oleh Panca Putra, bahwa perkembangan lingkungan strategis tersebut perlu jadi perhatian bagi seluruh elemen bangsa, khususnya bagi peserta yang hadir sesuai dengan perannya masing-masing, baik dalam mengusul dan menyusun kebijakan untuk mewujudkan swasembada energi hilirisasi maupun di bidang tata kelola pemerintahan yang harus mengedepankan dan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.
Oleh karena itu, kehadiran para peserta di Lemhannas RI sangat tepat guna meningkatkan kompetensi dan pengetahuan dalam mewujudkan ketahanan nasional dengan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan sesanti Bhinneka Tunggal Ika. “Ke depan diharapkan (peserta) menjadi mitra pemerintah yang mewujudkan cita cita dan tujuan pembangunan nasional yang bersifat fisik maupun non fisik untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok,” pungkas Panca Putra.
Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi PTC angkatan IV diikuti oleh delapan puluh satu perserta. Turut hadir dari Pertamina Group, Direktur Keuangan PT Pertamina Training & Consulting Kurnia Pinayungan dan SVP Human Capital Management PT Pertamina Persero Saptiadi Nugroho. (SP/CHP)