Lemhannas RI Selenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H

Lemhannas RI menyelenggarakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI pada (10/12). Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini bertemakan “Meneladani kepahlawanan Rasulullah SAW”.

Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan bahwa Peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan setiap tahunnya merupakan upaya untuk merenungkan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. “Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita harus menanamkan akhlak yang mulia dan menyiramkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW,”.

Agus juga menyampaikan, ketika Nabi Muhammad SAW berjuang menegakkan Islam, yang ditegakkan oleh Nabi adalah nilai-nilai kemanusiaan universal, yaitu keadilan, kesamaan hak, dan toleransi atas hak-hak orang lain.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia, K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D. hadir sebagai narasumber. K.H. Muhammad Cholil Nafis mengatakan kita harus mempelajari sifat keteladanan dan perjuangan kepahlawanan Rasulullah SAW. Kepahlawanan yang dimaksud adalah hidupnya yang mengabdi untuk orang lain, jasa-jasanya bermanfaat untuk orang lain, dan rela membela kebenaran apapun yang terjadi pada dirinya. “Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW juga untuk meneladani Rasulullah SAW, dan bagaimana kita bisa menjadi sebuah solusi,” tambah K.H. Muhammad Cholil Nafis.

K.H. Muhammad Cholil Nafis juga menyampaikan, jangan sampai jihad dimaknai sebagai perang, atau membunuh yang lain. “Jihad yang paling besar adalah jihad terhadap diri kita sendiri, melawan hawa nafsu, melawan kebodohan, nafsu kita yang ingin menang sendiri, atau melawan ego kita yang tidak mau peduli terhadap yang lain,” jelas K.H. Muhammad Cholil Nafis.

Bila bicara kepahlawanan, kepahlawanan merupakan mempertahankan atau mengisi kemerdekaan, “Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini mengembalikan pada kita, kira-kira hidup yang ideal itu seperti apa? Di tengah arus globalisasi dan kemajuan informasi dan teknologi kadang-kadang kita kehilangan kiblat, sebenarnya kita mau meniru siapa?” tambah K.H. Muhammad Cholil Nafis.

K.H. Muhammad Cholil Nafis mengatakan kita harus meneladani semangat berkorban dari Rasulullah SAW. Walaupun Rasulullah sudah dipastikan masuk surga, tapi Rasulullah tetap berjuang untuk menyebarkan kebaikan agar Rasulullah dapat memberikan perubahan pada masyarakat. “Saat itu anak perempuan dibunuh, perampokan, Rasulullah SAW mengubah seluruh tradisi-tradisi Arab dengan kebaikan. Rasulullah SAW rela diasingkan, rela dianiaya. Maka di situlah kepahlawanan, di mana Ia melakukan sesuatu untuk kebaikan orang banyak dan untuk kebenaran yang Ia tegakkan,” tutup K.H. Muhammad Cholil Nafis.



Hak cipta © 2024 Lembaga Ketahanan Nasional RI. Semua Hak Dilindungi.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3451926 Fax. (021) 3847749