Agus Widjojo: Era Globalisasi Pengaruhi Kehidupan Politik Indonesia

 

Dalam rangka menciptakan ruang dialog antarwarga di seluruh wilayah Indonesia, Kedeputian Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Debidtaplaikbs) Lemhannas RI bertolak ke Yogyakarta untuk melaksanakan kegiatan Dialog Wawasan Kebangsaan pada tahun 2020. Tema Dialog Wawasan Kebangsaan tersebut adalah “Dengan Dialog Wawasan Kebangsaan Kita Tingkatkan Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan Yang Bersumber dari 4 Konsensus Dasar Bangsa guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan NKRI”.

Peserta Dialog Wawasan Kebangsaan terdiri dari para Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat (Birokrat, Akademisi, TNI/Polri dan Alumni Taplai), dan Organisasi Kemasyarakatan dari wilayah D.I. Yogyakarta yang berjumlah sebanyak 100 orang. Dialog Wawasan Kebangsaan tersebut dimulai pada Selasa, 3 Maret 2020, sampai Kamis, 5 Maret 2020 bertempat di Hotel Tentrem, Yogyakarta.

Tujuan diadakannya dialog kebangsaan tersebut adalah untuk menggugah kembali semangat kebangsaan, memberikan pencerahan dan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 Konsensus Dasar Bangsa sehingga terdapat kesamaan persepsi bagi para peserta dalam rangka memantapkan nilai-nilai kebangsaan ke seluruh lingkungan masyarakat.

Melalui kegiatan dialog wawasan kebangsaan tersebut diharapkan terciptanya cara berpikir, bersikap dan bertindak yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan, sehingga peserta mampu menjadi agen-agen penggerak perubahan bagi lingkungannya.

“Kemajuan era globalisasi yang melanda negara-negara di dunia, dampaknya telah berpengaruh pada kehidupan politik suatu bangsa. Tidak terkecuali Indonesia,” kata Gubernur Lemhannas RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo membuka Dialog Wawasan Kebangsaan.

Menurut Agus, kemajuan era globalisasi salah satunya adalah kemajuan dibidang informasi dan komunikasi yang begitu deras dan kompleks. Selain berdampak positif, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga membawa dampak negatif bagi masyarakat khususnya generasi milenial yang cenderung lebih bersifat individual.

Selanjutnya Agus menyatakan bahwa menghadapi berbagai permasalahan, dampak yang dirasakan adalah semakin memudarnya pemahaman wawasan kebangsaan dan implementasi nilai-nilai kebangsaan. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya ketegangan dan konflik yang berpotensi timbulnya perpecahan dan merusak nilai persatuan dan kesatuan serta jati diri bangsa.

Dialog wawasan kebangsaan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebangsaan yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman dan berbagai rongrongan ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. “Rasa kebangsaan serta nasionalisme yang tinggi akan mendorong semangat untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa, tumbuhnya dorongan untuk membela kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan, rela berkorban demi bangsa dan negara serta mempunyai kesadaran yang tinggi akan segala aturan dalam hidup berbangsa dan bernegara,” ujar Agus.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749